Anda di halaman 1dari 37

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ONLINE

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Bontang


Mata Pelajaran : Kerja Bangku
Kelas/Semester : XI / Genap
Peminatan : TKN
Materi Pokok : Pengunaan Alat Ukurdan Alat tangan
Jumlah Pertemuan :2 x pertemuan
Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran (@ 45 menit)

A. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan :
1. Melalui penayangan vidio peserta didik dapat menjelaskan cara mengunakan peralatan tangan sesuai
SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan peduli lingkungan.
2. Melalui kajian referensi peserta didik dapat mengetahui fungsi dan cara kerja dan cara mengunakan
peralatan kerja bangku sesuai sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan peduli
lingkungan.

Keterampilan :
1. Melalui demonstrasi mandidri dengan melihat tayangan video pengunaan alat ukur, peserta didik
dapat melakukan dan mengunakan alat ukur sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung
jawab dan peduli lingkungan.
2. Melalui praktik mandiri dengan melihat tayangan video peserta didik dapat membuat benda kerja
sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan peduli lingkungan.
B. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 jam pelajaran @ 45 menit)
1. Siswa menerima informasi tentang panduan langkah-langkah belajar yaitu petunjuk
umum dan petunjuk khusus. Lampiran 1
2. Siswa Melihat tayangan Vidio tentang Pembuatan Palu serta Baut dan Mur
3. Siswa mempelajari materi tentang Peralatan Kerja Bangku (lampiran 2)
4. Siswa melakukan kegiatan literasi tentang Peralatan Kerja Bangku.
5. Siswa mengerjakan tugas Latihan 1. Latihan Terlampir (Lampiran 3)
C. Penilaian
1. Teknik penilaian : Penugasan
2. Instrumen penilaian : soal
Bontang, 22 Maret 2020
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 2 Bontang Guru Mata Pelajaran

Mardijanti, S. Pi, M. Pd Sumari,S,T,Gr


NIP. 197003162005022004 1977050620019031002
LAMPIRAN 1
PETUNJUK UMUM DAN PETUNJUK KHUSUS
PEMBELAJARAN DARING DI RUMAH

A. PETUNJUK UMUM
1. Pembelajaran mandiri berbasis daring yang terapkan di rumah, ini merupakan pengganti
kegiatan pembelajaran Mata Pelajaran Kerja Bangku di sekolah, dengan bobot
pembelajaran setara dengan 1 kali pertemuan (4 jam pelajaran). sesuai instruksi
pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berkaitan dengan kejadian luar biasa, yakni
pandemi virus korona; covid-19. Bahwa selama 14 hari ke depan, terhitung mulai tanggal
30 maret 2020 peserta didik belajar di rumah melalui penugasan dari guru mata pelajaran
dengan memanfaatkan teknologi informasi, yakni sistem belajar online (dalam jaringan;
daring).

2. Tugas yang harus dikumpulkan dalam pembelajaran daring ini bersifat individu dan wajib
dikerjakan oleh peserta didik kelas XI TKN sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Peserta didik harus mengerjakan dengan menerapkan dan menjunjung tinggi nilai
kejujuran dan penuh rasa tanggung jawab. Yakinlah bahwa upaya keras dan kejujuran
peserta didik dalam belajar akan mendatangkan berkah dari Allah, Tuhan Yang Maha
Kuasa.

3. Jika anda terkendala fasilitas IT dalam mengumpulkan tugas, maka pengumpulan tugas
dapat dilakukan pada saat kembali masuk sekolah. Yang paling utama adalah Anda harus
memanfaatkan waktu belajar di rumah dengan sebaik-baiknya, serta menjaga kesehatan
diri sesuai standar yang ditentukan. Bahwa keselamatan dan nyawa Anda tidak dapat
dikonversi dengan apa pun.

B. PETUNJUK KHUSUS

1. Guna mendukung pembelajaran mandiri daring ini, persiapkan sumber belajar, berupa
buku pelajaran dan tayangan video cara membuat palu serta Baut dan Mur yang terkait
dengan Peralatan Kerja Bangku dan sumber belajar lain yang relevan.

