A. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan :
1. Melalui penayangan vidio peserta didik dapat menjelaskan cara mengunakan peralatan tangan sesuai
SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan peduli lingkungan.
2. Melalui kajian referensi peserta didik dapat mengetahui fungsi dan cara kerja dan cara mengunakan
peralatan kerja bangku sesuai sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan peduli
lingkungan.
Keterampilan :
1. Melalui demonstrasi mandidri dengan melihat tayangan video pengunaan alat ukur, peserta didik
dapat melakukan dan mengunakan alat ukur sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung
jawab dan peduli lingkungan.
2. Melalui praktik mandiri dengan melihat tayangan video peserta didik dapat membuat benda kerja
sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan peduli lingkungan.
B. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 jam pelajaran @ 45 menit)
1. Siswa menerima informasi tentang panduan langkah-langkah belajar yaitu petunjuk
umum dan petunjuk khusus. Lampiran 1
2. Siswa Melihat tayangan Vidio tentang Pembuatan Palu serta Baut dan Mur
3. Siswa mempelajari materi tentang Peralatan Kerja Bangku (lampiran 2)
4. Siswa melakukan kegiatan literasi tentang Peralatan Kerja Bangku.
5. Siswa mengerjakan tugas Latihan 1. Latihan Terlampir (Lampiran 3)
C. Penilaian
1. Teknik penilaian : Penugasan
2. Instrumen penilaian : soal
Bontang, 22 Maret 2020
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 2 Bontang Guru Mata Pelajaran
A. PETUNJUK UMUM
1. Pembelajaran mandiri berbasis daring yang terapkan di rumah, ini merupakan pengganti
kegiatan pembelajaran Mata Pelajaran Kerja Bangku di sekolah, dengan bobot
pembelajaran setara dengan 1 kali pertemuan (4 jam pelajaran). sesuai instruksi
pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berkaitan dengan kejadian luar biasa, yakni
pandemi virus korona; covid-19. Bahwa selama 14 hari ke depan, terhitung mulai tanggal
30 maret 2020 peserta didik belajar di rumah melalui penugasan dari guru mata pelajaran
dengan memanfaatkan teknologi informasi, yakni sistem belajar online (dalam jaringan;
daring).
2. Tugas yang harus dikumpulkan dalam pembelajaran daring ini bersifat individu dan wajib
dikerjakan oleh peserta didik kelas XI TKN sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Peserta didik harus mengerjakan dengan menerapkan dan menjunjung tinggi nilai
kejujuran dan penuh rasa tanggung jawab. Yakinlah bahwa upaya keras dan kejujuran
peserta didik dalam belajar akan mendatangkan berkah dari Allah, Tuhan Yang Maha
Kuasa.
3. Jika anda terkendala fasilitas IT dalam mengumpulkan tugas, maka pengumpulan tugas
dapat dilakukan pada saat kembali masuk sekolah. Yang paling utama adalah Anda harus
memanfaatkan waktu belajar di rumah dengan sebaik-baiknya, serta menjaga kesehatan
diri sesuai standar yang ditentukan. Bahwa keselamatan dan nyawa Anda tidak dapat
dikonversi dengan apa pun.
B. PETUNJUK KHUSUS
1. Guna mendukung pembelajaran mandiri daring ini, persiapkan sumber belajar, berupa
buku pelajaran dan tayangan video cara membuat palu serta Baut dan Mur yang terkait
dengan Peralatan Kerja Bangku dan sumber belajar lain yang relevan.
2. Sebelum memulai aktivitas belajar, berdo’a kepada Allah SWT agar diberikan daya ingat
dan kemampuan yang baik.
4. Pelajari Materi Tentang Kerja Bangku dan kerjakan tugas sesuai dengan petunjuk yang
diberikan.
LAMPIRAN 2
P E RALATAN KERJA
BANGKU
1. Ragum
Ragum adalah alat yang digunakan dalam kerja bangku yang berfungsi untuk menjepit benda kerja pada
pekerjaan yang meliputi: mengikir, menggergaji, memahat dll.
Ragum biasanya terpasang pada meja kerja dan terbuat dari besi tuang atau besi tempa. Ada beberapa jenis
ragum yang digunakan dalam kerja bangku. Pada buku ini hanya diperkenalkan 2 jenis ragum.
Catatan : Dilarang memukul langkai dengan palu atau memperpanjang dengan pipa untuk menambah
tegangan penjepit.
