Skor capaian Kompetensi pada Domain Bilangan Anda tahun ini 39,67, turun
2,07% dari tahun 2022 (skor 40,51).
Skor capaian Kompetensi pada Domain Aljabar Anda tahun ini 45,67, naik
32,3% dari tahun 2022 (skor 34,52).
Apa saja yang dinilai dari Kompetensi pada Domain Data dan Ketidakpastian?
Kemampuan peserta didik memahami dan menyelesaikan masalah
menggunakan konten data dan ketidakpastian.
Skor capaian Kompetensi pada Domain Data dan Ketidakpastian Anda tahun
ini 47,67, naik 6,36% dari tahun 2022 (skor 44,82).
Skor capaian Kompetensi pada Domain Geometri Anda tahun ini 47,67, naik
27,02% dari tahun 2022 (skor 37,53).
Skor capaian Kompetensi Mengetahui (L1) Anda tahun ini 50,66, naik 12,13%
dari tahun 2022 (skor 45,18).
“Tahap pertama, guru menyadari kesadaran tetapi belum ada tindakan. Kedua,
guru mendeskripsikan pengalaman aktivitas numerasi ke dalam sekolah oleh
peserta didik. Ketiga, guru lebih banyak mulai menggunakan pengalaman itu
dan diterapkan dalam pembelajaran. Keempat, guru semakin bisa menyatukan
pengalaman-pengalaman yang dibawa untuk membangun pembelajaran
numerasi di dalam kelas,” urainya.
Kalau mendengar kata-kata kemampuan numerasi, pasti hal pertama yang ada
di pikiran Bapak dan Ibu Guru adalah matematika, berhitung, atau angka.
Banyak orang mengatakan kemampuan numerasi dibutuhkan supaya nantinya
siswa tidak salah menghitung uang kembalian belanja, menemukan luas
lapangan upacara, atau mengukur tinggi badan. Padahal, kemampuan
numerasi tidak hanya mencakup hal-hal itu lho Bapak dan Ibu Guru.
Tak sedikit juga yang mengatakan kalau siswa pintar matematika, pasti ia bisa
menguasai materi lainnya. Memangnya benar begitu? Seberapa besar sih
manfaat kemampuan numerasi ini untuk seseorang, terutama siswa?
Nah, tulisan ini akan menjelaskan lebih jauh tentang apa itu kemampuan
numerasi dan bagaimana cara meningkatkan kemampuan tersebut bagi siswa.
Saat ini, kemampuan numerasi siswa juga diujikan dalam Asesmen Kompetensi
Minimum (AKM). Jadi, penting banget untuk Bapak dan Ibu Guru mengenalnya
lebih dalam.
Ada pengertian lainnya nih Bapak dan Ibu Guru. Dalam Puspendik
Kemdikbud dituliskan bahwa numerasi adalah kemampuan berpikir
menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk
menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan
untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.
Komponen AKM literasi dan numerasi. (Sumber: Lembar Tanya Jawab AKM
Puspendik Kemdikbud)
Dengan kata lain, kemampuan numerasi atau berhitung mengacu pada
kemampuan untuk menggunakan, menafsirkan, dan mengkomunikasikan
informasi matematika untuk memecahkan masalah yang ada di dunia nyata.
Numerasi tidak sama dengan matematika, dan bukan juga sebuah alternatifnya.
Kemampuan numerasi dibutuhkan untuk membangun jembatan antara
matematika dan dunia nyata.
Lalu, bagaimana cara Bapak dan Ibu Guru membantu siswa meningkat
kemampuan numerasinya?
Sebenarnya, ada banyak cara untuk mendukung siswa lebih mudah memahami
informasi numerik. Cara-cara tersebut dapat membantu informasi numerik
lebih mudah dikomunikasikan, tidak membingungkan, dan lebih mudah
digunakan. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
Dibandingkan menjelaskan dengan kata-kata saja, Bapak dan Ibu Guru bisa
menggabungkannya dengan angka untuk memberikan pemahaman yang
lengkap. Artinya, dalam menjelaskan teks Bapak dan Ibu Guru menyertai
angka-angka, menafsirkan maknanya, dan memberikan informasi deskriptif
untuk menempatkan informasi numerik dalam konteks yang sesuai.
