Kelompok 1
1. Ayu Lestari
2. Laela Nur Rohmah
3. Ririn Puspita
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Geometri merupakan salah satu cabang dari matematika yang
memuat konsep mengenai titik, garis, bidang, dan benda-benda ruang
beserta sifat-sifatnya, ukuran-ukurannya, dan hubungannya antara satu
dengan yang lain. Selain itu, padakonteks kehidupan sehari-hari, hal-hal
yang terkait dengan geometri pun seringkali dijumpai oleh siswa, misalnya
melalui bentuk papan tulis, atap rumah, jendela, pintu, danbenda
lainnyayang mengandung unsur dari geometri.
Salah satu topik dalam geometri yang dipelajari oleh siswa di
jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah mengenai dimensi tiga.
Materi dimensi tiga yang diajarkan tersebut meliputi konsep kedudukan
titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga; jarak dari titik ke garis
dan jarak dari titik ke bidang dalam ruang dimensi tiga; serta besar sudut
antara garis dan bidang dan antara dua bidang dalam ruang dimensi tiga.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi
tiga?
2. Bagaimana menentuka kedudukan titik ke garis dan dari titik ke bidang
dalam ruang dimensi tiga?
3. Bagimana menentukan besar sudut antara garis dan bidang dan antara
dua bidang dalam ruang dimensi tiga?
C. Tujuan Penulisan
Untuk menjawab segala permasalahan yang ada pada rumusan
masalah dan mengaplikasikannya dalam bentuk soal.
1
BAB II
TEORI DIMENSI TIGA (BANGUN RUANG)
2
7. Irisan Suatu Bidang Dengan Bangun Ruang
Irisan antara bidang dan bangun ruang merupakan bangun datar yang
dibatasi oleh garis-garis potong antara bidang itu dengan bidang sisi dari
bangun ruang yang bersangkutan serta membagi dua bangun ruang itu.
Ada 2 cara untuk menggambar bangun ruang yaitu :
a) Sumbu afinitas
b) Titik potong diagonal irisan
3
Berdasarkan aksioma - aksioma ini dapat diturunkan dalil -
dalil untuk menentukan sebuah bidang :
1) Sebuah bidang ditentukan oleh tiga titik sebarang yang tidak
segaris
2) Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah garis dan sebuah titik (titik
terletak di luar garis)
3) Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis berpotongan
4) Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis sejajar
4
3. Kedudukan Garis Terhadap Garis Lain
a. Dua Garis Berpotongan
Dua buah garis dikatakan berpotongan, jika kedua garis itu terletak
pada sebuah bidang dan memiliki sebuah titik persekutuan. Titik
persekutuan ini disebut titik potong. Jika dua buah garis berpotongan
pada lebih dari satu titik potong, maka kedua garis ini dikatakan
berimpit
b. Dua Garis Sejajar
Dua buah garis dikatakan sejajar, jika kedua garis itu terletak pada
sebuah bidang dan tidak memiliki satupun titik persekutuan
c. Dua garis bersilangan
Dua buah garis dikatakan bersilangan (tidak berpotongan dan tidak
sejajar) jika kedua garis itu tidak terletak pada sebuah bidang.
d. Aksioma Dua Garis Sejajar
Melalui sebuah titik yang berada di luar sebuah garis tertentu hanya
dapat dibuat sebuah garis yang sejajar dengan garis tertentu.
Dalil tentang dua garis sejajar :
1) Jika garis a sejajar dengan garis b dan garis b sejajar dengan
garis c, maka garis a sejajar dengan garis c..
2) Jika garis a sejajar garis b dan memotong garis c, garis b sejajar
garis a dan juga memotong garis c, maka garis - garis a,b, dan c
terletak pada sebuah bidang.
3) Jika garis a sejajar dengan garis b dan garis b menembus bidang,
maka garis a juga menembus bidang.
5
4. Kedudukan Garis Terhadap Bidang
a. Garis Terletak pada Bidang
Sebuah garis dikatakan terletak pada bidang, jika garis dan bidang
itu sekurang - kurangnya memiliki dua titik persekutuan.
b. Garis Sejajar Bidang
Sebuah garis dikatakan sejajar bidang, jika garis dan bidang itu tidak
memiliki satupun titik persekutuan.
c. Garis Memotong atau Menembus Bidang
Sebuah garis dikatakan memotong atau menembus bidang, jika garis
tersebut dan bidang hanya memiliki sebuah titik persekutuan. Titik
persekutuan ini dinamakan titik potong atau titik tembus.
