Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MATERI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMA

“GEOMETRI TRANSFORMASI”

Disusun Oleh:

1. Herfebie Yanti (1913021029)


2. Gita Aurelie (1913021033)
3. Ayu Paramita (1913021037)
4. M. Abdul Hanif (1913021039)
5. Maudy Putri Tritania (1953021001)

Dosen Pengampu : Widyastuti, S.Pd., M.Pd

UNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN MATEMATIKA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT sebagai
pencipta dan pemelihara alam semesta, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah dengan judul “MATERI
PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMA “GEOMETRI TRANSFORMASI”
yang bertujuan untuk proses pembelajaran dan pemenuhan tugas mata kuliah
Matematika SMA. Uraian dalam makalah ini kami susun berdasarkan buku dan
sumber website yang relevan dengan topik tersebut.

Sebelumnya kami mohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat tulisan
yang tidak berkenan dan terdapat kesalahan ataupun kekurangan lainnya karena
kami sadar bahwa kami sebagai manusia tidak pernah luput dari kesalahan.

Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah


mendukung kami dalam menyelesaikan makalah ini, dan dosen pengampu mata
kuliah Matematika SMA ini yang telah membimbing kami hingga makalah ini
dapat diselesaikan. Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah selanjutnya.

Sekian dari kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 5 April 2021

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................4

1.1 Latar Belakang .......................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................5

BAB 2 PEMBAHASAN ....................................................................................6

2.1 Pengertian Dan Jenis-jenis Transformasi............................................6

2.2 Matriks Yang Bersesuaian ....................................................................9

2.3 Komposisi Transformasi .......................................................................16

BAB 3 PENUTUP..............................................................................................24

3.1 Kesimpulan .............................................................................................24

3.2 Saran .......................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................25


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang angka-angka yang


diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, ilmu matematika memiliki dasar-dasar
yang harus kita pelajari. Mata pelajaran matematika merupakan pelajaran yang
tergolong penting, dengan mempelajarinya kita mampu mengetahui adanya
geometri trasformasi yang didalamnya memuat translasi, refleksi, rotasi dan
dilatasi.trasformasi geometri telah dikenal sejak lama dari zaman babilonia, yunani,
para ahli aljabar muslim abad ke-9 sampai ke-15 dan dilanjutkan matematikawan
eropa abad ke-18 dua dekade pertama abad ke-19.

Transformasi Geometri dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai


salah satu contohnya seseorang yang berada di escalator. Ketika seseorang berada
di escalator, yang berubah adalahtempat atau posisi orang tersebut tidak berputar,
tidak bertambah tinggi, tidakmemendek atau tidak berubah bentuk, namun escalator
yang membawa orangtersebut berpindah dari atas kebawah atau dari bawah ke atas.

Maka dari itu, kami menulis makalah tentang transformasi geometri yang
di dalamnya terdapat memuattranslasi, refleksi, rotasi dan dilatasi.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun pokok-pokok permasalahan didalam makalah ini diantaranya


sebagai berikut :

1. Apa pengertian dan jenis-jenis dari Trasformasi Geometri?


2. Bagaimana cara penyelesaian masalah yang berkaitan dengan Matriks yang
Bersesuaian (Matriks Tranformasi Geometri)?
3. Apakah yang dimaksud dengan Komposisi Trasformasi?
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mencapai beberapa hal yang
diinginkan yaitu :

1. Mengetahui pengertian dan jenis-jenis Trasformasi Geometri


2. Mengetahui cara penyelesaian masalah yang berkaitan dengan Matriks yang
Bersesuaian (Matriks Tranformasi Geometri)
3. Mengetahui yang dimaksud dengan Komposisi Trasformasi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Transformasi

Kata Transformasi memiliki arti perubahan. Ada kesamaan transformer dan


transformasi Jadi, Transformer itu film yang menceritakan perubahan kendaraan
(mobil atau tank) menjadi sebuah robot yang memiliki senjata untuk mengalahkan
musuh. fokusnya Transformer ialah kemampuan melakukan perubahan bentuk dari
kendaraan menjadi robot. Dan Setiap perubahan dalam suatu objek dari bentuk
aslinya disebut sebagai transformasi. Transformasi geometri merupakan perubahan
posisi (perpindahan) dari suatu posisi awal (x , y) ke posisi lain (x’ , y’).

