DOSEN PENGAMPU:
Dr. Syaiful.,M.Pd
DISUSUN OLEH:
KATA PENGANTAR
September 2020
Penulis
KATA PENGANTAR....................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG............................................................................................4
B. TUJUAN PENULISAN.........................................................................................4
C. MANFAAT PENULISAN.....................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TITIK, GARIS , BIDANG DALAM RUANG ............................6
B. KEDUDUKAN TITIK TERHADAP GARIS ........................................................8
C. KEUDUKAN TITIK TERHADAP BIDANG........................................................8
D. KEDUDUKAN GARIS TERHADAP GARIS.....................................................12
E. KEDUDUKAN GARIS TERHADAP BIDANG..................................................14
F. KEDUDUKAN BIDANG TERHADAP BIDANG LAINNYA...........................16
G. CARA MEMBANGUN BANGUN RUANG ......................................................18
B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian titik, garis, dan bidang pada bangun ruang
2. Menjelaskan kedudukan titik, garis, dan bidang pada bangun ruang
3. Menjelaskan cara menggambar bangun ruang
C. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dari titik, garis, dan bidang pada bangun ruang
2. Mengetahui kedudukan titik, garis, dan bidang pada bangun ruang
3. Mengetahui cara menggambar bangun ruang
BAB II
PEMBAHASAN
1. Titik
Suatu titik ditentukan oleh letaknya dan tidak mempunyai besaran. Sebuah titik
dilukiskan dengan noktah dan biasanya dinotasikan dengan huruf kapital.
Contoh :
1. • A •B
2. Lihatlah pada kubus ABCD EFGH dibawah ini, titik-titik pada kubus ABCD.EFGH
tersebut adalah A, B, C, D , E , F, G, dan H
2. Garis
Garis adalah himpunan dari titik-titik yang anggotanya terdiri dari lebih satu buah titik. Dan
titik tersebut berderet ke dua arah yang berlawanan hingga jauh tidak terhingga. Model ataupun
representasi dari suatu garis misalkan seperti seutas benang atau tali lurus yang bisa
diperpanjang pada kedua arah yang berlawan hingga jauh tak terhingga. Garis hanya memiliki
ukuran yang panjang, berbeda dengan titik yang diberikan nama menggunakan satu buah dari
huruf capital, garis diberi nama dengan dua buah huruf capital.
Contoh :
1. Lihatlah pada kubus ABCD. EFGH dibawah ini. Garis-garis pada kubus ABCD.EFGH
yaitu AB, CG, BG (diagonal sisi), AG (diagonal ruang).
3. Bidang
Bidang merupakan himpunan dari garis-garis yang anggotanya juga terdiri dari lebih satu
buah garis. Bidang memiliki ukuran panjang dan juga lebar yang juga diberi nama dengan
menyebutkan sebuah titik-titik sudut dari bidang tersebut.
Contoh :
1. Bidang pada kubus ABCD.EFGH
- Bidang ABCD
- Bidang DCGH
- Bidang BDG
2. Aksioma 2
Jika sebuah garis dan sebuah bidang mempunyai dua buah titik persekutuan, maka garis
seluruhnya terletak pada bidang
3. Aksioma 3
Melalui sebuah titik segaris hanya dapat dibuat sebuah bidang
4. Aksioma 4
Melalui sebuah titik yang berada di luar sebuah garis tertentu, dapat dibuat sebuah garis yang
sejajar dengan garis tertentu.
