Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiratTuhan Yang Maha Esa atas limpahan dan rahmatnya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Laporan ini disusun atas dasar tugas critical journal
report mata kuliah kalkulus diferensial. Tidak lupa saya mengucapkan banyak terimakasih
kepada dosen mata kuliah kalkulus diferensial, ibu Dra.Hamidah Nasution,M.si. yang telah
membimbing saya dalam penyelesaian tugas ini.

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk pemenuhan tugas mata kuliah kalkulus
diferensial. Semoga dengan adanya tugas ini dapat bermanfaat untuk penulis dan pembaca
dimasa yang akan datang.

Penyusun menyadari bahwa penulisan maupun pelaopran tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik dari pembaca yang membangun sangat penulis
harapkan guna menyempurnakan tugas ini. Semoga para pembaca mendapatkan informasi
dari tugas ini dan dapat bermanfaat untuk penulis dan juga pada para pembaca sekalian.

Medan, November 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang

Rumusan masalah

Tujuan

Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Aljabar linier adalah salah satu matakuliah yang di ajarkan di jurusan teknik elektro di
mana matakuliah ini untuk memnuhi matakluliah wajib yang dimana matakuliah tersebut
adalah salah satu filososfi atau kalkulus perhitungan dalam materi atau praktisi untuk
pengaplikasian di dalam bidang teknik elektro itu sendiri.

Dan aljabar itu sendiri adalah bidang studi matematika yang mempelajari


sistem persamaan linear dan solusinya, vektor, serta transformasi linear. Matriks dan
operasinya juga merupakan hal yang berkaitan erat dengan bidang aljabar linear.

Untuk lebih spesifikasi lagi dalam aljabar ini kami sang penyususun makalah ini akan
membhas sedikit tentang matrik-matrik standart tranformasi linier aljabar yang di mana di
dalamnya ada empat tranformasi linier yang sering di gunakan yaitu adalah ; Refleksi,
proyeksi, rotasi, dilatasi.

2. Rumusan masalah
a. Membahas tentang matriks standart linier baku yang di dalamnya akan
membahasnya refleksi, proyeksi, rotasi, dilatasi.
b. Membahas tentang aplikasi tranformasi linier.

3. Tujuan
a. Mengetahui materi yang di fokuskan dalam makalah ini yang di berikan dosen
pengampun
b. Mencoba memehami materi tersebut.
c. Sebagai bahan referensi
d. Memenuhi aspek tugas yang di berikan oleh dosen pengampu kepada
sangmahasiswa.

4. Manfaat
a. Dapat memperalajari dan memahami lebih dekat kepada materi aljabar linier
tersebut
b. Sebagai bahan refensi
c. Membagikan hasil makalah kepada teman sebagai bhana referensi pembelajran
BAB II PEMBAHSAN

Transformasi dapat diartikan sebagai perubahan. Sehingga, transformasi geometri


dapat didefinisikan sebagai perpindahan benda dalam ruang lingkup geometri. Di bangku
SMA, materi transformasi geometri diberikan saat kelas XII. Dalam pembahasan di halaman
ini, penjabaran yang akan diuraikan meliputi translasi, refleksi, rotasi, dan dilatasi. Materi
yang akan dibahas meliputi ilustrasi perubahan dan rumus transformasi geometri yang
meliputi translasi, refleksi, rotasi, dilatasi.

Rumus pada transformasi geometri akan memudahkan sobat untuk menentukan hasil
transformasi tanpa harus menggambarnya dalam bidang kartesius terlebih dahulu. Meskipun
begitu, ilustrasi gambar tentang transformasi juga dapat memberikan tambahan pemahaman
buat sobat idschool. Untuk itu, mari simak pembahasan mengenai translasi, refleksi, rotasi,
dan dilatasi pada penjabaran materi di bawah.

Translasi (Pergeseran)

Materi pertama tentang rumus transformasi geometri yang akan dibahas adalah
translasi (pergeseran). Translasi merupakan perubahan objek dengan cara menggeser objek
dari satu posisi ke posisi lainnya dengan jarak tertentu. Penentuan hasil objek melalui
translasi cukup mudah. Caranya hanya dengan menambahkan absis dan ordinat dengan jarak
tertentu sesuai dengan ketentuan. Untuk lebih jelasnya mengenai proses translasi dapat dilihat
pada gambar di bawah.

Refleksi (Pencerminan)
Pembahasan berikutnya adalah pencerminan atau yang lebih sering disebut dengan
refleksi. Seperti halnya bayangan benda yang terbentuk dari sebuah cermin. Sebuah objek
yang mengalami refleksi akan memiliki bayangan benda yang dihasilkan oleh sebuah cermin.
Hasil dari refleksi dalam bidang kartesius tergantung sumbu yang menjadi cerminnya.
Pembahasan materi refleksi yang akan diberikan ada tujuh jenis. Jenis-jenis tersebut antara
lain adalah refleksi terhadap sumbu x, sumbu y, garis y = x, garis y = -x, titik O (0,0), garis x
= h, dan garis y = k. Berikut ini adalah ringkasan daftar matriks transformasi pada
refleksi/pencerminan.
Pencerminan terhadap sumbu

Pencerminan terhadap sumbuh y

Pencerminan terhadap garis y = x


Pencerminan terhadap garis y = -x

Pencerminan terhadap titik asal 0=0

Pencermionan terhadap garis x = h


Pencerminan terhadap garis y = k

Rotasi (Perputaran)

Rotasi atau perputaran merupakan perubahan kedudukan objek dengan cara diputar
melalui pusat dan sudut tertentu. Besarnya rotasi dalam transformasi geometri sebesar   
disepakati untuk arah yang berlawanan dengan arah jalan jarum jam. Jika arah perputaran
rotasi suatu benda searah dengan jarum jam, maka sudut yang dibentuk adalah  . Hasil
rotasi suatu objek tergantung dari pusat dan besar sudut rotasi. Perhatikan perubahan letak
kedudukan segitiga yang diputar sebesar   dengan pusat   pada gambar di bawah.

