Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REPORT

RELASI REKURENSI LINIER HOMOGEN DAN NONHOMOGEN

Dosen Pengampu : Dr.Mulyono,S.Si.,M.Si.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

DANDI RIFA’I TARIGAN (4203230005)

DANIEL ARDA HAMONANGAN SIANTURI (4203230002)

HORAS TUA NOPRIADI TAMPUBOLON (4203230014)

JULIUS MANURUNG (4203230027)

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
penulis masih bisa dimampukan untuk menyelesaikan tugas Critical Book Report ini
tepat waktu.Tugas ini berisi tentang membandingkan buku tentang Rekursi dan
Relasi Rekurensi dari 1 buku utama dan 1 buku pembanding yang berbeda.

Penulisan tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika
Diskrit dan menambah wawasan penulis tentang Rekursi dan Relasi Rekurensi.
Penulis berharap tugas ini berguna untuk pembaca.

Tugas ini tentu masih jauh dari kata sempurna.Karena itu kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan, sehingga penulis bisa lebih
baik dalam penulisan tugas berikutnya.

Medan, 26 September 2021

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Identitas Buku ............................................................................................ 1


1.2 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Penulisan Konsep/Definisi.......................................................................... 3


2.2 Kedalaman Konsep/Definisi ....................................................................... 3
2.3 Persamaan atau Perbedaan Teorema/Dalil .................................................. 3
2.4 Kedalaman Penjelasan Teorema/Dalil ........................................................ 7
2.5 Variasi Soal Latihan ................................................................................... 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kelebihan & Kekurangan Buku .................................................................. 8


3.2 Kesimpulan ................................................................................................ 8
3.3 Saran .......................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 10

LAMPIRAN .......................................................................................................... 11

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Identitas Buku


Buku I
Judul Buku : Introductory Discrete Mathematics
Penerbit : Dover Pgbucation, INC.
Penulis : V.K. Balakrishnan
Kota terbit : New York
Bahasa teks : Bahasa Inggris

Buku II

Judul Buku : Discrete Mathematics and Its Applications

Penerbit : MC Graw Hill

Penulis : Kenneth H. Rosen

Kota terbit : New York

Bahasa teks : Bahasa Inggris

1.2 Latar Belakang


Suatu barisan dapat kita nyatakan dengan beberapa cara. Cara pertama dengan
menuliskan beberapa suku-sukunya. Misalnya barisan bilangan ganjil yang lebih
besar dari 2 dapat dinyatakan, yaitu 3, 5, 7, 9, 11, . . . . . Cara kedua nyatakan
barisan itu dalam rumus, misalnya barisan bilangan ganjil yang besar dari 2
dengan rumus dinyatakan :. cara ketiga dengan, rekursif. Suatu barisan
didefinisikan secara rekursif maka kondisi awal barisan diketahui, dan suku-suku
barisan selanjutnya dinyatakan dalam hubungannya dengan jumlah suku-suku
yang sudah dinyatakan sebelumnya. Persamaan yang menyatakan hubungan
antara beberapa suku tersebut dinamakan Relasi Rekursi.

1
Relasi Rekurensi merupakan salah satu masalah dalam Matematika Diskrit.
Sebuah relasi rekurensi mendefinisikan suku ke-n dari sebuah barisan secara tak
langsung; untuk menghitung an pertama-tama harus dihitung
a01 , a1 , a3 , … , an−1 .
1.3 Tujuan

Adapun tujuan makalah ini yakni:


1. Mengetahui pengertian dari Rekursi
2. Mengetahui pengertian Relasi Rekruensi
3. Mengetahui solusi dari Relasi Rekruensi Linear Homogen
Mengetahui solusi dari Relasi Rekruensi Lineara Non Homogen

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Penulisan Konsep/Defenisi
 Buku I
Definisi 3.2.1
Jika 𝑐𝑖 (𝑖 − 1,2, … , 𝑟) adalah konstan maka hubungan pengulangan 𝑎𝑛 −
𝑐1 𝑎𝑛−1 + 𝑐2 𝑎𝑛−2 + ⋯ + 𝑐𝑟 𝑎𝑛−𝑟 + 𝑓(𝑛) disebut hubungan pengulangan
linier dengan koefisien pesanan konstan r. Relasi perulangan dikatakan
homogen jika 𝑓 (𝑛) = 0. Jika 𝑔(𝑛) adalah dikatakan fungsi dari 𝑎𝑛 =
𝑔(𝑛) 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛 = 0,1,2, …, kemudian 𝑔(𝑛) adalah solusi dari relasi rekrusi.
 Buku II
Tidak disajikan penulisan konsep/defenisi di buku tersebut.
2.2 Kedalaman Konsep/Defenisi
Sebagai pendalaman untuk konsep/defenisi pada buku I diberkan contoh
memecahkan hubungan Fibonacci dengan kondisi awal yang berturut-turut.
Sementara dibuku II tidak ada dijelaskan mengenai konsep/defenisi maupun
pendalamannya.
2.3 Persamaan atau Perbedaan Teorema/Dalil
 Buku I

