Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

TEMPAT KEDUDUKAN

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Geometri Deskriptif
Dosen Pengampu : Lilis Mariyatul Fitriyah, M.Pd

Oleh:
1. Darwis Muhammad (20842021A000643)
2. Rohmah (20842021A000635)
3. Anis Fitriyah (20842021A000638)

Program Studi Pendidikan Matematika


Fakultas Ilmu Pendidikan
STKIP PGRI Sumenep
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, berterima kasih kita kepada Allah ‫ﺗﻌﺎﻟﻰ‬ ‫و‬ ‫ﺳﺑﺣﺎﻧﮫ‬
yang mana kita masih diberi Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya sehingga Kami dapat
menyelesaikan Tugas makalah analisis yang diberikan oleh bu Lilis Mariyatul Fitriyah,
M.Pd selaku dosen pengampu Mata Kuliah Geometri Transformasi yang bertajuk
“Geometri Geometri” tepat dengan waktu sebagaimana mestinya.
Tak lupa juga kami sampaikan terima kasih kepada dosen Pengampu atas
diberikan tugas ini kepada kami sehingga kami bisa mendapatkan wawasan luas
tentang Tempat kedudukan (Locus) kepada pembaca dan penyusun.
Patut juga kami haturkan terima kasih kepada rekan kelompok yang begitu
semangat dalam menyelesaikan makalah ini tanpa banyak hambatan sehingga kami
dapat menyelesaikan tepat waktu sebagaimana mestinya.
Tidak sesuatu yang sempurna kecuali Allah ‫ ﺳﺑﺣﺎﻧﮫ و ﺗﻌﺎﻟﻰ‬dan kami sadar manusia
penuh dengan keterbatasan dan kekhilafan terutama dalam pembuatan dan hasil
makalah ini penuh dengan kekurangan untuk itu kami sangat membutuhkan kirik dan
saran yang membangun untuk memperbaiki dalam pembuatan makalah pada
kesempatan berikutnya.

Sumenep, 21 Juni 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3
A. Tempat Kedudukan (Locus) .......................................................................................... 3
B. Tempat Kedudukan antar Titik di Bidang..................................................................... 4
C. Tempat Kedudukan Titik terhadap segmen Garis di Bidang ....................................... 5
D. Relasi antara Titik, Segmen Garis dan Garis di Bidang ............................................... 9
E. Relasi antar segmen garis di bidang ........................................................................... 13
BAB III KESIMPULAN....................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan cabang ilmu yang sangat penting dalam dunia
pendidikan, karena Matematika merupakan ilmu yang memerlukan pemikiran
logis, kritis, kreatif dan inisiatif dari siswa, sehingga diharapkan sifat-sifat
tersebut akan muncul dalam diri siswa yang mempelajari Matematika (Rina
Fathani, 2012)
Dalam Program Studi Pendidikan Matematika, para Mahasiswanya
dituntut benar-benar paham mengenai materi Matematika yang akan
mengajar di Pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Menengah Atas,
berbeda dengan yang dipelajari saat duduk di bangku Pendidikan tersebut,
para mahasiswa yang diarahkan menjadi sosok pendidik harus mampu
menjawab segala persoalan yang berkaitan dengan materi Matematika, oleh
karena itu di bangku kuliah yang diajarkan secara analitik, aksiomatik, dan
perspektif lainnya, sehingga kita dapat paham secara menyeluruh dan spesifik.
Di bangku SMA, pada Materi Geometri kita sudah diperkenalkan tempat
kedudukan, yaitu titik, garis maupun bidang. Pada saat itu diperkenalkan
secara mudah tentang teori mengenai materi tersebut, tanpa mempersoalkan
bukti dan kebenarannya, sehingga siswa seakan dicengkoki dengan hal yang
mareka menerima secara mentah-mentah tanpa tahu kebenaran atau
mekanisme pembuktian yang terkandung dibaliknya, juga terkadang
permasalahan ini dapat terjadi karena guru itu tidak mampu menjelaskan
secara terstruktur bagaimana teorema ini terjadi. Oleh karena itu dibuatkanya
Makalah ini karena Pada makalah ini akan dijelaskan secara terperinci
bagaimana teorema itu terjadi dan aksioma apa saja yang terkandung dalam
materi tempat kedudukan (Locus) ini.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Penjelasan tentang Tempat Kedudukan?
2. Bagaimana Penjelasan tentang Tempat Kedudukan antar titik di Bidang?
3. Bagaimana Penjelasan tentang Tempat Kedudukan titik terhadap segmen
garis di bidang?
4. Bagaimana Relasi antara Titik, Segmen Garis dan Garis di Bidang?

