Anda di halaman 1dari 3

1.

Jelaskan keuntungan dan hambatan proses belajar mengajar matematika di daerah dalam
penerapan kurikulum merdeka.
Program Merdeka Belajar menurut Mendikbud akan menjadi arah
pembelajaran ke depan yang fokus pada meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Bukan hanya ditetapkan sebagai upaya solutif untuk menjawab tantangan di
masa mendatang, namun juga memberikan warna dan langkah baru dalam kegiatan
belajar mengajar yang mendorong siswa lebih merdeka dalam berpikir, merdeka
dalam berkarya maupun dalam bertanya. Selain itu, adanya kebijakan program
Merdeka Belajar juga cukup fleksibel dan sesuai di saat kondisi pandemi Covid-19
terjadi, sehingga pembelajaran pun dapat berlangsung dengan tetap kondusif. Akibat
dari adanya program Merdeka Belajar, siswa didorong untuk lebih merdeka dalam
belajar ialah mengubah perspektif pembelajaran. Di mana mulanya kegiatan
pembelajaran di Indonesia lebih berpusat pada guru, kemudian lebih berpusat kepada
siswa. Selama ini kegiatan pembelajaran di Indonesia memang lebih didominasi oleh
pengajar.

Kurikulum merdeka mempunyai beberapa keuntungan dalam pelaksanaanya yaitu


pertama Sederhana tapi lebih fokus artinya bahwa Penerapan kurikulum ini membuat
murid lebih fokus pada pmateri yang esensial dan mengembangkan kompetensi murid.
Hal ini bisa dilihat dari penyampaian bahan ajar yang tidak terburu-buru, namun
mendalam dan bermakna. Kedua yaitu Lebih merdeka Makdudnya lebih merdeka dalam
hal pembelajaran. Murid dibebaskan untuk memilih mata pelajaran yang sesuai minat,
bakat, dan aspirasnya. Jadi baik murid maupun guru dapat mengajar sesuai tahap capaian
dan perkembangannya.

Ketiga lebih interaktif yaitu bahwa Kurikulum Merdeka juga mengenalkan


berbagai metode pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru sesuai dengan kapasitas
muridnya. Salah satunya melalui pembelajaran berbasis proyek (project based learning).
Metode ini memberikan kesempatan kepada murid untuk mengeksplorasi isu-isu yang
berkaitan dengan mata pelajaran, seperti masalah lingkungan, kesehatan, dan lain-lainnya.

Dalam pembelajaran matematika juga dinilai lebih mudah menerapkan konsepnya,


karena dituntut bahwa siswa lebih keratif dimana guru dijadikan sebagai motivator dalam
kegiatan pembelajaran. Misalnya dalam pembuatan proyek matematika dianggap mapu
untuk berkreasi sesuai dengan prijek yang diberikan oleh guru.

Yang menjadi hambatan penerapan kurikulum merdeka dalam pembelajaran matematika


adalah
1. Kurangnya pengalama guru dalam menerapkan kurikulum merdeka.
2. Terbatasnya akses yang dimiliki oleh beberapa daerah dan juga terbatasnya
kemampuan teknilogi dari guru yang ada didaerah
3. Masih minimnya pemahaman kurikulum merdeka karena harus menyesuaikan dan
membuat kembali rancangan pembelajaran
4. Tidak semua guru mampu memanajemen waktu dalam hal penerapan dan pelatihan
kurikulum merdeka yang dibuat oleh pemerintah.
2. Pada standar kompetensi lulusan Sekolah Dasar dan sederajat pada Permendikbudristek
no 5 thn 2022 terdapat satu butir kompetensi yakni, menunjukkan kemampuan numerasi
dalam bernalar menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat matematika untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan diri, lingkungan terdekat, dan masyarakat
sekitar. Uraikan apakah makna butir kompentensi tersebut terdapat pada Permendikbud
no 20 thn 2016.

Makna menunjukkan kemampuan numerasi dalam bernalar menggunakan konsep,


prosedur, fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
diri, lingkungan terdekat, dan masyarakat sekitar pada Permen dikbud nomor 20 tahun
2016 terdapat pada dimensi pengetahuan dan keterampilan yaitu
dimensi pengetahuan berarti peserta didik harus Memiliki pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berkenaan dengan: 1. ilmu pengetahuan, 2. teknologi, 3. seni, 4. budaya, dan 5.
humaniora. Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan regional
dan internasional. Juga dijelaskan bahwa adanya prosedur, konsep faktual, dan
metakognitif.
Kemudian pada dimensi ketrampilan ditegaskan kembali kemampuan Pengetahuan
tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan menggunakannya dalam mempelajari
pengetahuan teknis, detail, spesifik, kompleks, kontekstual dan kondisional berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.

3. Ruang Lingkup Materi Sekolah Menengah Pertama dan sederajat yang ditetapkan pada
Permendikbudristek no 7 thn 2022 tentang standar isi, pada bidang matematika adalah sebagai
berikut. a. operasi aritmetika pada bilangan real diterapkan secara efisien untuk menyelesaikan
masalah kontekstual; b. rasio mencakup pengertian dan penerapannya dalam penyelesaian
masalah. Rasio meliputi skala, proporsi, dan laju perubahan; c. bentuk, persamaan, dan
pertidaksamaan aljabar digunakan untuk menyelesaikan masalah (linear satu variabel dan sistem
persamaan linear dua variabel); d. relasi dan fungsi (domain, kodomain, range) disajikan dalam
bentukbentuk untuk menganalisis dan menyelesaikan masalah yang mencakup pemahaman dan
aplikasi fungsi linear serta pengenalan fungsi nonlinear; e. luas permukaan dan volume bangun
ruang dapat ditentukan untuk menyelesaikan masalah kontekstual; f. konsep dasar geometri,
seperti hubungan antarsudut, sifat-sifat kekongruenan dan kesebangunan, transformasi tunggal,
dan teorema Pythagoras diterapkan untuk menyelesaikan masalah; g. interpretasi data melalui
berbagai tampilan data dan ukuran pemusatan; dan h. peluang dan frekuensi relatif satu kejadian
diterapkan pada suatu percobaan sederhana.
Konten Matematis pada PISA digolongkan atas: a. Space and shape, b. change and relationships,
c. quantity, dan d. uncertainty (OECD, 2006, 2009). Tunjukkan kesesuaian penggolongan Konten
Matematis PISA ini dengan standar isi matematika untuk SMP di atas.

Space and shape


Pada konten ini materi SMP di indonesia bisa ditunjukkan pada
change and relationships
quantity
uncertainty

4. Standar Proses matematika sekolah yang direkomendasikan National Council of Teachers of


Mathematics (NCTM) tahun 2000 terdiri atas 1. Pemecahan masalah, 2. Penalaran dan Bukti, 3.
Komunikasi, 4. Koneksi, dan 5. Representasi. Sementara kemampuan literasi matematis (proses
matematis) pada pemecahan masalah PISA terdiri atas; 1. Komunikasi, 2. Matematisasi, 3.
Representasi, 4. Penalaran dan Argumen, 5. Penggunaan bahasa simbol, fomal, dan teknis,
beserta operasi, 6. Penggunaan alat matematika (OECD 2018). Uraikan kesesuaian Standar
Proses dari NCTM tersebut dengan kemampuan literasi PISA tersebut.

Anda mungkin juga menyukai