Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TRANSFORMASI KOORDINAT

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


Geometri Analitik
Yang diampu oleh Kridha Pusawidjayanti, S.Si., M.Si.

Oleh:
Agis Mustaghisa (200311613711)
Denisah Putri Lutfianti (200311613620)
Muftia Nurita A. P. (200311613618)
Novan Ardiansyah (200311613632)
Rifdah Putri S. W. (200311613608)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN MATEMATIKA
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
April 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala
rahmat, berkah, hidayah, dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Transformasi Koordinat”. Makalah ini disusun dan diajukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Geometri Analitik. Adapun tujuan penulisan makalah
ini untuk mengetahui transformasi sumbu koordinat dan rotasi sumbu koordinat
yang disertai dengan contoh. Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak yang telah memberikan dorongan, semangat, dan bimbingan yang
tak ternilai harganya. Untuk itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan terima
kasih kepada:
1. Krida Pusawidjayanti, S.Si. M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah
Geometri Analitik yang telah memberikan bimbingan, motivasi, petunjuk,
dan arahan kepada kami.
2. Teman- teman seperjuangan di Offering C yang senantiasa memberikan
motivasi dan semangat.
3. Kedua orang tua kami, yang telah memberikan kekuatan secara moril,
maupun materil. Karena tanpa bantuan mereka mustahil kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Terima kasih telah membimbing dan menyayangi kami sampai saat ini.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada kami, senantiasa mendapat
pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Kami berharap dengan makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya, dan umumnya bagi semua
pembaca, serta dapat berguna bagi kemajuan Universitas Negeri Malang. Kami
menyadari dalam penulisan makalah masih terdapat banyak kekurangan dalam
pembuatannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk memperbaiki makalah yang kami buat menjadi lebih baik.

Malang, 14 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Transformasi Sumbu Koordinat ........................................................... 3
2.2 Rotasi Sumbu Koordinat ...................................................................... 5
2.3 Penyederhanaan Persamaan Derajat Dua ............................................. 7

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 10
3.2 Saran ..................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

ii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
2.1.1. Transformasi Sumbu Koordinat ................................................................... 3
2.1.2. Kurva 𝑥 ′ 𝑦 ′ − 6 = 0...................................................................................... 4
2.2.1. Rotasi Sumbu Koordinat .............................................................................. 5
2.2.2. Kurva 2𝑥 ′ 𝑦 ′ + 9 = 0 ................................................................................... 6
2.3.1. Kurva 𝑥 ′′2 + 𝑦 ′′2 − 4 = 0............................................................................ 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Transformasi koordinat merupakan kegiatan menghitung nilai koordinat
dari satu sistem koordinat ke sistem koordinat lainnya. Dalam proses
transformasi koordinat ini diperlukan nilai-nilai parameter yang
menghubungkan antara kedua sistem. Nilai-nilai parameter transformasi
tersebut didapatkan dari titik-titik sekutu, dimana titik-titik sekutu ini
merupakan titik-titik stasiun referensi yang memiliki nilai pada kedua sistem
koordinat yang terlibat dalam proses transformasi koordinat.

Jika terdapat kurva pada bidang koordinat dan persamaan yang


mewakili kurva tersebut. Maka harus mengambil pasangan sumbu lain di
bidang dan menemukan persamaan kurva yang sama sehubungan dengan
sumbu baru. Persamaan baru akan bergantung pada persamaan awal dan lokasi
sumbu baru.

Dalam geometri rotasi adalah perputaran benda pada suatu sumbu yang
tetap. Oleh karena itu, rotasi sumbu koordinat adalah ketika sumbu koordinat
baru memiliki titik pusat yang sama dengan sumbu koordinat lama namun
memiliki arah sumbu koordinatnya berbeda.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telas disampaikan penulis, maka
penulis mengambil rumusan masalah berikut,

1. Apa dan bagaimana transformasi sumbu koordinat?


2. Apa dan bagaimana rotasi sumbu koordinat?
3. Bagaimana cara menyederhanakan persamaan derajat dua?

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang diambil penulis, dapat disimpulkan
bahwa tujuan penyusunan makalah ini adalah:

1. Mengetahui tentang transformasi sumbu koordinat dan bagaimana


mentransformasikan sumbu koordinat.
2. Mengetahui tentang rotasi sumbu koordinat dan mengetahui bagaimana
merotasi sumbu koordinat.
3. Mengetahui cara menyederhanakan persamaan derajat dua.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Transformasi Sumbu Koordinat

Transformasi sumbu koordinat adalah ketika terdapat sebuah sumbu


koordinat baru yang sejajar dengan sumbu koordinat lama dan memiliki arah
sumbu yang sama. Koordinat tiap titik pada bidang akan mengalami perubahan
sesuai dengan transformasi sumbu koordinatnya. Oleh karena itu apabila sebuah
kurva, persamaan kurva terhadap sumbu koordinat lama dan persamaan kurva
terhadap sumbu koordinat baru secara umum tidaklah sama.

