Anda di halaman 1dari 16

Transformasi Geometri: Rotasi Dan Dilatasi

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Geometri Dan Pengukuran

Dosen Pengampu :

Drs. Dudung Amir Soleh, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Jasmine Fadhia (1107619234)
2. Ganesha Novitri (1107619240)
3. Woro Putri Kusuma (1107619243)
4. Bella Widyawati (1107619249)
5. Illa Firda Pramudita. S (1107619250)
6. Epifania Basir (1107619254)

Kelas F 2019

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
APRIL 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
transformasi geometri : rotasi dan dilatasi ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Pak
Dudung Amir Soleh M.Pd pada Mata Kuliah Geometri dan Pengukuran. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai rotasi dan dilatasi
serta pembelajaran transformasi geometri bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Dudung A Soleh M.Pd yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami pelajari .

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 6 April 2021

Penyusun,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................I

DAFTAR ISI................................................................................................................II

BAB I...........................................................................................................................1

PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................1


1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................1
1.3 TUJUAN..............................................................................................................2

BAB II..........................................................................................................................3

PEMBAHASAN...........................................................................................................3

A. PENGERTIAN ROTASI DAN DILATASI........................................................................3


B. Rumus Rotasi....................................................................................................4
C. Rumus Dilatasi..................................................................................................6
D. Macam - Macam Rotasi.................................................................................. 13
E. Macam - Macam Dilatasi.................................................................................13

BAB III.......................................................................................................................24

PENUTUP.................................................................................................................24

A. KESIMPULAN.......................................................................................................24
B. SARAN................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................25
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pembelajaran Geometri tentu saja kita perlu mengetahui dan memahami
transformasi geometri dalam matematika, seperti dilatasi dan rotasi yang membuat
materi tersebut digunakan. Pembelajaran geometri dalam pendidikan dengan
pembelajaran awal melalui teori yang membuat kita paham dan mengerti mengapa
segala sesuatu mempunyai kaitan terhadap perkembangan perhitungan geometri,
Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung
proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrem yang
berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami
,mendefinisikan pembelajaran sebagai pengaturan dan penciptaan kondisi-kondisi
ekstern sedemikian rupa sehingga menunjang proses belajar siswa dan tidak
menghambatnya. Mempelajari geometri tidak hanya sebatas mengenai praktik
perhitungannya saja, tetapi juga teori yang digunakan dalam belajar geometri itu
sendiri, dan saat ini kami menulskan teori mengenai transformasi geometri
menganai rotasi dan dilatasi .

1.2 Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dapat
disimpulkan yaitu :

1. Apa pengertian dari rotasi dan dilatasi?


2. Apa rumus rotasi beserta contohnya?
3. Apa rumus dilatasi beserta contohnya?
4. Apa saja macam - macam rotasi?
5. Apa saja macam – macam dilatasi ?

1.3 Tujuan
Dari penjelasan dalam rumusan masalah diatas , maka tujuan dari pembuatan
makalah ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Mengetahui pengertian rotasi dan dilatasi


2. Mengetahui rumus rotasi beserta contohnya.
3. Mengetahui rumus dilatasi beserta contohnya.
4. Mengetahui macam - macam rotasi.
5. Mengetahui macam - macam dilatasi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Rotasi Dan Dilatasi


1. Pengertian Rotasi
Rotasi atau perputaran merupakan perubahan kedudukan objek
dengan cara diputar melalui pusat dan sudut tertentu. Besarnya rotasi dalam
transformasi geometri sebesar α disepakati untuk arah yang berlawanan
dengan arah jalan jarum jam. Jika arah perputaran rotasi suatu benda searah
dengan jarum jam, maka sudut yang dibentuk adalah –α. Hasil rotasi suatu
objek tergantung dari pusat dan besar sudut rotasi.
Perhatikan perubahan letak kedudukan segitiga yang diputar sebesar 135 o
dengan pusat O(0,0) pada gambar di bawah.