C. Tujuan
1. Untuk Mendeskripsikan tentang Tempat Kedudukan.
2. Untuk Mendeskripsikan tentang Tempat Kedudukan antar titik di
Bidang.
3. Untuk Mendeskripsikan tentang Tempat Kedudukan titik terhadap
segmen garis di bidang.
4. Untuk Mendeskripsikan Relasi antara Titik, Segmen Garis dan Garis
di Bidang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tempat Kedudukan (Locus)


Tempat Kedudukan (Locus) adalah himpunan titik-titik yang memenuhi
stau atau lebih syarat tertentu. Syarat yang ditentukan dapat dinyatakan
sebagai sebuah persamaan dengan koordinat-koordinat titiknya harus
memenuhi salah satu persamaan tersebut. Persamaan ini disebut dengan
persamaan tempat kedudukan, sebaliknya tempat kedudukannya disebut
tempat kedudukan dari persamaan. Dalam Geometri bidang, pokok bahasan
tempat kedudukan secara umum membahas tentang relasi, posisi titik,
segmen garis dan garis yang terletak dalam bidang. (Susanah, 2016).
Secara umum prinsip dasar geometri analitik adalah (Halidin, 2022:2)
a. Jika koordinat suatu titik memenuhi suatu persamaan, maka titik
tersebut berada pada tempat kedudukan persamaan.
b. Jika suatu titik berada pada tempat kedudukan dari suatu persamaan,
maka koordinat titik tersebut akan memenuhi persamaan.
Tempat Kedudukan suatu persamaan disebut grafik dari persamaan.
Secara sederhana dalam dua variabel 𝑥𝑥 dan 𝑦𝑦 grafik dari suatu persamaan
diartikan sebagai himpunan semua titik (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) pada bidang yang memenuhi
persamaan yang berpotongan berupa garis, maka koordinat masing-masing
titik potongnya harus memenuhi kedua persamaan garis tersebut. Oleh
karena itu dalam menemukan titik-titik potong kedua benda geometri yang
berupa titik, segmen garis dan garis dikenal sebagai persamaan simultan.
Cara menyelesaikannya dengan metode Aljabar (Sri Wahyuni, 2010:55).

3
B. Tempat Kedudukan antar Titik di Bidang
Kedudukan titik terhadap bidang dibedakan menjadi dua, yaitu titik
terletak pada bidang dan titik terletak di luar bidang (Quipper, 2022). Untuk
lebih mudah memahami konsep kedudukan titik terhadap bidang. Nama
suatu titik biasanya menggunakan huruf kapital seperti 𝐴𝐴, 𝐵𝐵, 𝐶𝐶, 𝑃𝑃, 𝑄𝑄 atau 𝑅𝑅.
Sebuah bidang (dimaksudkan adalah bidang datar), dapat diperluas
seluas-luasnya. Nama bidang dituliskan di daerah pojok bidang dengan
memakai huruf 𝛼𝛼, 𝛽𝛽, 𝛾𝛾 atau 𝐻𝐻, 𝑈𝑈, 𝑊𝑊 atau dengan menyebutkan titik-titik sudut
dari bidang itu (Wirodikromo, 2006:268).
Definisi 1
Tempat Kedudukan titik-titik di bidang adalah bangun geometri G yang setiap
titiknya memenuhi syarat tertentu S.
Definisi 2
Berdasarkan Tempat Kedudukan antar titik di bidang dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Suatu titik dikatakan terletak pada bidang, jika titik tersebut dapat dilalui
oleh bidang,
seperti gambar di bawah ini

Titik 𝐵𝐵 terletak pada bidang 𝛼𝛼

2. Suatu titik dikatakan terletak di luar bidang, jika titik tersebut tidak dapat
dilalui oleh bidang,
seperti gambar di bawah ini

