NIM : 4223111088
Puji syukur kepada tuhan yang Maha Esa Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayah nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “Konsep Pengukuran, Pengujian, Penilaian, dan
Evaluasi, Prinsip dan Alat Evaluasi, Serta Pengukuran Acuan Norma dan Acuan
Patokan” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas bapak Prof. Dr. Hasratuddin, M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Matematika. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang evaluasi pembelajaran
bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih
kepada bapak Prof. Dr. Hasratuddin, M.Pd. selaku dosen pengampu mata
kuliah Evaluasi Pembelajaran Matematika di Universitas Negeri Medan yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Dan juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini Kami menyadari, makalah yang
Kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
FIQRI SUBHAN
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................. 1
1.4 Manfaat........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Definisi Transformasi Geometri
........................................................................................................
3
2.2 Kaidah Macam-macam Transformasi Geometri
........................................................................................................
3
2.3 Komposisi Transformasi dengan Matriks
........................................................................................................
13
2.4 cara menyelesaikan soal-soal tentang geometri transformasi
........................................................................................................
14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 17
3.2 Saran............................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 18
2
BAB I
PENDAHULUAN
1
1. Mengetahui Definisi Transformasi Geometri
2. Mengetahui Macam-macam Transformasi Geometri.
3. Mengetahui Komposisi Transformasi dengan Matriks.
4. Mengetahui cara menyelesaikan soal-soal tentang geometri
transformasi?
1.4 Manfaat
1. Suatu resolusi dalam kehidupan kita. Hak ini dapat berupa pergeseran ,
percerminan, perputaran dan perubahan ukuran suatu keadaan tertentu.
2. Transformasi atau perubahan adalah karena menginginan kehidupan
yang dipenuhi dengan kebaikan dan jauh keburukan.
3. Pergeseran atau perpindahan orang pada ekslator dan lift.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Transformasi Geometri
A. Translasi (Pergeseran)
Translasi atau pergeseran adalah transformasi yang memindahkan
setiap titik pada bidang menurut jarak dan arah tertentu. Memindahkan
tanpa mengubah ukuran dan tanpa memutar. Kata kuncinya transformasi
ke arah yang sama dan ke jarak yang sama.
Gambar a) translasi
3
B. Refleksi (Pencerminan)
4
Dari gambar tampak bahwa:
Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbu-x menghasilkan
bayangan titik B(a’, b’) dengan a’= a dan b’= -b.
A(a, b) B(a, -b)
a’ = a → a’ =1. a +0. b,
b’= -b → b’ = 0. a -1.b
C=( ) = (
0 1 ) (b )
a' −1 0 a
b'
5
Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbu y = x menghasilkan bayangan
titik D( a' , b ' ) dengan a ' =b dan b’ = a
Sumbu y = x
A(a, b) D(b, a)
a’ = b → a’ = 0. a +0. b,
b’= a → b’ = 1. a + 0.b
Matriks transformasi untuk pencerminan ini
D=( ) = (
1 0 ) (b )
a' 0 1 a
b'
Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbu y = -x menghasilkan bayangan
titik E( a' ,b ' ) dengan a ' =−b dan b ’ = -a
Sumbu y = -x
A(a, b) E(-b, -a)
a’ = -b → a’ = 0. a - 1. b,
b’= -a → b’ = -1. a + 0.b
Matriks transformasi untuk pencerminan ini
E=( ) = (
−1 0 ) (b )
a' 0 −1 a
b'
Pencerminan titik A(a, b) terhadap titik asal menghasilkan bayangan
titik F (a' , b' ) dengan a ' =−a dan b ’ = -b
Sumbu y = -x
O(0,0)
A(a, b) F(-a, -b)
Titik asal
a’ = -a → a’ = -1.a + 0. b,
b’= -b → b’ = -1. a - 1.b
6
Matriks transformasi untuk pencerminan ini
F=( ) = (
0 −1) (b )
a' −1 0 a
b'
Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbu x = h menghasilkan bayangan
titik G(a' , b' ) dengan a ' =2 h−a dan b ’ = -b
Sumbu h = h
A(a, b) E(2 h−a , b)
a’ = 2 h−a → a’ = (-1. a + 0. b) + 2h
b’= -a → b’ = -1. a + 0.b
Matriks transformasi sebagai berikut
7
Dari gambar, tampak bahwa:
Garis x = h Garis x = k
A(a, b) A’(2h - a,b) A”(2(k-h) + a,b )
Dengan cara yang sama, kalian dapat menentukan bayangan titik A(a, b)
yang dicerminkan terhadap garis y = m, dilanjutkan dengan pencerminan
terhadap garis y= n sebagai berikut.