2.1.1 Jenis Jenis Transformasi Geometri

1. Translasi

Translasi merupakan jenis transformasi yang memindahkan suatu titik


sepanjang garis lurus dengan arah dan jarak. Artinya, translasi itu hanya
perpindahan titik. Gambaran translasi itu seperti ini ya.

Gambar 2.1.1Rumus-rumus Translasi


2. Refleksi

Refleksi dalam transformasi geometri ini dapat dikatakan pencerminan.


refleksi ini memindahkan semua titik dengan menggunakan sifat pencerminan pada
cermin datar. Coba lihat garis dan titik-titik merah pada gambar di atas. Garis dan
titik-titik merah tersebut berpindah namun seperti halnya dihadapkan pada cermin
datar.

Gambar 2.1.2 rumus-rumus Refleksi

3. Rotasi

Rotasi dalam hal ini dapat dipahami sebagai memindahkan suatu titik ke
titik yang lain. Prinsipnya, yakni memutar terhadap sudut dan titik pusat tertentu
yang memiliki jarak sama dengan setiap titik yang diputar. Perlu diingat ya bahwa
rotasi itu tidak mengubah ukuran.
Gambar 2.1.3 rumus-rumus Rotasi

4. Dilatasi

Dilatasi dapat dipahami sebagai bentuk pembesaran atau pengecilan dari


titik-titik yang membentuk sebuah bangun. Dilatasi adalah jenis lain dari
transformasi yang dikategorikan sebagai transformasi non-rigid di mana ukuran
pra-gambar berubah, tapi tidak pada bentuknya. Sementara transformasi yang
disebutkan di atas adalah transformasi kaku di mana bentuk atau ukuran pra-gambar
tidak berubah, tetapi hanya posisi yang berubah. Dengan kata lain, Dilatasi
didefinisikan sebagai transformasi yang menghasilkan gambar yang memiliki
bentuk yang sama seperti pra-gambar, namun memiliki ukuran yang berbeda. Ini
bisa menyusut atau membentang dengan ukuran tertentu.

2.1.4 rumus-rumus Dilatasi


2.2 Matriks yang Bersesuaian (Matriks Tranformasi Geometri)

Misalkan peta titik A(x, y) oleh transformasi T adalah A'(x', y').


Matriks 𝑀 = [𝑎𝑏𝑐𝑑]kita sebut dengan matriks yang bersesuaian dengan
transformasi T jika memenuhi persamaan matriks berikut

[𝑥′ 𝑦′ ] = [𝑎 𝑏 𝑐 𝑑 ][𝑥 𝑦 ]

2.2.1 Matriks Refleksi (Pencerminan)

Misalkan peta titik A(x, y) oleh pencerminan terhadap pusat O adalah A'(x',
y'). Perhatikan gambar berikut :

Berdasarkan gambar diatas, koordinat A'(x', y') dapat kita tulis dalam persamaan
x' = -x ⇔ x' = (-1)x + (0)y
y' = -y ⇔ y' = (0)x + (-1)y
Dalam persamaan matriks kita tulis

[𝑥′ 𝑦′ ] = [−1 0 0 − 1 ][𝑥 𝑦 ]

Jadi,matriks yang bersesuaian dengan pencerminan terhadap pusat O adalah :

𝑀𝑂 = [−100 − 1]

Dengan cara yang sama seperti diatas, akan diperoleh matriks-matriks


pencerminan lainnya sebagai berikut :

1. Matriks pencerminan terhadap sumbu x

𝑀𝑥 = [100 − 1]

2. Matriks pencerminan terhadap sumbu y


𝑀𝑥 = [−1001]

3. Matriks pencerminan terhadap sumbu y=x


𝑀𝑥 = [0110]

4. Matriks pencerminan terhadap sumbu y= -x


𝑀𝑥 = [0 − 1 − 10]

Contoh 1
Peta titik A(2, 3) oleh pencerminan terhadap garis y = x adalah ...
Jawab :
[𝑥′ 𝑦′ ] = [0 1 1 0 ][2 3 ]

[𝑥′ 𝑦′ ] = [3 2 ]

Jadi, peta titik A adalah A'(3, 2)


2.2.2 Matriks Rotasi (Perputaran)

Misalkan peta titik A(x, y) oleh rotasi dengan pusat O sejauh θ adalah
A'(x', y'). Perhatikan gambar berikut