Titik 𝐷𝐷 terletak di luar bidang 𝛼𝛼

4
Aksioma tentang Posisi keantaraan (𝑨𝑨) yang terjadi dari dua atau lebih
titik yang berbeda.
1. Jika 𝐴𝐴 dan 𝐵𝐵 dua titik, maka: (𝐴𝐴. 1)
a. Terdapat sedikitnya suatu titik 𝐶𝐶 sehingga 𝐶𝐶 diantara 𝐴𝐴 dan 𝐵𝐵.
(𝐴𝐴. 1. 𝑎𝑎)
b. Terdapat sedikitnya satu titik 𝐷𝐷 sehingga 𝐵𝐵 diantara 𝐴𝐴 dan 𝐷𝐷. (𝐴𝐴. 1. 𝑏𝑏)
c. Terdapat sedikitnya satu titik 𝐸𝐸 sehingga 𝐴𝐴 diantara 𝐵𝐵 dan 𝐸𝐸. (𝐴𝐴. 1. 𝑐𝑐)
2. Jika 𝐴𝐴, 𝐵𝐵 dan 𝐶𝐶 suatu titik sehingga 𝐵𝐵 diantara 𝐴𝐴 dan 𝐶𝐶, maka 𝐴𝐴, 𝐵𝐵 dan 𝐶𝐶
berbeda dan terletak pada satu garis (Kolinier). (𝐴𝐴. 2)
3. Jika 𝐴𝐴, 𝐵𝐵 dan 𝐶𝐶 suatu titik sehingga 𝐵𝐵 diantara 𝐴𝐴 dan 𝐶𝐶, maka 𝐵𝐵 diantara
𝐶𝐶 dan 𝐴𝐴. (𝐴𝐴. 3)
4. Jika 𝐴𝐴, 𝐵𝐵 dan 𝐶𝐶 tiga titik Kolinier, maka tepat satu dari tiga keadaan ini
benar: (𝐴𝐴. 4)
a. 𝐵𝐵 diantara 𝐴𝐴 dan 𝐶𝐶. (𝐴𝐴. 4. 𝑎𝑎)
b. 𝐶𝐶 diantara 𝐴𝐴 dan 𝐵𝐵. (𝐴𝐴. 4. 𝑏𝑏)
c. 𝐴𝐴 diantara 𝐵𝐵 dan 𝐶𝐶. (𝐴𝐴. 4. 𝑐𝑐)
C. Tempat Kedudukan Titik terhadap segmen Garis di Bidang
Suatu garis (dimaksudkan adalah garis lurus) dapat diperpanjang. Namun
mengingat terbatasnya bidang tempat gambar, suatu garis hanya dilukiskan
Sebagian saja. Bagian dari garis ini disebut ruas garis. Garis hanya mempunyai
ukuran Panjang. Tetapi tidak mempunyai ukuran lebar. Nama dari suatu garis dapat
ditentukan dengan menyebutkan nama ruas garis itu dengan memakai huruf kecil
𝑔𝑔, ℎ, 𝑖𝑖, 𝑙𝑙 atau menyebutkan nama segmen garis dari titik pangkal ke titik ujung
(Wirodkromo, 2006:268). Misalnya garis 𝑔𝑔 dan segmen garis 𝐴𝐴𝐴𝐴 seperti
diilustrasikan di bawah ini

Garis g Segmen Garis 𝐴𝐴𝐴𝐴

5
Aksioma tentang garis (𝑩𝑩) antara lain:
1. Jika ada dua titik berbeda, akan ada tepat satu garis yang memuat dua titk
tersebut. (𝐵𝐵. 1)
2. Suatu garis dapat diperpanjang sejauh-jauhnya dari kedua ujungnya. (𝐵𝐵. 2)
Definisi 3.
Suatu Garis 𝐴𝐴𝐴𝐴 merupakan himpunan titik-titik dari garis yang memuat titik 𝐴𝐴 dan
titik 𝐵𝐵 serta semua titik diantara titik 𝐴𝐴 dan 𝐵𝐵. Titik 𝐴𝐴 dan 𝐵𝐵 masing-masing disebut
titik pangkal dan titik ujung dari segmen garis.
Definisi 4.
Berdasarkan Tempat Kedudukan titik terhadap garis dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Titik yang terletak pada segmen garis adalah titik yang melalui segmen garis
tersebut. (4.1)
2. Titik yang terletak di luar segmen garis adalah titik yang tidak dilalui oleh
segmen garis tersebut. (4.2)
Definisi 5.
Dua garis berlainan pada satu bidang dikatakan saling tegak lurus jika dan hanya
jika keduanya membentuk sudut siku-siku
Teorema C.1
Titik 𝐶𝐶 adalah titik equidistans dari dua titik 𝐴𝐴 dan 𝐵𝐵 yang berbeda jika dan hanya
⃖����⃗ dan membagi menjadi
jika 𝐶𝐶 terletak pada ruas garis yang tegak lurus terhadap 𝐴𝐴𝐴𝐴
dua bagian sama Panjang.
Bukti:
⟹ Pembuktian dari arah kiri
Diketahui:
𝐴𝐴 dan 𝐵𝐵 sembarang titik yang berbeda
𝐶𝐶 suatu titik equidistans dari 𝐴𝐴 dan 𝐵𝐵, yaitu ⃖����⃗ ⃖����⃗
𝐴𝐴𝐴𝐴 ≅ 𝐵𝐵𝐵𝐵
Akan dibuktikan:
𝐶𝐶 terletak pada ruas garis yang tegak lurus terhadap 𝐴𝐴𝐴𝐴 dan membagi menjadi dua
bagian sama panjang