Perhatikan gambar diatas, kedudukan titik terletak pada garis dan terletak diluar
garis di analogikan seperti burung yang hinggap di kabel listrik, seperti pada gambar
diatas. Misalkan burung-burung tersebut adalah sebuah titik dan kabel tersebut
merupakan garis, maka burung yang hinggap di kabel listrik (burung yang dilingkari
merah) dapat dikatakan sebagai titik terletak pada garis. Dan gambar burung yang
terbang (burung yang dilingkari biru) dapat dikatakan sebagai titik terletak diluar garis.
a. Titik Terletak Pada Garis
Sebuah titik dikatakan terletak pada garis, jika titik tersebut dapat dilalui oleh garis, seperti
pada gambar berikut ini :
Gambar diatas merupakan lima orang yang mengadakan penyuluhan tentang cara
menanam padi dan ditonton oleh tiga orang anak-anak. Jika orang dewasa dan anak-anak
pada gambar diatas kita misalkan titik, dan lahan atau tanah yang akan ditanami padi kita
misalkan sebagai bidang, maka orang dewasa yang menanam padi di area persawahan
dapat kita sebut sebagai titik-titik yang terletak pada bidang. Sedangkan anak-anak yang
sedang mononton berada diluar area yang ditanami padi disebut sebagai titik yang berada
di luar bidang.
a. Titik Terletak Pada Bidang
Sebuah titik dikatakan terletak pada bidang, jika titik tersebut dapat dilalui oleh bidang,
seperti pada gambar dibawah ini
Titik A terletak pada bidang
b. Titik terletak diluar bidang
Sebuah titik dikatakan terletak di luar bidang, jika titik tersebut tidak dapat dilalui oleh
bidang, seperti pada gambar dibawah ini
Gambar diatas merupakan gambar tiang listrik beserta kabel listrik yang sering
kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita anggap kabel listrik sebagai garis, tentu
kabel listrik lainnya mempunyai kedudukan, hal itulah yang akan dibahas dalam teori
kedudukan garis terhadap garis.
a. Dua Garis Berpotongan
Dua buah garis dikatakan berpotongan jika kedua garis terletak pada sebuah bidang
memiliki sebuah titik persekutuan atau titik potong.
Contoh Soal :
1. Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH dibawah ini :
Pada gambar diatas, rusuk AB sebagai wakil dari garis g, maka tentukan :
- Rusuk kubus yang berpotongan dengan garis g
- Rusuk kubus yang sejajar dengan garis g
- Rusuk kubus yang bersilangan dengan garis g
Penyelesaian :
- Rusuk kubus yang berpotongan dengan garis g adalah AD, AE, BF, dan BC
- Rusuk kubus yang sejajar dengan garis g adalah DC, EF, HG,
- Rusuk kubus yang bersilangan dengan garis g adalah CG, DH, dan FG
2.5 Kedudukan Garis Terhadap Bidang
Kedudukan garis terhadap bidang dapat dibedakan menjadi tiga, yakni garis terletak
pada bidang, garis sejajar bidang, dan garis memotong (menembus) bidang.
a. Garis Terletak Pada Bidang
Sebuah garis dikatakan terletak pada bidang, jika setiap titik pada garis tersebut juga
terletak pada bidang, seperti pada gambar berikut
Gambar di atas merupakan gambar sebuah lorong di suatu sekolah. Lorong tersebut
diapit oleh dua buah dinding. Bagaimana kedudukan kedua dinding tersebut? Untuk
menjawab pertanyaan tersebut Anda harus paham dengan konsep kedudukan bidang
terhadap bidang lainnya.
a. Dua Bidang Sejajar
Dua buah bidang dikatakan sejajar jika kedua bidang tersebut tidak mempunyai
satupun titik persekutuan, seperti pada gambar dibawah ini
Jika kita ingin menggambar bangun ruang ada beberapa konsep dasar yang harus
anda kuasai yakni bidang gambar, bidang frontal, garis frontal, bidang orthogonal, garis
orthogonal, sudut surut dan perbandingan proyeksi. Sekarang perhatikan gambar bangun
kubus ABCD.EFGH di bawah ini.
1. Bidang Gambar
Bidang gambar adalah bidang atau suatu tempat permukaan untuk
menggambar atau melukis bangun ruang. Biasa di notasikan dengan α, β, dan γ
serta mempunyai kekhususan selalu menghadap muka pengamat. Misalnya dalam
kehidupan nyata dicontohkan dengan papan tulis, buku tulis, kain kanvas, dan
lain-lain. Bidang gambar pada gambar di atas adalah bidang α.