Dari segitiga siku-siku OBA diperoleh


x = r cos α
y = r sin α

Dari segitiga siku-siku OCA' diperoleh


x' = r cos (α + θ )
x' = r (cos α cos θ - sin α sin θ)
x' = r cos α cos θ - r sin α sin θ
x' = x cos θ - y sin θ

y' = r sin (α + θ )
y' = r (sin α cos θ + cos α sin θ)
y' = r sin α cos θ + r cos α sin θ
y' = y cos θ + x sin θ
y' = x sin θ + y cos θ

Diperoleh
x' = x cos θ - y sin θ
y' = x sin θ + y cos θ
Dalam persamaan matriks kita tulis

[𝑥′ 𝑦′ ] = [𝑐𝑜𝑠𝜃 − 𝑠𝑖𝑛𝜃 𝑠𝑖𝑛𝜃 𝑐𝑜𝑠𝜃 ][𝑥 𝑦 ]

Jadi, matriks yang bersesuaian dengan rotasi terhadap pusat O sebesar θ adalah

[𝑀[𝑂,𝜃] ] = [𝑐𝑜𝑠𝜃 − 𝑠𝑖𝑛𝜃 𝑠𝑖𝑛𝜃 𝑐𝑜𝑠𝜃 ]

Contoh 2
Titik A(-4, 3) dipetakan oleh rotasi dengan pusat O sejauh 90° searah jarum jam.
Peta titik A adalah ...
Jawab :
Searah jarum jam berarti θ = -90°
Ingat :
sin (-θ) = - sin θ
cos (-θ) = cos θ

[𝑥′ 𝑦′ ] = [𝑐𝑜𝑠(−90°) − 𝑠𝑖𝑛(−90°) 𝑠𝑖𝑛𝜃(−90°) 𝑐𝑜𝑠 (−90°)][−4 3 ][𝑥′ 𝑦′ ]


= [0 1 − 1 0 ][−4 3 ]

[𝑥′ 𝑦′ ] = [3 4 ]

Jadi, peta titik A adalah A'(3, 4)

2.2.3 Matriks Translasi (Pergeseran)

Bangun yang digeser (translasi) tidak mengalami perubahan bentuk dan ukuran.

Rumus transformasi tranlasi:

Titik A(x, y) ditranslasi oleh T(a, b) menghasilkan bayangan A‘(x‘, y‘), ditulis
dengan:
2.2.4 Matriks Dilatasi (Perkalian)

Misalkan peta titik A(x, y) oleh dilatasi dengan pusat O dan faktor skala k
adalah A'(x', y'). Perhatikan gambar berikut :

Sebagai catatan, titik A'(x', y') dapat berada disepanjang garis m, tergantung nilai
k.

Berdasarkan gambar diatas, koordinat A'(x', y') dapat kita tulis dalam persamaan
x' = kx ⇔ x' = kx + 0y
y' = ky ⇔ y' = 0x + ky

Dalam persamaan matrik kita tulis

[𝑥′ 𝑦′ ] = [𝑘 0 0 𝑘 ][𝑥 𝑦 ]8

dengan matriks dilatasinya

[𝑀[𝑂,𝑘] ] = [𝑘 0 0 𝑘 ]

Untuk pusat (a, b), persamaan matriksnya adalah

[𝑥 ′ − 𝑎 𝑦 ′ − 𝑏 ] = [𝑘 0 0 𝑘 ][𝑥 − 𝑎 𝑦 − 𝑏 ]
Contoh 3
Persamaan bayangan lingkaran x2 + y2 = 5 oleh dilatasi dengan pusat O dan faktor
skala 2 adalah ...

Jawab :

[𝑥′ 𝑦′ ] = [2 0 0 2 ][𝑥 𝑦 ]

[𝑥′ 𝑦′ ] = [2𝑥 2𝑦 ]

Dari persamaan matriks diatas kita peroleh


x' = 2x → x = 1/2x'
y' = 2y → y = 1/2y'

Substitusi x dan y ke persamaan x2 + y2 = 5


(1/2x')2 + (1/2y')2 = 5
1/4(x')2 + 1/4(y')2 = 5 (kali 4)
(x')2 + (y')2 = 20

Jadi, bayangannya adalah x2 + y2 = 20

2.2.5 Cara lain menemukan matriks transformasi

Jika titik A(1, 0) dan B(0, 1) kita tuliskan sebagai matriks kolom, akan kita
peroleh matriks identitas, yaitu :

𝐼 = [1001]

Hal yang menarik adalah, titik A dan B ini dapat kita gunakan untuk menemukan
matriks yang bersesuaian dengan transformasi tertentu, seperti pencerminan
ataupun perputaran.

