Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KAPITA SELEKTA MATEMATIKA

Letak Titik, Garis, Bidang dalam Ruang, Menggambar Bangun Ruang

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta Matematika

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Syaiful.,M.Pd

DISUSUN OLEH:

ANGGIA PUSPARONA (P2A919019)


RESDIANA SAFITHRI (P2A919004)

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA


PASCASARJANA
UNIVERSITAS JAMBI
2020

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis sampaikan kepada


Allah SWT, karena berkat ridho dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul  “Letak Titik, Garis, Bidang dalam Ruang, dan Menggambar Bangun
Ruang”, untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta Matematika.
Sholawat dan salam senantiasa penulis sampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW yang selalu kita nanti-nantikan syafa’atnya di hari kiamat. Dalam
penyusunan makalah ini banyak bantuan yang penulis terima. Oleh karena itu tidak lupa
pula penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada Dr. Syaiful, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Kapita Selekta Matematika.
Makalah ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang materi Letak
Titik, Garis, Bidang dalam Ruang, dan Menggambar Bangun Ruang agar pemahaman
kita tentang materi tersebut bertambah luas., Makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk
itu, jika ada kritik dan saran yang dapat membangun makalah ini kearah yang lebih baik
lagi kami dengan senang hati menerima dan memperbaiki makalah selanjutnya dengan
baik. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang.

September 2020

Penulis

MAKALAH SELEKTA MATEMATIKA


2
OLEH ANGGIA PUSPARONA DAN RESDIANA SAFITRI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG............................................................................................4
B. TUJUAN PENULISAN.........................................................................................4
C. MANFAAT PENULISAN.....................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TITIK, GARIS , BIDANG DALAM RUANG ............................6
B. KEDUDUKAN TITIK TERHADAP GARIS ........................................................8
C. KEUDUKAN TITIK TERHADAP BIDANG........................................................8
D. KEDUDUKAN GARIS TERHADAP GARIS.....................................................12
E. KEDUDUKAN GARIS TERHADAP BIDANG..................................................14
F. KEDUDUKAN BIDANG TERHADAP BIDANG LAINNYA...........................16
G. CARA MEMBANGUN BANGUN RUANG ......................................................18

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN.....................................................................................................22
B. SARAN..................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................24

MAKALAH SELEKTA MATEMATIKA


3
OLEH ANGGIA PUSPARONA DAN RESDIANA SAFITRI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Dalam ilmu pengetahuan, matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat penting.
Matematika digunakan sebagai dasar perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan yang lain.
Salah satunya geometri, geometri adalah ilmu yang membahas tentang hubungan antara
titik, garis, sudut, bidang, dan bangun-bangun ruang. Mempelajari geometri penting,
karena geometri telah menjadi alat utama untuk mengajar seni berpikir. Dengan
berjalannya waktu, geometri telah berkembang menjadi pengetahuan yang disusun secara
menarik dan logis.
Garis dan bidang merupakan salah satu contoh istilah dalam geometri. Konsep garis dan
bidang sering digunakan dalam geometri. Misalnya adalah perpotongan dari dua bidang
akan menghasilkan sebuah garis yang terletak pada dua bidang yang saling berpitingan.
Dari contoh diatas dapat dipahami bahwa garis dan bidang merupakan faktor dasar
geometri, tentunya dengan tidak melupakan bahwa titik juga merupakan dasar dari
geometri. Pada makalah ini, pemateri akan membahas tentang letak titik, garis, bidang
dalam ruang, dan menggambar suatu bangun ruang.

B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian titik, garis, dan bidang pada bangun ruang
2. Menjelaskan kedudukan titik, garis, dan bidang pada bangun ruang
3. Menjelaskan cara menggambar bangun ruang

C. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dari titik, garis, dan bidang pada bangun ruang
2. Mengetahui kedudukan titik, garis, dan bidang pada bangun ruang
3. Mengetahui cara menggambar bangun ruang
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian titik, garis, dan bidang pada bangun ruang

1. Titik

Suatu titik ditentukan oleh letaknya dan tidak mempunyai besaran. Sebuah titik
dilukiskan dengan noktah dan biasanya dinotasikan dengan huruf kapital.
Contoh :
1. • A •B
2. Lihatlah pada kubus ABCD EFGH dibawah ini, titik-titik pada kubus ABCD.EFGH
tersebut adalah A, B, C, D , E , F, G, dan H