2. Sebelum memulai aktivitas belajar, berdo’a kepada Allah SWT agar diberikan daya ingat
dan kemampuan yang baik.

3. Pastikan tempat belajar Anda nyaman, rapi dan bersih.

4. Pelajari Materi Tentang Kerja Bangku dan kerjakan tugas sesuai dengan petunjuk yang
diberikan.
LAMPIRAN 2

P E RALATAN KERJA
BANGKU

Untuk Lingkungan Sendiri

SMK NEGERI 2 BONTANG


Jl.Cumi-Cumi No.1 Tanjung Laut Indah Bontang Selatan
Bontang
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

A. PERALATAN KERJA BANGKU


1. Ragum. ...................................................................................... 1 - 2
8
2. Kikir. ......................................................................................... 2 - 2
8
3. Pisau Kerataan ( Straight – Edge ). ........................................... 5 - 2
8
4. Pneyiku. .................................................................................... 6 - 2
8
B. PEKERJAAN MENGIKIR
1. Posisi Ragum. ....................................................................... 6 - 2
8
2. Posisi Kaki dan Gerakan Badan. .......................................... 8 - 2
8
3. Cara Memegang Kikir. ......................................................... 9 - 2
8
4. Tekanan Pada Kikir. ............................................................. 10 - 2
8
5. Mengikir Champer................................................................ 10 - 2
8
6. Mengikir Permukaan Bertingkat. ......................................... 10 - 2
8
7. Meng24r Radius. .................................................................. 10 - 2
8
C. GERGAJI
1. Bagian Bentuk Gergaji. ........................................................ 11 - 2
8
2. Daun Gergaji Adalah Alat Potong. ....................................... 12 - 2
8
3. Ukuran Daun Gergaji. .......................................................... 12 - 2
8
4. Kisar Mata Gergaji. .............................................................. 12 - 2
8
5. Kebebasan Daun Gergaji. ..................................................... 12 - 2
8
6. Teknik Menggergaji. ............................................................. 13 - 2
8
D. GERINDA
1. Roda Gerinda. ....................................................................... 14 - 2
8
2. Proses Pembuatan. ................................................................ 14 - 2
8
3. Bahan Asah / Pengasah. ....................................................... 15 - 2
8
4. Ukuran Butiran. .................................................................... 15 - 2
8
5. Perekat. ................................................................................. 15 - 2
8
6. Bentuk Roda Gerinda. .......................................................... 16 - 2
8
7. Simbol Roda Ginda. ............................................................. 16 - 2
8
8. Pemilihan Roda Gerinda....................................................... 18 - 2
8
9. Pemeriksaan Batu Gerinda. .................................................. 18 - 2
8
10. Balancing. ............................................................................. 18 - 2
8
11. Gerakan Penggerindaan. ....................................................... 19 - 2
8
12. Metode Penggerindaan. ........................................................ 19 - 2
8
E. PENGEBORAN
1. Mesin Bor. ............................................................................ 20 - 2
8
2. Alat Penjepit Pada Mesin Bor. ............................................. 22 - 2
8
3. Alat Penjepit Benda Kerja. ................................................... 23 - 2
8
4. MATA BOR. ........................................................................ 24 - 2
8
F. PRAKTIKUM
PERALATAN KERJA BANGKU 1 - 28

A. PERALATAN KERJA BANGKU.

1. Ragum
Ragum adalah alat yang digunakan dalam kerja bangku yang berfungsi untuk menjepit benda kerja pada
pekerjaan yang meliputi: mengikir, menggergaji, memahat dll.
Ragum biasanya terpasang pada meja kerja dan terbuat dari besi tuang atau besi tempa. Ada beberapa jenis
ragum yang digunakan dalam kerja bangku. Pada buku ini hanya diperkenalkan 2 jenis ragum.

a. Ragum Penjepit Belakang


Jenis ragum ini digunakan pada pekerjaan permesinan dan petukangan kayu. Pergerakan penjepitnya
dilakukan oleh poros berulir yang menggerakan bagian belakang ragum.
Pelapis rahang ragum dapat diganti dan dikeraskan.
PERALATAN KERJA BANGKU 2 - 28

b. Ragum Penjepit Depan


Ragum ini banyak digunakan untuk menjepit benda kerja yang panjang pada posisi tegak. Apabila rahang
digerakan kedepan, permukaan bawah akan bebas didepan meja kerja sehingga dapat menjepit benda kerja
panjang pada posisi menghadap kebawah.

Catatan : Dilarang memukul langkai dengan palu atau memperpanjang dengan pipa untuk menambah
tegangan penjepit.

2. Kikir
Kikir banyak digunakan untuk pekerjaan - pekerjaan akhir seperti menghhilangkan bagian - bagian tajam
dari sisa-sisa pengerjaan mesin atau pada proses perakitan.

a. Jenis Kikir
• Berdasarkan Bentuk
PERALATAN KERJA BANGKU 3 - 28

a. Jenis Kikir
• Berdasarkan Proses Pembuatan
~ Gigi Pahatan
Gigi kikir ini dibuat dengan cara dipahat
sehingga menghasilkan sudut tatal negatif
dan sudut potong lebih besar dari 90°.
Kikir ini digunakan untuk mengerjakan
benda yang bahan
dasarnya keras.