Garis y = m Garis y = n
A(a, b) A’(a, 2m - b) A”(a, 2(n - m) + b )
Sekarang, jika titik A(a, b) dicerminkan terhadap dua garis yang saling
berpotongan tegak lurus, misalnya pencerminan terhadap garis x= h,
dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis y m. Diperoleh bayangan
A”sebagai berikut.
Garis x = h Garis y = m
A(a, b) A’(2h – a,b) A”(2h – a, 2m - b )
Tabel 1.1. transformasi pencerminan
Percerminan Matriks
Pemetaan
Terhadap Transformasi
8
Garis x = h A(x , y)→ A ’ (2 h−x , y )
Garis y = k A(x , y)→ A ’ (x , 2 k− y )
Titik (h, k) A(x , y)→ A ’ (2 h – x , 2 k – y )
C. Rotasi (Perputaran)
Misalkan, posisi awal pensil jangka pada titik A(a, b). Setelah dirotasi
sebesar dengan pusat titik O, posisi pensil jangka ini berada pada titik A(a’,
b’) seperti pada gambar berikut.
Posisi awal pensil jangka ini dapat pula ditulis dalam koordinat kutub,
A(r cos , r sin θ ). Adapun posisi pensil jangka setelah diputar sebesar
dengan arah berlawanan dengan arah perputaran jarum dapat ditulis sebagai
A’(r cos ( + ))
Jadi, dinyatakan dalam bentuk matriks, persamaan tersebut menjadi
matriks berikut.
A '=( )
a'
b'
=¿
9
=( asin❑+ b cos ❑ )
cos❑−b sin❑
=(
sin❑ b cos ❑ )( b )
cos ❑−sin ❑ a
(cos
sin❑ b cos ❑ )(b )
❑−sin ❑ a
Uraian ini menggambarkan rumus rotasi sebesar dengan pusat titik O(0, 0)
sebagai berikut.
Adapun untuk rotasi sebesar dengan pusat titik P(m, n) dapat ditentukan
sebagai berikut.
Nilai bertanda positif jika arah putaran sudut berlawanan dengan arah
perputaran jarum jam dan bertanda negatif jika arah putaran sudut searah
dengan arah perputaran jarum jam.
Bagaimana jika titik A(a, b) dirotasi sebesar dengan pusat titik O(0, 0).
Kemudian, rotasi lagi sebesar β dengan pusat yang sama?
Perhatikan gambar berikut!
10
Tampak bahwa posisi rotasi sebesar dengan pusat titik O(0, 0). Kemudian
dilanjutkan rotasi sebesar β dengan pusat yang sama diwakili oleh rotasi
sebesar (α + β ¿ dengan pusat titik O(0, 0).
Akibatnya, bayangan titik A dapat kalian tentukan sebagai berikut.
Contoh :
Tentukan bayangan titik A(-1, -2) yang dirotasi berturut-turut sebesar 180° dan
90° berlawanan dengan arah perputaran jarum jam dengan pusat yang sama,
yaitu titik O(0, 0).
D. Dilatasi (Perkalian)
Aini dan teman-temannya berkunjung ke IPTN. Di sana, mereka
mengamati miniatur sebuah pesawat terbang. Miniatur pesawat terbang ini
mempunyai bentuk yang sama dengan pesawat terbangsesungguhnya, tetapi
ukurannya lebih kecil. Bentuk seperti miniatur pesawat terbang ini telah
mengalami dilatasi diperkecil dari pesawat terbang sesungguhnya.