Mendapatkan hasil rotasi dengan cara menggambarnya terlebih dahulu


akan sangat tidak efektif. Ada cara lain yang dapat digunakan untuk
menentukan hasil objek hasil rotasi, yaitu dengan menggunakan rumus
transformasi geometri untuk rotasi. Simak lebih lanjut rumusnya pada
pembahasan di bawah.
a. Rotasi dengan Pusat O(0,0) sebesar α
Rotasi dengan pusat O(0,0) sebesar α derajat akan memutar titik
koordinatnya sebesar α berlawanan arah jarum jam. Untuk
mendapatkan titik bayangan dapat menggunakan persamaan matrik
transformasi rotasi berikut.
b. Rotasi dengan Pusat (m,n) sebesar α
Prinsip pada rotasi dengan pusat P(m,m) sebesar α sama dengan
rotasi dengan pusat O(0,0) sebesar α. Arah rotasinya berlawanan
arah jarum jam. Yang menjadi pembeda adalah titik pusat rotasinya.
Persamaan matrik transformasi rotasi untuk menentukan
bayangannya adalah sebagai berikut.

c. Rotasi dengan pusat (0,0) sebesar α kemudian sebesar β


Rotasi juga dapat dilakukan lebih dari satu kali. Berikut ini
adalah matrik rotasi untuk menentukan bayangan oleh rotasi dengan
pusat O(0,0). Rotasi pertama sebesar α derajat. Selanjutnya adalah
rotasi sebesar β derajat.

d. Rotasi dengan pusat P(m,n) sebesar α kemudian sebesar β


Selain itu, rotasi juga dapat dilakukan lebih dari satu kali dengan
pusat rotasi pada titik P. Berikut ini adalah matrik rotasi untuk
menentukan bayangan oleh rotasi dengan pusat P(m,m). Rotasi
dilakukan berturut – turut untuk sudut α dilanjutkan β derajat.
2. Pengertian Dilatasi
Dilatasi disebut juga dengan perbesaran atau pengecilan suatu objek.
Jika transformasi pada translasi, refleksi, dan rotasi hanya mengubah posisi
benda, maka dilatasi melakukan transformasi geometri dengan merubah
ukuran benda.
Ukuran benda hasil dilatasi dapat menjadi lebih besar atau lebih kecil.
Perubahan ini bergantung pada skala yang menjadi faktor pengalinya. Rumus
dalam dilatasi ada dua, yang dibedakan berdasarkan pusatnya. Selanjutnya
perhatikan uraian rumus untuk transformasi geometri pada dilatasi di bawah.
a. Dilatasi titik A(a, b) terhadap pusat O(0,0) dengan faktor skala m
Matriks dilatasi dengan titik A(a, b) terhadap titik pusat O(0,0), dengan
faktor skala m adalah sebagai berikut.

b. Dilatasi titik A(a, b) terhadap pusat P(k, l) dengan faktor skala m


Matriks dilatasi dengan titik A(a, b) terhadap titik pusat P(k, l) dengan
faktor skala m adalah sebagai berikut.
B. Rumus Rotasi dan Dilatasi
1. Rumus Rotasi
 Rotasi sebesar 90° dengan pusat (-y + a + b, x-a+b)
 Rotasi sebesar 180° dengan pusat (a, b) : (x, y) (-x + 2a + -y +2b)
 Rotasi sebesar -90° dengan pusat (a, b) : (x, y) (y - b + a, -x + a +b)
 Rotasi sebesar 90° dengan pusat (a, b) : (x, y) (-y, x)
 Rotasi sebesar 180° dengan pusat (0,0b) : (x, y) (-x, -y)
 Rotasi sebesar -90° dengan pusat (0,0b) : (x, y) (y, -x)

Contoh Soal:
1). Tentukan bayangan garis y = 5x + 4 oleh rotasi R(O, -90)!
Pembahasan :
(x, y) ó (y, -x)
x = y,y’ =-x
x’ = 5(-y’) + 4
x’ + 5y’ – 4 = 0
Jadi bayangan x + 5y – 4 = 0

2). Tentukan bayangan titik (5, -3) oleh rotasi R(P, 90) dengan koordinat
titik P(-1, 2)!
Pembahasan :

2. Rumus Dilatasi
Dilatasi dapat ditulis: (D, k) = (Titik dilatasi, faktor dilatasi)
Faktor ini menunjukkan seberapa besar hasilnya diperluas ke bentuk
geometris dan dilambangkan dengan k. Nilai k> 1 atau k <-1 menunjukkan
bahwa hasil pelebaran lebih besar dari geometri.