~ Gigi Yang Diprais Gigi kikir yang


diprais
menghasilkan sudut tatal yang positip
dengan sudut pemotong lebih kecil dari
90°. Disebabkan karena sudut tatal yang
positip itu maka kikir ini hanya
digunakan untuk mengerjakan bahan
yang lunak.

Catatan : Jangan lupa kikir itu rapuh dan


karena kerapuhannya itu mengakibatkan
gigi kikir cepat rusak bila sejumlah kikir
disimpan bertumpuk – tumpuk. Kikir
harus disimpan secara terpisah.
PERALATAN KERJA BANGKU 4 - 28

• Berdasarkan Jumlah Gigi


~ Kikir Gigi Tunggal
Gambar samping menunjukan kedudukan gigi kikir tunggal yang menyudut 54° terhadap garis sumbu.
Bram - bram tidak mudah dan gigi itu akan terhalang. Saat ini gigir tipe ini hampir tidak digunakan lagi.

~ Kikir Gigi Ganda


Pada kikir ganda, pahatan bagian dalam dibuat lebih dalam dibandingkan pahatan pada bagian yang
membentuk sudut 70° terhadap garis sumbu.
Dengan demikian tidak akan terjadi alur - alur bekas pengikiran pada benda pekerjaan.

b. Dimensi Kikir

Dimensi kikir ini terdiri dari panjang kikir dan jumlah gigi tiap cm atau tiap Inch.
PERALATAN KERJA BANGKU 5 - 28

Tabel dibawah ini adalah contoh ukuran kikir :

Daftar ukuran kikir dan banyak gigi tiap cm.

Keterangan
Mutu :
00 : K a s a r. 2 : S e'd a n g. 5 : Setengah
lembut.
0 : Setengah 3 : Setengah Halus. 6 : L e m b u t.
Kasar
1 : Agak Kasar. 4 : H a 1 u s. 8 : Lembut
sekali.

3. Pisau Kerataan ( Straight – Edge )


Pisau kerataan berfungsi untuk mengukur dari benda kerja hasil pengiiran atau proses permesinan. Pisau
kerataan ini dibuat dari baja yang dikeraskan. Ukuran pisau kerataan diperoleh dalam berbagai ukuran.
PERALATAN KERJA BANGKU 6 - 28

4. Penyiku.
Penyiku berfungsi sebagai alat unmtuk mengukutr sudut dari benda kerja,. Penyiku mempunyai dua jenis,
yaitu penyiku yang ukurannya tetap 90º dan yang dapat disetel sesuai dengan ukuran sudut yang
diperlukan. Material dari penyiku ini hampir sama dengan material pisau kerataan.

B. PEKERJAAN MENGIKIR

Sebelum melakukan pekerjaan mengikir ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar mendapatkan hasil
yang maksimal. Hal yang perlu diperhatikan adalah :

1. Posisi Ragum
Tinggi ragum akan disesuaikan dengan bentuk benda kerja yang akan dikerjakan dengan orang yang
menggunakan.
Untuk pengikiran dengan tenaga yang besar, ragum akan dipasang lebih rendah.

a. Untuk pekerjaan yang teliti.


PERALATAN KERJA BANGKU 7 - 28

b. Untuk pembuatan perkakas.

c. Untuk pekerjaan mesin.


PERALATAN KERJA BANGKU 8 - 28

2. Posisi Kaki dan Gerakan Badan

a. Posisi Kaki
Selama mengikir, berdiri disebelah kiri ragum dengan kaki tetap pada tempatnya. Lutut harus
dibentangkan. Jarak antara kaki harus disesuaikan dengan panjang kikir. Sudut antara poros ragum dan
kaki kira-kira 30° untuk kaki kiri dan kurang lebih 75° untuk kaki kanan.

b. Gerakan Badan
Badan berdiri tegak pada posisi permulaan dan selanjutnya dicondongkan kedepan selama gerakan
pemotongan.
Kaki kanan tetap lurus selama pengikiran berlangsung dan lutu kiri dibengkokkan ke dalam.
Pandangan mata selalu dituiukan kepada benda kerja.
PERALATAN KERJA BANGKU 9 - 28

1. Cara Memegang Kikir

c. Kikir Besar
Tangan kanan
Peganglah gagang kikir dengan kuat dan
tekanlah ujung gagang tersebut dengan
telapak tangan bagian tengah. Ibu jari
terletak diatas dan jari jari lainnya
dibawah gagang.
Tangan kiri
Tempatkan telapak tangan dan ibu jari
pada ujung kikir. Jari jari yang lain
terletak diluar ujung kikir tersebut
dengan keadaan rapat satu sama lainnya
dan melipat kebawah, tetapi tidak
menggenggam ujung kikir tersebut.

d. Kikir Kecil.
Bekerja dengan kikir kecil, maka gagang
tersebut harus dipegang dengan
genggaman yang ringan dan tekanannya
cukup oleh jari jari dan ibu jari.

