Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DETERMINAN MATRIKS

DISUSUN OLEH

MURNIATI
09320200143
C5

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Determinan Matriks, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi salah –
satu tugas pada Program Studi Teknik Pertambangan, mata kuliah Matriks dan
Ruang Vektor. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Determinan matriks bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Habibie Anwar,
selaku dosen mata kuliah Matriks dan Ruang Vektor yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 26 April 2021

Penulis

ii | P a g e
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................2

1.3 Tujuan Pembahasan ..............................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Determinan Matriks ................................................................................3

2.2 Permutasi dan definisi Determinan .....................................................................3

2.3 Menghitung Determinan dengan OBE ...............................................................6

2.4 Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor ........................................8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................11

3.2 Saran ......................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

iii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti dalam Bahasa latin Regina Scientiarum, yaitu “Ratunya Ilmu


Pengetahuan” matematika membawa kita sampai pada masa modern sekarang ini.
Banyak bidang yang terpengaruh perkembangannya karena matematika. Ilmu
sains, ilmu keuangan, dan ilmu pengetahuan umum lainnya. Karena matematika
digunakan sebagai dasar untuk banyak bidang, makan tidak heran jika semua
pekerjaan yang kita lakukan saat ini merupakan hasil dari peluasan ilmu
matematika tersebut. Tidak dapat dipungkiri jika matematika adalah satu-satunya
materi yang bisa menjadi dasar untuk hampir semua bidang pekerjaan. Di
dalam bidang perindustrian, matematika berperan dalam mengidentifikasi
permasalahan, membangun model matematika kuantitatif,
menganalisis, menyelesaikannya, lalu menerapkannya pada hasil, dan lebih jauh
berpotensi menciptakan aplikasi (softwware) matematika komersil yang relevan.
Determinan suatu matriks didefinisikan sebagai selisih antara perkalian
elemen-elemen pada diagonal utama dengan perkalian elemen-elemen pada
diagonal sekunder. Determinan matriks hanya dapat ditentukan pada matriks
persegi. Determinan dari matriks A dapat dituliskan det(A) atau |A|. Untuk
menentukan determinan dari sebuah matriks, terdapat dua aturan berdasarkan
ordonya, yaitu ordo 2x2 dan ordo 3x3. Determinan matriks dapat juga diartikan
jumlah semua hasil perkalian elementer yang bertandan dari A dan dinyatakan
dengan det(A). Yang diartikan dengan sebuah perkalian elementer bertanda dari
suatu matriks A adalah sebuah hasil perkalian elementer pada suatu kolm+1
atau-1.
Matematika dalam keseharian pun membantu kita dalam banyak hal-hal
sederhana yang tanpa kita sadari manfaatnya. Ketika ilmu pengetahuan semakin
berkembang dan dibutuhkan cara berpikir yang logis, maka peran matematika
semakin vital. Dengan sifatnya yang dinamis, matematika semakin berkembang
menjadi alat yang tepat untuk pemecahan masalah dalam ilmu pengetahuan.
Begitu pula dengan mahasiswa (Sutrisno, 2004).

1|Page
1.2 Rumsan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu:


1. Apa yang dimaksud dengan Determinan Matriks?
2. Bagaimana bentuk penyelesaian dari persoalan Determinan Matriks?

1.3 Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan dari pembahasan materi ini yaitu:


1. Mahasiswa dapat mengetahui konsep dasar determinan matriks;
2. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui permutasian determinan matriks;
3. Mahasiswa dapat menghitung nilai determinan dengan cara OBE;
4. Mahasiswa dapat menghitung nilai determinan dengan sistem ekspansi
kofaktor;
5. Mahasiswa dapat mengenali contoh soal determinan matriks;
6. Mahasiswa dapat menjawab atau menyelesaikan suatu soal determinan ;
7. Memberikan wawasan lebih kepada mahasiswa dalam mengenali serta
mendalami materi lebih materi dalam.

2|Page
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Determinan Matriks

Determinan suatu matriks adalah suatu fungsi skalar dengan domain


matriks bujur sangkar. Dengan kata lain, determinan merupakan pemetaan
dengan domain berupa matriks bujur sangkar, sementara kodomain berupa suatu
nilai skalar. Determinan suatu matriks sering digunakan dalam menganalisa
suatu matriks, seperti : untuk memeriksa keberadaan invers matriks, menentukan
solusi sistem persamaan linear dengan aturan cramer, pemeriksaan basis suatu
ruang vektor dan lain lain. Penentuan nilai determinan suatu matriks dengan
menggunakan definisi (permutasi), operasi baris elementer dan ekspansi kofaktor.
Hubungan determinan dengan invers matriks.
Misalkan :

a11 a12 ....a1n


A = a21 a22 ... a 2n
: : :
an1 an2 ann

maka notasi determinan dari matriks A ditulis:

a11 a 12 ....a1n
det (A) atau a21 a22 ..a2n atau A.
: : :
an1 an2 ann

2.2 Permutasi dan Definisi Determinan

Matriks Permutasi merupakan cabang ilmu kombinatorik, pada kurikulum


SMA pun telah diperkenalkan definisi permutasi. Permutasi merupakan susunan
yang mungkin dibuat dengan memperhatikan urutan.
Contoh 2.1 :
Permutasi dari {1, 2, 3} adalah
(1,2,3), (1,3,2), (2,1,3), (2,3,1), (3,1,2), (3,2,1)
Selanjutnya diperkenalkan definisi invers dalam permutasi, yaitu jika bilangan

3|Page
yang lebih besar mendahului bilangan yang lebih kecil dalam urutan permutasi.
Misalkan dalam suatu permutasi tertulis (2, 1, 3) maka dalam urutan bilangan
tersebut, bilangan yang lebih kecil dari 2 hanya bilangan 1 sehingga nilai
inversnya adalah 1. Sementara itu, setelah bilangan 1 hanya ada bilangan 3, tidak
ada bilangan yang lebih kecil dari 1 sehingga inversnya adalah nol. Jumlah invers
dalam permutasi tersebut adalah 1 + 0 = 1. Selanjutnya, jumlah invers pada suatu
permutasi akan didefinisikan sebagai berikut :
1. Permutasi genap yaitu jumlah invers adalah bilangan genap
2. Permutasi ganjil yaitu jumlah invers adalah bilangan ganjil
Contoh 2.2 :
Jumlah invers pada permutasi dari {1, 2, 3}
(1,2,3) 0 + 0 = 0 permutasi genap
(1,3,2) 0 + 1 = 1 permutasi ganjil
(2,1,3) 1 + 0 = 1 permutasi ganjil
(2,3,1) 1 + 1 = 2 permutasi genap
(3,1,2) 2 + 0 = 2 permutasi genap
(3,2,1) 2 + 1 = 3 permutasi ganjil
Misalkan Anxn, hasil kali elementer matriks A adalah hasil kali n buah
unsur A tanpa ada pengambilan unsur dari baris maupun kolom yang sama.
Selanjutnya hasil kali elementer tersebut diberi tanda positif (+) atau negatif (–),
sehingga dinamakan hasil kali elementer bertanda. Pemberian tanda tersebut
sangat bergantung pada jenis permutasi yang terbentuk (ganjil atau genap), jika
permutasi genap maka tanda yang digunakan adalah positif (+), sedangkan jika
permutasi ganjil maka tanda yang digunakan adalah negatif (–). Sementara itu,
permutasi genap atau ganjil bergantung pada indeks indeks kolom unsur matriks
A, yang akan membentuk suatu himpunan permutasi.
Misalkan, perkalian unsur matriks a12 a21 a33 akan diberi tanda negatif
(–), karena himpunan permutasi yang terbentuk dari indeks kolom adalah {2, 1,
3}. Dari permutasi tersebut jumlah invers yang diperoleh adalah 1 + 0 = 1,
sehingga tanda dari hasil kali elementer unsur tersebut adalah negatif (–), yaitu
–a12 a21 a33. Selanjutnya, determinan suatu matriks Anxn adalah hasil penjumlahan
seluruh hasil kali elementer bertanda matriks A tersebut.

4|Page
Contoh 2.3 :
Misakan A merupakan matriks 3x 3.

a11 a 12 ....a1n
A = a21 a 22 ...a 2n
: : :
an1 an2 ann

Makan ada 6 (3!) hasil kali elementer dari matriks A, yaitu:


a11 a22 a33, a11 a23 a32 , a12 a21 a33,
a12 a23 a31, a13 a21 a32 , a13 a22 a31
Hasil kali elementer bertanda
a11 a22 a33
– a11 a23 a32
– a12 a21 a33
a12 a23 a31
a13 a21 a32
– a13 a22 a31
Jadi, determinan matriks A adalah :
det (A) = a11a22a33 – a11a23a32 – a12a21a33 + a12a23a31 + a13a21a32 –

a13a22 a31
Contoh 2.4 :
Tentukan determinan matriks
3 2 -1
B= 1 1 0
-2 -2 1
Jawab :
3 1 -1 3 2
Det ( B ) = 1 1 0 1 1
-2 -2 1 -2 -2

= (3)(1)(1) + (2)(0)(-2) + (-1)(1)(-2) - (-1)(1)(-2) - (3)(0(-2) - (2)(1)(1)

5|Page
= 3+0+2–2–0–2
= 1

2.3 Menghitung Determinan dengan OBE

Saat masih di bangku SMA, telah diajarkan dalam menentukan determinan


suatu matriks. Perhatikan beberapa contoh penentuan determinan matriks berikut
ini :
1. det 1 2 = 3
0 3

1 3 0 = 15
4 5

2 det 1 0 0
4 5 0 = 45
7 8 9

3 1 2 3
0 4 5 = 24
0 0 6
Secara sederhana, determinan suatu matriks merupakan hasil kali setiap
unsur diagonal pada suatu matriks segitiga (atas atau bawah). Tetapi dalam
kenyataannya, tak semua matriks berbentuk segitiga, sehingga kita dapat
menentukan tak semudah diatas. Dalam menentukan determinan suatu matriks.
Dengan menggunakan operasi baris elementer (OBE), kita akan mencoba
mengubah suatu matriks bujur sangkar (secara umum) menjadi suatu matriks
segi tiga. Secara sederhana, gambaran proses yang dilakukan adlah sebagai
berikut :
Matriks bujur sangkar ~ OBE ~ matriks segitiga. Alasan inilah yang
mengharuskan kita mengetahui pengaruh operasi baris elementer terhadap
determinan suatu matriks. Berikut ini adalah pengaruh OBE pada nilai
determinan suatu matriks, yaitu :

6|Page
1. Jika matriks B berasal dari matriks A dengan satu kali pertukaran baris
maka :
Det (B) = - Det (A)
Contoh 2.5 :
Diketahui bahwa
Jika A = 2 1 Maka A = 3
-1 1
Sementara itu, misalkan B = -1 1
2 1
Perhatikan bahwa B merupakan matriks yang berasal dari A dengan
menukarkan baris pertama dan baris ke-2.
Jelas bahwa det (B) = –1 – 2 = – 3 = – |A|
2. Jika B berasal dari A dengan perkalian sebuah baris dengan konstanta tak
nol k maka Det (B) = k . Det (A)
Misalkan, A= 1 3 dan B = 2 1
2 -6 -2 2

Jelas bahwa A =3.


Perhatikan bahwa matriks B berasal dari matriks A dengan perkalian
dengan 2 pada baris kedua, maka
B = 4 – (-2) = 6
Terlihat bahwa :
B = -6 = 2. (-3) = 2. det (A )
3. Jika matriks B berasal dari matriks A dengan perkalian sebua baris dengan
konstanta tak nol k, dijumlahkan pada baris lain maka Det (B) = Det (A)
Misalkan A = 1 3
2 -6

Jelas bahwa A = -12 .


Perhatikan :
Catatan: OBE pada
1 3 = 1 3 = -12
matriks tersebut adalah -
2 -6 0 -12 2b1 + b2

7|Page
Terlihat bahwa determinan matriks hasil OBE adalah sama dengan
determinan matriks asal sebelum di OBE.

2.4 Menghitung Determinan dengan ekspansi kofaktor

Misalkan sebuah matriks bujur sangkar berukuran n x n :

a11 a 12 ....a1n
A= a21 a 22 ... a 2n
: : :
an1 an2 ann

Sebelum memaparkan penentuan determinan dengan menggunakan operasi baris


elementer, perhatikan beberapa definisi berikut :
1. Miji disebut Minor- ij yaitu determinan matriks A dengan menghilangkan
baris ke_i dan kolom ke-j matriks A.
2 1 0 1 2
1 2 1 maka M13 = 0 1
0 1 2

2. Cij Matrik dinamakan kofaktor - ij yaitu (-1)i+j Mij


C21 = (– 1)2+1 1 0
C21 = ( - 1 )3 . 2 = -2 1 2
Secara umum, cara menghitung determinan dengan ekspansi kofaktor
1. Menghitung det (A) dengan ekspansi kofaktor sepanjang baris ke-i :
det (A) = ai1 Ci1 + ai2 Ci2 + . . . + ain C in
2. Menghitung det (A) dengan ekspansi kofaktor sepanjang kolom ke-j :
det (A) = aij C1j + a2j C2j + . . . + a nj Cjn
Determinan matrik berikut ini :
2 1 0
A= 1 2 1
0 1 2
Misalkan, kita akan menghitung det (A) dengan ekspansi kofaktor
sepanjang baris ke-3

8|Page
3

Det (A) = ∑ a3jc3j


j=1

= a31 C31 + a32 C32 + . . . + a3n C3n


= 0 + 1 ( - 1 ) 3+2
= 0–2+6 2 0 + 2 ( - 1 )3+3 2 1
= 4 1 1 1 2
Menghitung det (A) dengan ekspansi kopaktor sepanjang kolom ke-3 :
3

Det (A) = ∑ ai3ci3


i=1

= 0 + 1 ( - 1 ) 2+3 2 1 + 2 ( - 1 )3+3 2 1
= 0–2+6 0 1 1 2
= 4
Determinan matriks dari :
1 0 1
A= 1 -1 0
0 2 1

1. Menghitung determinan matriks dengan OBE:


1 0 1
Det (A)= 1 -1 0
0 2 1

1 0 1
= 0 -1 -1
0 2 1

1 0 -1
= 0 -1 -1
0 0 -1
Det (A) = 1 (-1)(-1)
=1

9|Page
Misalkan A merupakan suatu matriks bujur sangkar n x n dan Cij adalah
kofaktor aij, maka matriks :

C11 C12 ....C1n


C21 C22 ... C1n
: : :
Cn2 Cn2 ann

dinamakan matriks kofaktor A. Transpos dari matriks ini dinamakan adjoin A,


dengan notasi adj(A).
Dengan menggunakan matriks adjoin ini, kita dapat menentukan invers dari
suatu matriks. Jadi, misalkan A merupakan suatu matriks yang mempunyai
invers maka
A-1 = 1 adj( A)
Det (A)
Dengan demikian, ada hubungan bahwa suatu matriks bujur sangkar A
mempunyai invers jika dan hanya jika det (A) ≠ 0. Beberapa sifat determinan
matriks adalah :
1. Jika A adalah sembarang matriks kuadrat, maka det (A) = det (At )
2. Jika A dan B merupakan matriks kuadrat berukuran sama, maka :
det (A) det (B) = det (AB)
3. Jika A mempunyai invers maka :
det( A-1 ) = 1
det( A )

10 | P a g e
BAB III
PENUTUP

Setelah melakukan pembahasan yang lebih dalam, kita dapat menarik


kesimpulan yaitu:

3.1 Kesimpulan

Determinan suatu matriks didefinisikan sebagai selisih antara perkalian


elemen-elemen pada diagonal utama dengan perkalian elemen-elemen pada
diagonal sekunder. Determinan matriks hanya dapat ditentukan pada matriks
persegi. Determinan dari matriks A dapat dituliskan det(A) atau |A|. Untuk
menentukan determinan dari sebuah matriks, terdapat dua aturan berdasarkan
ordonya, yaitu ordo 2x2 dan ordo 3x3. Determinan matriks dapat juga diartikan
jumlah semua hasil perkalian elementer yang bertandan dari A dan dinyatakan
dengan det(A). Yang diartikan dengan sebuah perkalian elementer bertanda dari
suatu matriks A adalah sebuah hasil perkalian elementer pada suatu kolm+1
atau-1.

3.2 Saran

Semoga makalah yang telah saya buat dapat bermanfaat bagi pembaca
dan khususnya saya sebagai penyusun. Dan diharapkan pembaca dapat
menganalisis lebih jelas lagi mengenai pemecahan masalah rutin dan non rutin
dengan cara mencari leteratur-literatur lain yang dapat menambah wawasan
pembaca dalam menganalisis materi tersebut.

11 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Alwi. 2010. Penerapan matriks dan Determinan Dalam Industri Jakarta:
Warna Media.
Maharani, Intan. 200. Panduan Determinan Jakarta: Intermedia.
Syafani, Riska. 2001. Gaya Fashion Terkini. Makassar: Media Baru.

Anda mungkin juga menyukai