Bangun Ruang
1
Tujuan Pembelajaran
(i). Sebuah titik dikatakan terletak pada sebuah garis, jika titik itu dilalui
garis.
(ii). Sebuah titik terletak di luar garis, jika titik itu tidak dilalui garis.
Catatan:
* Sebuah garis dapat dibuat melalui dua buah titik, atau melalui dua buah titik hanya dapat
dilukiskan sebuah garis.
B. Hubungan titik dan bidang
Pengertian:
(i). Sebuah titik dikatakan terletak pada sebuah bidang, jika titik itu dilalui bidang.
(ii). Sebuah titik terletak di luar bidang, jika titik itu tidak dilalui bidang.
Catatan:
* Melalui tiga titik sembarang, paling sedikit dapat dibuat satu bidang.
* Melalui tiga titik yang tidak segaris hanya dapat dibuat satu bidang, atau sebuah bidang tertentu
dapat dibuat melalui tiga titik yang tidak segaris.
* Melalui empat titik sembarang, tidak dapat dibuat sebuah bidang.
Contoh Memahami kedudukan titik dalam bidang
(ii). Dua garis dikatakan sejajar, jika dua garis itu sebidang dan tidak
mempunyai titik persekutuan. Pada Gambar 1.1(b), garis dan
garis m sejajar.
(iii). Dua buah garis dikatakan bersilangan, jika dua buah garis itu
tidak sebidang atau melalui kedua garis itu tidak dapat dibuat
sebuah bidang datar (seperti terlihat pada Gambar 1.1(c)).
Catatan:
* Melalui dua buah garis yang sejajar atau berpotongan hanya dapat dibuat satu bidang, tetapi melalui dua buah garis
yang bersilangan tidak dapat dibuat sebuah bidang.
D. Hubungan garis dan bidang
Pengertian:
(i). Sebuah garis dikatakan terletak pada bidang, jika setiap titik pada
garis terletak juga pada bidang (Gambar 1.2(a)).
(iii). Sebuah garis dikatakan sejajar bidang, jika garis dan bidang
tidak bersekutu pada satu titik pun (Gambar 1.2(c)).
Contoh Memahami hubungan garis dan bidang dalam ruang
(i). Dua bidang dikatakan sejajar, jika kedua bidang itu tidak bersekutu pada satu
titik pun (Gambar 1.3(a)).
(ii). Dua bidang dikatakan berpotongan jika kedua bidang itu mempunyai sebuah
garis persekutuan atau garis potong (Gambar 1.3(b)).
Catatan:
* Dua bidang A dan B dikatakan sejajar jika kedua bidang tersebut berdiri tegak lurus pada suatu garis γ.
* Garis potong bidang v dan w ditulis (v, w).
Contoh Memahami kedudukan dua bidang dalam ruang
Jarak antara dua buah titik adalah panjang garis yang menghubungkan kedua titik itu. Formula untuk
menentukan jarak antara dua titik dalam ruang dapat dilakukan sebagai berikut.
(i) Jika kedua titik telah diketahui atau dapat ditentukan A(xA, yA, zA) dan B(xB, yB, zB), maka jarak AB
adalah
(ii) Jika kedua titik tidak diketahui atau sulit ditentukan, pergunakan rumus-rumus trigonometri pada
segitiga yang dibentuk oleh kedua titik tersebut dan satu titik lainnya.
Untuk perhitungan jarak antara dua titik dalam ruang, kita akan fokus menggunakan cara (ii), yaitu
menggunakan rumus trigonometri, formula luas segitiga, dan teorema Pythagoras pada segitiga siku-
siku.
Contoh Mencermati perhitungan jarak antara dua titik dalam bangun ruang
Pada kubus ABCD.EFGH yang berusuk 6 cm, tentukan jarak titik G ke titik tengah AB.
Pembahasan:
Contoh Memahami perhitungan jarak antara dua titik dalam bangun ruang
Pembahasan:
Anda dapat menguji pemahaman
tentang Jarak antara Dua Titik
dengan mengerjakan soal
LKS 2 pada halaman 9–16.
1.2.2 Jarak Titik ke Garis
Jarak titik P ke garis g adalah panjang ruas garis tegak lurus dari titik P ke garis g atau panjang ruas garis
lurus dari titik P ke titik proyeksinya pada garis g. Pada Gambar 1.4, jarak titik P ke garis g adalah panjang
ruas garis PPʹ.
Cara mencari jarak titik ke garis, kita gunakan rumus trigonometri pada segitiga yang dibentuk oleh titik
yang diproyeksikan dan 2 titik lain pada garis, seperti pada contoh.
Contoh Mencermati perhitungan jarak titik ke garis pada bangun ruang
Diberikan kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk a cm. Hitunglah jarak titik A ke
garis CF.
Pembahasan:
Contoh Memahami perhitungan jarak titik ke garis pada bangun ruang
Diketahui S.PTN merupakan limas segitiga beraturan dengan panjang rusuk tegak SP = cm dan
rusuk alas PN = 12 cm. Hitunglah jarak dari titik S ke ruas garis PM dengan titik M merupakan
titik tengah rusuk TN.
Pembahasan:
Anda dapat menguji pemahaman
tentang Jarak Titik ke Garis
dengan mengerjakan soal
LKS 3 pada halaman 20–21.