6
PEMBUKTIAN
⃖����⃗ sedemikian hingga 𝐴𝐴𝐴𝐴
Ambil titik 𝐷𝐷 tidak pada ruas garis 𝐴𝐴𝐴𝐴 ⃖����⃗ ≅ 𝐷𝐷𝐷𝐷
⃖����⃗. Akan
⃖����⃗. Karena D dan C
ditunjukkan bahwa 𝑪𝑪 terletak pada ruas garis 𝑪𝑪𝑪𝑪
Merupakan titik yang berbeda, berdasarkankan Aksioma B.1 “Jika ada dua titik
berbeda, akan ada tepat satu garis yang memuat dua titk tersebut” maka 𝐶𝐶𝐶𝐶
merupakan ruas garis sehingga 𝐶𝐶 ∈ 𝐶𝐶𝐶𝐶, 𝐷𝐷 ∈ 𝐶𝐶𝐶𝐶∎
Akan ditunjukkan ⃖����⃗
𝑪𝑪𝑪𝑪 ⊥ ⃖����⃗
𝑨𝑨𝑨𝑨 dan 𝑪𝑪 membagi ⃖����⃗
𝑨𝑨𝑨𝑨 menjadi 2 bagian sama
Panjang
Karena demikian terdapat empat titik 𝐴𝐴, 𝐵𝐵, 𝐶𝐶, dan 𝐷𝐷 yang tidak segari sehingga
membentuk segitiga, oleh karenanya terbentuk ∆𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 dan ∆𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 dengan titik
tersebut.

Perhatikan ∆𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 dan ∆𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵


⃖����⃗ ≅ 𝐵𝐵𝐵𝐵
𝐴𝐴𝐴𝐴 ⃖����⃗
⃖����⃗ ⃖����⃗
𝐴𝐴𝐴𝐴 ≅ 𝐵𝐵𝐵𝐵
⃖����⃗
𝐶𝐶𝐶𝐶 ≅ ⃖����⃗
𝐶𝐶𝐶𝐶
Karena ketiga sisi dari ∆𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 dan ∆𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 kongruen, maka ketiga sudut yang
bersesuaian dari ∆𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 dan ∆𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 sama besar yaitu:
∠𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶 ≅ ∠𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶
∠𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 ≅ ∠𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵
∠𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 ≅ ∠𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵
Berdasarkan kriteria sisi-sisi-sisi maka ∆𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 ≅ ∆𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵.
∠𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 ≅ ∠𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 =, maka
∠𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝑥𝑥°∠𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 = 180° (sudut berpelurus)
𝑥𝑥° + 𝑥𝑥° = 180°
2𝑥𝑥° = 180

