PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan
dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/ atau faktor
non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
(Definisi bencana menurut UU No. 24 tahun 2007). Bencana merupakan pertemuan
dari tiga unsur, yaitu ancaman bencana, kerentanan, dan kemampuan yang di picu
oleh suatu kejadian.
Posisi geografis menyebabkan Indonesia berada pada belahan bumi dengan iklim
monsoon tropis yang sangat sensitif terhadap anomali iklim El-Nino Southern
Oscillation (ENSO). ENSO menyebabkan terjadinya kekeringan apabila kondisi suhu
permukaan laut di Pasifik Equator bagian tengah hingga timur menghangat (El Nino).
Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa
yang berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian ini
muncul bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah
rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena
cadangan air tanah akan habis akibat penguapan (evaporasi), transpirasi, ataupun
penggunaan lain oleh manusia.
Kekeringan dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan suatu
wilayah kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan
ekosistem yang ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi kekeringan
merupakan suatu proses sehingga batasan kekeringan dalam setiap bidang dapat
berbeda-beda. Namun demikian, suatu kekeringan yang singkat tetapi intensif dapat
pula menyebabkan kerusakan yang signifikan.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat di simpulkan rumusan masalah berikut
dalam penyusunan makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan kekeringan ?
2. Apa saja tanda-tanda kekeringan ?
3. Apa saja faktor penyebab kekeringan ?
4. Bagaimana dampak kekeringan ?
5. Bagaimana usaha untuk mengatasi kekeringan ketika musim kemarau ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat disimpulkan tujuan dalam
penyususnan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan kekeringan.
2. Untuk mengetahui tanda-tanda terjadinya kekeringan.
3. Untuk mengetahui faktor penyebab kekeringan.
4. Untuk mengetahui dampak kekeringan.
5. Untuk mengetahui usaha mengatasi kekeringan ketika kemarau.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kekeringan
Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam
masa yang berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya
kejadian ini muncul bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan
di bawah rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan
karena cadangan air tanah akan habis akibat penguapan (evaporasi), transpirasi,
ataupun penggunaan lain oleh manusia.
3
1. Lapisan tanah tipis
Dengan lapisan tanah yang tipis, air hujan yang terkandung dalam tanah tidak
akan bertahan lama. Hal ini dapat terjadi karena air akan lebih cepat mengalami
penguapan oleh panas matahari. Biasanya bencana kekeringan sering terjadi di daerah
pegunungan kars, karena di daerah ini memiliki lapisan tanah atas yang tipis.
4
Misalnya: Akibat perubahan kondisi iklim, menyebabkan musim kemarau berjalan
lebih lama daripada musim penghujan, dengan musim kemarau yang lebih lama
tentunya akan memungkinkan terjadinya bencana kekeringan. Karena kebutuhan air
kurang terpenuhi di musim kemarau.
5. Vegetasi
Vegetasi juga mempunyai andil terhadap terjadinya kekeringan .Jenis vegetasi
tertentu seperti ketela pohon yang menyerap air tanah dengan intensitas yang lebih
banyak,daripada tanaman lain, tentunya akan sangat menguras kandungan air dalam
tanah. Dan lebih parahnya, penanaman ketela pohon banyak terjadi di daerah
pegunungan karst yang rawan akan bencana kekeringan. Vegetasi lain yang dapat
memicu kekeringan adalah tanaman bambu. Bambu memiliki struktur yang sangat
rumit, dan menutupi permukaan tanah (lapisan tanah atas) di sekitar bambu itu
tumbuh. Sehingga kemungkinan tanaman lain untuk tumbuh sangat kecil. Dengan
demikian tanaman yang seharusnya berfungsi untuk menyimpan air tidak ada atau
terbatas jumlahnya.
6. Topografi
Topografi atau tinggi rendah suatu daerah sangat berpengaruh terhadap
kandungan air tanah yang dimiliki. Biasanya daerah yang rendah akan memiliki
kandungan air tanah yang lebih banyak daripada di daerah dataran tinggi. Hal ini
disebabkan karena air hujan yang diserap oleh tanah akan mengalir dari tempat yang
tinggi ke tempat yang rendah. Oleh karena itu air akan lebih banyak terserap oleh
tanah di dataran yang lebih rendah. Dengan kata lain.di dataran tinggi kemungkinan
terjadi bencana kekeringan lebih besar daripada di dataran rendah. Karena dataran
tinggi tidak mampu menyimpan air lebih lama.
5
D. DAMPAK KEKERINGAN
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT Frans
Pangalingan, mengatakan, keenam kabupaten itu antara lain di Kabupaten Ende,
khususnya Pulau Ende, Sikka di Desa Palue, Flores Timur di Pulau Solor, Belu di
Atapupu, Kabupaten Kupang di Sulamu serta Sumba Timur di Desa Aha.