1.2.3 Jarak Titik ke Bidang
Jarak antara titik P ke bidang v adalah panjang ruas garis tegak lurus dari titik P ke bidang v.
Perhatikan Gambar 1.5. Titik P terletak di luar bidang v. Dari titik P ditarik garis l tegak lurus terhadap
bidang v dan memotong bidang v di titik Pʹ. Titik Pʹ merupakan proyeksi titik P pada bidang v. Panjang ruas
garis PPʹ adalah jarak titik P terhadap bidang v.
Pembahasan:
Contoh Memahami perhitungan jarak titik ke bidang pada bangun ruang
Pembahasan:
Anda dapat menguji pemahaman
tentang Jarak Titik ke Bidang
dengan mengerjakan soal
LKS 4 pada halaman 26–27.
1.2.4 Jarak antara Dua Garis Sejajar
Berdasarkan aksioma: “melalui sebuah titik di luar suatu garis hanya dapat ditarik satu garis sejajar dengan
garis tersebut”, kita dapat menghitung jarak antara dua garis sejajar dengan mengarahkan persoalannya
menjadi persoalan jarak titik dan garis.
Jarak antara dua garis g dan h yang bersilangan dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut.
1. Jika g dan h saling bersilangan tegak lurus, lukiskan bidang melalui g tegak lurus h. Misalkan
perpotongan antara bidang dan garis h adalah P, jarak garis g dan h sama dengan jarak titik P ke garis
g.
2. Jika g dan h saling bersilangan tidak tegak lurus, lukiskan bidang melalui g sejajar h. Tetapkan titik P
pada h. Jarak garis g dan h sama dengan jarak titik P ke bidang yang dilukis.
Contoh Memahirkan perhitungan jarak antardua garis pada bangun ruang
Pembahasan:
Anda dapat menguji pemahaman
tentang Jarak Dua Garis Sejajar
dan Jarak Dua Garis Bersilangan
dengan mengerjakan soal
LKS 5 pada halaman 32–33.
1.2.6 Jarak antara Garis dan Bidang yang Sejajar
Jarak antara garis dan bidang yang sejajar adalah jarak antara garis tersebut dengan
proyeksinya pada bidang. Hal ini berarti pencarian jarak antara garis dan bidang
yang sejajar serupa dengan cara mencari jarak antara dua garis sejajar. Untuk
memperjelas pengertian proyeksi garis pada bidang, perhatikan Gambar 1.6. Garis
AB terletak di luar bidang v. Garis melalui A tegak lurus terhadap bidang v dan
memotong bidang v di titik Aʹ dan garis g melalui B tegak lurus terhadap bidang v
dan memotong bidang v di titik Bʹ, maka garis AʹBʹ di bidang v merupakan proyeksi
garis AB pada bidang v. Proyeksi garis lurus pada bidang datar, pada umumnya juga
berupa garis lurus.
Contoh Memahami prinsip proyeksi garis pada bidang
Pembahasan:
1.2.7 Jarak Antara Dua Bidang yang Sejajar
Jarak antara dua bidang sejajar u dan v adalah ruas garis AB yang saling tegak lurus
pada kedua bidang tersebut, dengan titik A dan B masing-masing adalah titik tembus
garis AB dengan kedua bidang yang dimaksud.
Hitunglah jarak antara bidang ACH dan bidang BEG pada kubus
ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm.
Pembahasan:
Anda dapat menguji pemahaman
tentang Jarak antara Garis dan
Bidang yang Sejajar dan Jarak
Antara Dua Bidang yang Sejajar
dengan mengerjakan soal
LKS 6 pada halaman 36.
1.3 Sudut dalam Bangun Ruang (Khusus Kelompok
Lintas Minat dan Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu
Alam)
Pada bagian ini, kita akan membahas pengertian tentang sudut antara dua bidang, sudut antara dua
garis, sudut antara garis dan bidang, dan garis tegak lurus bidang.
Jika sudut antara dua bidang sama dengan 90°, maka kedua bidang tersebut disebut saling tegak
lurus.
Memahami perhitungan sudut antara dua bidang
Contoh
Jika dua garis bersilangan, sudut yang dibentuk kedua garis tersebut dapat ditentukan dengan cara
menggeser salah satu garis (posisi tetap sejajar dengan sebelum nya) sampai memotong garis yang lain.
Perhatikan gambar berikut.
Garis k bersilangan dengan garis l. Garis k digeser mendekati garis l, sehingga menghasilkan garis kʹ
yang sejajar k dan memotong garis l di titik P serta membentuk sudut β. Sudut β merupakan sudut
antara garis k dan garis l.
Contoh Mencermati perhitungan sudut antara dua garis pada bangun ruang
Pembahasan:
1.3.3 Sudut antara Garis dan Bidang
Perhatikan gambar berikut.
Garis AB memotong bidang v di titik A. Proyeksi garis AB pada bidang v adalah garis AC. Sudut yang
dibentuk garis AB dan AC merupakan sudut antara garis AB dan bidang v.
Jadi,
Sudut antara garis dan bidang adalah sudut antara garis tersebut dengan proyeksi garis pada bidang.
Contoh Memahami sudut antara garis dan bidang pada bangun ruang
Pembahasan:
Anda dapat menguji pemahaman
tentang Sudut dalam Bangun
Ruang dengan mengerjakan soal
LKS 7 pada halaman 44–46 .