Anda di halaman 1dari 8

Fany Elfandari

1921030044
Hukum Ekonomi Syariah / A / Semester 5
Filsafat Hukum Islam

Banyak yang baru yang mendatangkan kebaikan dalam kehidupan manusia. Namun hal
baru tersebut tidak dijelaskan dan ditegaskan dalam al-Qur’an dan Sunnah. Karena ia
mendatangkan kemaslahatan dan menolak atau menghindari kemudaratan. Kemudian hal
tersebut dinyatakan sebagai ajaran Islam berdasarkan metode Maslahat.
 Ini tugas individu/ mandiri tidak dikerjakan berkelompok
 Jawaban maksimal 10 halaman
 JAWABAN HARUS DIFOOTNOTE
 Jelaskanlah hal-hal berikut:
1. Rasulullah tidak membenarkan para penguasa membatasi harga barang kebutuhan
masyarakat. Hal ini diikuti para Sahabat. Namun Said ibn Musayyab Rabi’ah dan
Yahya ibn Said membolehkannya karena di masanya telah ada upaya penimbunan
barang. Apakah maslahat dibatasinya harga barang oleh penguasa?
Pendapat Asy-Syafi’iyah dan Hanabalah
Asy-Syafi’iyah dan Hanabalah menyatakan bahwa pemerintah tidak mempunyai hak
untuk menetapkan harga. Ibn Qudamah al-Maqdisi, salah seorang pemikir terkenal
dari mazhab Hanbali menulis:
‫لیس لالمام أن یسعر على الناس بل یبیع الناس اموالھم على ما یختارون‬.
”Imam (pemimpin pemerintahan) tidak memiliki wewenang untuk mengatur harga
bagi penduduk. Penduduk boleh menjual barang-barang mereka, dengan harga
berapapun yang mereka sukai”.
Selanjutnya golongan asy-Syafi’iyah menyatakan :
‫یحرم التسعیر ولو في وقت الغالء بأن یأمر الوالي السوقة أال یبیعوا أمتعتھم أال بكذا للتضییق علي الناس في‬
‫ وذالك ال یختص بالطعمة‬,‫اموالھم‬
“Tas’ir diharamkan walaupun pada waktu harga naik, di mana penguasa pasar
memerintahkan untuk tidak menjual barang dagangan mereka
(pedagang) kecuali dengan harga tertentu yang menyebabkan pedagang kesulitan
dalam harta mereka. Ini berlaku tidak untuk makanan saja.” Kedua pendapat di atas
jelas-jelas menyatakan bahwa pihak pemerintah atau penguasa tidak mempunyai
wewenang untuk menetapkan harga kepada para pedagang walaupun pada saat itu
harga naik. Pedagang dibolehkan menjual
barang dagangannya dengan harga berapapun, karena membatasi pedagang menjual
dengan harga tertentu akan menyulitkan pedagang. Ketentuan ini tidak saja berlaku
terhadap makanan pokok, tetapi juga terhadap barang dagangan lainnya.
2. Pada zaman khalifah Abu Bakar Sidik, Umar ibn Khattab mengusulkan pengumpulan
al-Qur’an. Usulan ini awalnya ditolak oleh Abu Bakar karena tidak terdapat tuntunan
Rasululah tentang hal tersebut. Namun karena kemaslahatan dari ide itu akhir
disetujuilah hal tersebut. Selanjutkan di masa khlifah Usman ibn Affan dilakukanlah
upaya mencetak al-Qur’an untuk daerah-daerah yang baru dilaklukan Islam. Jelaskan
manfaat atau kebaikan dengan pengumpulan dan pecetakan al-Qur’an tersebut?
Pembukuan Al-Qur’an pada masa Usman bin Affan dilatarbelakangi oleh persoalan-
persoalan yang muncul dan tersebar di kalangan umat Islam seputar perbedaan qira’at.
Perbedaan yang terjadi tidak hanya sekedar perbedaan saja, tetapi sudah sampai
kepada tingkat kafir mengkafirkan satu sama lain, karena masing-masingnya
mengklaim bahwa qira’at merekalah yang paling benar. Hal ini tentunya dapat
mengancam persatuan umat Islam, sehingga menimbulkan keprihatinan di kalangan
umat Islam itu sendiri antara lain Usman bin Affan sebagai Khalifah, Ali bin abi
Thalib, Huzaifah bin al-Yaman dan Ubay bin Ka’ab.
Akhirnya mereka sepakat untuk membukukan Al-Qur’an. Usman bin Affan
memutuskan untuk menyatukan umat ini dengan mushaf resmi dengan membentuk
tim khusus yang bekerja membuat naskah Al-Qur’an yaitu Zaid bin Tsabit dari
kalangan Anshar, Abdullah bin Zubair, Sa’id bin ‘Ash dan Abdurrahman bin al-
Harits bin Hisyam dari kalangan Muhaji-rin.Usman meminjam naskah shuhuf yang
berada di tangan Hafshah ketika itu. Dia berpesan pada tiga orang kalangan Quraisy,”
Jika kalian berbeda dengan Zaid tentang maka tulislah dengan bahasa Quraisy, karena
Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa mereka. Setelah mereka selesai menulis mushaf,
maka Usman mengirim Mushaf- Mushaf tersebut ke kota- kota besar Islam dan
Usman memerintahkan untuk membakar Shuhuf atau Mushaf selain Mushaf
resmi.Penting untuk dicatat sesuatu yang berkaitan dengan Al-Qur’an, bahwa apa
yang dillakukan oleh Usman bukan datang dari keinginan Usman sendiri dan dalam
prosesnya tidak terlihat unsure fanatisme ,akan tetapi atas kesepakatan umat Islam
ketika itu dan demi kesatuan dan mencegah perpecahan di satu sisi serta memelihara
Al-Qur’an disisi lain.
Artinya manfaat dan kebaikan dalam pengumpulan dan percertakan al-quran ini
adalah sebagai kesatuan umat islam dan mencegah perpecahan umat disatu sisi serta
memelihara alquran disisi lain.

