( Determinal Matriks )
OLEH :
NAMA : AWALUDDIN
NIM : F1G117012
Puji Syukur penulis senantiasa panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat-NYA sehingga penulis dapat menyusun makalah
ini dengan judul “Determinan”. Penulis sangat bersyukur sekali karena dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi sebagian persyaratan untuk
memperoleh nilai tugas Aljabar Linier pada Fakultas ilmu komputer Universitas
Halu Oleo.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,untuk itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan dan di harapakan
sebagai umpan balik yang positif demi perbaikan di masa mendatang.Harapan
saya semoga Makalah ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
khusunya di bidang ilmu Aljabar Linier secara khusus di dalam memberikan cara-
cara menghitung suatu determinan dengan mudah.
Akhir kata,penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . ii
BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
B. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . 1
BAB II ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . 1
DETERMINAN
B. KESIMPULAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . 14
A. SARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . 14
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Banyak orang yang beranggapan bahwa Matematika itu rumit, karena alasan
itulah banyak orang yang menghindari Matematika. Padahal Matematika dapat
kita jumpai di dalam kehidupan sehari-hari, dan mau tidak mau kita pasti
menggunakan Matematika. Oleh karena itu saya membuat makalah ini dengan
maksud membantu pemahaman mahasiswa agar mereka tidak menilai Matematika
adalah sesuatu yang buruk.Secara khusus dalam ilmu pengetahuan Aljabar Linear.
B. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan utama untuk memenuhi Tugas Mandiri
mata kuliah Aljabar Linear, yang diberikan oleh dosen saya Ibu Neni Marlina.
Dan tujuan berikutnya adalah sebagai sumber informasi yang saya harapkan
bermanfaat dan dapat menambah wawasan para pembaca makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Determinan
Definisi
Suatu permutasi dari bilangan-bilangan bulat {1, 2, 3, …, n} adalah penyusunan
bilangan bilangan tersebut dengan urutan tanpa pengulangan.
Contoh:
Permutasi dari {1, 2, 3} adalah
(1, 2, 3) (2, 1, 3) (3, 1, 2)
(1, 3, 2) (2, 3, 1) (3, 2, 1)
Secara umum, bilangan-bilangan pada {1, 2, …, n} akan mempunyai n!
permutasi.
Sub Bahasan Determinan
1. Menghitung determinan dengan perkalian elementer
2. Menghitung determinan dengan operasi baris elementer
3. Sifat-sifat determinan suatu matriks
4. Menghitung determinan dengan expansi kofaktor
5. Penyelesaian SPL dengan aturan cramer
4. Definisi
Hasil perkalian elementer matriks A yang berukuran n x n adalah hasil perkalian
elemen-elemen tersebut berasal dari baris yang sama atau kolom yang sama.
Contoh :
Hasil perkalian elemen matriks A yang berukuran 4 x 4 adalan a31 a22 a43
a14.
a11 a12 a13 a14
a21 a22 a23 a24
a31 a32 a33 a34
a41 a42 a43 a44
Sementara itu ,a11,a12,a23,a34 adalah bukan hasil perkalian elementer sebab bentuk
a11,a12,a23,a34 mempunnyai elemen pada baris yang sama,yaitu elemen a11 dan a12
terletak pada baris yang sama.
Cara mencari seluruh hasil perkalian elementer dalam matriks A yang berukuran n
x n adalah sebagai berikut.
1. Tulislah bentuk a1.,a2.,a3.,....,an.
2. Tanda dalam bentuk tersebut di ganti dengan seluruh permutasi
(j1,j2,j3,....jn) maka tentulah di dapat n.
Hasil perkalian elementer.
Contoh : a11 a12 a13
Dipunyai matriks a = a21 a22 a23
a31 a32 a33
1 -2 3 4
det -2 2 4 4 =0
1 1 -1 2
1 -2 3 4
Teorema 3.
Jika A adalah matriks segitiga (atas/bawah) yang berukuran n x n,maka det(A)
adalah hasil dari perkalian elemen-elemen di agonal utama,yaitu det (A) = a11 a22 a
33 ...ann.