Disebut sebagai daerah rawan air bersih, karena masyarakat di daerah tersebut
tidak dapat memenuhi kebutuhan air minum sesuai ketentuan, yakni dalam sehari
sebanyak 30 liter/orang.
6
Mereka hanya memanfaatkan sumur gali yang debit airnya sangat terbatas,
sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan air minum per hari.
Ketersediaan air di NTT dalam sebulan 354 juta m3 per bulan atau 136 m3 per detik
atau setahun hanya Rp2,82 miliar m3 sehingga defisit air di NTT dalam setahun
mencapai Rp2 miliar m3 lebih.
Kondisi ini katanya diperparah oleh kerusakan daerah aliran sungai (DAS)
sehingga debit air terus berkurang.
Negara kita Indonesia memiliki dua buah musim. Yakni musim hujan dan musim
kemarau. Seringkali setiap tahunnya, Indonesia mengalami kondisi dimana musim
kemarau lebih panjang dari biasanya. Hal ini mengakibatkan terjadinya kekeringan di
beberapa daerah. Kejadian ini terus berulang dan berulang. Banyak pihak yang
dirugikan oleh kondisi kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan. Salah
satunya adalah petani yang tanamannya terancam gagal panen karena kekeringan.
Selain itu, kekeringan juga menyebabkan air bersih menjadi langka dan mahal di
beberapa tempat. Mengingat kondisi yang hampir selalu terjadi setiap tahunnya ini,
diperlukan cara mengatasi kekeringan yang setidaknya dapat menangani dan
membantu kita melewati kondisi yang satu ini.
Cara mengatasi kekeringan yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan
membuat embung alias penampung air hujan. Nantinya, embung ini dapat digunakan
7
sebagai penyedia air ketika musim kemarau panjang tiba. Embung ini dapat
membantu untuk mengairi tanaman-tanaman yang terjebak ketika musim kemarau
tiba, sehingga tanaman-tanaman tersebut tidak akan mati karena kekurangan air. Cara
ini cukup efektif dan dapat digunakan oleh para petani, mengingat seringnya terjadi
gagal panen karena kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan.
Pertimbangkanlah seberapa banyak air yang akan dibutuhkan ketika membuat
embung. Semakin besar embung yang dibuat maka akan semakin banyak pula air
yang tertampung, maka akan semakin banyak pula lahan dan tanaman yang dapat
diairi.
Jangan lupa juga untuk selalu melakukan penghijauan. Ini merupakan cara
mengatasi kekeringan yang paling klasik tapi tidak boleh dilewatkan. Penghijauan
sebaiknya di lakukan di daerah hulu disertai dengan pengurangan konversi lahan di
daerah hulu. Konversi lahan ini mampu mengurangi kemampuan lahan dalam
menyerap air hujan. Penghijauan ini nantinya bisa mengurangi terjadinya sedimentasi
8
sehingga tidak akan terjadi pendangkalan waduk. Tanaman yang ditanam pada lahan-
lahan kosong mampu menjaga butiran tanah ketika hujan tiba. Tanaman yang rapat
juga berfungsi untuk meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air hujan,
mengurangi aliran permukaan dan penguapan sehingga akhirnya air tanah akan
tersedia lebih lama.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kekeringan merupakan suatu peristiwa atau suatu rangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh aktivitas alam tetapi aktivitas alam ini sangat menggangu dan
merugikan banyak aspek seperti aspek fisik dan non fisik (sosial budaya, ekonomi,
politit). kerugian fisik yang di timbulkan misalnya terutama rusaknya tanaman petani
yang menggakibatkan gagal panen dan kelaparan, selain itu kerugian fisik selalu
menggarah pada manusia karena kekeringan menyebabkan kekurangan air bersih
yang memaksa orang untuk mengkonsumsi air yang tidak sehat, bahkan banyak
hewan, tanaman dan manusia mati karena kekurang air yang sangat di butuhkan
untuk bertahan hidup. Kerugian non fisik yaitu terjadi kerugian terhadap pemasukan
negara dan ekonomi.
Upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana kekeringan sebelum terjadi
dilakukan dengan cara mengadakan sosialisasi di masyarakat akan bahaya kekeringan
yang tejadi apabila masyarakat menggunakan air berlebihan diluar batas kebutuhan.
B. Saran
Bagi masyatrakat hendaknya menggunakan air dengan baik, jangan terlalu
berlebihan dalam menggunakan air kerena bisa meyebabkan kekuranagan air.
Gunakanlah air secukupnya atau sesuai kebutuhan. Menurut keagamaan kekeringan
itu di sebabkan oleh tingkah laku manusia sendiri yang terlalu serakah serta faktor
kemaksiatan yang merajalela.
10