2. Garis
Garis adalah himpunan dari titik-titik yang anggotanya terdiri dari lebih satu buah titik. Dan
titik tersebut berderet ke dua arah yang berlawanan hingga jauh tidak terhingga. Model ataupun
representasi dari suatu garis misalkan seperti seutas benang atau tali lurus yang bisa
diperpanjang pada kedua arah yang berlawan hingga jauh tak terhingga. Garis hanya memiliki
ukuran yang panjang, berbeda dengan titik yang diberikan nama menggunakan satu buah dari
huruf capital, garis diberi nama dengan dua buah huruf capital.
Contoh :
1. Lihatlah pada kubus ABCD. EFGH dibawah ini. Garis-garis pada kubus ABCD.EFGH
yaitu AB, CG, BG (diagonal sisi), AG (diagonal ruang).
3. Bidang

Bidang merupakan himpunan dari garis-garis yang anggotanya juga terdiri dari lebih satu
buah garis. Bidang memiliki ukuran panjang dan juga lebar yang juga diberi nama dengan
menyebutkan sebuah titik-titik sudut dari bidang tersebut.
Contoh :
1. Bidang pada kubus ABCD.EFGH
- Bidang ABCD
- Bidang DCGH
- Bidang BDG

a. Aksioma Tentang Garis dan Bidang


1. Aksioma 1
Melalui dua buah titik sembarang yang tidak berhimpit hanya dapat dibuat sebuah garis lurus.

2. Aksioma 2
Jika sebuah garis dan sebuah bidang mempunyai dua buah titik persekutuan, maka garis
seluruhnya terletak pada bidang
3. Aksioma 3
Melalui sebuah titik segaris hanya dapat dibuat sebuah bidang

4. Aksioma 4
Melalui sebuah titik yang berada di luar sebuah garis tertentu, dapat dibuat sebuah garis yang
sejajar dengan garis tertentu.

2.2 Kedudukan Titik Terhadap Garis


Kedudukan titik terhadap garis dibedakan menjadi dua, yaitu titik terletak pada
garis dan titik terletak di luar garis.

Perhatikan gambar diatas, kedudukan titik terletak pada garis dan terletak diluar
garis di analogikan seperti burung yang hinggap di kabel listrik, seperti pada gambar
diatas. Misalkan burung-burung tersebut adalah sebuah titik dan kabel tersebut
merupakan garis, maka burung yang hinggap di kabel listrik (burung yang dilingkari
merah) dapat dikatakan sebagai titik terletak pada garis. Dan gambar burung yang
terbang (burung yang dilingkari biru) dapat dikatakan sebagai titik terletak diluar garis.
a. Titik Terletak Pada Garis
Sebuah titik dikatakan terletak pada garis, jika titik tersebut dapat dilalui oleh garis, seperti
pada gambar berikut ini :

Titik A terletak pada garis g


b. Titik Diluar Garis
Sebuah titik dikatakan terletak diluar garis, jika titik tersebut tidak dapat dilalui garis,
seperti pada gambar berikut ini :

Titik A terletak diluar garis G


Contoh soal :
1. Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH dibawah ini :

Jika garis AB sebagai wakil dari garis g, maka tentukan :


- Titik sudut kubus yang terletak pada garis g
- Titik sudut yang berad di luar garis g
Penyelesaian :
Berdasarkan gambar diatas, maka :
- Titik sudut kubus yang terletak pada garis g adalah A dan B
- Titik sudut yang berada di luar garis g adalah D, E, F, G, dan H

2.3 Kedudukan Titik Terhadap Bidang


Kedudukan titik terhadap bidang dibedakan menjadi dua, yaitu titik terletak pada
bidang dan titik terletak di luar bidang. Perhatikan analogi konsep kedudukan titik
terhadap bidang yang ditampilkan pada gambar dibawah ini