Nilai -1 <k <1 menunjukkan bahwa hasil pelebaran lebih kecil dari geometri.
Tanda positif mendefinisikan geometri dan hasil dilatasi berdampingan di
satu sisi titik dilatasi. Sedangkan tanda negatif berarti bahwa geometri dan
hasil pelebaran dibalik dan sisi-sisi pada titik dilatasi berbeda.

a. Konsep dilatasinya:
Faktor Dilatasi Bentuk Dilatasi
k>1

“Bangun bayangan
diperbesar dan letaknya
sepihak dengan pusat
yang dilatasi dan bangun
awal”

0<k<1

“bangun bayangan
diperbesar dan letaknya
sepihak dengan pusat
yang dilatasi dan bangun
awal”
k < -1

“bangun diperkecil dan


letaknya tidak sepihak
dengan pusat yang
dilatasi dan juga bangun
awal”
-1 < k < 0

“bangun bayangan
diperbesar dan letaknya
tak sepihak dengan pusat
yang dilatasi dan juga
bangun awal”

Dengan ketentuan:
 k adalah titik dilatasi
 A salah satu titik geometri
 A1 hasil dilatasi titik A

b. Dalam diagram cartesius, bentuk-bentuk rotasi sebagai berikut:

c. Cara Menghitung Dilatasi


Setiap jenis geometri proses perhitungan dapat diubah dalam bentuk
matrix transformasi geometri. Dilatasi dengan faktor skala k matriks
transformasi yaitu
 M = Titik Pusat (0,0) x1
x' k 0 x
( ) ( )( )
y'
=
0 k y
 Titik Pusat P (a,b)
x '−a k 0 x−a
( ) ( )( )
y ' −b
=
0 k y −b
 Titik Pusat (0,0)
( xy '' ) = (0k 0k )( x−a + a
y −b ) ( b)
d. Contoh Soal Dilatasi
Sebuah persegi ABCD yang memiliki titik sudut yakni A(1,4), B(3,4),
C(3,1) dan D (1,1). Jika persegi tersebut dilatasi atau diperbesar 2
kali dengan titik pusat (0,0), tentukan bayangan bangun tersebut.
Penyelesaian:
Diketahui:
- Titik sudut A = (1,4)
- Titik sudut B = (3,4)
- Titik sudut C = (3,1)
- Titik sudut D = (1,1)

Jawab: Masing-masing dikalikan 2


 A = 2 x (1,4) = (2,8)
 B = 2 x (3,4) = (6,8)
 C = 2 x (3,1)= (6,2)
 D = 2 x (1,1)= (2,2)

C. Macam-macam Rotasi dan Dilatasi


1. Macam-macam Rotasi
Rotasi atau perputaran merupakan transformasi geometri berupa
pergeseran atau pemindahan semua titik pada bidang geometri sepanjang
busur lingkaran yang memiliki titik pusat lingkaran sebagai titik rotasi.
Rotasi dinyatakan positif jika arahnya berlawanan jarum jam, dan bernilai
negatif jika searah jarum jam. Sebagai contoh:
Titik A berotasi 90o berlawanan arah jarum jam. Dalam diagram cartesius,
bentuk-bentukrotasi sebagai berikut:

Prinsip yang digunakan sama dengan rotasi dalam transformasi


geometri, dimana memutar pada sudut serta titik pusat tertentu yang
mempunyai jarak sama dengan setiap titik yang diputar.
Adapun rumus yang digunakan dalam rotasi transformasi geometri, antara
lain:
 Rotasi sebesar 90° dengan pusat (a,b) : (x,y) → (-y + a+b, x -a + b)
 Rotasi sebesar 180° dengan pusat (a,b) : (x,y) → (-x + 2a+b, -y + 2b)
 Rotasi sebesar -90° dengan pusat (a,b) : (x,y) → (y – b + a, -x + a + b)
 Rotasi sebesar 90° dengan pusat (0,0) : (x,y) → (-y, x)
 Rotasi sebesar 180° dengan pusat (0,0) : (x,y) → (-x, -y)
 Rotasi sebesar -90° dengan pusat (0,0) : (x,y) → (y, -x)

2. Sifat-sifat Dilatasi

Sifat-sifat dilatasi antara lain:

 Jika k > 1,maka bangun bayangan diperbesar dan terletak sepihak


terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.
 Jika 0 < k < 1,maka bangun bayangan diperkecil dan terletak sepihak
terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.
 Jika -1 < k < 0,maka bangun bayangan diperkecil dan terletak tidak sepihak
terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.
 Jika k < -1,maka bangun bayangan diperbesar dan terletak tidak sepihak
terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.