Gambar 2.1.1

Perhatikan gambar 2.1.1, terdapat dua sumbu koordinat yang sejajar satu
sama lain. Sumbu koordinat baru yang ditandai dengan 𝑂′𝑋′ dan 𝑂′𝑌′, masing-
masing sejajar dengan sumbu koordinat lama 𝑂𝑋 dan 𝑂𝑌. Koordinat titik pusat
𝑂′ terhadap titik pusat pada sumbu koordinat lama dinotasikan dengan (ℎ, 𝑘).

Misalkan diketahui 𝑥 dan 𝑦 merupakan koordinat titik 𝑃 terhadap sumbu


koordinat lama serta 𝑥′ dan 𝑦′ merupakan koordinat titik 𝑃 terhadap sumbu
baru. Maka dapat didapatkan persamaan berikut,
𝑥 = 𝑂𝑁 = 𝑂𝑀 + 𝑂′ 𝑄 = ℎ + 𝑥 ′
𝑦 = 𝑁𝑃 = 𝑀𝑂′ + 𝑄𝑃 = 𝑘 + 𝑦′
Sehingga dapat disimpulkan menjadi
𝑥 = 𝑥 ′ + ℎ, 𝑦 = 𝑦′ + 𝑘

3
Rumus tersebut merupakan rumus transformasi yang menunjukkan hubungan
koordinat lama dengan koordinat baru. Persamaan tersebut berlaku untuk semua
titik yang ada pada bidang, dimana 𝑂′ adalah titik pusat baru di sembarang titik
yang ada dalam bidang.

Contoh soal : Menentukan persamaan baru yang telah ditransformasi.

Tentukan persamaan yang telah di transformasi terhadap titik pusat (-2,3)


dari persamaan berikut

𝑥𝑦 − 3𝑥 + 2𝑦 − 12 = 0

Penyelesaian :

Diketahui titik pusat berubah menjadi (-2,3), maka ℎ = −2 dan 𝑘 = 3


Maka rumus transformasinya
𝑥 = 𝑥′ − 2 dan 𝑦 = 𝑦′ + 3
Substitusikan rumus transformasi tersebut ke dalam persamaan yang
diberikan di soal,
(𝑥 ′ − 2)(𝑦 ′ + 3) − 3(𝑥 ′ − 2) + 2(𝑦 ′ + 3) = 0
𝑥 ′ 𝑦 ′ + 3𝑥 ′ − 2𝑦 ′ − 6 − 3𝑥 ′ + 6 + 2𝑦 ′ + 6 = 0
𝑥 ′𝑦 ′ − 6 = 0
Sehingga didapatkan persamaan kurva yang telah di transformasi terhadap
titik pusat (-2,3) adalah 𝑥 ′ 𝑦 ′ − 6 = 0.

Gambar 2.1.2

4
2.2 Rotasi Sumbu Koordinat

Rotasi sumbu koordinat adalah ketika sumbu koordinat baru memiliki


titik pusat yang sama dengan sumbu koordinat lama namun memiliki arah
sumbu koordinatnya berbeda. Maka dari itu sumbu koordinat yang baru
didapatkan dengan merotasikan sumbu koordinat lama terhadap titik pusat.

Gambar 2.2.1

Perhatikan gambar 2.2.1, terdapat dua sumbu koordinat yang memiliki


titik pusat yang sama namun memiliki arah yang berbeda. Untuk sumbu
koordinat baru 𝑂𝑋′ dan 𝑂𝑌′ merupakan sumbu yang telah dirotasi melalui
sebuah sudut 𝜃 terhadap sumbu koordinat lama.