Gambar diatas merupakan lima orang yang mengadakan penyuluhan tentang cara
menanam padi dan ditonton oleh tiga orang anak-anak. Jika orang dewasa dan anak-anak
pada gambar diatas kita misalkan titik, dan lahan atau tanah yang akan ditanami padi kita
misalkan sebagai bidang, maka orang dewasa yang menanam padi di area persawahan
dapat kita sebut sebagai titik-titik yang terletak pada bidang. Sedangkan anak-anak yang
sedang mononton berada diluar area yang ditanami padi disebut sebagai titik yang berada
di luar bidang.
a. Titik Terletak Pada Bidang
Sebuah titik dikatakan terletak pada bidang, jika titik tersebut dapat dilalui oleh bidang,
seperti pada gambar dibawah ini
Titik A terletak pada bidang
b. Titik terletak diluar bidang
Sebuah titik dikatakan terletak di luar bidang, jika titik tersebut tidak dapat dilalui oleh
bidang, seperti pada gambar dibawah ini

Titik A terletak diluar bidang


Contoh Soal :
1. Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH dbawah ini

Bidang DCGH sebagai bidang u, maka tentukan :


- Titik sudut apa saja yang terletak pada bidang u ?
- Titik sudut apa saja yang terletak diluar bidang u ?
Penyelesaian :
Berdasarkan gambar tersebut, maka :
- Titik sudut yang terletak pada bidang u adalah D, C, G, dan H
- Titik sudut yang terletak diluar bidang u adalah A, B, E, dan F
2.4 Kedudukan Garis Terhadap Garis
Ada 3 macam kedudukan garis terhadap garis lainnya, yaitu dua garis
berpotongan, dua garis sejajar, dan dua garis bersilangan. Untuk contoh kehidupan garis
terhadap garis dalam kehidupan sehari-hari perhatikan gambar berikut.

Gambar diatas merupakan gambar tiang listrik beserta kabel listrik yang sering
kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita anggap kabel listrik sebagai garis, tentu
kabel listrik lainnya mempunyai kedudukan, hal itulah yang akan dibahas dalam teori
kedudukan garis terhadap garis.
a. Dua Garis Berpotongan
Dua buah garis dikatakan berpotongan jika kedua garis terletak pada sebuah bidang
memiliki sebuah titik persekutuan atau titik potong.

b. Dua Garis Sejajar


Dua buah garis dikatakan sejajar, jika keadaan garis terletak pada sebuah bidang dan
tidak memiliki persekutuan
c. Dua Garis Bersilangan
Dua buah garis dikatakan bersilangan, jika kedua garis tidak terletak pada sebuah
bidang yang sama

Contoh Soal :
1. Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH dibawah ini :

Pada gambar diatas, rusuk AB sebagai wakil dari garis g, maka tentukan :
- Rusuk kubus yang berpotongan dengan garis g
- Rusuk kubus yang sejajar dengan garis g
- Rusuk kubus yang bersilangan dengan garis g
Penyelesaian :
- Rusuk kubus yang berpotongan dengan garis g adalah AD, AE, BF, dan BC
- Rusuk kubus yang sejajar dengan garis g adalah DC, EF, HG,
- Rusuk kubus yang bersilangan dengan garis g adalah CG, DH, dan FG
2.5 Kedudukan Garis Terhadap Bidang
Kedudukan garis terhadap bidang dapat dibedakan menjadi tiga, yakni garis terletak
pada bidang, garis sejajar bidang, dan garis memotong (menembus) bidang.
a. Garis Terletak Pada Bidang
Sebuah garis dikatakan terletak pada bidang, jika setiap titik pada garis tersebut juga
terletak pada bidang, seperti pada gambar berikut

b. Garis Sejajar Bidang


Sebuah garis dikatakan sejajar bidang jika garis dan bidang tidak mempunyai satu pun
titik persekutuan, seperti pada gambar berikut

c. Garis Memotong (Menembus) Bidang


Sebuah garis dikatakan memotong bidang, jika garis dan bidang mempunyai satu titik
persekutuan yang dinamakan titik potong, seperti pada gambar berikut
Contoh Soal :
1. Perhatikan kubus ABCD.EFGH pada gambar berikut

Bidang DCGH sebagai bidang u, tentukanlah :


- Rusuk kubus yang terletak pada bidang u
- Rusuk kubus yang sejajar dengan bidang u
- Rusuk kubus yang memotong (menembus) bidang u
Penyelesaian :
- Rusuk kubus yang terletak pada bidang u adalah DC, CG, GH, dan DH
- Rusuk kubus yang sejajar dengan bidang u adalah AB, FE, EA, dan FB
- Rusuk kubus yang memotong (menembus) bidang u adalah AD, BC, FG, dan EH

