TRANSFORMASI KOORDINAT
Oleh:
Agis Mustaghisa (200311613711)
Denisah Putri Lutfianti (200311613620)
Muftia Nurita A. P. (200311613618)
Novan Ardiansyah (200311613632)
Rifdah Putri S. W. (200311613608)
Terima kasih telah membimbing dan menyayangi kami sampai saat ini.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada kami, senantiasa mendapat
pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Kami berharap dengan makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya, dan umumnya bagi semua
pembaca, serta dapat berguna bagi kemajuan Universitas Negeri Malang. Kami
menyadari dalam penulisan makalah masih terdapat banyak kekurangan dalam
pembuatannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk memperbaiki makalah yang kami buat menjadi lebih baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Transformasi Sumbu Koordinat ........................................................... 3
2.2 Rotasi Sumbu Koordinat ...................................................................... 5
2.3 Penyederhanaan Persamaan Derajat Dua ............................................. 7
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1.1. Transformasi Sumbu Koordinat ................................................................... 3
2.1.2. Kurva 𝑥 ′ 𝑦 ′ − 6 = 0...................................................................................... 4
2.2.1. Rotasi Sumbu Koordinat .............................................................................. 5
2.2.2. Kurva 2𝑥 ′ 𝑦 ′ + 9 = 0 ................................................................................... 6
2.3.1. Kurva 𝑥 ′′2 + 𝑦 ′′2 − 4 = 0............................................................................ 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Transformasi koordinat merupakan kegiatan menghitung nilai koordinat
dari satu sistem koordinat ke sistem koordinat lainnya. Dalam proses
transformasi koordinat ini diperlukan nilai-nilai parameter yang
menghubungkan antara kedua sistem. Nilai-nilai parameter transformasi
tersebut didapatkan dari titik-titik sekutu, dimana titik-titik sekutu ini
merupakan titik-titik stasiun referensi yang memiliki nilai pada kedua sistem
koordinat yang terlibat dalam proses transformasi koordinat.
Dalam geometri rotasi adalah perputaran benda pada suatu sumbu yang
tetap. Oleh karena itu, rotasi sumbu koordinat adalah ketika sumbu koordinat
baru memiliki titik pusat yang sama dengan sumbu koordinat lama namun
memiliki arah sumbu koordinatnya berbeda.
1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang diambil penulis, dapat disimpulkan
bahwa tujuan penyusunan makalah ini adalah:
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Transformasi Sumbu Koordinat
Gambar 2.1.1
Perhatikan gambar 2.1.1, terdapat dua sumbu koordinat yang sejajar satu
sama lain. Sumbu koordinat baru yang ditandai dengan 𝑂′𝑋′ dan 𝑂′𝑌′, masing-
masing sejajar dengan sumbu koordinat lama 𝑂𝑋 dan 𝑂𝑌. Koordinat titik pusat
𝑂′ terhadap titik pusat pada sumbu koordinat lama dinotasikan dengan (ℎ, 𝑘).
3
Rumus tersebut merupakan rumus transformasi yang menunjukkan hubungan
koordinat lama dengan koordinat baru. Persamaan tersebut berlaku untuk semua
titik yang ada pada bidang, dimana 𝑂′ adalah titik pusat baru di sembarang titik
yang ada dalam bidang.
𝑥𝑦 − 3𝑥 + 2𝑦 − 12 = 0
Penyelesaian :
Gambar 2.1.2
4
2.2 Rotasi Sumbu Koordinat
Gambar 2.2.1
𝑥 = 𝑂𝑀 = 𝑂𝑁 − 𝑀𝑁 = 𝑂𝑁 − 𝑅𝑆 = 𝑥 ′ 𝑐𝑜𝑠𝜃 − 𝑦 ′𝑠𝑖𝑛𝜃
𝑦 = 𝑀𝑃 = 𝑀𝑅 − 𝑅𝑃 = 𝑁𝑆 + 𝑅𝑃 = 𝑥 ′ 𝑠𝑖𝑛𝜃 + 𝑦 ′𝑐𝑜𝑠𝜃
Sehingga dapat disimpulkan bahwa rumus rotasi sumbu koordinat yaitu,
𝑥 = 𝑥 ′ 𝑐𝑜𝑠𝜃 − 𝑦 ′𝑠𝑖𝑛𝜃, 𝑦 = 𝑥 ′ 𝑠𝑖𝑛𝜃 + 𝑦 ′𝑐𝑜𝑠𝜃
Meski apa yang ditunjukkan di atas untuk 𝜃 sudut lancip dan 𝑃 berada di
kuadran I, rumus yang telah didapatkan sebelumnya berlaku untuk sembarang
𝜃 dan titik 𝑃 di sembarang kuadran.