Misalkan sebuah titik 𝑃 memiliki koordinat terhadap sumbu koordinat


lama (𝑥, 𝑦) dan (𝑥 ′, 𝑦′) terhadap sumbu koordinat baru. Berdasarkan gambar
2.2.1 dapat diketahui bahwa 𝑥 = 𝑂𝑀 dan 𝑦 = 𝑀𝑃, 𝑥 ′ = 𝑂𝑆 dan 𝑦 ′ = 𝑆𝑃.
Sebagai tambahan digambar garis 𝑅𝑆 yang sejajar dengan sumbu 𝑥 dan 𝑁𝑆 yang
sejajar dengan sumbu 𝑦. Maka dapat didapatkan persamaan berikut,

𝑥 = 𝑂𝑀 = 𝑂𝑁 − 𝑀𝑁 = 𝑂𝑁 − 𝑅𝑆 = 𝑥 ′ 𝑐𝑜𝑠𝜃 − 𝑦 ′𝑠𝑖𝑛𝜃
𝑦 = 𝑀𝑃 = 𝑀𝑅 − 𝑅𝑃 = 𝑁𝑆 + 𝑅𝑃 = 𝑥 ′ 𝑠𝑖𝑛𝜃 + 𝑦 ′𝑐𝑜𝑠𝜃
Sehingga dapat disimpulkan bahwa rumus rotasi sumbu koordinat yaitu,
𝑥 = 𝑥 ′ 𝑐𝑜𝑠𝜃 − 𝑦 ′𝑠𝑖𝑛𝜃, 𝑦 = 𝑥 ′ 𝑠𝑖𝑛𝜃 + 𝑦 ′𝑐𝑜𝑠𝜃
Meski apa yang ditunjukkan di atas untuk 𝜃 sudut lancip dan 𝑃 berada di
kuadran I, rumus yang telah didapatkan sebelumnya berlaku untuk sembarang
𝜃 dan titik 𝑃 di sembarang kuadran.

5
Contoh soal : Menentukan persamaan baru yang telah ditransformasi.

Transformasikan persamaan 𝑥 2 − 𝑦 2 − 9 = 0 dengan merotasikan sumbu


koordinat sebesar 45° di titik pusat

Penyelesaian :

Diketahui 𝜃 = 45°, substitusikan kedalam rumus transformasi


𝑥′ 𝑦′ 𝑥′ 𝑦′
𝑥= − dan 𝑦= +
√ 2 √2 √ 2 √2
Kemudian substitusikan rumus tersebut ke dalam persamaan yang diberikan
di soal

Sehingga didapatkan persamaan kurva terhadap sumbu yang terlah dirotasi


45° adalah 2𝑥′𝑦′ + 9 = 0.

Gambar 2.2.2

6
2.3 Penyederhanaan Persamaan Derajat Dua

Secara umum persamaan 𝑥 dan 𝑦 berderajat dua dapat dituliskan


dengan
𝐴𝑥 2 + 𝐵𝑥𝑦 + 𝐶𝑦 2 + 𝐷𝑥 + 𝐸𝑦 + 𝐹 = 0
Setidaknya salah satu konstanta A, B, dan C bukan nol. agar persamaan tersebut
dapat disebut sebagai persamaan berderajat dua. Serta kita misalkan bahwa
tidak semua koefisien yang diikuti salah satu variabel adalah nol, sehingga
kedua variabel 𝑥 dan 𝑦 muncul dalam persamaan.

Teorema Persamaan Derajat Dua


𝐴𝑥 2 + 𝐵𝑥𝑦 + 𝐶𝑦 2 + 𝐷𝑥 + 𝐸𝑦 + 𝐹 = 0
Saat 𝐵 = 0 persamaan dapat ditransformasi menjadi
𝐴′𝑥 ′2 + 𝐶 ′𝑦 ′2 + 𝐹 = 0,
𝐴′ 𝑥 ′2 + 𝐸′𝑦′ = 0,
2
𝐶 ′𝑦 ′ + 𝐷 ′𝑥 ′ = 0.
Jika 𝐵 ≠ 0 persamaan derajat dua sapat diubah menjadi salah satu bentuk di
atas dengan rotasi dan translasi (jika diperlukan). Sudut rotasi 𝜃 (anggap sudut
lancip) didapatkan dengan
𝐵
tan 2𝜃 = 𝐴−𝐶, jika 𝐴 ≠ 𝐶

𝜃 = 45°, jika 𝐴 = 𝐶

Dengan menggunakan teorema di atas akan didapatkan nilai tan 2𝜃, dan
untuk mendapat nilai sin 𝜃 dan cos 𝜃 dapat menggunakan identitas trigonometri

Tanda positif ditentukan sebelum menghitung akar-akar tersebut yang mana


dibatasi sebagai sudut lancip.

7
Contoh soal : Menyederhanakan persamaan.

Sederhanakan persamaan berikut menjadi salah satu persamaan dalam


teorema sebelumnya!

73𝑥 2 − 72𝑥𝑦 + 52𝑦 2 + 100𝑥 − 200𝑦 + 100 = 0

Penyelesaian :

Yang harus dilakukan adalah mentransformasi persamaan agar 𝑥′𝑦′


menghilang di persamaan hasil.