2. Kikir
Kikir banyak digunakan untuk pekerjaan - pekerjaan akhir seperti menghhilangkan bagian - bagian tajam
dari sisa-sisa pengerjaan mesin atau pada proses perakitan.
a. Jenis Kikir
• Berdasarkan Bentuk
PERALATAN KERJA BANGKU 3 - 28
a. Jenis Kikir
• Berdasarkan Proses Pembuatan
~ Gigi Pahatan
Gigi kikir ini dibuat dengan cara dipahat
sehingga menghasilkan sudut tatal negatif
dan sudut potong lebih besar dari 90°.
Kikir ini digunakan untuk mengerjakan
benda yang bahan
dasarnya keras.
b. Dimensi Kikir
Dimensi kikir ini terdiri dari panjang kikir dan jumlah gigi tiap cm atau tiap Inch.
PERALATAN KERJA BANGKU 5 - 28
Keterangan
Mutu :
00 : K a s a r. 2 : S e'd a n g. 5 : Setengah
lembut.
0 : Setengah 3 : Setengah Halus. 6 : L e m b u t.
Kasar
1 : Agak Kasar. 4 : H a 1 u s. 8 : Lembut
sekali.
4. Penyiku.
Penyiku berfungsi sebagai alat unmtuk mengukutr sudut dari benda kerja,. Penyiku mempunyai dua jenis,
yaitu penyiku yang ukurannya tetap 90º dan yang dapat disetel sesuai dengan ukuran sudut yang
diperlukan. Material dari penyiku ini hampir sama dengan material pisau kerataan.
B. PEKERJAAN MENGIKIR
Sebelum melakukan pekerjaan mengikir ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar mendapatkan hasil
yang maksimal. Hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Posisi Ragum
Tinggi ragum akan disesuaikan dengan bentuk benda kerja yang akan dikerjakan dengan orang yang
menggunakan.
Untuk pengikiran dengan tenaga yang besar, ragum akan dipasang lebih rendah.
a. Posisi Kaki
Selama mengikir, berdiri disebelah kiri ragum dengan kaki tetap pada tempatnya. Lutut harus
dibentangkan. Jarak antara kaki harus disesuaikan dengan panjang kikir. Sudut antara poros ragum dan
kaki kira-kira 30° untuk kaki kiri dan kurang lebih 75° untuk kaki kanan.
b. Gerakan Badan
Badan berdiri tegak pada posisi permulaan dan selanjutnya dicondongkan kedepan selama gerakan
pemotongan.
Kaki kanan tetap lurus selama pengikiran berlangsung dan lutu kiri dibengkokkan ke dalam.
Pandangan mata selalu dituiukan kepada benda kerja.
PERALATAN KERJA BANGKU 9 - 28
c. Kikir Besar
Tangan kanan
Peganglah gagang kikir dengan kuat dan
tekanlah ujung gagang tersebut dengan
telapak tangan bagian tengah. Ibu jari
terletak diatas dan jari jari lainnya
dibawah gagang.
Tangan kiri
Tempatkan telapak tangan dan ibu jari
pada ujung kikir. Jari jari yang lain
terletak diluar ujung kikir tersebut
dengan keadaan rapat satu sama lainnya
dan melipat kebawah, tetapi tidak
menggenggam ujung kikir tersebut.
d. Kikir Kecil.
Bekerja dengan kikir kecil, maka gagang
tersebut harus dipegang dengan
genggaman yang ringan dan tekanannya
cukup oleh jari jari dan ibu jari.
3. Mengikir Champer
5. Mengikir Radius.
A. GERGAJI
a. Bingkai
Terbuat dari pipa bajakuat dan kaku agar
mudah mengarahkan daun gergaji.
b. Tangkai
Terbuat dari logam lunak dan harus
nyaman dipegang.
c. Pasak
Bagian untuk memegang daun gergaji.
d. Nut kupu-kupu
Pengatur kekencangan daun gergaji.
A = 300 mm B = 13 mm
C = 0.65 mm
A = 12" B = 1/2“
C = 0.025"
6. Teknik Menggergaji
a. Persiapan gergaji
Daun gergaji harus ditegangkan
dibingkainya dengan gigi- gigi gergaji
mengarah kepada kearah pemotongan.
Gergaji harus kuat menahan tekanan
akibat penggergajian, jika kurang kuat
mengakibatkan pemotongan tidak akurat
b. Posisi tubuh dan gerakan
menggergaji Pegang
bingkai gergaji dan
dipegang dengan kuat /
mantap. Dalam menggergaji
posisi tubuh sama dengan
posisi tubuh pada saat
mengikir.