Selain dilatasi diperkecil, terdapat pula dilatasi diperbesar, misalnya
pencetakan foto yang diperbesar dari klisenya. Faktor yang menyebabkan
diperbesar atau diperkecilnya suatu bangun ini disebut faktor dilatasi. Faktor
dilatasi ini dinotasikan dengan huruf kecil, misalnya k.
• Jika k ¿−¿1 atau k ¿ 1, maka hasil dilatasinya diperbesar
• Jika -1 ¿ k ¿1, maka hasil dilatasinya diperkecil
• Jika k = 1, maka hasil dilatasinya tidak mengalami perubahan
Sekarang, perhatikan lingkaran pada Gambar 6.10 yang berpusat di titik
P(4, 2) dan melalui titik Q(4, 4) berikut yang didilatasi terhadap pusat O(0, 0)
1
dengan faktor skala . Bayangan yang diperoleh adalah lingkaran yang
2
berpusat di titik P’(2, 1) dan melalui titik Q’(2, 2). Lingkaran ini sebangun
dengan lingkaran P dengan ukuran diperkecil.
11
kalian dapat menentukan lingkaran hasil dilatasi ini dengan menggunakan
matriks seperti berikut.
P Q P’ Q’
( )
1
0
( x'1
y '1
x '2
y'2 )=
2
0
1 ( 42 44)=(21 22)
2
1
Dengan dilatasi terhadap pusat O(0, 0) dan faktor skala , diperoleh
2
lingkaran dengan titik pusat P’(2, 1) dan melalui titik Q’(2, 2).
Secara umum, dilatasi ini sebagai berikut.
• Titik P(a, b) didilatasi terhadap pusat O(0, 0) dengan faktor skala k
menghasilkan titik, P’ ( ka, kb)
Secara matematis, ditulis:
12
Kalian dapat menyatakannya dalam bentuk matriks berikut.
Jawab:
|0 , 3|
P(5, 6) P’(3. 5, 3. 6) = P’(15,18)
Jadi, titik P’(15,18)
M= ( ac db)
Berikut ini adalah tabel matriks-matriks transformasi geometri berordo 2 x 2.
No Transformasi Pemetaan Matriks
Transformasi
1. Indentitas (I) ( x , y ) →( x , y )
(10 01)
2. Dilatasi dengan faktor skala k ( x , y ) →(kx , ky )
(0k 0k )
3. Refleksi (M)
a. terhadap sumbu-x (M x )
( x , y ) →( x ,− y )
( x , y ) → (−x , y )
(10 0
−1 )
b. terhadap sumbu-y (M y ) (x , y)→( y, x)
13
c. terhadap garis y = x (M y =
x)
( x , y ) → (− y ,−x )
(−10 −10 )
d. terhadap garis y = -x (M y =
-x )
(01 10)
(−10 −10 )
4 Rotasi
O(0,0)
terhadap titik asal ( x , y ) → ( x' , y ' )
'
x =x cos θ− y sin θ
(cossinθ−sin
θ cos θ )
θ
a. Sebesar θ ( R0 ) '
y =x cos θ− y sin θ (01 −10 )
π ( x , y ) → (− y , x )
b. Sebesar (+90 o)
π
2
( x , y ) → ( y ,−x ) (−10 10)
c. Sebesar - (−90 o) ( x , y ) → (− y ,−x )
2
d. Sebesar π (setengah putaran)
(−10 −10 )
M1 = ( ac db) dan M =( eg hf )
2
M 2 . M 1=¿ ( eg hf )x ( ac db)
a. T 1 . T 2bersesuaian dengan perkalian matriks
M 1. . M 2=¿ ( ac db)x( eg hf )
Hasil perkalian M 1. . M 2 belum tentu sama dengan hasil perkalian M 2 . M 1
14
Contoh Soal
1) Translasi
Bayangan titik A(3 , 4), jika digeser 4 satuan ke kanan dan
5 satuan ke atas adalah . . .
