Anda di halaman 1dari 13

Pengukuran panjang

Mistar
adalah alat ukur panjang yang memiliki skala terkecil 1 mm. Mistar ini
memiliki ketelitian 0,5 mm yaitu setengah skala terkecil. Ketelitian adalah nilai
terkecil yang masih dapat diukur oleh alat ukur. Mistar dibutuhkan dalam
kehidupan sehari hari untuk mengukur panjang suatu meja, kain, buku, ruangan
kelas dan lain lain. Untuk mengukur besaran yang nilainya lebih besar lagi
digunakan rol meter. Rol meter digunakan untuk mengukur panjang suatu

bidang tanah, ataupun panjang suatu jalan. Skala terkecil dari rol meter adalah
centimeter ( cm ).

Gambar di atas adalah cntoh hasil pegukuran panjang pensil. Panjang pensil di
antara 47 mm dan 48 mm, sehingga skala mistar yang dibaca adalah 47mm.
Kelebihannya diperkirakan setengah dari skala terkecil yaitu 0,5mm. Sehingga
hasil pengukuran adalah 47,5 mm.
Contoh pengukuran dengan mistar:

Panjang balok di atas adalah 3,2 cm atau 32 mm.

Meteran lipat (pita pengukur)

Digunakan untuk megukur suatu obyek yang tidak bisa dilakukan dengan
mistar, misalnya karena ukurannya terlalu panjang atau bentuknya tidak lurus.
Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 1 mm.
Jangka Sorong
jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter dalam maupun diameter
luar suatu benda berbentuk tabung. Dan untuk mengukur kedalam suatu tabung.

Jangka sorong terdiri dari bagian yang tetap yang dihubungkan dengan rahang
tetap dan bagian yang dapat digeser yang dihubungkan dengan rahang geser.
Pada bagian yang tetap terdapat skala utama dengan skala terkecil 1mm.
Sedang pada rahang sorong terdapat skala nonius dari 1 sd 10. Panjang 10 skala
nonius sama dengan 9mm, sehingga 1 skala nonius sama dengan 0,9mm.
Ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm yaitu selisih antara 1 skala utama
dengan 1 skala nonius.

Gambar di atas adalah contoh skala hasil pengukuran dengan jangka sorong.
Pembacaan skala tersebut adalah mengikuti urutan 1, 2 dan 3 yaitu:
1). Perhatikan skala 0 nonius ini, kemudian tentukan skala utama sebelum 0
nonius.
2). Nomor 2 adalah skala utama sebelum nol nonius yaitu 52 mm
3). Nomor 3 adalah skala nonius yang lurus dengan skala utama, yaitu skala
nonius 6. Skala ini bernilai 6×0,1mm =0,6 mm.
Hasil : 52 + 0,6 = 52,6 mm.
Cara membaca skala:

Hasil pembacaan = 4,74 cm atau 47,4 mm


D. Mikrometer
Mikrometer skrup digunakan untuk mengukur panjang, lebar ataupun diameter
benda yang relative kecil. Mikrometer sering digunakan untuk mengukur tebal
plat logam ataupun diameter silinder kawat. Mikrometer sekrup terdiri dari
silinder tetap dan silinder yang dapat diputar (bidal). Pada silinder tetap terdapat
skala utama, sedangan pada bidal terdapat skala nonius. Apabila bidal diputar
kanan maka bidal akan maju mendekati nol skala utama atau sebaliknya.