Theorema 3.2.3

Seandainya (𝑥 − 𝑡)𝑛 adalah faktor dari karakteristik persamaan sehingga 𝑡 adalah


akar dari multiplisitas 𝑠. Kemudian 𝑢 = (𝑡)𝑛 (𝐴1 + 𝐴2 𝑛 + 𝐴3 𝑛2 + ⋯ + 𝐴𝑟 𝑛𝑟−1 )
adalah solusi dari relasi rekrusi dimana 𝐴𝑗 (𝑗 = 1,2, … , 𝑛) adalah konstanta
arbitrary. Solusi 𝑢 disebut sebuah solusi dasar dari relasi dengan menghormati
akar.

Seandainya akar dari relasi rekrusi adalah 𝑡𝑘 adalah 𝑠𝑘 (𝑘 = 1,2, … , 𝑞), dan
seandainya 𝑢𝑘 adalah sebuah solusi dasar dengan menghormati akar dari 𝑡𝑘 .
Kemudian setiap solusi dari relasi rekrusi adalah penjumlahan dari 𝑞 sebagai
solusi dasar.

3
 Buku II

TEORI 1

biarkan 𝑐1 dan 𝑐2 menjadi bilangan real. Seandainya 𝑟 2 − 𝑐1 𝑟 − 𝑐2 = 0 memiliki


dua akar yang berbeda 𝑟1 dan 𝑟2 . Lalu urutannya {𝑎𝑛 } adalah solusi dari hubungan
perulangan 𝑎𝑛 = 𝑐1 𝑎𝑛−1 + 𝑐2 𝑎𝑛−2 jika dan hanya jika 𝑎𝑛 = 𝛼1 𝑟1𝑛 + 𝛼2 𝑟2𝑛 untuk
𝑛 = 0,1,2, . . ., dimana 𝛼1 dan 𝛼2 adalah konstanta.

Bukti: Kita harus melakukan dua hal untuk membuktikan teorema. Pertama, harus
ditunjukkan bahwa jika 𝑟1 dan 𝑟2 adalah akar dari persamaan karakteristik, dan 𝛼1
dan 𝛼2 adalah konstanta, maka urutan {𝑎𝑛 } dengan 𝑎𝑛 = 𝛼1 𝑟1𝑛 + 𝛼2 𝑟2𝑛 adalah
solusi dari hubungan perulangan. Kedua, harus ditunjukkan bahwa jika urutan
{𝑎𝑛 } adalah solusi, maka 𝑎𝑛 = 𝛼1 𝑟1𝑛 + 𝛼2 𝑟2𝑛 untuk beberapa konstanta 𝛼1 dan 𝛼2 .

Sekarang kami akan menunjukkan bahwa jika 𝑎𝑛 = 𝛼1 𝑟1𝑛 + 𝛼2 𝑟2𝑛 , maka urutan
{𝑎𝑛 } adalah solusi dari relasi perulangan. Karena 𝑟1 dan 𝑟2 adalah akar 𝑟2 − 𝑐1 𝑟 −
𝑐2 = 0, itu mengikuti bahwa 𝑟12 = 𝑐1 𝑟1 + 𝑐2 , 𝑟22 = 𝑐1 𝑟2 + 𝑐2 .

Dari persamaan ini, kita melihat itu

𝑐1 𝑎𝑛−1 + 𝑐2 𝑎𝑛−2 = 𝑐1 (𝛼1 𝑟1𝑛−1 + 𝛼2 𝑟2𝑛−2 ) + 𝑐2 (𝛼1 𝑟1𝑛−1 + 𝛼2 𝑟2𝑛−2 )

= 𝛼1 𝑟1𝑛−2 (𝑐1 𝑟1 + 𝑐2 ) + 𝛼2 𝑟2𝑛−2 (𝑐1 𝑟2 + 𝑐1 )

= 𝛼1 𝑟1𝑛−2 𝑟12 + 𝛼2 𝑟2𝑛−2 𝑟22


= 𝛼1 𝑟1𝑛 + 𝛼2 𝑟2𝑛 = 𝑎𝑛

Ini menunjukkan bahwa urutan {𝑎𝑛 } dengan 𝑎𝑛 = 𝛼1 𝑟1𝑛 + 𝛼2 𝑟2𝑛 adalah solusi dari
hubungan perulangan.