Perhatikan gambar berikut :


Bayangan titik A dan B oleh pencerminan terhadap pusat O adalah A'(-1, 0)
dan B'(0, -1). Jika bayangannya ini kita susun menjadi matriks kolom, akan
diperoleh matriks yang bersesuaian dengan pencerminan terhadap pusat O, yaitu :

𝑀𝑂 = [−1001]

Bayangan titik A dan B oleh pencerminan terhadap sumbu x adalah A'(1, 0) dan
B'(0, -1).

𝑀𝑥 = [100 − 1]

Bayangan titik A dan B oleh rotasi dengan pusat O sejauh 90° adalah A'(0, 1) dan
B'(-1, 0).

𝑀[𝑂,90°] = [0 − 110]

Untuk matriks-mariks transformasi lainnya dapat kita peroleh dengan cara


yang sama, yaitu transformasikan titik A dan B, kemudian nyatakan bayangannya
sebagai matriks kolom.

2.2.6 Matriks yang bersesuaian dengan dua transformasi berurutan

Misalkan 𝑀1 = [𝑎𝑏𝑐𝑑] adalah matriks yang bersesuaian dengan


transformasi T1 dan 𝑀2 = [𝑒𝑓𝑔ℎ]adalah matriks yang bersesuaian dengan
transformasi T2 . Jika A'(x', y') adalah hasil pemetaan titik A(x, y) oleh transformasi
T1 dan dilanjutkan transformasi T2 , ditulis T2 o T1 , maka peta titik A dapat
dinyatakan dalam persamaan matriks berikut

[𝑥′ 𝑦′ ] = [𝑒 𝑓 𝑔 ℎ ][𝑎𝑏𝑐𝑑][𝑥 𝑦 ]

dengan matriks transformasinya

𝑀[𝑇2𝑂𝑇1] = [𝑒 𝑓 𝑔 ℎ ][𝑎𝑏𝑐𝑑]

2.3 Komposisi Transformasi

Kejadian dimana suatu titik atau kurva P mengalami transformasi A


sehingga menghasilkan P’ dan dilanjutkan oleh transformasi B sehingga
menghasilkan P”, seperti gambar dibawah ini :

Dapat dikatakan komposis transformasi dimana secara umum


pengertiannya yaitu komposisi transformasi adalah transformasi yang diperoleh
dari gabungan dua transformasi atau lebih, sehingga menghasilkan
bentuk transformasi yang lebih kompleks.

2.3.1 Simbol Penulisan Komposisi Transformasi Geometri


Misalkan ada suatu bangun ditransformasi kita sebut saja T1 , dilanjutkan
dengan transformasi kedua yaitu T2, hasilnya dilanjutkan lagi ditransformasi ketiga
T3. Semua ini bisa kita tulis dalam bentuk simbol Komposisi Transformasi yaitu T1
ο T2 ο T3.

2.3.2 Penyelesaian Masalah Komposisi Transformasi

Penyelesaian masalah komposisi transformasi dapat dilakukan dengan dua


cara yaitu dengan cara pemetaan dan dengan cara matriks.

1. Penyelesaian komposisi transformasi dengan cara pemetaan

Dilakukan secara bertahap berturut-turut terhadap titik yang


ditransformasikan. Misal titik A ditransformasikan pertama oleh T1
dilanjutkan oleh T2, bayangannya diperoleh dengan cara mencari bayangan
A terhadap T1terlebih dahulu, misalkan bayangannya adalah A’, kemudian
mencari bayangan A’ oleh transformasi T2 sehingga menghasilkan
bayangan A". Titik A" ini merupakan bayangan dari titik A yang
ditransformasikan oleh T1dilanjutkan oleh transformasi T2. Dalam bentuk
pemetaan ditulis seperti berikut ini

2. Penyelesaian komposisi transformasi dengan cara matriks

Komposisi transformasi dengan cara matriks yaitu bayangan hasil


dua transformasi atau lebih lebih dapat diperoleh dengan cara langsung
harus mencari bayangan hasil ransformasi satu per satu. bentuk pemetaan
di atas jika dituliskan dalam bentuk matriks akan menjadi seperti berikut :

(A”) = (T1ο T2) (A)

Dengan T1dan T2 berturut-turut merupakan matriks transformasi


T1dan matriks transformasi T2. Perhatikan bahwa penulisan secara matriks
urutan penulisannya berbeda dengan cara pemetaan. Transformasi kedua,
yaitu T2 dituliskan pertama dan transformasi pertama, yaitu T1 dituliskan
kedua. )ngat, penulisan ini tidak boleh terbalik karena dalam komposisi
tidak adasifat komutatif, kecuali komposisi dua translasi. Karena translasi
dalam bentuk matriks menggunakan operasi penjumlahan.