2. Tekanan Pada Kikir

Tekanan pada kikir tergantung pada


ukuran kikir dan ukuran benda kerja.
~ Jika memulai mengikir, tekanan yang
besar harus terdapat pada tangan kiri dan
tekanan ringan pada tangan kanan.
~ Tekanan kedua tangan itu harus sama,
manakala kikir berada ditengah-tengah
benda keda yang dikikir.
~ Jika kedudukan kikir sudah diujung
langkah, tekanan tangan kiri harus ringan
dan tekanan tangan kanan dalam keadaan
maksimal.
~ Pada langkah kebelakang tidak ada
penekanan.
PERALATAN KERJA BANGKU 10 - 28

3. Mengikir Champer

Gerakan mengikir champer hampir sama


dengan gerakan pada saat mengikir datar.
a. Letakan benda kerja tegak pada pelat
sudut dan goreslah garis dasar dengan
penggores dengan jarak 4 mm dari
permukaan patokan.
Letakan benda kerja dengan permukaan
yang telah digores pada meja pengukur
kerataan (meja penandaan) dan goreslah
pada permukaan yang berdekatan dengan
jarak 4 mm dari permukaan patokan.
Cekam benda kerja diragum atau diklem
sudut. Kikirlah sisi yang akan dichamper
dengan pengikiran silang dan gerakan
yang berganti-ganti miringnya.

b. Selesaikan permukaan tersebut


dengan mengikir memanjang untuk
langkah finishing.
4. Mengikir Permukaan Bertingkat.

a. Goreslah atau tandai bagian yang


akan dikikir bertingkat
b. Kikirlah berbentuk champer sampai
Imm dari batas garis yang akan di
buat bertingkat
c. Kikirlah bagian bagian champer tadi
makin kearah dalam mendekati
horizontal
d. Kikirlah kedua permukaan
bergantian, hati - hati permukaan
kikir yang tidak bergigi harus berada
disebelah permukaan.
e. Semua pengikiran hanya dilakukan
secara memanjang.

5. Mengikir Radius.

Langkah - langkah mengikir Radius


~ Tandai batas radius
~ Pengikiran kasar menyudut (arah
memanjang)
~ Pengikiran kasar radius
~ Penyelesaian radius dengan gerakan
berayun (arah memanjang)
PERALATAN KERJA BANGKU 11 - 28

a. Tandai pusat dari radius yang jaraknya


R dari permukaan patokan.
Pusat tersebut dititik dengan penitik
dan buat radius dengan jangka dari
pusat tersebut sepanjang R
b. Kikirlah dengan arah memanjang.
Beberapa permukaan menyudut
sampai 0.5 mm dari batas radius dan
sampai mendekati bentuk radius.
c. Pengikiran kasar radius, kikir dipegang
90°dari permukaan yang lebar(arah
lurus). Bersama sama dengan gerakan
memanjang, kikir bergerak melingkar.
d. Untuk penyelesaian, radius dikikir
arah memanjang dengan gerakan
berayun. Mengikir mulai dad arah
muka ke belakang.
e. Untuk mengikir radius yang kecil
hanya langkah ini yang dipakai.
Periksa radius dengan pengukur
radius.

A. GERGAJI

Gergaji digunakan digunakan untuk


memotong dan mengurangi ketebalan
benda kerja sebelum dilakukan
pengikiran.
1. Bagian dari bentuk gergaji

a. Bingkai
Terbuat dari pipa bajakuat dan kaku agar
mudah mengarahkan daun gergaji.
b. Tangkai
Terbuat dari logam lunak dan harus
nyaman dipegang.
c. Pasak
Bagian untuk memegang daun gergaji.
d. Nut kupu-kupu
Pengatur kekencangan daun gergaji.

2. Daun gergaji adalah alat


potong
a. Daun Gergaji
Beberapa faktor yang harus diketahui
untuk memilih daun gergaji.
~ Material daun ergaji terbuat dari
baja karbon atau dari HSS ( high speed
steel).
PERALATAN KERJA BANGKU 12 - 28

~ Daun gergaji ini dikeraskan pada


bagian mata potongnya saja atau secara
keseluruhan tergantung dati kebutuhan.
~ Daun gergaji untuk memotong material
yang keras mempunyai sudut buang 0°,
sedangkan untuk memotong material
yang lunak sudut buangnya 5° - 20°.
bagian dalam daun gergaji dilengkapi
dengan radius untuk melingkamya chips
( sisa potongan ).