3. Pada zaman sekarang berkembang jual beli secara online. Berbelanja selayaknya di
Star up yang tepercaya. Apakah manfaat berbelanja secara online tersebut di masa
sekarang?
4. Pemerintah kita mewajibkan pencatatan pernikahan. Pernikahan itu harus dilakukan di
KUA. Apakah manfaat pencatatan pernikahan ini?
5. Terdapat orang tua yang melakukan tindak kekerasan terhadap anak mereka dengan
dalih mendidik anak. Bahkan sebagiannya menjurus melakukan penganiayaan
terhadap anak-anak mereka. Dulunya mungkin hal itu dibiarkan saja (tidak ditindak
secara hukum). Namun setelah pemahaman dan kesadaran masyarakat semakin
meningkat, maka tindakan itu kemudian dijerat dengan UU PKDRT. Apakah maslahat
diundangkannya UU PKDRT?

Jawaban :

1. Pendapat Asy-Syafi’iyah dan Hanabalah


Asy-Syafi’iyah dan Hanabalah menyatakan bahwa pemerintah tidak mempunyai hak
untuk menetapkan harga. Ibn Qudamah al-Maqdisi, salah seorang pemikir terkenal dari
mazhab Hanbali menulis:
‫لیس لالمام أن یسعر على الناس بل یبیع الناس اموالھم على ما یختارون‬.
”Imam (pemimpin pemerintahan) tidak memiliki wewenang untuk mengatur harga bagi
penduduk. Penduduk boleh menjual barang-barang mereka, dengan harga berapapun
yang mereka sukai”.
Selanjutnya golongan asy-Syafi’iyah menyatakan :
,‫یحرم التسعیر ولو في وقت الغالء بأن یأمر الوالي السوقة أال یبیعوا أمتعتھم أال بكذا للتضییق علي الناس في اموالھم‬
‫وذالك ال یختص بالطعمة‬
“Tas’ir diharamkan walaupun pada waktu harga naik, di mana penguasa pasar
memerintahkan untuk tidak menjual barang dagangan mereka (pedagang) kecuali dengan
harga tertentu yang menyebabkan pedagang kesulitan dalam harta mereka. Ini berlaku
tidak untuk makanan saja.” Kedua pendapat di atas jelas-jelas menyatakan bahwa pihak
pemerintah atau penguasa tidak mempunyai wewenang untuk menetapkan harga kepada
para pedagang walaupun pada saat itu harga naik. Pedagang dibolehkan menjual barang
dagangannya dengan harga berapapun, karena membatasi pedagang menjual dengan
harga tertentu akan menyulitkan pedagang. Ketentuan ini tidak saja berlaku terhadap
makanan pokok, tetapi juga terhadap barang dagangan lainnya.
2. Pembukuan Al-Qur’an pada masa Usman bin Affan dilatarbelakangi oleh persoalan-
persoalan yang muncul dan tersebar di kalangan umat Islam seputar perbedaan qira’at.
Perbedaan yang terjadi tidak hanya sekedar perbedaan saja, tetapi sudah sampai kepada
tingkat kafir mengkafirkan satu sama lain, karena masing-masingnya mengklaim bahwa
qira’at merekalah yang paling benar. Hal ini tentunya dapat mengancam persatuan umat
Islam, sehingga menimbulkan keprihatinan di kalangan umat Islam itu sendiri antara lain
Usman bin Affan sebagai Khalifah, Ali bin abi Thalib, Huzaifah bin al-Yaman dan Ubay
bin Ka’ab.
Akhirnya mereka sepakat untuk membukukan Al-Qur’an. Usman bin Affan memutuskan
untuk menyatukan umat ini dengan mushaf resmi dengan membentuk tim khusus yang
bekerja membuat naskah Al-Qur’an yaitu Zaid bin Tsabit dari kalangan Anshar, Abdullah
bin Zubair, Sa’id bin ‘Ash dan Abdurrahman bin al-Harits bin Hisyam dari kalangan
Muhaji-rin.Usman meminjam naskah shuhuf yang berada di tangan Hafshah ketika itu.
Dia berpesan pada tiga orang kalangan Quraisy,” Jika kalian berbeda dengan Zaid
tentang maka tulislah dengan bahasa Quraisy, karena Al-Qur’an diturunkan dengan
bahasa mereka. Setelah mereka selesai menulis mushaf, maka Usman mengirim Mushaf-
Mushaf tersebut ke kota- kota besar Islam dan Usman memerintahkan untuk membakar