2.3.3 Sifat-sifat Komposisi Transformasi

Sifat-sifat komposisi transformasi geometri diantaranya adalah

1. Komposisi dua translasi berurutan


a c
Diketahui dua translasi T1 =   dan T2 =   . Jika translasi T1
b d 
dilanjutkan translasi T2 maka dinotasikan ” T1  T2 ” dan translasi tunggalnya
adalah t=t1+t2=t2+t1(sifat komutatif).

2. Komposisi dua refleksi berurutan


a. refleksi berurutan terhadap dua sumbu sejajar
Jika titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis x=a dilanjutkan terhadap
garis x=b. Maka bayangan akhir A adalah A' ( x' , y ') yaitu:

x'=2(b-a)+x

y'=y

Jika titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis y=a dilanjutkan terhadap


garis y=b. Maka bayangan akhir A adalah A' ( x' , y ') yaitu:

x'=x

y'=2(b-a)+y

b. refleksi terhadap dua sumbu saling tegak lurus


Jika titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis x=a dilanjutkan terhadap
garis y=b (dua sumbu yang saling tegak lurus) maka bayangan akhir A
adalah A' ( x' , y ') sama dengan rotasi titik A(x,y) dengan pusat titik
potong dua sumbu (garis) dan sudut putar 180˚
c. refleksi terhadap dua sumbu yang saling berpotongan
Jika titik A(x,y) direleksikan terhadap garis g dilanjutkan terhadap garis
h, maka bayangan akhirnya adalah A' ( x' , y ') dengan pusat perpotongan
garis g dan h dan sudut putar 2α(α sudut antara garis g dan h) serta arah
putaran dari garis g ke h.

m k − ml
tan  =
1 + m k  ml
Catatan ml = gradien garis l
mk = gradien garis k

d. sifat komposisi refleksi


Komposisi refleksi (refleksi berurutan) pada umumnya tidak komutatif
kecuali komposisi refleksi terhadap sumbu x dilanjutkan terhadap
sumbu y (dua sumbu yang saling tegak lurus).

3. Rotasi berurutan yang sepusat


a. Diketahui rotasi R1(P(a,b),α) dan R2(P(a,b),β), maka transformasi
tunggal dari komposisi transformasi rotasi R1 dilanjutkan R2 adalah
rotasi R(P(a,b),α+β)
b. Rotasi R1 dilanjutkan R2 sama dengan rotasi R2 dilanjutkan R1
4. Bayangan suatu kurva/bangun oleh dua transformasi atau lebih
Contoh: Tentukan bayangan garis -4x+y=5 oleh pencerminan terhadap garis
 3
y=x dilanjutkan translasi   !
 2

Jawab: misal titik P(x,y) pada garis -4x+y=5

P(x,y) dicerminkan terhadap garis y=x, bayangannya P'(y,x)

 3
P'(y,x) ditranslasi   . Bayangannya P''(y+3, x+2)=P''(x'',y'')
 2

Jadi x'' = y +3 → y = x''-3

y'' = x +2 → x = y'' -2
persamaan -4x+y=5 → -4(y'' -2) + (x'' - 3) = 5

-4y'' + 8 + x'' – 3 = 5

x'' - 4y''= 0

jadi bayangan akhirnya adalah x - 4y= 0

2.3.4 Komposisi Transformasi dengan matriks

1. Matriks Transformasi

Berikut kami daftarkan matriks transformasi untuk masing-masing


pengerjaan soal-soal yang Komposisi Transformasi dengan Matriks

2. Syarat Matriks Transformasi bisa langsung dikalikan

Berikut adalah syarat agar dua atau lebih matriks dikalikan transformasi bisa
agar kita mengerjakannya tidak satu-satu, syarat-syaratnya yaitu:

1). Matriks transformasinya harus berordo 2 x 2,

2). Jika memiliki pusat (titik acuan seperti dilatasi dan transformasi), maka
titik pusatnya harus sama,
3). Jika pada transformasi tidak disebutkan titik pusatnya seperti refleksi,
maka titik pusatnya dianggap (0,0) dan matriks transformasinya bisa langsung
dikalikan dengan matriks transformasi yang titik pusatnya (0,0) juga atau yang
tidak merujuk titik pusatnya.

