Relasi Rekursi
Dosen Pengampu :
Kelompok 2 :
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah
SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan tugas ini. Makalah ini kami buat guna
memenuhi tugas mata kuliah matematika diskrit.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari
bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dosen
pengampu, sehingga kendala- kendala yang kami hadapi bisa teratasi. Atas dukungan moral dan materil
yang diberikan dalam penyusunan makalah ini maka kami mengucapkan terima kasih.
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada
dosen pembimbing atau pun pembaca kami meminta masukan demi perbaikan tugas kami di masa yang
akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kami berharap supaya tugas yang telah kami buat ini mampu
memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
1
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar.............................................................................................................................................1
Daftar Isi.......................................................................................................................................................2
Bab. I Pendahuluan
A. Latar Belakang.......................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................................3
C. Tujuan....................................................................................................................................................3
Bab. II Pembahasan
B. Barisan Fibonacci....................................................................................................................................5
A. Kesimpulan............................................................................................................................................10
BAB I
2
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Banyak permasalahan counting yang tidak dapat diselesaikan dengan metode yang
mudah. Salah satu contohnya: berapa banyak bit string dengan panjang n yang tidak memuat dua
nol berurutan? Untuk menyelesaikan permasalahan seperti ini, misalkan an adalah banyaknya string
dengan panjang n yang tidak memuat dua nol yang berurutan. Jawaban dari permasalahan ini dapat
ditunjukkan oleh barisan (an) yang memenuhi relasi rekurensi an+1=an+an−1 dan syarat awal a1=2 dan
a2=3. Relasi rekurensi dan syarat awal ini menentukan barisan (an). Lebih jauh lagi, suatu rumus
eksplisit juga dapat ditemukan dari persamaan yang berhubungan dengan suku-suku barisan.
Dalam materi ini, suatu teknik yang sama nanti dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai
macam permasalahan counting.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai relasi rekursi yang sangat berguna dalam
penyelesaian berbagai permasalahan counting. Makalah ini akan membahan mengenai definisi dari
relasi rekursi, barisan Fibonacci, pemodelan masalah dalam relasi rekursi, relasi rekursi linier
berkoefisien konstan, solusi homogen dan solusi khusus dari relasi rekursi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari relasi rekursi ?
2. Bagaimana pemodelan masalah dalam relasi rekursi ?
3. Bagaimana solusi homogen dan solusi khusus dari relasi rekursi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari relasi rekursi.
2. Untuk mengetahui pemodelan masalah dalam relasi rekursi.
3. Untuk mengetahui solusi homogen dan solusi khusus dari relasi rekursi.
3
BAB II
Pembahasan
Definisi 1 :
Suru relasi rekursi untuk barisan (an) merupakan sebuah rumus untuk
menyatakan an ke dalam satu atau lebih suku – suku sebelumnya dari barisan,
dimana n merupakan bilangan bulat positif.
Sebuah barisan disebut solusi dari sebuah relasi rekursi jika suku – suku pada barisan
tersebut memenuhi relasi rekursinya.
Contoh 1:
Penyelesaian :
Cotnoh 2:
Tentukan barisan yang merupakan solusi dari relasi rekusi an = 3a (n – 1) jika diketahui a0 = 2
Penyelesaian :
an = 3a (n-1)
an = 3 (3a (n – 2)) = 32 𝑥 𝑎 (𝑛 − 2)
4
an = 3 (3(3a (n – 3)) = 33 𝑥 𝑎 (𝑛 − 3)
an = 3𝑛 𝑥 𝑎 (𝑛 − 𝑛) = 3𝑛 𝑥 0
an = 2 x 3𝑛
B. Barisan Fibonacci
Relasi rekursi pada umumnya yang sering digunakan yaitu baris Fibonacci. Baris ini merupakan
relasi rekursi palinng tertua di dunia. Jika syarat awal diberikan a0 = 1 dan a1- 1, maka bilangan
yang diperoleh dengan menggunakan rumus rekursi an = a(n-1) + a (n – 2) untuk n = 2, 3,3, …
disebut dengan barisan Fibonacci, dan suku a0 disebut dengan bilngan Fibonacci.