Shuhuf atau Mushaf selain Mushaf resmi.Penting untuk dicatat sesuatu yang berkaitan
dengan Al-Qur’an, bahwa apa yang dillakukan oleh Usman bukan datang dari keinginan
Usman sendiri dan dalam prosesnya tidak terlihat unsure fanatisme ,akan tetapi atas
kesepakatan umat Islam ketika itu dan demi kesatuan dan mencegah perpecahan di satu
sisi serta memelihara Al-Qur’an disisi lain.
Artinya manfaat dan kebaikan dalam pengumpulan dan percertakan al-quran ini adalah
sebagai kesatuan umat islam dan mencegah perpecahan umat disatu sisi serta memelihara
alquran disisi lain.
3. Berikut beberapa kelebihan dari belanja online pada masa sekarang ini :
• Lebih Nyaman
Belanja barang kebutuhan sehari-hari atau barang yang diinginkan kini lebih mudah
dilakukan secara online. Anda tidak perlu lagi keluar dari rumah ataupun meluangkan
waktu untuk sekedar pergi ke pusat perbelanjaan. Hanya dengan mengetik barang atau
merek yang diinginkan, Anda sudah dapat melihat varian barang yang bisa dibeli. Proses
belanja online ini juga bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, saat Anda sedang
beraktivitas atau sedang duduk santai di rumah. Hanya dalam beberapa kali klik, Anda
pun tinggal menunggu barang tiba di depan rumah. Tidak perlu lagi menunggu antrean
kasir, seperti saat berbelanja di toko.
• Minim Kontak Fisik
Di tengah wabah COVID-19 ini, kita semua dihimbau untuk meminimalisir kontak fisik.
Jika Anda tipe orang yang ingin semuanya serba cepat dengan interaksi antar manusia
yang minim, belanja online adalah solusi yang tepat. Dengan berbelanja online, Anda
tidak perlu khawatir terkena paparan virus karena seluruh transaksi dilakukan dari
kenyamanan rumah Anda. Begitu pula dalam pengantaran barang. Sebagian besar kurir
ekspedisi sudah paham mengenai pengantaran yang minim kontak fisik ini. Dalam artian
lain, Anda pun sudah ikut berkontribusi dalam mencegah penularan dan penyebaran
virus.
• Bisa Membandingkan Harga dan Kualitas
Ragu dengan harga dan kualitas produk yang ditawarkan? Jangan khawatir. Adanya fitur
ulasan dan pembanding yang bisa membantu Anda mencari tahu juga membandingkan
harga dan kualitas produk. Terutama jika Anda berbelanja melalui market place. Anda
akan dengan mudah dapat melihat mana toko yang menjual produk dengan harga terbaik.
Begitu juga sebaliknya. Anda bisa membaca semua ulasan positif dan negatif dari orang-
orang yang telah membeli produk tersebut sebelumnya.
• Banyak Promo
Satu lagi kelebihan dari belanja online, yakni promosi yang ditawarkan, baik itu kupon
gratis ongkos kirim, potongan harga, atau cashback di setiap transaksi. Terutama
menjelang hari raya atau liburan, umumnya Anda akan mendapatkan promosi-promosi
menarik, sehingga barang-barang yang dijual pun menjadi lebih murah dari biasanya.
Selain hari raya, berbagai momen selebrasi lainnya bisa jadi momen yang pas untuk Anda
berbelanja online. Contohnya seperti Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) atau
perayaan ulang tahun e-commerce tersebut juga biasanya banjir promo. Tentu saja
pengeluaran Anda juga akan menjadi lebih hemat.
4. Pencatatan perkawinan itu sangat penting untuk dilaksanakan bagi pasangan yang
menikah sebab buku nikah merupakan bukti tentang keabsahan pernikahan baik menurut
agama maupun oleh negara. Dalam kaidah hukum Islam, pencatatan perkawinan dan
membuktikannya dengan akta nikah sangat jelas mendatangkan kemaslahatan bagi