Gerakan gergaji harus mantap dan kuat,
naikan sedikit pada waktu gergaji
bergerak kebelakang.
Kecepatan gerak :
~ 50 - 60 strok tiap menit digunakan
untuk memotong baja
~ 70 - 90 strok tiap menit digunakan
untuk bahan yang lunak
B. GERINDA
1. Roda Gerinda
2. Proses Pembuatan
1. Ukuran Butiran
2. Perekat
Perekat harus mengikat butiran - butiran pengasah bersama - sama dan melengkapi roda gerinda dengan
kekuatan dan kekerasan.
Ada beberapa tipe perekat yang digunakan :
a. Vitrified bond
Perekat ini mempunyai sifat-sifat sbb:
~ Seneitif terhadap benturan dan hentakan.
~ Tidak berpengaruh terhadap temperature.
~ Tidak berpengaruh terhadap air, oli dan asam.
~ Tidak bisa dibentuk untuk gerinda tipis.
b. Silicate bond
Khusus untuk gerida alat potong mempunyai sifat mudah rontok butirannya.
c. Sellac bond.
Batu gerinda ini mampu dibentuk tipis dan dapat digunakan untuk Kekeraan halus tetapi tidak tahan
panas.
d. Rubber bond.
Untuk mesin gerinda center less dan sebagai gerinda pemotong.
e. Synthetic Resin Bond
Sebagai gerinda pemotong yang tipis, sebagai gerinda sisa - sisa pengelasan dan sebagai gerinda besi
twang.
Tingkat kekerasan Batu Gerinda Kekerasan Batu gerinda tergantung perekat menahan butiran abrasuive.
Pemesanan batu gerinda tergantung dari kualitas bahan asah ukuran (Ø luar , tebal,dan OJ dalam ), bentuk,
ukuran butiran, tingkat dan structure.
Struktur roda gerinda ditentukan oleh perbandingan dan penyusunan dari butiran pengasah dan perekat.
Jumlah perekat sekitar 10% sampai 30% dari volume total roda gerinda.
a. Struktur padat :
butiran - butiran pangasah saling berdekatan dibanding ukuran gerindanya, volume perekat dan ruang
udara sedikit.
Gerinda struktur padat mampu untuk menggerinda akhir permukaan dengan bagus.
b. Struktur terbuka
Mempunyai ruang antara butiran - butiram pengasah yang lebar, banyak digunakan untuk pengasahan.
PERALATAN KERJA BANGKU 18 - 28
c. Struktur pori - pori
Mempunyai banyak ruang beram pada saat pemotongan tetapi juga mudah lepas. Air pendingin bisa
ketempat terjadinya pemotongan lebih dekat.
Roda gerinda Struktur ini dapat dibuat keras dengan memakai perekat keras dan kuat.
Kepadatan dari.struktur dinyatakan dengan angka dari 1 sampai 9 untuk buatan Inggris dan Jerman, untuk
buatan Swiss angka 1 sampai 20.
Buatan Swiss ditunjukkan pula oleh banyaknya pori - pori dengan huruf l,m,n dan ukuran f, ff.
Sebelum digunakan batu gerinda harus diperiksa. Contoh cara pemeriksaan batu gerinda adalah dengan
cara dipukul dan didengar suaranya. Apabila suaranya nyaring maka batu gerinda itu adalah baik untuk
digunakan.
10.Balancing
Batu gerinda harus seimbang ( balance ) sebelum dipasang pada mesin gerinda. Hal ini dilakukan untuk
menghasilkan benda kerja yang baik dan juga untuk menghindari rusaknya mesin gerinda.
a. Gerakan Utama
Gerakan perputaran batu gerinda. Kecepatan keliling dihitung dari kecepatan potong dalam m/s.
b. Gerakan kedalam
Gerakan pemakanan yang dilakukan oleh batu gerinda secara tegak lurus.
c. Gerakan pemakanan
Gerakan ini dilakukan oleh benda kerja dan ditunjukan dalam
~ mm/r pemakanan memanjang dalam menggerinda silinder.
~ mm/menit pemakanan memanjang dalam menggerinda
datar.
a. Penggerindaan memanjang
Proses ini digunakan untuk menggerinda benda, panjang
Contoh : Poros, spindle dll.