Sebagai contoh, perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH di bawah
ini :
1) Rus
uk -
6
rusuk kubus yang terletak pada bidang α adalah rusuk - rusuk
EF, EH, FG, dan GH
2) Rusuk - rusuk kubus yang sejajar dengan bidang α adalah
rusuk - rusuk AB, AD, BC, dan CD
3) Rusuk - rusuk kubus yang memotong atau menembus bidang α
adalah rusuk - rusuk AE, BF, CG, dan DH
7
5. Kedudukan Bidang Terhadap Bidang Lain
a. Dua bidang Berimpit
Bidang α dan β dikatakan berimpit, jika setiap titik yang terletak
pada bidang &alpha juga terletakpada bidang β.
b. Dua Bidang Sejajar
Bidang α dan β dikatakan sejajar, jika kedua bidang itu tidak
memiliki satupun titik persekutuan.
c. Dua Bidang Berpotongan
Bidang α dan β dikatakan berpotongan, jika kedua bidang itu
tepat memiliki tepat sebuah garis persekutuan.
8
persekutuan itu adalah berimpit, sejajar, atau melalui sebuah titik..
9
7. Jarak dari Garis ke Garis, Garis ke Bidang, dan Bidang ke
Bidang
1. Jarak dua garis bersilangan
10
Gambar diatas, mencari jarak dari garis AE ke bidang
DBFH yang sejajar, dibuat bidang yang melalui garis AE dimana
bidang tersebut juga memotong tegak lurus bidang DBFH, dari
garis persekutuan antara dua bidang ditarik garis tegak lurus AE.
11
C. Menghitung Sudut Ruang
1. Sudut antara dua garis berpotongan
Dua garis dikatakan berpotongan,maka dua garis tersebut berada
dalam bidang yang sama. Maka menentukan sudut dua garis yang
berpotongan sama seperti menentukan sudut berpotongan pada bidang
datar.
Gambar di atas cara menentukan besar sudut antara dua garis yang
bersilangan DE dan HF
3. Sudut antara garis dan bidang
12
Jika suatu garis tidak tegak lurus pada bidang, maka sudut antara
garis dan bidang adalah sudut lancip yang dibentuk oleh garis dan
proyeksi garis tersebut pada bidang.
13
Penyelesaian:
14
Penyelesaian:
Jarak garis BH dengan garis AC sama dengan yz lihat gambar di
bawah ini :
Lihat gambar di atas jarak kedua bidang sama dengan jarak titik x dan
y (xy)..
BAB III
APLIKASI DIMENSI TIGA DAN PENERAPANNYA
15
Ketika kamu di SMP tentu pernah belajar bangun-bangun ruang antara lain
luas dan volume bangun ruang. Pada materi ini kamu akan mempelajari jarak
dalam ruang, antara lain: jarak antara dua titik, jarak antara titik dan garis dan
jarak antara titik dengan bidang. Untuk itu kalian harus membangun persepsi
tentang ruang, sebab ilustrasi atau gambar dalam ruang tidak dapat dinyatakan
dengan sebenarnya, karena adanya kemiringan bidang yang memuat titik atau
garis yang dimaksud. Banyak sekali manfaat dari pengetahuan tentang jarak ini
dalam kehidupan sehari-hari terutama yang berhubungan dengan bidang teknik
bangunan.
Jika ada dua buah bola, apa yang dimaksud jarak antara keduanya?
Apakah jarak antara kedua pusatnya? Atau lainnya? Bagaimana pula menentukan
jarak antara dua bagian gedung yang satu dengan lainnya agar dapat ditentukan
misalnya kebutuhan kabel untuk keperluan tertentu?
16
Bagaimana menentukan jarak antara kabel jaringan arus kuat yang
melintasi bangunan-bangunan agar medan listrik tidak mengganggu penghuninya
maupun alat-alat elektronik di dalamnya? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
di atas perlu dipahami pengertian dan cara menentukan jarak antara dua benda.
Jika kita membicarakan jarak sering kita dihadapkan pada dua benda. Untuk itulah
pembahasan jarak dalam ruang dilakukan idealisasi dan penyederhanaan agar
sifat-sifat umumnya mudah dipahami.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/19675549/Dimensi_Tiga
17
18