3. Ukuran Daun Gergaji.

A = Jarak antar lubang B = Lebar daun


gergaji C = Tebal daun gergaji

Ukuran daun gergaji yang biasa dipakai


untuk gergaji tangan adalah:

A = 300 mm B = 13 mm
C = 0.65 mm
A = 12" B = 1/2“
C = 0.025"

4. Kisar Mata Gergaji

Ukuran kisar ditentukan dengan jumlah


gigi per inch, misalnya 14, 18, 24, dan 32
Contoh Aplikasinya:
a. 14 -18 gigi per inch
Untuk memotong material yang besar dan
pejal contoh : ST37, Tembaga, Kuningan,
Besi tuang.
b. 22 - 24 gigi per inch
Untuk memotong bahan tebal dan untuk
baja karbon tinggi.
c. 28 - 32 gigi per inch
Untuk material tipis, plat, kawat, pipa
tipis.

5. Kebebasan Daun Gergaji

Untuk menghindari terjepitnya daun


gergaji maka dibuat gigi gergaji lebih
lebar dari dad daun gergajinya, seperti
gambar disamping.
PERALATAN KERJA BANGKU 13 - 28

6. Teknik Menggergaji
a. Persiapan gergaji
Daun gergaji harus ditegangkan
dibingkainya dengan gigi- gigi gergaji
mengarah kepada kearah pemotongan.
Gergaji harus kuat menahan tekanan
akibat penggergajian, jika kurang kuat
mengakibatkan pemotongan tidak akurat
b. Posisi tubuh dan gerakan
menggergaji Pegang
bingkai gergaji dan
dipegang dengan kuat /
mantap. Dalam menggergaji
posisi tubuh sama dengan
posisi tubuh pada saat
mengikir.
Gerakan gergaji harus mantap dan kuat,
naikan sedikit pada waktu gergaji
bergerak kebelakang.
Kecepatan gerak :
~ 50 - 60 strok tiap menit digunakan
untuk memotong baja
~ 70 - 90 strok tiap menit digunakan
untuk bahan yang lunak

Catatan : Dilarang menggunakan oli


pemotongan atau pendingin selama
proses
pemotongan.
c. Permulaan Pemotongan
Sebelum memulai pemotongan, buat alur
dengan kikir segi tiga pada garis yang
akan digergaji.
Letakkan gergaji pada alur tersebut dan
dimiringkan kearah depan dengan sudut
kira-kira 10°. Tekanan yang tidak cukup
pada permulaan pemotongan akan
menyebabkan gigi-gigi gergaji
menggosok benda kerja yang
mengakibatkan gergaji tumpul.
d. Cara Menggergaji
~ Paling sedikit 2 atau 3 gigi gergaji yang
mengenai /menempel pada permukaan
yang digergaji.
~ Menggergaji sisi yang tajam akan
menyebabkan patahnya gigi gergaji.
~ Benda kerja yang tipis harus dipotong
dengan posisi mendatar, tidak
dimiringkan.
PERALATAN KERJA BANGKU 14 - 28

B. GERINDA

1. Roda Gerinda

Roda gerinda mengandung dua bagian


utama yaitu:
a. Abrasive
Abrasive berfungsi sebagai sebagai
pemotong.
b. Bond ( perekat ).
Perekat berfungsi sebagai pengikat
butiran- butiran abrasive.
Diantara abrasive dan perekat ads bagian
rongga - rongga atau pori - pori.

2. Proses Pembuatan

Roda gerinda dilakukan dengan cara


seperti berikut :
a. Proses pemotongan
Proyeksi dari permukaan roda gerinda
akan terlihat beribu-ribu butiran tajam.
Apabila diputar dengan kecepatan tinggi
dan dipertemukan dengan permukaan
benda keras ( logam ) maka akan
memotong yang menghasilkan bram -
bram. Bram ini akan terbakar karena
gesekan yang keras.
b. Faktor yang
mempengaruhi. Proses
pemotongan roda gerinda
dipengaruhi antara lain :
~ Pengasah.
~ Ukuran butiran
~ Tingkat kekerasan.
~ Structure.
~ Perekat ( bond ).
PERALATAN KERJA BANGKU 15 - 28

3. Bahan Asah / Pengasah.

Bahan asah / pengasah yang biasa


digunakan adalah : Amril, Corondum,
Silicone carbide,
Aluminium oxide, boron nitirde, dan
intan ( Diamond ).
dari jenis – jenis diatas yang banyak
digunakan untruk batu gerinda adalah
aluminium oxide dan silicone carbide.