Pemakanan memanjang untuk tiap putaran benda kerja ditentukan sbb :
~ 2/3 - 3/4 dari tebal batu gerinda untuk pengerjaan kasar.
~ 1/4 - 1/3 dari tebal batu gerinda untuk pengerjaan halus.
~ 1/10- 1/5 dari tebal batu gerinda untuk pengerjaan halus sekali. Contoh:
Sebuah poros digerinda ( kasar ), hitung pemakanan memanjangnya.
D ( diameter benda kerja ) = 32 mm, A ( tebal rods, gerinda )= 30 mm, Nw ( rpm benda kerja ) = -, Vw
PERALATAN KERJA BANGKU 20 - 28
(kecepatan keliling Benda kerja )= 25m/menitSr (pemakanan tiap putaran benda kerja ) = 2/3ALs, (
pemakanan memanjang meja kerja ) = -
PERALATAN KERJA BANGKU 21 - 28
C. PENGEBORAN.
1. Mesin Bor
Pada proses kerja tungku.trdapat berbagai macam mesin bor yang masing- masing mempunyai fungsi
tertentu
a. Mesin bor tangan.
Penggunaan mesin bor tangan terutama untuk benda yang telah terpasang. Selain untuk pengeboran, mesin
ini juga bisa dipasang gergaji putar, gerinda, polishing disc dll.
b. Ragum mesin
Pengeboran untuk diameter lebih besar dari 6mm sebaiknya dilakukan dengan ragum mesim yang terikat
pada meja mesin.
4. Mata Bor
a. Dimensi mata bor.
Figure 1. Various types of twist drills used in drilling machines ( Courtesy of DoAll Company ) :
(a) High helix drill
(b) Low helix drill
(c) Left-hand drill
(d) Three flute drill
(e) Taper shank twist drill
(f) Standard helix jobber drill
(g) Center drill
PERALATAN KERJA BANGKU 26 - 28
Alur bor tidak hanya sebagai digunakan untuk mengel;uarkan beram tetrapi juga membentuk sudut tatal
pad bibir potong.
Besarnya sudut tatal ini tergantung dari jenis bahan yang dikerjakan. Karenanya bor spiral dibuat berbagai
macam bentuk.
~ Untuk memeriksa bagian ujung kita menggunakan mal pengasah bor atau protektor
~ Catatan : Mengebor dengan ujung bor yang salah dan tidak simetri
( tidak sama panjang dan sama besar ) akan menghasilkan lubang
yang lebih besar dari ukuran bor itu sendiri.
PERALATAN KERJA BANGKU 27 - 28
c. Counter boring
Pembesaran lubang berbentuk silinder untuk jarak tertentu misalnya : Sebuah lubang untuk ekedudukan
kepaal skrup atrau baut, ialah : Counter boring.
Operasi ini dikerjakan oleh counter boring cutter pada mesin bor. Bentuk dan jenis counter boring cutter :
Counter boring cutter memotong dengan permukaan. Pengarah ( pilot ) menjaga kedudukan alat potong (
cutter ) untuk menjaga keungkinan tidak lurus.
Beberapa counter boring cutter mempunyai pilot yang dapat dirubah - rubah sesuai kebutuhan diameter
lubang terkecilnya.
Pengerjaan counter boring juga dapat dilakukan dengan menggunakan mata bor yang ujungnya digerinda
sampai rata dengan suidut bebas kira - kira 6º. Pertama kali lubnag harus dibor dengan diameter yang
dikehendaki, kemudian
dilanjutkan dengan proses counter boring.
PERALATAN KERJA BANGKU 29 - 28
d. Countersinking.
Countersinking adalah proses pembuatan champer pada lubang yang bertujuan untuk : menghilangkan
ketajaman pada sisa pengeboran atau pembuatan dudukan paku keling atau sebagai dudukan kepala baut.
PERALATAN KERJA BANGKU 30 - 28
Lampiran 3
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
2.Jelaskan langkah – langkah cara membuat palu sesuai dengan yang ada dalam Tanyangan Vidio!
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
PERALATAN KERJA BANGKU 31 - 28
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
3. Jelaskan Alat dan Bahan yang di gunakan dalam membuat Baut dan Mur!
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
4.Jelaskan langkah – langkah cara membuat Baut dan Mur sesuai dengan yang ada dalam Tanyangan
Vidio!
-
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
PERALATAN KERJA BANGKU 32 - 28
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________