Catatan: Ketiga syarat di atas harus terpenuhi untuk bisa langsung mengalikan dua
jenis matriks transformasi atau lebih.

3. Penulisan Komposisi Transdormasi

Misalkan suatu benda atau bangun dilakukan komposisi transformasi.


Pertama ditransformasi T1 yang bersesuaian dengan matriks M1, dilanjutkan lagi
dengan transformasi T2, yang bersesuaian dengan matriks M2, dan dilanjutkan lagi
dengan transformasi T3 yang bersesuaian dengan matriks M3. Penulisan
komposisinya yaitu :

T3 ο T2 ο T1 = M3 + M2 + M1 (penulisannya dibalik sesuai urutan pengerjaannya).

Menentukan bayangannya :

Bayangan = (M3 + M2 + M1) x awal

• titik pusat (0,0)

M3 + M2 + M1 +

• titik pusat (a,b)

M3 + M2 + M1

Contoh :
Tentukan bayangan titik A (1,3) jika didilatasi dengan faktor skala 2 dan titik pusat
(-1,4), setelah itu dilanjutkan lagi dengan rotasi sejauh 90° berlawanan arah jarum
jam dengan titik acuan (-1,4)?

Penyelesaian :

Menentukan matriks dan titik pusat masing-masing

T1 dilatasi faktor skala 2, M1 =

Titik pusatnya (a,b) = (-1,4)

T2 Rotasi sebesar 90°, M2 =

Titik pusatnya (a,b) = (-1,4)

Karena kedua matriks berordo 2x2 dan titik pusatnya sama, maka pengerjaannya
langsung bisa kita kalikan kedua matriksnya tanpa harus melakukan trasformasi
satu-satu.

Menentukan bayangannya :

Jadi, bayangan titik A adalah A’(1.8)


BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kata Transformasi memiliki arti perubahan. Nah disini kita akan membahas
tentang trasformasi geometri, transformasi geometri merupakan perubahan posisi
(perpindahan) dari suatu posisi awal (x , y) ke posisi lain (x’ , y’). Dalam geometri
tranformasi memuat translasi, refleksi, rotasi dan dilatasi. Dimana translasi adalah
suatu transformasi yang memindahkn setiap titik pada bidang dengan jarak dan arah
tertentu. Refleksi adalah pencerminan, yaitu proses mencerminkan setiap titik
bangun pada bidang dengan jarak dan arah tertentu. Rotasi adalah perputaran yang
ditentukan oleh titik pusat tertentu. Dilatasi adalah transformasi yang mengubah
ukuran bangun tetapi tidak mengubah bentuknya. Lalu terdapat pula materi tentang
matriks yang bersesuaian dengan trasformasi yang mana pengertiannya titik A(x,
y) oleh transformasi T adalah A'(x', y'). Matriks 𝑀 = [𝑎𝑏𝑐𝑑] kita sebut dengan
matriks yang bersesuaian dengan transformasi T jika memenuhi persamaan matriks
berikut

[𝑥′ 𝑦′ ] = [𝑎 𝑏 𝑐 𝑑 ][𝑥 𝑦 ]

dan juga terdapat komposisi matriks, dengan penertiannya adalah transformasi


yang diperoleh dari gabungan dua transformasi atau lebih, sehingga menghasilkan
bentuk transformasi yang lebih kompleks.

3.2 SARAN

Dalam makalah ini kami berkeinginan supaya makalah ini bermanfaat bagi
pembaca dan dapat menambah pengetahuan tentang berbagai masalah yang terkait
dengan “MATERI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMA “GEOMETRI
TRANSFORMASI” serta solusi dari permasalahan-permasalahan tersebut.
Daftar Pustaka

https://www.konsep-matematika.com/2017/02/pengertian-komposisi-
transformasi-geometri.html

https://maths.id/komposisi-transformasi

http://Ruangguru.com/blog/prngertian-dan-jenis-jenis-transformasi-geometri

Anda mungkin juga menyukai