7
𝑥𝑥° = 90°
⃖����⃗ ≅ 𝐵𝐵𝐵𝐵
Berdasarkan Definisi 5 maka ∠𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 dan ∠𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 tegak luru. Karena 𝐴𝐴𝐴𝐴 ⃖����⃗ maka
⃖����⃗ Membagi ⃖����⃗
𝐶𝐶𝐶𝐶 𝐴𝐴𝐴𝐴 menjadi 2 bagian sama panjang∎.
Jadi terbukti jika ⃖����⃗ ⃖����⃗ , 𝐷𝐷 tidak di ⃖����⃗
𝐴𝐴𝐴𝐴 ≅ 𝐵𝐵𝐵𝐵 ⃖����⃗ ≅ ⃖����⃗
𝐴𝐴𝐴𝐴 sehingga 𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐵𝐵𝐵𝐵, maka 𝐶𝐶 berada di
⃖����⃗
𝐶𝐶𝐶𝐶 dan ⃖����⃗
𝐶𝐶𝐶𝐶 ⊥ ⃖����⃗
𝐴𝐴𝐴𝐴 dan membagi ⃖����⃗
𝐴𝐴𝐴𝐴 menjadi 2 bagian sama Panjang.
⇐ Pembuktian dari arah kanan
Diketahui:
𝐴𝐴 dan 𝐵𝐵 sembarang titik yang berbeda
⃖����⃗ dan membagi menjadi
𝐶𝐶 terletak pada ruas garis yang tegak lurus terhadap 𝐴𝐴𝐴𝐴
dua bagian sama panjang
Akan dibuktikan:
𝐶𝐶 suatu titik equidistans dari 𝐴𝐴 dan 𝐵𝐵, yaitu ⃖����⃗ ⃖����⃗
𝐴𝐴𝐴𝐴 ≅ 𝐵𝐵𝐵𝐵
PEMBUKTIAN
⃖����⃗ sedemikian sehingga 𝐴𝐴𝐴𝐴
Ambil titik 𝐷𝐷 tidak di ruas garis 𝐴𝐴𝐴𝐴 ⃖����⃗ ≅ ⃖�����⃗
𝐷𝐷𝐷𝐷.
Karena ⃖����⃗
𝐶𝐶𝐶𝐶 ⊥ ⃖����⃗
𝐴𝐴𝐴𝐴, maka ∠𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 = ∠𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 = 90°

Perhatikan ∆𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 dan ∆𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 merupakan segitiga siku-siku


⃖����⃗ ⃖����⃗
𝐴𝐴𝐴𝐴 ≅ 𝐵𝐵𝐵𝐵
⃖����⃗ ≅ 𝐶𝐶𝐶𝐶
𝐶𝐶𝐶𝐶 ⃖����⃗
Maka berdasarkan dalil phytagoras
2 2 2
⃖����⃗ � − �𝐶𝐶𝐶𝐶
�𝐴𝐴𝐴𝐴 ⃖����⃗ � = �𝐴𝐴𝐴𝐴
⃖����⃗ �

Karena ⃖����⃗
𝐴𝐴𝐴𝐴 ≅ ⃖����⃗
𝐵𝐵𝐵𝐵
2 2 2
⃖����⃗ � − �𝐶𝐶𝐶𝐶
�𝐵𝐵𝐵𝐵 ⃖����⃗ � = �𝐴𝐴𝐴𝐴
⃖����⃗ � … (#)
2 2 2
⃖����⃗ � − �𝐶𝐶𝐶𝐶
�𝐵𝐵𝐵𝐵 ⃖����⃗ � = �𝐵𝐵𝐵𝐵
⃖����⃗ � … (##)

Subtitusikan (#) ke (##) sehingga

8
2 2
⃖����⃗ � = �𝐵𝐵𝐵𝐵
�𝐴𝐴𝐴𝐴 ⃖����⃗ �

2 2
��𝐴𝐴𝐴𝐴
⃖����⃗ � = ��𝐵𝐵𝐵𝐵
⃖����⃗ � kedua ruas diakarpangkatkan 2

⃖����⃗ ⃖����⃗ ∎
𝐴𝐴𝐴𝐴 ≅ 𝐵𝐵𝐵𝐵
Artinya 𝐶𝐶 merupakan titik equiditans 𝐴𝐴 dan 𝐵𝐵
Jadi terbukti jika 𝐶𝐶 terletak pada ruas garis yang tegak lurus terhadap ⃖����⃗
𝐴𝐴𝐴𝐴 dan
membagi menjadi dua bagian sama Panjang maka 𝐶𝐶 suatu titik equidistans dari 𝐴𝐴
dan 𝐵𝐵, yaitu ⃖����⃗ ⃖����⃗
𝐴𝐴𝐴𝐴 ≅ 𝐵𝐵𝐵𝐵
Dari pembuktian kedua arah tersebut maka dapat disintesiskan
Kedudukan titik yang berjarak sama (equidistant) dari dua titik 𝐴𝐴 dan 𝐵𝐵 adalah