1. Ukuran Butiran

ukuran butiran dapat ditujukan oleh


penyaringan butiran pengasaha melalui
saringan yang mempunyai jumlah lubang
perluasan ( Grit ).
Contoh : Ukuran butiran 30
Butiran akan lolos pada saringan yang
mempunyai 27 lubang per inchi dan akan
bertahan pada saringan yang mempunyai
33 lubang per inchi.
PERALATAN KERJA BANGKU 16 - 28

2. Perekat
Perekat harus mengikat butiran - butiran pengasah bersama - sama dan melengkapi roda gerinda dengan
kekuatan dan kekerasan.
Ada beberapa tipe perekat yang digunakan :
a. Vitrified bond
Perekat ini mempunyai sifat-sifat sbb:
~ Seneitif terhadap benturan dan hentakan.
~ Tidak berpengaruh terhadap temperature.
~ Tidak berpengaruh terhadap air, oli dan asam.
~ Tidak bisa dibentuk untuk gerinda tipis.
b. Silicate bond
Khusus untuk gerida alat potong mempunyai sifat mudah rontok butirannya.
c. Sellac bond.
Batu gerinda ini mampu dibentuk tipis dan dapat digunakan untuk Kekeraan halus tetapi tidak tahan
panas.
d. Rubber bond.
Untuk mesin gerinda center less dan sebagai gerinda pemotong.
e. Synthetic Resin Bond
Sebagai gerinda pemotong yang tipis, sebagai gerinda sisa - sisa pengelasan dan sebagai gerinda besi
twang.
Tingkat kekerasan Batu Gerinda Kekerasan Batu gerinda tergantung perekat menahan butiran abrasuive.

Tingkat Kekerasan Batu Gerinda


Kekerasan batu gerinda tergantung perekat menahan butiran abrasuive

3. Bentuk Roda Gerinda


PERALATAN KERJA BANGKU 17 - 28

4. Simbol Roda Gerinda

Pemesanan batu gerinda tergantung dari kualitas bahan asah ukuran (Ø luar , tebal,dan OJ dalam ), bentuk,
ukuran butiran, tingkat dan structure.

Struktur roda gerinda ditentukan oleh perbandingan dan penyusunan dari butiran pengasah dan perekat.
Jumlah perekat sekitar 10% sampai 30% dari volume total roda gerinda.

a. Struktur padat :
butiran - butiran pangasah saling berdekatan dibanding ukuran gerindanya, volume perekat dan ruang
udara sedikit.
Gerinda struktur padat mampu untuk menggerinda akhir permukaan dengan bagus.

b. Struktur terbuka
Mempunyai ruang antara butiran - butiram pengasah yang lebar, banyak digunakan untuk pengasahan.
PERALATAN KERJA BANGKU 18 - 28
c. Struktur pori - pori
Mempunyai banyak ruang beram pada saat pemotongan tetapi juga mudah lepas. Air pendingin bisa
ketempat terjadinya pemotongan lebih dekat.
Roda gerinda Struktur ini dapat dibuat keras dengan memakai perekat keras dan kuat.

Kepadatan dari.struktur dinyatakan dengan angka dari 1 sampai 9 untuk buatan Inggris dan Jerman, untuk
buatan Swiss angka 1 sampai 20.
Buatan Swiss ditunjukkan pula oleh banyaknya pori - pori dengan huruf l,m,n dan ukuran f, ff.

5. Pemilihan Roda Gerinda.

Sarat pemelihan roda gerinda :


~ Material dan kekerasan benda kerja yang.akan digerinda.
~ Jumlah benda keda dan hasil akhir yang diinginkan.
~ Besarnya busur singgungan.
Gunakan roda gerinda aluminium oxide untuk material yang mempunyai kekuatan tarik tinggi.
Contoh : Baja karbon, baja campuran, HSS, perunggu, tungsten dll.
Gunakan roda gerinda silicone carbide untuk material yang mempunyai kekuatan tarik rendah.
Contoh: besi kelabu, campuran kuningan dan perunggu, campuran aluminium dan tembaga, carbide,
granite, karet, kulit dll.
Gunakan coda gerinda yang kesar untuk material yang lunak Gunakan roda gerinda lunak untuk
menggerinda material yang keras.Gunakan roda gerinda yang kasar untuk pengedaan kasar. Gunakan roda
gerinda yang halus untuk pengedaan finishing.
Gunakan roda gerinda yang lunak pada saat menggerinda dengan singgungan besar.
PERALATAN KERJA BANGKU 19 - 28

6. Pemeriksaan Batu Gerinda

Sebelum digunakan batu gerinda harus diperiksa. Contoh cara pemeriksaan batu gerinda adalah dengan
cara dipukul dan didengar suaranya. Apabila suaranya nyaring maka batu gerinda itu adalah baik untuk
digunakan.

10.Balancing

Batu gerinda harus seimbang ( balance ) sebelum dipasang pada mesin gerinda. Hal ini dilakukan untuk
menghasilkan benda kerja yang baik dan juga untuk menghindari rusaknya mesin gerinda.

