Anda di halaman 1dari 6

MODUL 2 MATEMATIKA KELAS XI BDP & MM

Materi : Dimensi Tiga


Guru Bidang Studi : ANDI BUDI SETIAWAN
Nomor HP/ WA : 082 330 512 685
Email : azra2016setiawan@gmail.com
Dikumpulkan terakhir tanggal : 06 April 2020

Petunjuk Pengerjaan:
1. Pelajari materi yang ada di modul 2 Matematika XI secara detail, dan untuk tambahan materi bisa
pakai referensi yang ada di LKS Matematika 2b, bisa juga menggunakan literasi online.
2. Setelah materi dibaca dan dimengerti, kerjakan semua tugas (Tugas 1, 2 dan 3) yang ada di modul 2
Matematika XI dengan menggunakan lembar kertas sebagai lembar jawaban (lembar jawaban bisa
menggunakan kertas biasa, kertas Folio bergaris atau buku tugas matematika)
3. Setelah selesai mengerjakan seluruh soal yang ada di modul 2 Matematika XI, segera di foto dan
dikirim via WA / Email sesuai yang tertera diatas.
4. Untuk lembar jawaban yang sudah dikerjakan disimpan dan dikumpulkan pada saat kegiatan
pembelajaran dimulai kembali

DIMENSI TIGA
A. Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang dalam Ruang
1. Pengertian Titik, Garis dan Bidang

Perhatikan lukisan di samping!!!


Gambar A.1. merupakan sebuah lukisan yang biasa kita lihat di
dinding rumah.
Dari gambar lukisan tersebut, apa saja yang bisa kita tangkap?
Ya…di lukisan itu terdapat titik, garis, dan bidang.
www.google.com
Gambar A.1.
Apa sebenarnya titik, garis, dan
bidang itu???

Untuk memahami pengertian titik, garis dan bidang, Ayo kita perhatikan gambar-gambar berikut ini.
Pada gambar A.2 di samping terdapat bintang. Salah satu bintang
tersebut merupakan contoh dari titik. Titik tersebut tak terhingga
kecilnya.

www.google.com
Gambar A.2
Pada gambar A.3 terlihat kabel, salah satu kabel merupakan contoh
dari garis. Garis mempunyai panjang yang tak terbatas.

www.google.com
Gambar A.3
Pada gambar A.4 merupakan contoh bidang. Bidang mempunyai
panjang yang tak terbatas.

www.google.com
Gambar A.4

KESIMPULAN
Suatu titik merupakan suatu tempat atau posisi dalam ruang. Titik tersebut mempunyai ukuran
yang tak terhingga kecilnya
Suatu garis merupakan himpunan titik-titik berderet yang panjangnya tak terbatas. Suatu
garis tidak mempunyai lebar
Suatu bidang merupakan suatu himpunan garis yang berderet secara rapat dan panjangnya
tak terbatas

2. Kedudukan titik terhadap garis


Sebuah titik dapat terletak di sebuah garis atau di luar garis. Jika titik terdapat di sebuah garis maka jarak
titiknya 0 dan jika titik terletak di luar garis jaraknya dihitung tegak lurus terhadap garis.

Contoh, pada gambar di atas diketahui sebuah titik B terhadap garis g. Titik B
memiliki jarak terhadap garis g sejauh garis putus-putus (B ke B’) dimana B’
merupakan proyeksi tegak lurus titik B pada garis g.

3. Kedudukan titik terhadap bidang


Sebuah titik dapat terletak di sebuah bidang atau di luar bidang. Jika titik terdapat di sebuah bidang
maka jarak titiknya 0 dan jika titik terletak di luar bidang jaraknya dihitung tegak lurus terhadap bidang.
Contoh, pada gambar di atas diketahui sebuah titik P terhadap bidang v.
Titik P diluar bidang v sehingga memiliki jarak terhadap bidang v sejauh
garis tegak (P ke P’) dimana P’ merupakan proyeksi tegak lurus titik p
. pada bidang v

4. Kedudukan garis terhadap garis


Dua buah garis dapat dikatakan sebagai berikut :
 Berpotongan, jika kedua garis bertemu di sebuah titik
 Berhimpit, jika seluruh titik yang dilewati garis g juga
dilewati garis h
 Sejajar, jika kedua garis berada pada bidang yang sama dan
tidak akan bertemu pada suatu titik
 Bersilangan, jika masing-masing garis berada pada bidang
yang saling bersilangan tegak lurus
5. Kedudukan garis terhadap bidang

 Terletak pada bidang, jika seluruh garis berada pada


bidang sehingga seluruh titik pada garis saling berhimpit
dengan titik-titik pada bidang. Tidak ada jarak antara garis
dan bidang.
 Sejajar bidang, jika seluruh titik pada garis memiliki jarak
yang sama terhadap Misal jarak titik A di garis terhadap
titik A’ di bidang adalah sama dengan jarak titik B di garis
terhadap titik B’ di bidang.
 Memotong bidang, jika garis dan bidang saling tegak lurus

5. Kedudukan bidang terhadap bidang

 Berhimpit, jika seluruh titik yang ada di bidang berada


pada bidang .
 Sejajar, jika seluruh titik pada kedua bidang berada pada
jarak yang sama.
 Berpotongan, jika kedua bidang bertemu di sebuah garis.