D. Relasi antara Titik, Segmen Garis dan Garis di Bidang


Relasi antara titik, segmen garis dan garis di Bidang dijelaskan sebagai
berikut
a) Relasi antar Titik di Bidang
Definisi 6:
Jika titik 𝐴𝐴 terletak pada bidang 𝛼𝛼, maka dapat dikatakan bahwa A pada 𝛼𝛼,
bidang 𝛼𝛼 pada 𝐴𝐴 atau titik 𝐴𝐴 dan bertemu (insiden), contoh pada gambar
berikut

Definisi 7:
Jika dua titik pada suatu garis terletak pada suatu bidang, maka semua titik
pada garis itu terletak pada bidang tersebut, contoh pada gambar berikut

9
Berikut beberapa aksioma terkait Relasi antar Garis di bidang
Aksioma 𝑫𝑫. 𝒂𝒂. 𝟏𝟏:
Dua garis dapat dikatakan berpotongan jika kedua garis tersebut mempunyai
satu titik persekutuan, contoh pada gambar berikut.

Aksioma 𝑫𝑫. 𝒂𝒂. 𝟐𝟐:


Dua garis dikatakan sejajar apabila kedua garis terletak pada satu bidang dan
tidak memiliki titik persekutuan, contoh pada gambar berikut

Aksioma 𝑫𝑫. 𝒂𝒂. 𝟑𝟑:


Dua garis dikatakan berimpit jika kedua garis tersebut terletak pada garis yang
sama dan memiliki lebih dari satu titik persekutuan, contoh pada gambar berikut

10
Teorema 𝑫𝑫. 𝒂𝒂. 𝟏𝟏
Kedudukan titik-titik yang berjarak sama yaitu 𝑑𝑑 dari suatu garis 𝑙𝑙 adalah sepasang
garis sejajar yang masing-masing berjarak 𝑑𝑑 dari garis 𝑙𝑙, sehingga garis yang melalui
titik 𝑃𝑃 sejajar dengan garis yang melalui titik 𝑄𝑄 dan keduanya berjarak 𝑑𝑑 dari garis 𝑙𝑙
Bukti:
Diketahui:
Titik 𝑃𝑃 dan titik 𝑄𝑄 berbeda
Terdapat garis 𝑙𝑙
Jarak titik 𝑃𝑃 dan garis 𝑙𝑙 sama dengan jarak titik 𝑄𝑄 dan garis 𝑙𝑙 yaitu 𝑑𝑑
Akan dibuktikan:
Garis yang melalui titik 𝑃𝑃 dan garis yang melalui titik 𝑄𝑄 berjarak 𝑑𝑑 dari garis
𝑙𝑙 adalah sejajar
PEMBUKTIAN
Misalkan Garis yang melalui titik 𝑃𝑃 dan berjarak 𝑑𝑑 dari garis 𝑙𝑙 adalah garis 𝑔𝑔 dan
Garis yang melalui titik 𝑄𝑄 dan berjarak 𝑑𝑑 dari garis 𝑙𝑙 adalah garis ℎ
Titik 𝑃𝑃 melalui garis 𝑔𝑔 dan Titik 𝑄𝑄 melalui garis ℎ maka 𝑃𝑃 ∈ 𝑔𝑔 dan 𝑄𝑄 ∈ ℎ
Titik 𝑃𝑃 dan titik 𝑄𝑄 berbeda maka 𝑃𝑃 ≠ 𝑄𝑄 artinya 𝑃𝑃 ∉ ℎ, 𝑄𝑄 ∉ 𝑔𝑔, 𝑔𝑔 ≠ ℎ
Berdasarkan Aksioma 𝑫𝑫. 𝒂𝒂. 𝟐𝟐 “Dua garis dikatakan sejajar apabila kedua garis
terletak pada satu bidang dan tidak memiliki titik persekutuan” jelas garis 𝑔𝑔 dan
ℎ terletak pada satu bidang karena 𝑔𝑔 dan ℎ berjarak 𝑑𝑑 dari garis 𝑙𝑙 dan tidak memiliki
titik persekutuan maka 𝑔𝑔 dan ℎ adalah garis yang saling sejajar atau 𝑔𝑔//ℎ ∎
Jadi terbukti Kedudukan titik-titik yang berjarak sama yaitu 𝑑𝑑 dari suatu garis 𝑙𝑙
adalah sepasang garis-garis sejajar yang masing-masing berjarak 𝑑𝑑 dari garis 𝑙𝑙

Berikut Definisi-Definisi terkait kesejajaran


Definisi 9:
Suatu garis bersifat Refleksi, jika setiap garis 𝑎𝑎//𝑎𝑎.
Definisi 10:
Dua garis bersifat Simetrik, jika garis 𝑎𝑎//𝑏𝑏, maka garis 𝑏𝑏//𝑎𝑎.