Untuk menunjukkan bahwa setiap solusi {𝑎𝑛 } dari relasi perulangan 𝑎𝑛 =


𝑐1 𝑎𝑛−1 + 𝑐2 𝑎𝑛−2 telah 𝑎𝑛 = 𝛼1 𝑟1𝑛 + 𝛼2 𝑟2𝑛 untuk 𝑛 = 0,1,2, . . ., atau konstanta 𝛼1
dan 𝛼2 , misalkan {𝑎𝑛 } adalah solusi dari relasi rekurensi, dan kondisi awal 𝑎0 =
𝐶0 dan 𝑎1 = 𝐶1 tahan. Akan ditunjukkan bahwa ada konstanta 𝛼1 dan 𝛼2 sehingga

4
urutan {𝑎𝑛 } dengan 𝑎𝑛 = 𝛼1 𝑟1𝑛 + 𝛼2 𝑟2𝑛 memenuhi kondisi awal yang sama ini. Ini
mengharuskan itu

𝑎0 = 𝐶0 = 𝛼1 + 𝛼2 ,
𝑎1 = 𝐶1 = 𝛼1 𝑟1 + 𝛼2 𝑟2 .

Kita dapat menyelesaikan dua persamaan ini untuk α1 dan α2. Dari persamaan
pertama

𝐶1 = 𝛼1 𝑟1 + (𝐶0 − 𝛼1 )𝑟2.

Karenanya,

𝐶1 = 𝛼1 (𝑟1 − 𝑟2 ) + 𝐶0 𝑟2.

Ini menunjukkan itu

𝐶1 −𝐶0 𝑟2
𝛼1 = 𝑟1 −𝑟2

Dan

𝐶1 −𝐶0 𝑟2 𝐶0 𝑟1 −𝐶1
𝛼2 = 𝐶0 − 𝛼1 = 𝐶0 − =
𝑟1 −𝑟2 𝑟1 −𝑟2

di mana ekspresi untuk 𝛼1 dan 𝛼2 ini bergantung pada fakta bahwa 𝑟1 ≠ 𝑟2


(Ketika 𝑟1 = 𝑟2 , ini teorema itu tidak benar.) Oleh karena itu, dengan nilai-nilai ini
untuk 𝛼1 dan 𝛼2 , urutan {𝑎𝑛 } dengan 𝛼1 𝑟1𝑛 + 𝛼2 𝑟2𝑛 memenuhi dua kondisi awal.

Kita tahu bahwa {𝑎𝑛 } dan {𝛼1 𝑟1𝑛 + 𝛼2 𝑟2𝑛 } keduanya solusi dari hubungan
perulangan 𝑎𝑛 = 𝑐1 𝑎𝑛−1 + 𝑐2 𝑎𝑛−2 . dan keduanya memenuhi kondisi awal saat
𝑛 = 0 dan 𝑛 = 1. Karena ada solusi unik dari hubungan perulangan homogen
linier derajat dua dengan dua kondisi awal, maka kedua solusi adalah sama, yaitu,
𝑎𝑛 = 𝛼1 𝑟1𝑛 + 𝛼2 𝑟2𝑛 untuk semua bilangan bulat tidak negatif 𝑛. Kami telah
melengkapi buktinya dengan menunjukkan bahwa solusi dari hubungan
perulangan homogen linier dengan koefisien konstan derajat dua harus dalam
bentuk 𝑎𝑛 = 𝛼1 𝑟1𝑛 + 𝛼2 𝑟2𝑛 , dimana 𝛼1 dan 𝛼2 adalah konstanta.

5
TEORI 2

Biarkan 𝑐1 dan 𝑐2 menjadi bilangan real dengan 𝑐2 ≠ 0. Seandainya 𝑟2 −


𝑐1 𝑟 − 𝑐2 = 0 hanya punya satu root 𝑟0 . Urutan {𝑎𝑛 } adalah solusi dari hubungan
perulangan 𝑎𝑛 = 𝑐1 𝑎𝑛−1 + 𝑐2 𝑎𝑛−2 jika dan hanya jika𝑎𝑛 = 𝛼1 𝑟0𝑛 + 𝛼2 𝑟0𝑛 untuk
𝑛 = 0,1,2, . . ., di mana 𝛼1 dan 𝛼2 adalah konstanta.

TEORI 3

Berikan 𝑐1 , 𝑐2 , . . . , 𝑐𝑘 menjadi bilangan real. Misalkan persamaan karakteristik

𝑟 𝑘 − 𝑐1 𝑟 𝑘−1 −··· −𝑐𝑘 = 0

memiliki 𝑘 akar 𝑟1 , 𝑟2 , . . . , 𝑟𝑘 yang berbeda. Maka urutan {𝑎𝑛 } adalah solusi dari
relasi perulangan

𝑎𝑛 = 𝑐1 𝑎𝑛−1 + 𝑐2 𝑎𝑛−2 +··· +𝑐𝑘 𝑎𝑛−𝑘

Jika dan hanya jika

𝑎𝑛 = 𝛼1 𝑟0𝑛 + 𝛼2 𝑟0𝑛 + ⋯ + 𝑎𝑘 𝑟𝑘𝑛 ,

untuk 𝑛 = 0,1,2, . . ., dimana 𝛼1 , 𝛼2 , . . . , 𝛼𝑘 adalah konstanta.