Tentukan sudut rotasinya

Sehingga

Dengan menggunakan identitas trigonometri akan didapatkan 𝑠𝑖𝑛𝜃 dan


𝑐𝑜𝑠𝜃

Maka didapat rumus rotasinya

Dengan mensubstitusikan 𝑥 dan 𝑦 ke dalam persamaan yang diberikan


dalam soal, akan didapat
𝑥 ′2 + 4𝑦 ′2 − 4𝑥 ′ − 8𝑦 ′ + 4 = 0

8
Dengan menyempurnakan kuadratnya persamaan tersebut menjadi
𝑥 ′2 − 4𝑥 ′ + 4 + 4𝑦 ′2 − 8𝑦 ′ + 4 − 4 = 0 + 4 − 4
(𝑥 ′2 − 4𝑥 ′ + 4) + (4𝑦 ′2 − 8𝑦 ′ + 4) − 4 = 0
(𝑥 ′ − 2)2 + 4(𝑦 ′ − 1)2 − 4 = 0
Hasil tersebut dapat disederhanakan menggunakan rumus transformasi
dimana
𝑥 ′ = 𝑥 ′′ + 2 dan 𝑦 ′ = 𝑦 ′′ + 1
Maka dapat disimpulkan bahwa titik pusatnya ditransformasi ke titik (2,1)
yang kemudian persamaannya menjadi
𝑥 ′′2 + 𝑦 ′′2 − 4 = 0

Gambar 2.3.1

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Transformasi sumbu koordinat adalah ketika terdapat sebuah sumbu
koordinat baru yang sejajar dengan sumbu koordinat lama dan memiliki arah
sumbu yang sama. Rumus transformasi sumbu koordinat adalah
𝑥 = 𝑥 ′ + ℎ, 𝑦 = 𝑦′ + 𝑘
dimana (ℎ, 𝑘) adalah titik pusat dari sumbu koordinat yang baru.
Rotasi sumbu koordinat adalah ketika sumbu koordinat baru memiliki
titik pusat yang sama dengan sumbu koordinat lama namun memiliki arah
sumbu koordinatnya berbeda. Rumus rotasi sumbu koordinat yaitu
𝑥 = 𝑥 ′ 𝑐𝑜𝑠𝜃 − 𝑦 ′𝑠𝑖𝑛𝜃, 𝑦 = 𝑥 ′ 𝑠𝑖𝑛𝜃 + 𝑦 ′𝑐𝑜𝑠𝜃
Rumus rotasi sumbu koordinat tersebut berlaku untuk sembarang 𝜃.
Teorema untuk persamaan derajat dua yang secara umum dapat
dinyatakan dengan
𝐴𝑥 2 + 𝐵𝑥𝑦 + 𝐶𝑦 2 + 𝐷𝑥 + 𝐸𝑦 + 𝑓 = 0
Saat 𝐵 = 0 persamaan dapat ditransformasi menjadi
𝐴′𝑥 ′2 + 𝐶 ′𝑦 ′2 + 𝐹 = 0,
𝐴′ 𝑥 ′2 + 𝐸′𝑦′ = 0,
2
𝐶 ′𝑦 ′ + 𝐷 ′𝑥 ′ = 0.
Jika 𝐵 ≠ 0 persamaan derajat dua sapat diubah menjadi salah satu bentuk di
atas dengan rotasi dan translasi (jika diperlukan). Sudut rotasi 𝜃 (anggap sudut
lancip) didapatkan dengan
𝐵
tan 2𝜃 = , jika 𝐴 ≠ 𝐶
𝐴−𝐶

𝜃 = 45°, jika 𝐴 = 𝐶

3.2 Saran
Pemahaman mengenai transformasi koordinat adalah salah satu materi
geometri analitik yang harus dipahami lebih mendalam. Dalam memahami
materi transformasi koordinat ini akan lebih mudah jika melakukan berbagai
latihan soal yang sekiranya lebih rumit, agar dapat lebih memahami penggunaan
rumus-rumus yang telah dijelaskan pada makalah ini.

10
Makalah Transformasi Koordinat ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Geometri Analitik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi
penulis maupun para pembaca. Penulis mengakui bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, maka dari itu penulis berharap kritik dan saran dari para
pembaca agar dapat menjadi pacuan penulis kedepannya.

11
DAFTAR PUSTAKA
Fuller, G. 1954. Analytic Geometri. Addison-Wesley Publishing Company, Inc.

12

Anda mungkin juga menyukai