2.6 Kedudukan Bidang Terhadap Bidang Lainnya


Sesama bidang juga saling memiliki kedudukan. Pertama, dua bidang sejajar dan
kedua dua bidang yang saling berhimpit, dan ketiga dua bidang saling berpotongan.
Perhatikan gambar berikut

Gambar di atas merupakan gambar sebuah lorong di suatu sekolah. Lorong tersebut
diapit oleh dua buah dinding. Bagaimana kedudukan kedua dinding tersebut? Untuk
menjawab pertanyaan tersebut Anda harus paham dengan konsep kedudukan bidang
terhadap bidang lainnya.
a. Dua Bidang Sejajar
Dua buah bidang dikatakan sejajar jika kedua bidang tersebut tidak mempunyai
satupun titik persekutuan, seperti pada gambar dibawah ini

Bidang Z sejajar dengan bidang Q


b. Dua bidang saling berhimpit
Dua bidang dikatakan berhimpit, jika setiap titik terletak pada kedua bidang,
seperti pada gambar dibawah ini

Bidang Z berhimpit dengan bidang Q


c. Dua Bidang Saling Berpotongan
Dua bidang dikatakan berpotongan, jika kedua bidang tersebut mempunyai sebuah garis
persekutuan yang disebut garis potong, seperti pada gambar dibawah ini

Bidang D berpotongan dengan bidang K, dengan garis potong garis P.


Contoh soal :
1. Perhatikan kubus ABCD.EFGH pada gambar dibawah ini

Dari gambar diatas, tentukan :


- Tiga pasang bidang yang sejajar
- Dua pasang bidang yang berpotongan
Penyelesaian :
- Bidang ABCD sejajar dengan bidang EFGH, bidang ABFE sejajar dengan bidang
CDHG, dan bidang BCGF sejajar dengan bidang ADHE
- Bidang ABGH berpotongan dengan bidang CDEF dan bidang BCHE berpotongan
dengan bidang ADGF
2. Perhatikan gambar kubus dibawah ini

Bidang sisi CDHG sebagai wakil bidang u. tentukan :


- Bidang sisi kubus yang berhimpit dengan bidang u
- Bidang sisi kubus yang sejajar dengan bidang u
- Bidang sisi kubus yang berpotongan dengan bidang u
Penyelesaian :
- Bidang sisi kubus yang berhimpit dengan bidang u adalah sisi CDHG
- Bidang sisi kubus yang sejajar dengan bidang u adalah ABFE
- Bidang sisi kubus yang berpotongan dengan bidang u adalah ABCD

CARA MENGGAMBAR BANGUN RUANG

Jika kita ingin menggambar bangun ruang ada beberapa konsep dasar yang harus
anda kuasai yakni bidang gambar, bidang frontal, garis frontal, bidang orthogonal, garis
orthogonal, sudut surut dan perbandingan proyeksi. Sekarang perhatikan gambar bangun
kubus ABCD.EFGH di bawah ini.
1. Bidang Gambar
Bidang gambar adalah bidang atau suatu tempat permukaan untuk
menggambar atau melukis bangun ruang. Biasa di notasikan dengan α, β, dan γ
serta mempunyai kekhususan selalu menghadap muka pengamat. Misalnya dalam
kehidupan nyata dicontohkan dengan papan tulis, buku tulis, kain kanvas, dan
lain-lain. Bidang gambar pada gambar di atas adalah bidang α.

2. Bidang Frontal
Bidang frontal adalah bidang yang sejajar dengan bidang tempat gambar
(kertas). Semua bangun yang terletak pada bidang frontal digambar dengan
bentuk dan ukuran sesuai dengan ukuran sebenarnya. Pada gambar di atas yang
merupakan bidang frontal adalah ABFE dan DCGH.