Jadi, barisan Fibonacci adalah :
1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, ….
C0 an + C1 a (n – 1) + C2 a (n – 2) + ….+ Ck a (n – k) = f (n)
5
Dimana, Ci , untuk I = 0,1,2,3,…,k adalah konstan dan f(n) adalah fungsi numeric dengan variabel
n.
Relasi rekursi dikatakan linier berderajat k, jika C0 dan Ck tidak bernilai nol.
Seperti telah disebutkan pada bagian sebelumnya, sebuah relasi rekursi linier berkoefisien konstan
dapat dinyatakan dalam bentuk
Relasi rekursi demikian disebut dengan relasi rekursi homogen dan solusi dari relasi rekursi
homogen ini dinamakan solusi homogen atau jawab homogen. Dalam usaha mencari solusi dari
sebuah relasi rekursi perlu dicari dua macam solusi, yaitu :
1. Solusi homogen (jawab homogen) yang diperoleh dari relasi rekursi linier dengan
mengambil harga f(n) = 0.
2. Solusi khusus/partikuler (jawab khusus) yang memenuhi relasi rekursi sebenarnya.
Solusi total atau jawab keseluruhan dari sebuah relasi rekursi adalah jumlah dari solusi homogen
dan solusi partikuler. Misalkan adalah solusi homogen yang
diperoleh dan
Solusi homogen dari sebuah relasi rekursi linier dapat dicari dengan mengambil harga f(n)=0.
Solusi homogen dari sebuah persamaan diferensial linier dengan koefisien konstan dinyatakan
dalam bentuk 𝐴𝛼 𝑛 , dimana 𝛼 adalah akar karakteristik dan A adalah konstanta yang harganya
akan ditentukan kemudian untuk memenuhi syarat batas yang diberikan. Dengan substitusi bentuk
𝐴𝛼 𝑛 kepada an pada persamaan hommogen
6
Maka diperoleh
Persamaan ini merupakan persamaan karakteristik dari persamaan diferensial yang diberikan. Jika,
bila adalah akar karakteristik dari persamaan karakteristik ini, maka 𝐴𝛼 𝑛 akan memenuhi
persamaan homogen. Jadi, solusi homogen yang dicari akan berbentuk 𝐴𝛼 𝑛 .
maka solusi homogen dari relasi rekursi yang dimaksud dinyatakan dalam bentuk
dimana 𝛼ⅈ adalah akar karakteristik dari persamaan karakeristik yang diperoleh, sedangkan A i
adalah konstanta yang akan dicari untuk memenuhi kondisi batas yang ditentukan.
Contoh
Penyelesaian :
7
F. Solusi Khusus dari Relasi Rekursi
Pada dasarnya tidak ada satu metode yang dapat menentukan solusi khusus dari sebuah relasi rekursi linier
yang tidak homogen. Untuk menentukan solusi khusus dari sebuah relasi rekursi linier dengan f(n)≠0,
akan diberikan beberapa model solusi yang disesuaikan dengan bentuk f(n). Model yang sering digunakan
adalah model polinomial atau model eksponensial.
2. Jika f(n) berbentuk 𝛽n dan 𝛽 bukan akar karakteristik dari persamaan homogen, maka jawab
khusus berbentuk
𝑃𝛽𝑛
8
Dan β akar karakteristik yang berulang sebanyak (m-1) kali, maka bentuk dari solusi khusus yang
sesuai adalah :
9
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Relasi rekursi digunakan dalam menyelesaikan permasalah counting yang tidak dapat
diselesaikan dengan metode yang sederhana. Relasi rekusrsi didefinisikan sebagai sebuah
formula rekursif, dimana pada setiap bagian dari suatu barisan dapat ditentukan menggunkan
bagian sebelumnya. Salah satu relasi rekursi tertua di dunia adalah barisan Fibonacci.
Dalam usaha mencari solusi dari sebuah relasi rekursi perlu dicari dua macam solusi, yaitu
:
1. Solusi homogen (jawab homogen) yang diperoleh dari relasi rekursi linier dengan
mengambil harga f(n) = 0.
2. Solusi khusus/partikuler (jawab khusus) yang memenuhi relasi rekursi sebenarnya.
10