TUGAS 1.
B. Jarak Titik, Garis dan Bidang
Definisi : Jarak antara dua buah bangun adalah panjang ruas garis penghubung terpendek yang menghubungkan
dua titik pada bangun-bangun tersebut.

1. Jarak Titik ke Titik


Jarak antara dua titik adalah dengan menarik garis hubung terpendek
antara kedua titik tersebut, jadi jarak antara titik A dan B adalah
panjang garis AB.

Jika titik dalam koordinat cartesius maka jarak kedua titik adalah:

2. Jarak titik ke Garis


Jarak titik ke garis adalah jarak terdekat sebuah titik ke garis, jarak terdekat diperoleh dengan
menarik garis yang tegak lurus dengan garis yang dimaksud. Jarak titik B dengan garis g adalah
panjang garis BB’
Jarak Titik dengan bidang
Untuk menentukan jarak sebuah titik pada suatu bidang, maka terlebih
dahulu ditarik garis lurus yang terdekat dari titik ke bidang, sehingga
memotong bidang dan garis tersebut harus tegak lurus dengan bidang.

Misalkan titik B terletak di luar bidang a maka jarak titik B ke bidang a dapat ditentukan sebagai berikut:

Jarak titik B ke bidang a adalah panjang garis BB’


3. Jarak Dua Garis Sejajar

Jika ada dua garis yang sejajar, maka jarak kedua garis
dengan menarik garis yang tegak lurus dengan kedua garis
tersebut. Seperti tampak pada gambar di samping, dimana
garis g dan h adalah dua garis yang sejajar, maka jarak
kedua garis tersebut adalah garis PR.

4. Jarak Antara Dua Garis yang Bersilang


Dua garis dikatakan saling bersilang jika kedua garis tersebut
tidak sejajar dan terletak pada dua bidang yang berbeda,
seperti tampak pada gambar di bawah :

garis AH bersilangan dengan garis FC.


Untuk menentukan jarak kedua garis tersebut di atas lakukan langkah berikut :
a. Buatlah bidang a dan β yang sejajar, dengan ketentuan garis AH pada bidang a dan garis FC pada
bidang β seperti pada gambar di bawah

b. Carilah jarak antara dua bidang ADHE dan bidang BCGF. Sehingga jarak antara garis AH dan FC
adalah garis PQ.

5. Jarak Garis ke bidang yang sejajar


Untuk mengukur jarak garis ke bidang yang sejajar, maka terlebih dahulu kita tentukan titik
sembarang pada garis kemudian kita tarik garis lurus dari titik tersebut ke bidang sehingga garis yang
terbentuk tegak lurus terhadapa bidang. Seperti tampak pada gambar di bawah.

Jarak garis g ke bidang a adalah garik PP’.


6. Jarak Bidang ke Bidang
Untuk mengukur jarak dua bidang, pilihlah sembarang titik pada salah satu bidang kemudian ditarik
garik luruh dari titik yang telah ditentukan ke bidang lainya, sehingga garis yang terbentuk tegak
lurus terhadap kedua bidang. Seperti tampak pada gambar berikut :

Jarak antara bidang β dan a adalah garis AB.

TUGAS 2.
1. Diketahui sebulah balok KLMN.OPQR dengan panjang KL = 15 cm, LM = 8 cm, LP = 10
cm. Hitunglah Jarak titik O ke bidang LNRP.
2.
Gambar diatas adalah prisma segi lima.
Tentukan kedudukan dari:
a. AB dengan ABCDE
b. FG dengan ABCDE
c. BC dengan GH
d. JE dan BC
e. C dengan BC
f. ABCDE dengan FGHIJ

3. Balok ABCD.EFGH mempunyai panjang 12cm, lebar 6 cm dna tinggi 9 cm. Tentukan jarak
antara BE dengan bidang CDHG.
4. Balok ABCD.EFGH mempunyai panjang 8 cm, lebar 6 cm dna tinggi 4 cm. Tentukan jarak
antara ruas garis AD dan FG.
5. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 12 cm. Hitunglah jarak antara titik C
dan bidang BDG.

TUGAS 3.

Kerjakan LKS Uji Kompetensi Bab 5 Dimensi Tiga :

1. Pilihan Ganda (A) nomor 1 – 20.

2. Isian (B) nomor 1 – 10.

Kerjakan semaksimal mungkin, bila ada soal yang belum mengerti / tidak bisa dilewati dan ditandai,
nanti akan dibahas saat tatap muka.

Anda mungkin juga menyukai