Contoh :
1 0 0 0 0
1 1 -1 2 -1 -1 0 0 0
0 3 2 -2 = (1)(2)(-3)(2) = - 12 det -3 2 -1 0 0
0 0 -3 1 2 3 -1 2 0
0 0 0 2 7 6 4 2 1
= (1)(-1)(-1)(2)(1) =2
Teorema 4.
Apabila A1 adalah matriks sebagai hasil dari matriks A yang sebuah
baris/kolomnya di kalikan dengan konstanta k,maka det A1) = kdet(A).
Contoh :
1 1 1
Bila A 2 -1 2 ,maka kita dapat menghitung det(B)
1 -2 2
1 1 1
Untuk B 4 -2 4
1 -2 -4
Jelas di hitung bahwa det (A) = 15,maka det (B) = 30 (sebab matriks B di peroleh
dari A dengan baris ke dua dari matriks A di kalikan 2).
Teorema 5.
Apabila B1 adalah matriks sebagai hasil dari matriks B ( bila dua baris matriks B
di pertukarkan letak tempatnya,maka det(B1) = -det (B).
Contoh :
Coba tunjukkan dengan perkalian elementer bertanda
apakah benar :
1 -2 -4 1 1 1
det 2 -1 2 = -det 2 -1 2 = 15
1 1 1 1 -2 -4
Teorema 6.
Jika C1 adalah matriks yang di hasilkan bila sebuah kelipatan suatu konstanta k ≠
0 dari 1 baris (kolom) matriks C yang di tambahkan ke baris atau (kolom) yang
lain,maka det (C1) = det (C).
Contoh :
1 1 1 1 1 1
det 0 -3 0 = det 2 -1 2 = 15
1 -2 -4 1 -2 -4
Sebab matriks di atas di hasilkan dari matriks A dengan operasi baris elementer
yang ke tiga,yaitu R2 R2 + (2) R1 atau perkalian konstanta (2) terhadap baris satu
yang di tambahkan ke baris 2.
Dan akhirnya dari teorema 1 sampai dengan teorema 6,kita akan dapat
menghitung determinan matriks dengan lebih cepat secara manual.
Definisi 1.
Bila A adalah sebuah matriks bujur sangkar,maka minor elemen a ij
(disimbolkan dengan Mij) di definisikan sebagai determinan dari submatriks
yang ada setelah baris ke –i dan kolom ke –j di coret dari A.
Nilai (-1)i+j di tuls sebagai Cij dan dinamakan kofaktor elemen aij.
Jadi,Cij = (-1)i+j Mij.
Contoh :
1 2 1
Diberikan A -1 3 -3 ,maka
2 -2 1
1 2 1
M32 = det -1 3 -3 = det 1 1 = (1)(-3)-(1)(-1) = -3 += -2
2 2 1 -1 -3
Det(A) = (1) 2 3 -2 1 3 +1 1 2
1 1 3 1 3 1
. . .
Cn1 Cn2 Cnn
Contoh 1. 3 1 -4
Tentukan A-1,bila A = 6 9 -2 Dengan menggunakan Adj (A).
1 2 1
Jawab : 3 1 -4 maka
6 9 -2
1 2 1
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diambil dari keseluruhan isi
dari makalah ini yang telah di teliti dan di pelajari untuk di ambil kesimpulan dan
saran.
A. Kesimpulan
Determinan adalah suatu fungsi tertentu yang menghubungkan suatu
bilangan real dengan suatu matriks bujursangkar.Determinan memiliki
penyelesaian, yaitu himpunan angka yang akan memenuhi suatu determinan
matriks.Ada beberapa macam penyelesaian determinan di antaranya dengan
Ekspansi Kofaktor,Adjoin,Matirks segi tiga,metode cramer dan metode –metode
lainnya,dan yang paling sering di gunakan yaitu dengan Ekspansi Kofaktor
B. Saran
Buku :
Dasar-Dasar Aljabar Linear Jilid 1
Dasar-Dasar Aljabar Linear Jilid 2
Sumber Lain :
www.wikipedia.com
www.google.co.id