Mendapatkan hasil rotasi dengan cara menggambarnya terlebih dahulu akan sangat
tidak efektif. Ada cara lain yang dapat digunakan untuk menentukan hasil objek hasil rotasi,
yaitu dengan menggunakan rumus transformasi geometri untuk rotasi. Simak lebih lanjut
rumusnya pada pembahasan di bawah.
Rotasi dengan Pusat 0(0,0) sebesar α

Rotasi dengan pusat (m,n) sebesar α

Rotasi dengan pusat (0,0) sebesar α kemduan sebesar β

Rotasi dengan pusat p(m,n) sebesar α kemudian sebesar β


Dilatasi

Dilatasi disebut juga dengan perbesaran atau pengecilan suatu objek. Jika
transformasi pada translasi, refleksi, dan rotasi hanya mengubah posisi benda, maka dilatasi
melakukan transformasi geometri dengan merubah ukuran benda. Ukuran benda dapat
menjadi lebih besar atau lebih kecil. Perubahan ini bergantung pada skala yang menjadi
faktor pengalinya. Rumus dalam dilatasi ada dua, yang dibedakan berdasarkan pusatnya.
Selanjutnya perhatikan uraian rumus untuk transformasi geometri pada dilatasi di bawah.

Dilatasi titik A(a,b) terhadap O(0,0) dengan faktor sekala m

Dilatasi titik A(a,b) terhadap P(k,l) dengan faktor sekala m


Aplikasi tranformasi linier

Rangkaian ladder adalah alat yang sangat pentingan untuk teknologi kelistrikan yang
terlibat dalam rancangan ( disain ) rangkaian. Dalam rangkaian laddder, tegangan output V
dan kuat arus I dari suatau rangkaian adalah tegangan dan arus input rangkaian berikutnya.
Dalam rangkaian ladder yang di tunjukkan di bawah ini tranformasi linier dapat mengaitkan
input dan output dari suatu rangkaian individual (tertututp di dalam sebuah kotak
terpisah).ndengan menggunakan hukuam tegangan khirchoff dan hukuam arus khirchoff dan
hukum Ohm.

[ vi12]= [−1/R1 1 01][ vi11]


Dan

[ vi33]=[ 10 −R1 2][ vi 12]


Sebuah komposisi dapat menghubungkan tegangan input dan output dari rangkaian
ladder yaitu v1 dan i1 menjadi v3 dan i3. Diskusi mengenai komposisi tranformasi linier
disajikan berikut ini.
Komposisi tranformasi linier
Komposisi T, dan T1: Rn >> Rm dengan T2 : Rm >> Rp adalah
T(v) = T2 (T1(v))

Dimana v adalah sebuah vektor dalam Rn. Komposisi ini di nyatakan dengan T = T2.T1.
domain dari T adlah domain T1 lebih lanjut komposisi tidak terdefinisi kecuali range i T1
termurah di dalam domain T2, seperti pada gambar berikut.

Teorema : ( komposisi tranformasi )

Adalah sebuah tranformasi linier. Lebih lanjut matriks standart A untuk T ialah matriks hasil
kali

A=A2 A1

Bukti

Untuk menunjukan bahwa T adalah tranformasi linier, misalkan u dan v adalah vektor dalam
Rm dan misalkan c sebuha skalar . T1 dan T2 adlah tranformasi linier , sehingga dapat
ditulis:

T(u+v)=T2(T1(u+v))

=T2(T1(u)+T1(v1))

=T2(T1(u))+T2(T1(v))

=T(u)+T(v)

T(cv) =T2(T1(cv))

=T2(cT1(v))

=cT2(T1(v))

=cT(v).
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Jadi kesimpulan yang kami dapat untuk mempelajari salah satu materi dan teorema ini
adalah pengaplikasian nya terhadap di dunia teknik , secara oerhitungan materi dan teorema
di ats sanagat di perulakan di sebab kan materi dan teori tersebut adalah sebagai kalkulasi
terhadap perhitungan pada object yang terdapat pada itu.

Jadi Transformasi dapat diartikan sebagai perubahan. Sehingga, transformasi geometri


dapat didefinisikan sebagai perpindahan benda dalam ruang lingkup geometri. Rumus pada
transformasi geometri akan memudahkan sobat untuk menentukan hasil transformasi tanpa
harus menggambarnya dalam bidang kartesius terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA

https://idschool.net/sma/rumus-pada-transformasi-geometri-translasi-refleksi-rotasi-dan-
dilatasi/

https://www.google.com/search?
q=materi+aplikasian+tranformasi+linier&oq=materi+aplikasian+tranformasi+linier&aqs=chr
ome..69i57j33.13865j0j1&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Diktat Aljabar Linier.

Anda mungkin juga menyukai