2. Bidang Frontal
Bidang frontal adalah bidang yang sejajar dengan bidang tempat gambar
(kertas). Semua bangun yang terletak pada bidang frontal digambar dengan
bentuk dan ukuran sesuai dengan ukuran sebenarnya. Pada gambar di atas yang
merupakan bidang frontal adalah ABFE dan DCGH.
3. Garis Frontal
Garis frontal adalah garis yang terletak pada bidang frontal. Berdasarkan
arahnya garis frontal dibedakan menjadi garis frontal horizontal dan garis frontal
vertikal. Pada gambar di atas yang merupakan garis frontal horizontal adalah AB,
EF, CD dan GH. Sedangkan garis frontal vertikalnya adalah AE, BF, CG, dan
DH.
4. Bidang Orthogonal
Bidang orthogonal adalah bidang yang tegak lurus pada bidang frontal ke
arah depan atau ke arah belakang secara horizontal dan vertikal. Pada gambar di
atas yang merupakan bidang orthogonal adalah ABCD, EFGH, BCGF dan
ADHE.
5. Garis Ortogonal
Garis ortogonal adalah garis yang tegak lurus bidang frontal. Pada gambar
di atas yang merupakan garis orthogonal adalah AD, ED, BC dan FG.
6. Sudut Surut
Sudut surut adalah sudut pada gambar antara garis frontal horizontal arah
ke kanan dengan garis ortogonal arah belakang. Pada gambar di atas yang
merupakan sudut surut adalah sudut yang dibentuk oleh garis AB dan AD, maka
pada gambar di atas besar sudut surut adalah 120°.
7. Perbandingan Proyeksi
Perbandingan proyeksi adalah perbandingan antara panjang ruas garis
ortogonal pada gambar dengan panjang ruas garis itu sebenarnya. Pada gambar di
atas perbandingan proyeksinya adalah 2 : 6 = 1 : 3
Contoh Soal :
Lukislah sebuah kubus PQRS.TUVW dengan ketentuan TUVW frontal, TW horizontal,
panjang rusuk 9 cm, sudut surut 70°, dan perbandingan orthogonal 2:3!
Penyelesaian:
=>Lukis bidang frontal TUVW dengan TW horizontal dan panjang rusuknya 9 cm
=>Lukis garis PT yang membentuk sudut 70° dengan garis TW. Panjang garis PT pada gambar
= 2/3 x 9 cm = 6 cm
=>Lukis garis SW dan PS untuk melengkapi bidang orthogonal TWSP
=>Lukis garis vertikal PQ dan RS yang panjangnya 9 cm
=>Lukis bidang orthogonal horizontal VUQR
Hasil gambarnya:
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jika kita ingin menggambar bangun ruang ada beberapa konsep dasar yang harus
anda kuasai yakni bidang gambar, bidang frontal, garis frontal, bidang orthogonal,
garis orthogonal, sudut surut dan perbandingan proyeksi
B. SARAN
http://mafia.mafiaol.com/2014/04/cara-menentukan-sudut-antara-bidang-dan-bidang-
pada-bagun-ruang.html
http://muhammadredo29.blogspot.com/2013/10/proyeksi.html
http://media.p4tkmatematika.org/proyeksi-titik-pada-garis/
http://mafia.mafiaol.com/2014/04/cara-mencari-besar-sudut-antara-garis-dan-bidang.html
http://mafia.mafiaol.com/2014/04/cara-menghitung-sudut-antara-garis-dan-garis.html
Tim Matematika SMA, 2004. Matematika 1 Untuk SMA Kelas X, Jakarta :
PT. Galaxy Puspa Mega.
Sartono Wirodikromo, 2006. Matematika untuk SMA Kelas X, Jakarta : Penerbit
Erlangga
http://mafia.mafiaol.com/2014/04/cara-menghitung-jarak-bidang-ke-bidang.html
.