Skala utama mikrometer skrup ditera sehingga skala terkecilnya adalah 0,5 mm.
Sedangkan skala nonius dibagi menjadi 50 yaitu dari 0 sampai 49. Mikrometer
diset sehingga apabila bidal diputar sekali maka bidal akan maju atau mundur
0,5 mm atau skala nonius berputar 50 skala. Dari seting seperti ini diperoleh:
50 skala nonius= 0,5 mm
atau 1 nonius = 0,01 mm
Contoh di atas adalah skala hasil pengkuran dengan mikrometer skrup. Cara
membacanya adalah sebagai berikut.
Nomor 1, menunjukkan skala utama yang tidak tertutup bidal yaitu 3,5 mm.
Nomor 2, menunjukkan skala nonius yang lurus dengan sumbu utama yaitu 27
atau 0,27 mm.
Hasil pengukuran adalah:3,5 mm + 0,27 mm = 3,77 mm

Satuan
1 m = 103 mm (mili meter) 1 m = 10-3 km (kilo meter)
1 m = 106 μm (mikro meter 1 m = 10-6 Mm (Mega meter)
1 m = 109 nm (nano meter) 1 m = 10-9 Gm (Giga meter)
1 m = 1012 pm (pico meter) 1 m = 10-12 Tm (Tera meter0
Masa
Masa adalah besaran yang menyatakan banyaknya zat. Massa bersifat tetap
tidak tergantung besaran lain seperti suhu, tempat dan waktu. Satuan massa
adalah kg (kilogram). Satu kilogram adalah sama dengan massa satu liter air
murni pada suhu 40C.
Pengukuran massa dalam fisika meliputi ukuran yang sangat kecil sampai
ukuran yang sangat besar. Massa elektro 9,1 10-31 kg sampai massa matahari 1,9
1030 kg. Dalam kehidupan sehari-hari pengukuran massa merupakan kegiatan
yang sangat penting, khususnya dalam hal jual beli. Perhatikanlah bagaimana
penjual beras, penjual emas melakukan jual beli.
Gambar di atas adalah gambar neraca ohaus
dengan 4 lengan. Contoh skala hasil
pengukuran dengan neraca ohauss ini
ditunjukkan dengan gambar di sebalah
kanan. Hasil pengukuran itu adalah
100+30+8+0,57 =138,57 gr.
Terdapat banyak jenis neraca yang dapat
digunakan untuk mengukur massa.
Diantaranya adalah neraca sama lengan (
neraca langkan) neraca ohaus dan timbangan. Neraca sama lengan memiliki
ketelitian 0,001 gram, neraca Ohaus memiliki ketelitian 0,01 gram, sedangkan
timbangan memiliki ketelitian 1 ons.
Neraca Dan Jenis-jenis Neraca

► Jenis-jenis alat ukur massa


 Neraca lengan gantung neraca ini digunakan untuk mengukur massa jika kalian pernah
melihat maka kalian melihatnya di toko- toko beras, atau pupuk. cara kerjanya dengan
menggeser beban pemberat di sepanjang batang
 Neraca analog adalah jenis neraca yang digunakan untuk mengukur massa tepung
sebelum memasak roti atau juga bisa untuk mengukur massa di toko buah. Cara
menggunaknnya yaitu menempatkan benda yang akan diukur massanya pada wadah
bagian atas neraca, kemudian baca skala yang ditunjukan oleh jarum skala. Jenis lain dari
neraca ini adalah neraca pengukur massa badan.
 Neraca digital ini dapat kalain lihat di toko-toko buah atau kadang di laboratorium
karena hasil pengukuran yang digunakan lebih tepat dibandingkan dengan alat ukur
massa yang lain selain itu dengan alat ukur ini didapatkan pengukuran lebih teliti. dalam
penggunaanya sangat praktis, karena besar massa benda yang diukur langsung ditunjuk
dan terbaca pada layarnya. Ketelitian neraca digital ini sampai dengan 0,001 gram.
 Neraca sama lengan Neraca ini sering kalian lihat di toko emas, karena bisanya
digunakan untuk menimbang emas. dilengkapi dua piringan dan anak timbangan dengan
berbagai satuan massa. Piringan digunakan sebagai tempat meletakkan benda yang akan
diukur massanya. anak timbangan digunakan sebagai satuan besaran perbandingan.
Neraca sama lengan menggunakan prinsip kesetaraan gaya gravitasi antara kedua
lenganya. Bila kedua lengan yang panjangnya sama ini ditumpangi dua benda yang
beratnya sama, maka neraca akan datar atau seimbang dan tidak ada lengan yang turun
ke bawah. Cara mengukur massa dengan neraca ini adalah dengan cara meletakkan anak
timbangan pada satu piringan dan meletakkan benda yang akan di ukur pada piringan
lainnya.
 Neraca Analitis Dua Lengan

Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda, misalnya emas, batu,
kristal benda, dan lain-lain. Batas ketelitian neraca analitis dua lengan
yaitu 0,1 gram.