Jawab :
A(3 , 4) T 4
5 () A ’ (3+4 , 4+5)
Jadi A ’=(1 , 9)
Translasi yang sesuai untuk menggeser titik P(5 , 3)
sehingga diperoleh bayangan P ’(3 ,1) adalah . . .
Jawab :
P(5 , 3) T ()
a
b
P ’(3 ,1)
Jadi T = ( )
8
−4
Titik asal dari C ’ (3 , 4) yang merupakan bayangan translasi
T (6 , 3) adalah . . .
Jawab :
C ’ (3 , 4) ( )
T 6
−3
C (x , y )
JadiC=(3 ,1)
2) Refleksi
Titik A(3 , 4) dicerminkan terhadap garis y=x .
Bayangan titik A tersebut adalah . . .
Jawab :
A ”(4 ,3)
Bayangan titik R(6 ,7)oleh refleksi terhadap sumbu Y
dan dilanjutkan refleksi terhadap titik pangkal O(0 , 0)
adalah . . .
Jawab : R ”(6 , 7)
Titik K (6 , 8) dicerminkan terhadap sumbu Y .
Bayangan titik K tersebut adalah . . .
15
Jawab :
K ’(6 , 8)
3) Rotasi
Persamaan bayangan garis x + y=6 setelah
dirotasikan pada pangkal koordinat dengan sudut
putaran +90 0, adalah . . .
Jawab :
R+90 o berarti : x ’=− y → y=−x ’
y ’=x → x= y ’
disubstitusi ke : x + y=6
y ’+(−x ’ )=6
y ’ – x ’=6 → x ’ – y ’=6
Jadi bayangannya: x – y=6
( xy '' )=(cossin90−sin
90 cos 90 )( y−b ) ( b )
90 x−a + a
¿ ( 0−1 )( 6 ) +(−1)
1 0 −5 2
¿ ( 6 ) + (−1 )=( 4 )
−5 2 8
Jadi bayangan (4 , 8)
4) Dilatasi
Bayangan titik (9 , 3) oleh dilatasi [O, 1/3] adalah . . .
Jawab :
16
x' =1 9
( ) ()
y' 3 3
¿ ( 3)
1
Jadibayangan (3 ,1)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Transformasi Geometri adalah perubahan kedudukan suatu titik pada
koordinat Cartesius sesuai dengan aturan tertentu. Transformasi bisa
juga dilakukan pada kumpulan titik yang membentuk bidang/bangun
tertentu.
2. Translasi (pergeseran) adalah transformasi yang memidahkan setiap
titik pada bidang dengan jarak dan arah tertentu.
3. Refleksi (pencerminan) adalah translasi yang memindahkan setiap
titik pada bidang dengan sifat pencerminan.
4. Rotasi (perputaran) adalah transformasi dengan cara memutar objek
dengan titik pusat tertentu.
5. Dilatasi (perkalian) adalah transformasi yang mengubah ukuran
bangun, tetapi tidak mengubah ukuran bentuknya
3.2 Saran
Transformasi Geometri adalah bagian dari pelajaran matematika yang
sering dijumpai pada umumnya di Sekolah Menengah Atas (SMA). Materi ini
membahas tentang translasi, refleki, rotasi, dan dilatasi, serta dibarengin
dengan contoh soal sehingga setelah adanya makalah tentang Transoformasi
17
Geometri ini penulis harapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dan terutama
bagi pelajar yang membutuhkan ilmu ini.
DAFTAR PUSTAKA
Pesta dan Cecep Anwar. 2008. Matematika Aplikasi Jilid. Jakarta: Pusat,
pembukaan, Pendidikan Nasional Kementrian Pendidikan
Zuliana, Eka. 2015. Mandiri Matematika. Jakarta: Erlangga
18