TRANSFORMASI GEOMETRI
Disusun
Oleh :
PEMERINTAH ACEH
DINAS PENDIDIKAN ACEH
MAN 1 ACEH TENGGARA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “Transformnasi Geometri”.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita yaitu Nabi
Muhamad SAW, yang telah membawa kita pada alam yang penuh dengan cahaya ilmu
pengetahuan ini.
Tugas ini dapat diselesaikan karena ada dukungan yang sangat besar dari beberapa
pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah
memberikan dukungan kepada kami dan juga terima kasih kepada Ibu Ana yang senantiasa
memberikan bimbingan kepada kami.
Dan kami sebagai penulis juga mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila pada
makalah yang kami susun terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu, kami
mengaharapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik inovatif yang dapat menjadi
pelajaran bagi kami kedepan. Harapan kami, semoga makalah ini bermanfa’at bagi kami dan
juga bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ...................................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 1
1.3 Tujuan.............................................................................................1
1.4 Manfaat........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Definisi Transformasi Geometri....................................... 3
2.2 Kaidah Macam-macam Transformasi Geometri............................. 3
2.3 Komposisi Transformasi dengan Matriks....................................... 13
2.4 Cara menyelesaikan soal-soal tentang geometri transformasi........14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................... 17
3.2 Saran .............................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.4 Manfaat
1. Suatu resolusi dalam kehidupan kita. Hak ini dapat berupa pergeseran,
percerminan, perputaran dan perubahan ukuran suatu keadaan tertentu.
2. Transformasi atau perubahan adalah karena menginginan kehidupan yang dipenuhi
dengan kebaikan dan jauh keburukan.
3. Pergeseran atau perpindahan orang pada ekslator dan lift.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Transformasi Geometri
Transformasi digunakan untuk untuk memindahkan suatu titik atau bangun pada
suatu bidang. Transformasi geometri adalah bagian dari geometri yang membahas
tentang perubahan (letak,bentuk , penyajian) yang didasarkan dengan gambar dan
matriks.
A. Translasi (Pergeseran)
Translasi atau pergeseran adalah transformasi yang memindahkan setiap titik pada
bidang menurut jarak dan arah tertentu. Memindahkan tanpa mengubah ukuran dan
tanpa memutar. Kata kuncinya transformasi ke arah yang sama dan ke jarak yang sama.
(Gambar a) translasi
3
Secara matematis dituliskan sebagai berikut :
B. Refleksi (Pencerminan)
Kalian pasti sering bercermin. Ketika bercermin, amatilah diri dan bayangan kalian.
Apakah memiliki bentuk dan ukuran yang sama? Amati pula jarak diri kalian ke cermin.
Samakah dengan jarak bayangan kalian ke cermin? Dengan bercermin dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut, kalian akan menemukan beberapa sifat pencerminan.
4
Dari gambar tampak bahwa :
Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbu-x menghasilkan
bayangantitik B(a’, b’) dengan a’= a dan b’=-b.
A(a, b) B(a, -b)
a’ = a →a’ =1.a +0.b,
b’=-b→b’ = 0.a -1.b
5
Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbuy = x menghasilkan bayangan
titik D(a' , b' )dengan a ' =b dan b’ = a
Sumbu y = x
A(a, b) D(b, a)
a’ = b→a’ = 0.a +0.b,
b’=a→b’ = 1.a + 0.b
Matriks transformasi untuk pencerminan ini adalah
(01 10 ), sehingga
D=( ) = (
1 0 )( b )
a' 0 1 a
b'
Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbuy = -x menghasilkan bayangan
titik E( a' , b ' )dengan a ' =−b dan b ’ = -a
Sumbu y = -x
A(a, b) E(-b, -a)
a’ = -b→a’ = 0.a - 1.b,
b’=-a→b’ = -1.a + 0.b
Matriks transformasi untuk pencerminan ini adalah
O(0,0)
A(a, b) F(-a, -b)
Titik asal
a’ = -a→a’ = -1.a +0.b,
b’=-b→b’ = -1.a-1.b
Matriks transformasi untuk pencerminan ini adalah
( ) (
F= a ' = −1 0 a + 2 h
b' 0 −1 b 0 )( ) ( )
Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbu y = kmenghasilkan bayangan
titik H ( a' , b' )dengan a ' =a dan b’ = 2k -b
Sumbu h = h
A(a, b) E(a, 2k -b)
a’ = a →a’ = (1.a + 0.b) + 0
b’=2k – b→b’ = (0.a - 1.b) + 2k
Matriks transformasi sebagai berikut
( ) (
H= a ' = 1 0 a + 0
b' 0 −1 b 2k )( ) ( )
Bagaimana jika dua refleksi dikomposisikan?