5
Contoh soal : Menentukan persamaan baru yang telah ditransformasi.
Penyelesaian :
Gambar 2.2.2
6
2.3 Penyederhanaan Persamaan Derajat Dua
𝜃 = 45°, jika 𝐴 = 𝐶
Dengan menggunakan teorema di atas akan didapatkan nilai tan 2𝜃, dan
untuk mendapat nilai sin 𝜃 dan cos 𝜃 dapat menggunakan identitas trigonometri
7
Contoh soal : Menyederhanakan persamaan.
Penyelesaian :
Sehingga
8
Dengan menyempurnakan kuadratnya persamaan tersebut menjadi
𝑥 ′2 − 4𝑥 ′ + 4 + 4𝑦 ′2 − 8𝑦 ′ + 4 − 4 = 0 + 4 − 4
(𝑥 ′2 − 4𝑥 ′ + 4) + (4𝑦 ′2 − 8𝑦 ′ + 4) − 4 = 0
(𝑥 ′ − 2)2 + 4(𝑦 ′ − 1)2 − 4 = 0
Hasil tersebut dapat disederhanakan menggunakan rumus transformasi
dimana
𝑥 ′ = 𝑥 ′′ + 2 dan 𝑦 ′ = 𝑦 ′′ + 1
Maka dapat disimpulkan bahwa titik pusatnya ditransformasi ke titik (2,1)
yang kemudian persamaannya menjadi
𝑥 ′′2 + 𝑦 ′′2 − 4 = 0
Gambar 2.3.1
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Transformasi sumbu koordinat adalah ketika terdapat sebuah sumbu
koordinat baru yang sejajar dengan sumbu koordinat lama dan memiliki arah
sumbu yang sama. Rumus transformasi sumbu koordinat adalah
𝑥 = 𝑥 ′ + ℎ, 𝑦 = 𝑦′ + 𝑘
dimana (ℎ, 𝑘) adalah titik pusat dari sumbu koordinat yang baru.
Rotasi sumbu koordinat adalah ketika sumbu koordinat baru memiliki
titik pusat yang sama dengan sumbu koordinat lama namun memiliki arah
sumbu koordinatnya berbeda. Rumus rotasi sumbu koordinat yaitu
𝑥 = 𝑥 ′ 𝑐𝑜𝑠𝜃 − 𝑦 ′𝑠𝑖𝑛𝜃, 𝑦 = 𝑥 ′ 𝑠𝑖𝑛𝜃 + 𝑦 ′𝑐𝑜𝑠𝜃
Rumus rotasi sumbu koordinat tersebut berlaku untuk sembarang 𝜃.
Teorema untuk persamaan derajat dua yang secara umum dapat
dinyatakan dengan
𝐴𝑥 2 + 𝐵𝑥𝑦 + 𝐶𝑦 2 + 𝐷𝑥 + 𝐸𝑦 + 𝑓 = 0
Saat 𝐵 = 0 persamaan dapat ditransformasi menjadi
𝐴′𝑥 ′2 + 𝐶 ′𝑦 ′2 + 𝐹 = 0,
𝐴′ 𝑥 ′2 + 𝐸′𝑦′ = 0,
2
𝐶 ′𝑦 ′ + 𝐷 ′𝑥 ′ = 0.
Jika 𝐵 ≠ 0 persamaan derajat dua sapat diubah menjadi salah satu bentuk di
atas dengan rotasi dan translasi (jika diperlukan). Sudut rotasi 𝜃 (anggap sudut
lancip) didapatkan dengan
𝐵
tan 2𝜃 = , jika 𝐴 ≠ 𝐶
𝐴−𝐶
𝜃 = 45°, jika 𝐴 = 𝐶
3.2 Saran
Pemahaman mengenai transformasi koordinat adalah salah satu materi
geometri analitik yang harus dipahami lebih mendalam. Dalam memahami
materi transformasi koordinat ini akan lebih mudah jika melakukan berbagai
latihan soal yang sekiranya lebih rumit, agar dapat lebih memahami penggunaan
rumus-rumus yang telah dijelaskan pada makalah ini.
10
Makalah Transformasi Koordinat ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Geometri Analitik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi
penulis maupun para pembaca. Penulis mengakui bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, maka dari itu penulis berharap kritik dan saran dari para
pembaca agar dapat menjadi pacuan penulis kedepannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Fuller, G. 1954. Analytic Geometri. Addison-Wesley Publishing Company, Inc.
12