TEORI 4

Biarkan 𝑐1 , 𝑐2 , . . . , 𝑐𝑘 menjadi bilangan real. Misalkan persamaan karakteristik

𝑟 𝑘 − 𝑐1 𝑟 𝑘−1 −··· −𝑐𝑘 = 0

memiliki 𝑡 akar yang berbeda𝑟1 , 𝑟2 , . . . , 𝑟𝑡 dengan multiplisitas


𝑚1 , 𝑚2 , . . . , 𝑚, masing-masing, jadi 𝑚𝑖 ≥ 1 untuk 𝑖 = 1,2, . . . , 𝑡 dan 𝑚1 + 𝑚2 +···
+𝑚𝑡 = 𝑘. Maka urutan {𝑎𝑛 } adalah 𝑎 solusi dari hubungan perulangan

𝑎𝑛 = 𝑐1 𝑎𝑛−1 + 𝑐2 𝑎𝑛−2 +··· +𝑐𝑘 𝑎𝑛−𝑘

6
Jika dan hanya jika

𝑎𝑛 = (𝛼1 , 0 + 𝛼1 , 1𝑛 +··· +𝛼1 , 𝑚1 − 1𝑛𝑚1−1 )𝑟1𝑛 + (𝛼2 , 0 + 𝛼2 , 1𝑛 +··


· + 𝛼2 , 𝑚2 − 1𝑛𝑚2−1 )𝑟2𝑛 +··· + 𝛼𝑡 , 0 + 𝛼𝑡 , 1𝑛 +··· + 𝛼𝑡 , 𝑡
− 1𝑛𝑚𝑡−1 )𝑟𝑡𝑛

Untuk 𝑛 = 0,1,2, . . ., dimana 𝛼𝑖 , 𝑗 adalah konstanta untuk 1 ≤ 𝑖 ≤ 𝑡 dan 0 ≤ 𝑗 ≤


𝑚𝑖 − 1.

2.4 Kedalaman Penjelasan Teorema/Dalil


Pada buku I hanya diberikan teorema untuk mencari solusi dasarnya saja,
sedangkan pada buku II tidak diberikan teorema maupun dalil namun diberikan 4
poin teori yang mengarah kea rah teorema dan lebih mendalam secara materi.

2.5 Variasi Soal Latihan


Kedua buku sama-sama memberikan variasi soal maupun contoh soal yang
menarik untuk dibahas.

BAB III

KELEBIHAN,KEKURANGAN DAN SARAN

3.1 Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan

7
- Buku utama sangat baik digunakan untuk membahas soal dikarenakan
buku utama memberikan contoh-contoh yang mempermudah pembaca
dalam menyelesaikan soal.
- Buku pembanding juga sangat baik digunakan untuk membahas soal dan
menambah pengetahuan tentang rekursi dan relasi rekurensi, karena buku
pembanding banyak menyajikan teori dan soal serta contoh
- Buku utama dan buku pembanding memiliki cover yang menarik sehingga
pembaca tertarik dalam membaca kedua buku tersebut.
- Buku utama memberikan penjelasan yang mudah dimengerti dan
dipahami begitupun juga dengan buku pembanding yang memberikan
penjelasan yang mudah dipahami.

Kekurangan

- Buku utama dan buku pembanding sama-sama menggunakan bahasa


inggris sehingga pada saat pembaca yang masih minim maka pembaca
agak sulit untuk mengerti dan harus mentranslate buku tersebut.
- Buku utama sedikit dalam memberikan teorema sehingga agak sulit untuk
dimengerti
- Buku utama dan buku pembanding sulit untuk didapatkan karena buku
tersebut adalah buku terbitan negara asing.
3.2 Saran

Disarankan bagi pembaca untuk memilih buku pembanding yang berjudul


Discrete Mathematics and Its Applications karena menyajikan teori dan soal serta
contoh dan memberikan penjelasan yang mudah dipahami.

Kita sebagai mahasiswa dapat menggunakan kedua buku untuk menjadi


penambah materi serta pengertahuan tentang Rekursi dan Relasi Rekurensi, karena
kedua buku saling melengkapi satu dengan yang lainnya.

8
Daftar Pustaka

Balakrishnan,V,K.1996.Introductory Discrete Mathematics.New York. Dover


Pgbucation, INC

9
Rosen,K,H.2016. Discrete Mathematics and Its Applications. New York. MC Graw
Hill

LAMPIRAN

BUKU I

10
11
BUKU II

12
13

Anda mungkin juga menyukai