11. Gerakan Penggerindaan

a. Gerakan Utama
Gerakan perputaran batu gerinda. Kecepatan keliling dihitung dari kecepatan potong dalam m/s.

b. Gerakan kedalam
Gerakan pemakanan yang dilakukan oleh batu gerinda secara tegak lurus.

c. Gerakan pemakanan
Gerakan ini dilakukan oleh benda kerja dan ditunjukan dalam
~ mm/r pemakanan memanjang dalam menggerinda silinder.
~ mm/menit pemakanan memanjang dalam menggerinda
datar.

12. Metode Penggerindaan

a. Penggerindaan memanjang
Proses ini digunakan untuk menggerinda benda, panjang
Contoh : Poros, spindle dll.
Pemakanan memanjang untuk tiap putaran benda kerja ditentukan sbb :
~ 2/3 - 3/4 dari tebal batu gerinda untuk pengerjaan kasar.
~ 1/4 - 1/3 dari tebal batu gerinda untuk pengerjaan halus.
~ 1/10- 1/5 dari tebal batu gerinda untuk pengerjaan halus sekali. Contoh:
Sebuah poros digerinda ( kasar ), hitung pemakanan memanjangnya.
D ( diameter benda kerja ) = 32 mm, A ( tebal rods, gerinda )= 30 mm, Nw ( rpm benda kerja ) = -, Vw
PERALATAN KERJA BANGKU 20 - 28
(kecepatan keliling Benda kerja )= 25m/menitSr (pemakanan tiap putaran benda kerja ) = 2/3ALs, (
pemakanan memanjang meja kerja ) = -
PERALATAN KERJA BANGKU 21 - 28

C. PENGEBORAN.

1. Mesin Bor

Pada proses kerja tungku.trdapat berbagai macam mesin bor yang masing- masing mempunyai fungsi
tertentu
a. Mesin bor tangan.
Penggunaan mesin bor tangan terutama untuk benda yang telah terpasang. Selain untuk pengeboran, mesin
ini juga bisa dipasang gergaji putar, gerinda, polishing disc dll.

b. Mesin bor bangku.


Mesin digunakan untuk pengeboran lubang dari diameter kecil sampai kira - kira diameter 16 mm.
~ Cara kerja bor bangku ;
• Motor listrik memutar poros dengan belt.
• Poros berputar didalam sleeve yang dapat digerakan naik – turun dengan bantuan dari
roda gigi dan rack.
• Roda gigi berputar dengan tuas pemutar yang menghasilkan tekanan pemakanan bagi
alat potongnya.
PERALATAN KERJA BANGKU 22 - 28

c. Mesin bor column dan pilar.


~ Mesin jenis column, terdiri dari sebuah batang tegak, pada batang tersebut dipasang kepala mesin bor
dan mesin kerja.
~ dapat digerakkan ke atas dan ke abawah beguitu juga ke samping.
Meja kerja mesin
~ Mesin bor tipe pillar meja kerja mestinya hanya dapat dinaik turunkan tetapi tidak dapat diputar ke
samping dan dapat digabungkan dengan meja lain
~ Kedua tipe mesin bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis dan juga dapat dilakukan
dengan manual.

d. Mesin bor radial.


~ Mesin bor ini cocok untuk pekerjaan benda kerja yang lebar.
~ Poros utama dari bor dipasang di sadle yang dapat dipindahkan dalam arah radial ( jari – jari radius ).
~ Lengan mesin bor dapat diputar dan dinaik turunkan pada batang tegak mesin bornya sehingga
pergerakkan benda kerja dapat dikurangi seminal mungkin. Pergerakkan poros dapat dilakukan secara
otomatis atau secara manual.
PERALATAN KERJA BANGKU 23 - 28

2. Alat Penjepit Pada Mesin Bor.


a. Cekam Bor ( Chuck ).
Penjepit digunakan untuk memegang perkakas potong yang silinder. Penjepit ini mempunyai 2 atau 3
rahang.

b. Batang Tirus ( sarung pengurang ).


~ Batang tinrs digunakan memegang batang mata bor yang mempunyai bentuk tangkainya thus.
~ Apabila ukuran dan ketirusannya mata bor sama dengan ukuran dan ketirusannya mesin bor maka kita
dapat langsung dipasang pada mesin.
~ Sedangkan apabila ukurannya lebih kecil dapat dipasang sarung pengurang.
~ Ketirusan mata bor disebut morse taper yang sudah distandarkan secara international.
PERALATAN KERJA BANGKU 24 - 28

3. Alat Penjepit Benda Kerja


a. Ragum tangan
Pengeboran benda-benda kecil dapat dilakukan dengan ragum tangan. Pengeboran sampai diameter 6 mm
ragum tidak perlu dijepit terhadap meja mesin untuk mempercepat perpindahan pengeboran dalam satu
benda kerja..

b. Ragum mesin
Pengeboran untuk diameter lebih besar dari 6mm sebaiknya dilakukan dengan ragum mesim yang terikat
pada meja mesin.

c. Penjepit baut T pada meja mesin.