Misalnya, titik A(a, b) dicerminkan terhadap garis x =h. Kemudian,
dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis x =k.
Untuk mengetahui pencerminan ini, amatilah gambar berikut!
7
Dari gambar, tampak bahwa :
Garis x = h Garis x = k
A(a, b) A’(2h - a,b) A”(2(k-h) + a,b )
Dengan cara yang sama, kalian dapat menentukan bayangan titik A(a, b)yang
dicerminkan terhadap garis y =m, dilanjutkan dengan pencerminanterhadap garis y=n
sebagai berikut.
Garis y = m Garis y = n
A(a, b) A’(a, 2m - b) A”(a, 2(n - m) + b )
Sekarang, jika titik A(a, b) dicerminkan terhadap dua garis yang salingberpotongan
tegak lurus, misalnya pencerminan terhadap garis x=h,dilanjutkan dengan pencerminan
terhadap garis y m. Diperoleh bayanganA”sebagai berikut.
Garis x = h Garis y = m
A(a, b) A’(2h – a,b) A”(2h – a, 2m - b )
Garis y = x A( x , y)→ A ’ ( y , x )
8
C. Rotasi (Perputaran)
Dengan menggunakan jangka, Anakota membuat sebuah busurlingkaran. Ia
menusukkan jarum jangka pada titik O, kemudian memutarjangka dengan sudut putar
berlawanan dengan arah perputaran jarumjam. Melalui peragaan ini, Anakota telah
melakukan rotasi sebesar dengan pusat titik O.
Misalkan, posisi awal pensil jangka pada titik A(a, b). Setelah dirotasisebesar
dengan pusat titik O, posisi pensil jangka ini berada pada titikA(a’, b’) seperti pada
gambar berikut.
Posisi awal pensil jangka ini dapat pula ditulis dalam koordinat kutub, A(r cos , r sin
θ ). Adapun posisi pensil jangka setelah diputar sebesar dengan arah berlawanan dengan
arah perputaran jarum dapat ditulissebagai A’(r cos (+ ))
Jadi, dinyatakan dalam bentuk matriks, persamaan tersebut menjadimatriks berikut.
A '=( )
a'
b'
=¿
=( asin❑+ b cos❑ )
cos❑−b sin ❑
=(
sin❑ b cos ❑ )( b )
cos ❑−sin❑ a
(cos
sin❑ b cos ❑ )(b )
❑−sin❑ a
Uraian ini menggambarkan rumus rotasi sebesar dengan pusat titik O (0, 0)
sebagai berikut.
9
Adapun untuk rotasi sebesar dengan pusat titik P(m, n) dapat ditentukan sebagai berikut.
Nilai bertanda positif jika arah putaran sudut berlawanan dengan arahperputaran
jarum jam dan bertanda negatif jika arah putaran sudut searahdengan arah perputaran
jarum jam.
Bagaimana jika titik A(a, b) dirotasi sebesar dengan pusat titik O(0, 0).
Kemudian, rotasi lagi sebesar β dengan pusat yang sama?
Perhatikan gambar berikut!
Tampak bahwa posisi rotasi sebesar dengan pusat titik O(0, 0). Kemudiandilanjutkan
rotasi sebesar β dengan pusat yang sama diwakili oleh rotasisebesar ( α + β ¿ dengan pusat
titik O(0, 0).
Akibatnya, bayangan titik A dapat kalian tentukan sebagai berikut.
Tentukan bayangan titik A(-1, -2) yang dirotasi berturut-turutsebesar 180° dan 90°
berlawanan dengan arah perputaran jarumjam dengan pusat yang sama, yaitu titik O(0, 0).
D. Dilatasi (Perkalian)
Aini dan teman-temannya berkunjung ke IPTN. Di sana, merekamengamati
miniatur sebuah pesawat terbang. Miniatur pesawat terbangini mempunyai bentuk yang
sama dengan pesawat terbangsesungguhnya, tetapi ukurannya lebih kecil. Bentuk
10
seperti miniatur pesawat terbang initelah mengalami dilatasi diperkecil dari pesawat
terbang sesungguhnya.
Selain dilatasi diperkecil, terdapat pula dilatasi diperbesar, misalnya pencetakan
foto yang diperbesar dari klisenya. Faktor yang menyebabkandiperbesar atau
diperkecilnya suatu bangun ini disebut faktor dilatasi.Faktor dilatasi ini dinotasikan
dengan huruf kecil, misalnya k.
• Jika k ¿−¿1 atau k ¿ 1, maka hasil dilatasinya diperbesar
• Jika -1 ¿k ¿1, maka hasil dilatasinya diperkecil
• Jika k = 1, maka hasil dilatasinya tidak mengalami perubahan
Sekarang, perhatikan lingkaran pada Gambar 6.10 yang berpusat di titik P(4, 2) dan
1
melalui titik Q(4, 4) berikut yang didilatasi terhadap pusatO(0, 0) dengan faktor skala
2
.Bayangan yang diperoleh adalah lingkaranyang berpusat di titik P’(2, 1) dan melalui titik
Q’(2, 2). Lingkaran inisebangun dengan lingkaran P dengan ukuran diperkecil.
( )
1
0
( x '1
y '1
x'2
y'2)=
2
0
( 4 4
1 2 4 )=(
1 2)
2 2
2
1
Dengan dilatasi terhadap pusat O(0, 0) dan faktor skala , diperolehlingkaran dengan
2
titik pusat P’(2, 1) dan melalui titik Q’(2, 2).
Secara umum, dilatasi ini sebagai berikut.
• Titik P(a, b) didilatasi terhadap pusat O(0, 0) dengan faktor skala kmenghasilkan titik, P’
( ka, kb)
11
Secara matematis, ditulis:
Jawab:
|0,3|
P(5, 6) P’(3. 5, 3. 6)= P’(15,18)
Jadi, titik P’(15,18)
M= ( ac db )
Berikut ini adalah tabel matriks-matriks transformasi geometri berordo2 x 2.
12
No Transformasi Pemetaan Matriks
Transformasi
1. Indentitas (I) ( x , y ) →( x , y )
(10 01)
2. Dilatasi dengan faktor skala k ( x , y ) →(kx , ky )
(0k 0k )
3. Refleksi (M)
a. terhadap sumbu-x (M x )
( x , y ) →( x ,− y )
( x , y ) → (−x , y )
(10 0
−1)
b. terhadap sumbu-y (M y )
c. terhadap garis y =x (M y =x)
( x , y ) →( y , x ) (−10 −10 )
( x , y ) → (− y ,−x )
d. terhadap garis y = -x (M y = (01 10)
-x )
(−10 −10 )
4 Rotasi
O(0,0)
terhadap titik asal ( x , y ) →( x' , y ' )
x ' =x cos θ− y sin θ
(cossinθ−sin
θ cos θ )
θ
a. Sebesar θ ( R0 ) '
y =x cos θ− y sin θ (01 −10 )
π ( x , y ) → (− y , x )
b. Sebesar (+90 o)
π
2
( x , y ) → ( y ,−x ) (−10 10)
c. Sebesar - (−90 o) ( x , y ) → (− y ,−x )
2
d. Sebesar π (setengah putaran)
(−10 −10 )
M1 = ( ac db ) dan M =( eg hf )
2
M 2 . M 1= ( ge hf )x ( ac db )
a. T 1.T 2bersesuaian dengan perkalian matriks
( )( )
M 1. . M 2= a b x e f
c d g h
13
Hasil perkalian M 1. . M 2 belum tentu sama dengan hasil perkalian M 2 . M 1
()
P(5 , 3)T a
b
P ’(3 , 1)
Jadi T = ( )
8
−4
Titik asal dari C ’ (3 , 4) yang merupakan bayangan translasi T (6 , 3)
adalah . . .
Jawab :
C ’(3 , 4) ( )
T 6
−3
C (x, y)
JadiC=( 3 ,1)
2) Refleksi
Titik A(3 , 4) dicerminkan terhadap garis y=x .
Bayangan titik A tersebut adalah . . .
Jawab :
A ”(4 ,3)
Bayangan titik R(6 ,7)oleh refleksi terhadap sumbu Y
14
dan dilanjutkan refleksi terhadap titik pangkal O(0,0)
adalah . . .
Jawab : R ”(6 , 7)
Titik K (6 , 8) dicerminkan terhadap sumbu Y .
Bayangan titik K tersebut adalah . . .
Jawab :
K ’(6 , 8)
3) Rotasi
Persamaan bayangan garis x + y=6 setelah
dirotasikan pada pangkal koordinat dengan sudut
putaran +90 0, adalah . . .
Jawab :
R+90 o berarti : x ’=− y → y=−x ’
y ’=x → x= y ’
disubstitusi ke : x + y=6
y ’+(−x ’)=6
y ’ – x ’=6 → x ’ – y ’=6
Jadi bayangannya: x – y=6
( xy '' )=(cossin90−sin
90 cos 90 )( y−b ) (b )
90 x−a + a
( 1 0 )(−3−2) ( 2 )
¿ 0−1 5−1 + −1
( 1 0 )(−5) ( 2 )
¿ 0−1 6 + −1
(−5) ( 2 ) (8 )
¿ 6 + −1 = 4
Jadi bayangan (4 , 8)
4) Dilatasi
Bayangan titik (9 , 3) oleh dilatasi [O, 1/3] adalah . . .
Jawab :
15
( xy '' )= 13 (93 )
¿ ( 3)
1
Jadibayangan(3 , 1)
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a) Transformasi Geometri adalah perubahan kedudukan suatu titik pada koordinat
Cartesius sesuai dengan aturan tertentu. Transformasi bisa juga dilakukan pada
kumpulan titik yang membentuk bidang/bangun tertentu.
b) Translasi (pergeseran) adalah transformasi yang memidahkan setiap titik pada
bidang dengan jarak dan arah tertentu.
c) Refleksi (pencerminan) adalah translasi yang memindahkan setiap titik pada bidang
dengan sifat pencerminan.
d) Rotasi (perputaran) adalah transformasi dengan cara memutar objek dengan titik
pusat tertentu.
e) Dilatasi (perkalian) adalah transformasi yang mengubah ukuran bangun, tetapi
tidak mengubah ukuran bentuknya
3.2 Saran
Setelah adanya makalahmatematika sekolah IIPembelajaran Transformasi
Geometri penulis harapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dan terutama bagi pelajar
yang membutuhkan ilmu ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
Pesta dan Cecep Anwar. 2008. Matematika Aplikasi Jilid. Jakarta: Pusat, pembukaan,
Pendidikan Nasional Kementrian Pendidikan
Zuliana, Eka. 2015. Mandiri Matematika. Jakarta: Erlangga
18