11
Definisi 11:
Tiga garis bersifat Transitif, jika garis 𝑎𝑎//𝑏𝑏 dan 𝑏𝑏//𝑐𝑐, maka garis 𝑎𝑎//𝑐𝑐

Teorema 𝑫𝑫. 𝒂𝒂. 𝟐𝟐


Misalkan garis 𝑎𝑎 sejajar dengan garis 𝑏𝑏, jika garis 𝑐𝑐 memotong garis 𝑎𝑎, maka garis
𝑐𝑐 juga memotong garis 𝑏𝑏
Bukti:
Diketahui:
Terdapat garis 𝑎𝑎 dan garis 𝑏𝑏
𝑎𝑎//𝑏𝑏 (garis 𝑎𝑎 sejajar dengan garis 𝑏𝑏)
Garis 𝑐𝑐 memotong garis a
Akan dibuktikan:
Garis 𝑐𝑐 memotong garis 𝑏𝑏
Pembuktian:
Garis 𝑐𝑐 memotong 𝑎𝑎, artinya 𝑃𝑃 ∈ 𝑎𝑎, 𝑃𝑃 ∈ 𝑐𝑐
Misal 𝑄𝑄 ∈ 𝑏𝑏 dan 𝑎𝑎//𝑏𝑏 artinya garis 𝑎𝑎 dan garis 𝑏𝑏 tidak memiliki titik potong maka
dengan kata lain 𝑃𝑃 ≠ 𝑄𝑄.
berdasarkan Aksioma 𝑩𝑩. 𝟏𝟏 “Jika ada dua titik berbeda, akan ada tepat satu garis
yang memuat dua titk tersebut” maka 𝑃𝑃 dan Q dapat ditarik garis lurus
sehingga termuat dalam garis yang sama, karena 𝑃𝑃 ∈ 𝑐𝑐 maka 𝑄𝑄 ∈ 𝑐𝑐.
𝑄𝑄 ∈ 𝑏𝑏 dan 𝑄𝑄 ∈ 𝑐𝑐 artinya garis 𝑐𝑐 memotong garis 𝑏𝑏 di titik 𝑄𝑄∎
Jadi terbukti jika garis 𝑎𝑎 sejajar dengan garis 𝑏𝑏, jika garis 𝑐𝑐 memotong garis 𝑎𝑎,
maka garis 𝑐𝑐 juga memotong garis 𝑏𝑏.

Berikut Definisi-definisi pusat kesejajaran yang tidak kolinier


Definisi 12:
Empat titik 𝐴𝐴, 𝐵𝐵, 𝐶𝐶 dan 𝐷𝐷 yang tidak segaris dikatakan membentuk jajargenjang
jika 𝐴𝐴𝐴𝐴 // 𝐷𝐷𝐷𝐷 dan 𝐵𝐵𝐵𝐵 // 𝐴𝐴𝐴𝐴

12
Definisi 13:
𝐴𝐴, 𝐵𝐵. 𝐶𝐶 dan 𝐷𝐷 adalah titik sudut jajaran genjang. Segmen-segmen 𝐴𝐴𝐴𝐴, 𝐵𝐵𝐵𝐵, 𝐶𝐶𝐶𝐶, dan
𝐷𝐷𝐷𝐷 adalah sisi-sisinya, sedangkan segmen-segmen 𝐴𝐴𝐴𝐴 dan 𝐵𝐵𝐵𝐵 adalah diagonal-
diagonal. Karena 𝐵𝐵 dan 𝐷𝐷 pada pihak yang berlainan dari 𝐴𝐴𝐴𝐴, maka diagonal-
diagonal berpotongan di suatu titik yang disebut dengan pusat jajaran genjang

E. Relasi antar segmen garis di bidang


Misal terdapat garis 𝑙𝑙 dan segmen garis 𝑃𝑃𝑃𝑃. Pada bidang datar, relasi
antara segmen garis dengan garis terdapat beberapa kemungkinan, yaitu
sebagai berikut:
1. Segmen garis 𝑃𝑃𝑃𝑃 memotong garis 𝑙𝑙