Benda - benda yang besar yang tidak mampu dijepit oleh ragum mesin langsung dijepit pada meja mesin
dengan baut T dan bantalan - bantalan penjepit.
PERALATAN KERJA BANGKU 25 - 28

4. Mata Bor
a. Dimensi mata bor.

Figure 1. Various types of twist drills used in drilling machines ( Courtesy of DoAll Company ) :
(a) High helix drill
(b) Low helix drill
(c) Left-hand drill
(d) Three flute drill
(e) Taper shank twist drill
(f) Standard helix jobber drill
(g) Center drill
PERALATAN KERJA BANGKU 26 - 28

Alur bor tidak hanya sebagai digunakan untuk mengel;uarkan beram tetrapi juga membentuk sudut tatal
pad bibir potong.
Besarnya sudut tatal ini tergantung dari jenis bahan yang dikerjakan. Karenanya bor spiral dibuat berbagai
macam bentuk.

~ Kuningan dan perunggu

~ Baja, besi tuang, besi biasa dan baja tuang

~ Aluminium, tembaga, timah putih, seng, timah hitam

~ Sudut alur = Sudut tatal = 

~ Bibir Pemotong mempunyai garis dan sudut potong.


~ Kedua bibir pemotong ini diusahakan agar sama panjang untuk mendapatkan ukuran lubang yang
dikehendaki

~ Untuk memeriksa bagian ujung kita menggunakan mal pengasah bor atau protektor

~ Catatan : Mengebor dengan ujung bor yang salah dan tidak simetri
( tidak sama panjang dan sama besar ) akan menghasilkan lubang
yang lebih besar dari ukuran bor itu sendiri.
PERALATAN KERJA BANGKU 27 - 28

b. Sudut bor spiral.


Ujung bor harus selalu tajam hanya kedua bidang bebas inilah yang harus diasah dengan sudut bebas
sebesar 5º - 8º sehingga mendapatkan sudut 55º antara mata sisi silang dan bibir pemotong.

Akibat yang ditimbulkan pada kelainan mata bor.


PERALATAN KERJA BANGKU 28 - 28

c. Counter boring
Pembesaran lubang berbentuk silinder untuk jarak tertentu misalnya : Sebuah lubang untuk ekedudukan
kepaal skrup atrau baut, ialah : Counter boring.
Operasi ini dikerjakan oleh counter boring cutter pada mesin bor. Bentuk dan jenis counter boring cutter :

Counter boring cutter memotong dengan permukaan. Pengarah ( pilot ) menjaga kedudukan alat potong (
cutter ) untuk menjaga keungkinan tidak lurus.
Beberapa counter boring cutter mempunyai pilot yang dapat dirubah - rubah sesuai kebutuhan diameter
lubang terkecilnya.

Pengerjaan counter boring juga dapat dilakukan dengan menggunakan mata bor yang ujungnya digerinda
sampai rata dengan suidut bebas kira - kira 6º. Pertama kali lubnag harus dibor dengan diameter yang
dikehendaki, kemudian
dilanjutkan dengan proses counter boring.
PERALATAN KERJA BANGKU 29 - 28

d. Countersinking.
Countersinking adalah proses pembuatan champer pada lubang yang bertujuan untuk : menghilangkan
ketajaman pada sisa pengeboran atau pembuatan dudukan paku keling atau sebagai dudukan kepala baut.
PERALATAN KERJA BANGKU 30 - 28

Lampiran 3

SMK NEGERI 2 BONTANG


Jl. Cumi-Cumi No. 1, Tanjung Laut Indah, Bontang
Selatan
(0548) 3032530
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
KERJA NILAI:
Semester: BANGKU
Empat

Tanggal : Ttd Guru


Mapel:

1. Jelaskan Alat dan Bahan yang di gunakan dalam membuat Palu!

_______________________________________________________________________________________

_______________________________________________________________________________________

_______________________________________________________________________________________

_______________________________________________________________________________________

2.Jelaskan langkah – langkah cara membuat palu sesuai dengan yang ada dalam Tanyangan Vidio!

_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
PERALATAN KERJA BANGKU 31 - 28
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________

3. Jelaskan Alat dan Bahan yang di gunakan dalam membuat Baut dan Mur!

_______________________________________________________________________________________

_______________________________________________________________________________________

_______________________________________________________________________________________

_______________________________________________________________________________________

4.Jelaskan langkah – langkah cara membuat Baut dan Mur sesuai dengan yang ada dalam Tanyangan
Vidio!

-
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
PERALATAN KERJA BANGKU 32 - 28
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai