MAKALAH MATRIKS
PERKALIAN MATRIKS BILANGAN REAL (SKALAR)
DAN PERKALIAN DUA MATRIKS
Disusun Oleh
Kelompok 1
1. ARIQ DIANSYAH FA
2. JESSY NURHALIZA
3. NOPRIADI RAMADHAN
4. PUTRI MAYANG SARI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahuataala, sholawat serta salam
karena atas rahmat dan hidayah-Nya peper ini dapat diselesaiakan. Peper ini
Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada bapak maupun ibu matematika
yang telah mencurahkan ilmunya kepada penulis, sehingga penulis dapat dengan
Selanjutnya kami mohon kepada bapak bapak doseb khususnya dan para
pembaca pada umumnya bila ada kesalahan atau kekurangan dalam paper ini, baik
dari segi bahasa maupun kontennya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun kepada semua pembaca demi lebih baiknya karya-karya tulis
Penulis
ii
3
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................ ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................... 1
B. Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan................................................................................. 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Matriks.............................................................. 3
B. Jenis-Jenis Matriks............................................................. 4
A. Kesimpulan........................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
berarti “belajar atau hal yang dipelajari”. Sedangkan matematika di dalam bahasa
belanda dikenal dengan sebutan wiskundeyang memiliki arti “ilmu pasti”. Jadi
secara umum dapat diartikan bahwa matematika merupakan sebuah ilmu pasti
siswa itu sendiri, tetapi didukung juga oleh ketidak mampuan guru menciptakan
merupakan materi yang harus dipelajari karena materi ini selalu muncul dalam
soal Ujian Nasional (UN), khusus untuk materi matriks ditemukan banyak
yang telah direncanakan, maka sebagian siswa tidak dapat mengikuti dan
memahami dengan baik materi tersebut, sehingga pada saat diberikan soal-soal
untuk diselesaikan, banyak diantara mereka yang kurang mampu atau mengalami
1
2
B. Masalah
C. Tujuan masalah
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
Kolom
2
a mn adalah elemen atau unsur matriks yang terletak pada baris ke-
m dankolom ke-n
Nama matriks ditulis dengan menggunakan huruf besar A,B, P, Q, dsb .
Sedangkan Unsur/elemen-elemen suatu matriks dengan huruf kecil sesuai
nama matriks dengan indeks sesuai letak elemennya, seperti a11, a12, ...
4
1. PERKALIAN MATRIKS
3
1.1 PERKALIAN MATRIKS DENGAN BILANGAN REAL (SKALAR)
Selanjutnya, skalar tersebut akan kita kalikan dengan setiap elemen di dalam
matriks.
Contoh 1
(a) Menghitung 3A
Dalam contoh ini, 3 adalah skalar. Skalar ini, kemudian akan dikalikan dengan
(b)Menghitung ½ A.
Dalam contoh ini, ½ adalah skalar. Skalar ini, kemudian akan dikalikan dengan
4. Sifat komutatif : gA = Ag
nol
Contoh 2
skalar bersifat komutatif, maka kita dapat menyusun urutan dari ketiga bagian
6
tersebut secara acak. Dalam hal ini, kita akan mengalikan kedua skalar terlebih
Contoh 3
Kecil Besar
Untuk menambahkan kenaikan harga sebesar 20% kedalam harga asli, kita dapat
mengalikan harga asli dengan 1,2. Dengan demikian, diperoleh model perkalian
Kecil Besar
Contoh 4
Contoh 5
koordinat. Sebagai contoh, jika diberikan sebuah segitiga dengan ketiga titik
berada pada koordinat (0, -1), (2, 3), dan (-1, 5), maka matriks yang terbentuk
ukuran dari bentuk geometri. Proses ini disebut dengan dilatasi. Jika dilakukan
perkalian dengan suatu bilangan yang lebih besar dari 1, maka ukuran akan
membesar dan jika dilakukan perkalian dengan bilangan pecahan atau bilangan
Selanjutnya, untuk memperbesar ukuran segitiga menjadi dua kali, kita dapat
Jadi, koordinat segitiga yang baru adalah : (0, -2), (4, 6), and (-2, 10).
Untuk mengecek hasil yang telah kita peroleh, kita dapat menggambar kedua
segitiga : segitiga asli dan segitiga yang baru dalam bidang koordinat. Jika hasil
yang diperoleh benar, maka kedua segitiga itu akan nampak proporsional, hanya
Misalkan ada dua matriks M dan matriks N, matriks M dapat dikalikan dengan
matriks N jika banyaknya kolom pada matriks M sama dengan banyaknya baris
pada matriks N.
A= B= C= D=
ordo matriks A (2×3), ordo matriks B (3×2), ordo matriks C (2×2), dan ordo
matriks E (2×1).
matriks A dapat dikalikan dengan matriks B yaitu AxB, dan dapat dikalikan BxA,
matriks B dapat dikalikan dengan matriks C yaitu BxC, tetapi tidak dapat
dikalikan CxB,
matriks B dapat dikalikan dengan matriks D yaitu BxD, tetapi tidak dapat
matriks C dapat dikalikan dengan matriks D yaitu CxD, tetapi tidak dapat
dikalikan DxC.
proses mendapatkan hasil perkalian dua matriks adalah sebagai berikut, akan
1. AxB= =
karena ordo matriks A(2×3) dan ordo matriks B(3×2), maka matriks hasil harus
beordo (2×2).
2. BxA= =
karena ordo matriks B(3×2) dan ordo matriks A(2×3), maka matriks hasil harus
beordo (3×3).
1. A x B = =
2. B x A = =
B.A
Pembahasan :
Pembahasan :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Matriks adalah susunan kumpulan bilangan yang di atur dalam baris dan
penyusun yang diapit oleh tanda kurung siku [ ] atau tanda kurung biasa ( ).
Ukuran sebuah matrik dinyatakan dalam satuan ordo, yaitu banyaknya baris dan
hasil kali skalar k dengan setiap elemen matriks A. ada dua matriks M dan
14
15
DAFTAR PUSTAKA