2. Segmen 𝑃𝑃𝑃𝑃 tegak lurus garis 𝑙𝑙

13
3. Segmen garis 𝑃𝑃𝑃𝑃 sejajar garis 𝑙𝑙

4. Segmen garis PQ berimpit garis 𝑙𝑙

Aksioma 𝑬𝑬. 𝟏𝟏
Suatu segmen garis dapat diperpanjang di kedua arah, contoh seperti
gambar berikut

Aksioma 𝑬𝑬. 𝟐𝟐
Melalui dua titik yang diberikan, hanya dapat dibuat satu garis, contoh
seperti gambar

14
Aksioma 𝑬𝑬. 𝟑𝟑
Dua garis yang berbeda tidak akan berpotongan pada lebih satu titik,
contoh seperti gambar berikut

Aksioma 𝑬𝑬. 𝟒𝟒
Jika terdapat suatu titik pada suatu garis hanya dapat dibuat satu garis
tegak lurus melalui garis tersebut, contoh seperti gambar berikut

Aksioma 𝑬𝑬. 𝟓𝟓
Untuk setiap dua titik berbeda, hanya ada satu bilangan real positif, yaitu
Panjang segmen garis yang menghubungkan dua titik

15
BAB III
KESIMPULAN
1. Tempat Kedudukan (Locus) adalah himpunan titik-titk yang memenuhi satu
atau lebih syarat tertentu.
2. Kedudukan titik terhadap bidang dibedakan menjadi dua, yaitu titik terletak
pada bidang dan titik terletak di luar bidang.
3. Suatu garis (dimaksudkan adalah garis lurus) dapat diperpanjang. Namun
mengingat terbatasnya bidang tempat gambar, suatu garis hanya dilukiskan
Sebagian saja. Bagian dari garis ini disebut wakil garis. Garis hanya
mempunyai ukuran Panjang. Tetapi tidak mempunyai ukuran lebar. Nama dari
suatu garis dapat ditentukan dengan menyebutkan nama wakil garis itu dengan
memakai huruf kecil 𝑔𝑔, ℎ, 𝑙𝑙 atau menyebutkan nama segmen garis dari titik
pangkal ke titik ujung.
4. Jika titik 𝐴𝐴 terletak pada bidang 𝛼𝛼, maka dapat dikatakan bahwa A pada 𝛼𝛼,
bidang 𝛼𝛼 pada 𝐴𝐴 atau titik 𝐴𝐴 dan bertemu (insiden) dan Jika dua titik pada suatu
garis terletak pada suatu bidang, maka semua titik pada garis itu terletak pada
bidang tersebut.
5. Misal terdapat garis 𝑙𝑙 dan segmen garis 𝑃𝑃𝑃𝑃. Pada bidang datar relasi antara
segmen garis dengan garis beberapa kemungkinan, yaitu sebagai berikut:
Segmen garis 𝑃𝑃𝑃𝑃 memotong garis l, Segmen PQ tegak lurus garis 𝑙𝑙, Segmen
garis 𝑃𝑃𝑃𝑃 sejajar garis 𝑙𝑙, Segmen PQ berimpit garis 𝑙𝑙

16
DAFTAR PUSTAKA

Halidin. 2022. Geometri Analitik Bidang dan Ruang. Purbalingga: Eureka Media
Aksara
Mas’illah. 2017. Eksplorasi Konsep Tempat Kedudukan dan Relasi Beberapa
Benda Geometri Bidang ke dalam Sistem Geogbra. Tesis. Tidak diterbitkan.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember:
Jember.
Quipper. 2022. Kedudukan Titik, Garis Dan Bidang : Pengertian, Perbedaan dan
Contoh. Artikel tersedia di
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/matematika/kedudukan-titik-
garis-bidang/ diakses pada 10 Juni 2023.
Rina., Fathani. 2012. Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika
Berbentuk Cerita. Jurnal Pendidikan: UM Palembang. Vol 6. No 2.
Sri, Wahyuni. 2010. Geometri Analitik. Malang: Universitas Muhammdiyah
Malang. Tersedia di
http://directory.umm.ac.id/Labkom_ICT/math/sem_3/Geometri%20Anali
tik/Bab-2%20OK.pdf diakses pada 11 Juni 2023
Sri, Wahyuni. 2017. Titik, Garis, Ruas Garis, Sinar Garis, dan Sudut. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret.
Susanah. 2016. Bangun Ruang dan Unsur-unsurnya (1). Jakarta: Universitas
Terbuka.

17

Anda mungkin juga menyukai