tegaknya sebuah rumah tangga.ini sejalan dengan kaidah fikih :
‫ح‬ َ ‫ب ْال َم‬
ِ ِ ‫صل‬ ِ ‫اس ِد أَوْ لَى ِم ْن َج ْل‬
ِ َ‫َدرْ ُء ْال َمف‬
“Menghindari kemudharatan lebih didahulukan daripada memperoleh kemaslahatan.”1
Dalam kaidah ini menjelaskan bahwa ketika kita dihadapkan dengan dua hal antara
kemudharatan dan kemaslahatan, maka harus diimbang terlebih dahulu. Apabila
mudharatnya atau kerusakannya lebih besar daripada maslahatannya maka harus
dimusnahkan atau dihilangkan mudharat itu dengan sesuatu yang membawa
kemaslahatan. Seperti halnya pencatatan perkawinan, apabila pasangan suami istri tidak
mencatatkan perkawinannya maka akibat hukumnya adalah ketika mempunyai anak tidak
bisa membuat akta kelahiran karena tidak ada akta nikah dari orang tuanya. Selanjutnya
ketika ada permasalahan dalam rumah tangganya akan sulit di selesaikan di Pengadilan.
Misalnya terkait dalam hal waris, atau terjadi perceraian tentang harta gono gini, dan
nafkah. Jika tidak mempunyai akta nikah maka pasangan suami istri tersebut tidak
1
Djazuli, Kaidah-Kaidah Fikih Kaidah-Kaidah Hukum Islam dalam Menyelesaikan Masalah-Masalah yang Praktis,
(Jakarta: Prenada media Group, 2016), Cetakan Keenam, h. 11.
memperoleh perlindungan hukum secara sah menurut hukum negara karena tidak
dibuktikan dengan bukti autentik, yaitu akta nikah.
‫َّعيَّ ِة َمنُوْ طٌ بِ ْال َمصْ لَ َح ِة‬
ِ ‫صرُّ فُ ْا ِال َما ُم عَل َى الر‬
َ َ‫ت‬
“Tindakan (peraturan) pemerintah, berintikan terjaminnya kepentingan dan kemaslahatan
rakyatnya.”2Dalam kaidah tersebut menjelaskan bahwa peraturan yang dibuat oleh
pemerintah tidak akan menjerumuskan rakyatnya, adapun peraturan dibuat untuk
kemaslkahatan rakyat yang dipimpinnya. Maka pencatatan perkawinan adalah suatu hal
yang pemerintah atur untuk rakyatnya, sehingga wajib hukumnya apabila warga
negaranya melaksanakan pernikahannya dan mencatatkannya di Pegawai Pencatat Nikah
(PPN), dan sebagai warga negara wajib mengindahkan segala hukum, Undang-Undang,
peraturan serta dasar dan falsafah yang sah.
Tujuan Pencatatan Perkawinan adalah untuk mewujudkan ketertiban perkawinan dalam
masyarakat. Ini merupakan suatu upaya yang diatur melalui perundang-undangan, untuk
melindungi martabat dan kesucian (mitsaqan ghalidhan) perkawinan, dan lebih khusus
lagi melindungi perempuan dan anak-anak dalam kehidupan rumah tangga.3
Dalam pasal 5 Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang memuat tujuan pencatatan
perkawinan adalah agar terjaminnya ketertiban perkawinan bagi masyarakat Islam, oleh
karena itu perkawinan harus dicatat, merupakan ketentuan lanjutan dari pasal 2 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, yang pelaksanaannya dimuat dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Bab II tentang Pencatatan Perkawinan.4
Mencatat akad nikah secara resmi akan merealisasikan maslahat agama dan sosial untuk
mencegah pengolakan hubungan perkawinan dan memelihara hak-hak istri dan anak.5
5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 digunakan sebagai payung hukum penyelesaian
kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga. Undang-undang ini dianggap sebagai salah
satu peraturan yang melakukan terobosan hukum karena terdapat beberapa pembaharuan
hukum pidana yang belum pernah diatur oleh undang-undang sebelumnya.
Terobosan hukum yang terdapat dalam undang-undang tersebut tidak hanya dalam
bentuk-bentuk tindak pidananya , tetapi juga dalam proses beracaranya. Antara lain