 Neraca Ohauss

Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam
praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan
menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca
Ohauss yaitu 0,1 gram. Neraca Ohausstersebut terdiri dari tiga skala.
Skala pertama menggunakan ratusan gram, skala kedua menggunakan
puluhan gram, dan skala ketiga menggunakan satuan gram. Prinsip
kerja neraca ini adalah membanding massa benda yang akan dikur
dengan anak timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus berada pada
neraca itu sendiri. Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah
dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan.
 Neraca Pegas

Neraca pegas atau dinamometer adalah alat ukur massa dan berat
benda. digunakan di laboratorium fisika karena lebih mudah dalam
mengukur masa benda yang ringan.Neraca ini mempunyai dua skala,
yaitu skala N (newton) untuk mengukur berat benda dan skala g (gram)
untuk mengukur massa benda. Batas ketelitian atau nilai skala terkecil
pada neraca pegas berbeda-beda, namun biasanya yang sering
digunakan di laboratorium adalah 0,1 N.Cara penggunaannya aalah
dengan mengatur skala ke angka 0 terlebi ahulu agar hasil yang
didapatkan akurat. Setelah itu tinggal menggantung beban pada pengait
yang ada, tunggu hingga pegas bergetar, selanjutnya tinggal membaca
hasil pengukurannya. Kelebihan menimbang dengan menggunakan
neraca pegas ini adalah dapat mengetahui massa dan berat benda
sekaligus (jika neraca tersebut memiliki dua skala yang telah
disebutkan tadi).
Macam Macam Alat Ukur

Ampere Meter

ampere meter digunakan oleh para teknisi elektronika dan kelistrikan karena
fungsinya untuk mengukur kuat arus listrik. Pada umumnya alat ini berada
dalam satu paket dengan sebuah alat bernama multimeter atau avometer yang
merupakan singkatan dari amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter.

Volt Meter

alat ukur yang sangat erat dengan dunia elektronika dan kelistrikan. Alat yang
dimaksud adalah volt meter. voltmeter juga sepaket dalam multimeter bersama
dengan ampere meter dan juga ohm meter. Voltmeter berfungsi untuk
mengukur tegangan listrik.

Ohm Meter

Ohmmeter berfungsi untuk mengukur hambatan atau tahanan listrik ohm meter
bekerja dengan menggunakan galvanometer untuk melihat seberapa besar arus
listrik yang kemudian dikalibrasi ke dalam bentuk satuan ohm. Ohm meter juga
berada satu paket dalam sebuah avometer atau multitester.
Thermometer

Thermometer adalah alat ukur yang memiliki fungsi untuk mengukur suhu
udara dan juga suhu air. Satuan yang digunakan oleh alat thermometer adalah
derajat celcius. Prinsip kerja dari thermometer ini cukup sederhana, yakni jika
terjadi peningkatan suhu maka air raksa yang ada di dalamnya akan memuai
sehingga menunjukkan nilai tertentu.

Barometer

Barometer digunakan untuk mengukur tekanan udara. Satuan yang digunakan


pada alat barometer adalah Mb. Alat ukur yang satu ini masuk ke dalam jenis
peralatan meteorology golongan non recording yang harus dibaca pada kondisi
tertentu untuk mendapatkan suatu data.