Deskripsikan kegiatan yang melibatkan informasi numerik untuk melatih
pemahaman siswa.
Dalam percakapan di kelas, Bapak dan Ibu Guru bisa menggunakan konsep
matematika untuk menggambarkan apa yang dilihat dan dilakukan bersama.
Saat membagikan buku, jelaskan apa yang sebenarnya sedang Bapak dan Ibu
Guru lakukan, contohnya “Ibu Guru akan membagikan 20 buku ke semua siswa
di kelas”, atau “Desi, tolong bagikan buku ini satu-satu ke teman kamu”.
Dengan percakapan seperti ini, siswa akan terbiasa untuk menggunakan dan
memahami informasi-informasi numerik dalam kehidupan sehari-harinya.
Secara perlahan, kemampuan numerasinya pun akan meningkat.
Tidak hanya dalam percakapan, Bapak dan Ibu Guru juga bisa mengaplikasikan
informasi numerik ke dalam kegiatan yang dekat dengan keseharian siswa.
Jadikan berhitung sebagai bagian dari aktivitas harian mereka. Contohnya saat
siswa melewati pasar untuk sampai ke sekolah, minta mereka untuk
menghitung berapa banyak pedagang yang menjual buah-buahan, atau
menghitung berapa lama waktu yang siswa butuhkan untuk sampai ke sekolah
tepat waktu.
Bapak dan Ibu Guru juga bisa mengembangkan kemampuan numerasi siswa
dengan menggunakan pendekatan yang meliputi semua bidang matematika,
seperti cara berpikir, pemecahan masalah, dan pemahaman konsep.
Bapak dan Ibu Guru perlu menyajikan sebuah masalah matematika, misalnya
minta siswa untuk membagi permen secara merata ke teman-temannya. Dari
perintah itu, siswa akan berpikir tentang apa yang harus mereka ketahui, yaitu
berapa banyak teman dan permen yang ada, lalu bagaimana cara membagi
permen tersebut secara adil.
Cakupan permainan memang sangat luas dan beragam. Jenisnya bisa Bapak
dan Ibu Guru sesuaikan dengan gaya belajar siswa dan target keterampilan apa
yang ingin dicapai. Ada banyak teka-teki berbasis angka di majalah atau
internet yang bisa Bapak dan Ibu Guru pecahkan bersama siswa untuk
mendorong ketertarikan mereka terhadap angka. Tak hanya permainan
berbasis video, Bapak dan Ibu Guru juga bisa menggunakan papan permainan
menjadi sumber pembelajaran berhitung yang menyenangkan, seperti
permainan monopoli.
Ada juga permainan yang bisa dilakukan secara sederhana oleh Bapak dan Ibu
Guru, namun tetap memiliki manfaat yang besar bagi perkembangan numerasi
siswa. Ajak siswa berkeliling sekolah untuk mengumpulkan dedaunan, ranting,
kerikil, dan benda-benda alam lainnya. Siswa Bapak dan Ibu Guru dapat
mengurutkannya ke dalam kelompok berdasarkan ukuran, warna, bentuk, atau
jenisnya. Selain mengenalkan konsep dasar matematika (lebih besar, lebih
kecil, atau sama dengan), kegiatan ini juga mendorong siswa untuk
memecahkan permasalahan yang ada terkait bagaimana cara mengurutkan
benda sesuai perintah yang Bapak dan Ibu Guru berikan.
Satu lagi nih, ada video menarik dari Zenius untuk Guru tentang kemampuan
numerasi dan contoh-contoh soalnya. Silakan tonton videonya di bawah ini
dan sampai bertemu di artikel-artikel lainnya!