2
Ahmad Rofiq, Hukum Perdata Islam Di Indonesia, …, h. 101.
3
Ahmad Rofiq, Hukum Perdata Islam Di Indonesia, …, h. 91
4
Neng Djuabidah, Pencatatan Perkawinan dan Perkawinan Tidak Dicatat, …, h. 220.
5
Tatanan Berkeluarga Dalam Islam, …, h. 131.
dengan adanya terobosan hukum untuk pembuktian bahwa korban menjadi saksi
utama dengan didukung satu alat bukti petunjuk . sehingga diharapkan dengan adanya
terobosan hukum ini kendala-kendala dalam pembuktian karena tempat terjadinya
KDRT umumnya di ranah domestik. Bahkan dalam Pasal 15 UU PKDRT mengatur
kewajiban masyarakat dalam upaya mencegah KDRT agar tidak terjadi kembali.
Terobosan hukum yang pertama diakomodir dalam undang-undang ini adalah bentuk-
bentuk kekerasan yang mencakup kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual
dan kekerasan ekonomi atau penelantaran keluarga. Seperti sudah diketahui sebelum
ada undang-undang kekerasan dalam rumah tangga kekerasan yang dikenal dalam
hukum Indonesia hanya kekerasan fisik dengan istilah penganiayaan. Dengan
demikian korban KDRT yang selama ini terdiskriminasi secara hukum dapat mencari
keadilan seperti yang diharapkan untuk berbagai bentuk kekerasan yang memang
terjadi dan menimpa mereka.

Anda mungkin juga menyukai