Stopwatch

Stopwatch digunakan untuk mengukur lama waktu dalam skala detik atau
menit. Biasanya alat ini banyak digunakan untuk kegiatan olahraga seperti
mengukur seberapa lama waktu tempuh pelari, seberapa cepat seseorang
berenang, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Speedometer

Speedometer merupakan alat ukur kecepatan kendaraan yang saat ini


diaplikasikan di hampir semua jenis kendaraan bermotor baik sepeda motor
maupun mobil. Prinsip kerjanya adalah dengan memasangkannya ke roda
maupun transmisi menggunakan kabel yang akan berputar saat kendaraan
bergerak.

Ombrometer

Ombrometer digunakan untuk mengetahui atau mengukur seberapa besar curah


hujan. Cara kerja dai alat ini cukup sederhana yakni dengan menampung air
hujan yang kemudian ditampung dalam wadah lalu diukur dengan
menggunakan skala tertentu.

Echosounder

Echosounder berfungsi untuk mengukur kedalaman air menggunakan media


gelombang. Caranya adalah dengan mengirimkan tekanan gelombang yang
berasal dari permukaan air menuju ke dasar air, yang kemudian dicatat hasilnya
sampai echo kembali menuju ke dasar air.
Antique Caliper

Antique caliper adalah salah satu jenis alat ukur kuno yang sudah populer sejak
tahun 1930. digunakan untuk mengukur diameter benda dengan menggunakan
sistem capit. Alat ukur antique caliper sangat cocok digunakan untuk mengukur
diameter benda yang sulit diukur dengan mistar biasa.

Luxmeter

Luxmeter berfungsi untuk mengetahui tingkat kecerahan atau pencahayaan


suatu ruangan. Cara kerja alat ukur ini adalah dengan menggunakan sensor
cahaya. Untuk menggunakannya tinggal letakkan alat ini di atas meja dan
secara otomatis indikator akan menunjukkan nilai tertentu.

Meteran Pita

Meteran pita adalah salah satu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur
panjang suatu benda. Berbeda dengan mistar, meteran pita ini punya bentuk
seperti pita sehingga bisa ditekuk-tekut. Selain itu meteran pita biasanya
digunakan untuk mengukur benda yang ukuran panjangnya tidak bisa dijangkau
oleh mistar.
Altimeter

Altimeter berfungsi untuk mengukur ketinggian suatu titik dari permukaan air
laut. Alat ukur altimeter ini banyak digunakan untuk keperluan navigasi, baik
penerbangan, pendakian, serta kegiatan-kegiatan lain yang ada kaitannya
dengan suatu ketinggian.

Anemometer

Anemometer adalah salah satu jenis alat ukur yang dapat digunakan untuk
mengukur kecepatan angin. Alat ukur yang satu ini banyak digunakan oleh
badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika alias BMKG untuk memprediksi
cuaca. Cara menggunakan alat ini cukup diletakkan di ruang terbuka saja.

Densimeter

Densimeter digunakan untuk mengukur kerapatan suatu zat cair. Cara


menggunakan densimeter dengan mencelupkan bagian sensornya ke dalam
cairan yang hendak diukur kerapatan zatnya, lalu nilai ukur akan ditampilkan
pada layar atau monitor yang ada.
Manometer

Manometer berfungsi untuk mengetahui berapa nilai tekanan udara dalam


ruang tertutup Alat ukur yang satu ini bisa kita temukan dengan mudah pada
kompresor udara.

Hygrometer

Hygrometer digunakan untuk mengetahui tingkat kelembaban suatu tempat.


Cara menggunakan cukup diletakkan di sebuah ruang yang sekiranya memiliki
tingkat kelembaban baik tinggi maupun rendah.

Pengukur angin (wind meter)


Wind meter adalah salah satu alat pengukur cuaca yang digunakan untuk
mengukur kecepatan angin dan arah angin. Untuk menentukan arah
angin dapat menggunakan kantong angin dan untuk menentukan
kecepatan angin dapat menggunakan kincir atau sensor angin. sensor
angin digunakan untuk memprediksi arah penguapan air atau mengetahui
lokasi yang terdapat badai disuatu tempat.

Anda mungkin juga menyukai