Dilatasi dengan Titik Pusat (0,0) [ O,k]


Titik patokan diambil (0,0). Secara umum untuk menentukan bayangan
(x’,y’) dari titik asal (x,y) bisa digunakan rumus:
x’ = kx dan y’= ky
k disini ialah faktor dilatasi atau perbesaran objek dilatasi. Untuk nilai |k| > 1
jadi benda diperbesar. Dan untuk nilai 0<|k|<1 benda diperkecil.

Berikut contoh soal dilatasi k dengan pusat O (0,0).


1). Dilatasi Titik
Diketahui sebuah segitiga ABC dengan titik sudut A ( 2,3), B ( 7,1) dan C(-
2,-5). Jika segitiga ABC tadi di-dilatasi 3 dengan pusat O (0,0). Tentukan
lah bayangan segitiga ABC atau A’B’C’. Hitung lah luas segitiga yang baru.
Penyelesaian soal ini sangat lah mudah, masing masin titik cukup dikalikan
dengan faktor dilatasi yaitu 3. Maka akan didapatkan hasil A’ ( 6,9) B’
(21,3) dan C’ (-6,-15).
2). Dilatasi Persamaan Garis/Lingkaran/Kurva
Diketahui kurva y = x 2+5x-6. Jika kurva di dilatasi k = 2, tentukanlah
persamaan kurva yang baru

penyelesaian ini dilakukan dengan menggunakan bentuk umum saja. x’ =


kx dan y’=ky. Maka dari itu akan diperoleh persamaan berdasarkan soal
x’=2x dan y’=2y. Jika diubah dalam bentuk x dan y akan diperoleh : x = 1/2
x’ dan y = 1/2 y’. Dari x dan y tersebut kita substitusikan pada persamaan
yang ada.
y = x 2 +5x – 6 <==> (1/2 y’) = (1/2 x’) 2+ 5(1/2 x’) –
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Rotasi dan dilatasi dalam kehidupan sehari – hari penting untuk dipelajari ,
contohnya dalam bentuk sudut bangun datar , untuk mengetahui berapa
pengukuran dan perputaran yang ada untuk mengukur sesuatu dengan cara
yang lebih teratur.
B. Saran

Sebagai calon pendidik sebaiknya kita harus bisa mempersiapkan


bagaimana Pembelajaran yang akan kita laksanakan nanti menjadi
pembelajaran yang inovatif dan juga pemelajaran yang bermakna. Dimana
nantinya pembelajaran akan berjalan dengan efektif dan maksimal. Tentunya
hal tersebut memerlukan improviasi pembelajaran pada geometri yang harus
sering kita cari tahu dan kita kaji untuk dipelajari. Adapun mengenai makalah
ini, jika ada kekurangan kami mohon kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca sekalian. Semoga bermanfaat, terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Ryan stia, 03 januari 2019. Makalah Matematika Translasi, Rotasi dan Dilatasi.
https://www.com/document/397347310/Makalah-Matematika-Translasi-Rotasi-dan-Dilatasi .

admin. 2017. "Rumus pada Transformasi Geometri (Translasi, Refleksi, Rotasi, dan
Dilatasi )". https://idschool.net/sma/rumus-pada-transformasi-geometri-translasi-refleksi-
rotasi-dan-dilatasi/. diakses pada tanggal 6 April 2021.

https://www.belajarmtk.com/rumus-perbesaran-dilatasi-dan-contoh-soalnya/
https://www.studiobelajar.com/transformasi-geometri/
https://www.konsep-matematika.com/2017/01/dilatasi-pada-transformasi-geometri.html.
https://www.studiobelajar.com/transformasi-geometri/

https://www.yuksinau.id/transformasi-geometri/

Anda mungkin juga menyukai