3. Garis Frontal
Garis frontal adalah garis yang terletak pada bidang frontal. Berdasarkan
arahnya garis frontal dibedakan menjadi garis frontal horizontal dan garis frontal
vertikal. Pada gambar di atas yang merupakan garis frontal horizontal adalah AB,
EF, CD dan GH. Sedangkan garis frontal vertikalnya adalah AE, BF, CG, dan
DH.
4. Bidang Orthogonal
Bidang orthogonal adalah bidang yang tegak lurus pada bidang frontal ke
arah depan atau ke arah belakang secara horizontal dan vertikal. Pada gambar di
atas yang merupakan bidang orthogonal adalah ABCD, EFGH, BCGF dan
ADHE.

5. Garis Ortogonal
Garis ortogonal adalah garis yang tegak lurus bidang frontal. Pada gambar
di atas yang merupakan garis orthogonal adalah AD, ED, BC dan FG.

6. Sudut Surut
Sudut surut adalah sudut pada gambar antara garis frontal horizontal arah
ke kanan dengan garis ortogonal arah belakang. Pada gambar di atas yang
merupakan sudut surut adalah sudut yang dibentuk oleh garis AB dan AD, maka
pada gambar di atas besar sudut surut adalah 120°.

7. Perbandingan Proyeksi
Perbandingan proyeksi adalah perbandingan antara panjang ruas garis
ortogonal pada gambar dengan panjang ruas garis itu sebenarnya. Pada gambar di
atas perbandingan proyeksinya adalah 2 : 6 = 1 : 3

Contoh Soal :
Lukislah sebuah kubus PQRS.TUVW dengan ketentuan TUVW frontal, TW horizontal,
panjang rusuk 9 cm, sudut surut 70°, dan perbandingan orthogonal 2:3!

Penyelesaian:
=>Lukis bidang frontal TUVW dengan TW horizontal dan panjang rusuknya 9 cm
=>Lukis garis PT yang membentuk sudut 70° dengan garis TW. Panjang garis PT pada gambar
= 2/3 x 9 cm = 6 cm
=>Lukis garis SW dan PS untuk melengkapi bidang orthogonal TWSP
=>Lukis garis vertikal PQ dan RS yang panjangnya 9 cm
=>Lukis bidang orthogonal horizontal VUQR
Hasil gambarnya:
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang

Kedudukan Titik Terhadap Garis

1. Terletak pada garis


2. Terletak di luar garis

Kedudukan Titik Terhadap Bidang

1. Terletak pada garis


2. Terletak di luar garis

Kedudukan GarisTerhadap Garis Lainnya

1. Dua garis berpotongan


2. Dua garis sejajar
3. Dua garis bersilangan

Kedudukan Garis TerhGaris adap Bidang

1. Garis terletak pada bidang


2. Garis sejajar pada bidang
3. Garis memotong atau menembus bidang

Kedudukan Bidang Terhadap Bidang

1. Dua Bidang Sejajar


2. Dua Bidang Berpotongan
Cara Menggambar Bangun Ruang

Jika kita ingin menggambar bangun ruang ada beberapa konsep dasar yang harus
anda kuasai yakni bidang gambar, bidang frontal, garis frontal, bidang orthogonal,
garis orthogonal, sudut surut dan perbandingan proyeksi

B. SARAN

Dengan Penyusunan portofolio ini, penulis berharap pengetahuan mengenai Letak


titik, garis dan bidang dalam ruang dan menggambar bangun ruang dapat lebih
dipahami lagi oleh orang lain dan dapat diaplikasikan dalam aspek kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA

http://mafia.mafiaol.com/2014/04/cara-menentukan-sudut-antara-bidang-dan-bidang-
pada-bagun-ruang.html
http://muhammadredo29.blogspot.com/2013/10/proyeksi.html
http://media.p4tkmatematika.org/proyeksi-titik-pada-garis/
http://mafia.mafiaol.com/2014/04/cara-mencari-besar-sudut-antara-garis-dan-bidang.html
http://mafia.mafiaol.com/2014/04/cara-menghitung-sudut-antara-garis-dan-garis.html
Tim Matematika SMA, 2004. Matematika 1 Untuk SMA Kelas X, Jakarta :
PT. Galaxy Puspa Mega.
Sartono Wirodikromo, 2006. Matematika untuk SMA Kelas X, Jakarta : Penerbit
Erlangga
http://mafia.mafiaol.com/2014/04/cara-menghitung-jarak-bidang-ke-bidang.html
.

Anda mungkin juga menyukai