Anda di halaman 1dari 10

UNSUR-UNSUR RUANG

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geometri Ruang

Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
5.

Diah Ayu Kusuma W.


Reni Setiyaningrum
Avindita Putri A
Anisah
Septiana Dwi A

11144100042
12144100019
14144100045
14144100046
14144100047

Kelas: II/ A2
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul Unsur-unsur Ruang dengan
harapan dapat bermanfaat dalam menambah ilmu dan wawasan kita.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Geometri Ruang. Dalam
membuat Makalah ini, dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki, kami berusaha
mencari sumber data dari berbagai sumber informasi, terutama dari media internet dan media
cetak.

kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut serta
membantu dalam pembuatan Makalah ini dan beberapa sumber yang kami pakai sebagai data
dan acuan.
Dalam penulisan Makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan - kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan keterbatasan kemampuan yang saya
miliki. Tidak semua bahasan dapat saya deskripsikan dengan sempurna dalam Makalah ini.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan Makalah ini.
Akhirnya kami selaku penyusun berharap semoga Makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi seluruh pembaca.
Yogyakarta, 19 Maret 2015
Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Titik, Garis, dan Bidang
B. Relasi Antara Titik dan Garis dalam Bidang
C. Relasi Antara Titik dan Garis dalam Ruang
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Obyek dari geometri termasuk geomteri ruang, merupakan benda-benda pikiran yang
sifatnya abstrak, misalnya tiiti, garis, bisang, balok, kubus, limas, bola, dan sebagainya. Benda
pikiran dapat diperoleh dari benda nyata dengan melaksanakan abstraksi dan idealisasi.
Untuk memudahkan pembicaraan tentang bangun-bangun geometri seringkali digunakan
gambar atau model dari bangun itu. Model-model bangun geometri itu dapat digunakan sebagai
alata perga dalam kegiatan belajar mengajar.
B.

TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian titik, garis dan bidang


2. Untuk mengetahui hubungan antara titik dan garis dalam ruang
3. Untuk mengetahui titik dan garis dalam bidang

BAB II
PEMBAHASAN
A. TITIK, GARIS, DAN BIDANG
Bagian pembentuk bangun ruang adalah titik, garis dan bidang. Ketiga bagian ini
disebut unsur-unsur ruang. Unsur-unsur titik, garis dan bidang dalam geometri merupakan
istilah-istilah dasar.
1. Titik
Sebuah titik hanya dapat ditentukan oleh letaknya, tetapi tidak mempunyai ukuran
(dikatakan tidak berdimensi). Sebuah titik digambarkan dengan memakai tanda noktah,
kemudian dibubuhi dengan nama titik itu. Nama sebuah titik biasanya menggunakan huruf
kapital seperti A, B, C, P, Q atau R. Pada gambar diperlihatkan dua titik, yaitu titik A dan titik P.

Ciri ciri garis :


1. Tidak mempunyai pangkal
2. Tidak mempunyai ujung
3. Panjangnya tidak terhingga

2. Garis
Sebuah garis(dimaksudkan adalah garis lurus) dapat diperpanjang. Namun mengingat
terbatasnya bidang tempat gambar, sebuah garis hanya dilukiskan sebagian saja. Bagian dari
garis ini disebut wakil garis. Garis hanya mempunyai ukuran panjang, tetapi tidak mempunyai
ukuran lebar. Nama dari sebuah garis dapat ditentukan dengan menyebutkan nama wakil garis itu
dengan memakai huruf kecil g, h, k, atau menyebutkan nama segmen garis dari titik pangkal ke
titik ujung. Pada gambar diperlihatkan dua buah garis, yaitu garis g dan segmen garis AB.

1.
2.
3.

Sifat sifat garis :


Jika diketahui kedua titik sembarang dalam ruang, maka melalui titik itu dapat dibuat satu garis.
Suatu garis dapat diperpanjang secara tak terbatas dikedua arahnya.
Suatu garis mungkin mempunyai banyak nama.

3. Bidang
Sebuah bidang (dimaksudkan adalah bidang datar), dapat diperluas seluas-luasnya. Pada
umumnya, sebuah bidang hanya dilukiskan sebagian saja yang disebut sebagai wakil bidang.
Wakil suatu bidang mempunyai dua ukuran, yaitu panjang dan lebar. Gambar dari wakil bidang
dapat berbentuk persegi atau bujur sangkar, persegi panjang, atau jajargenjang. Nama wakil
bidang dituliskan di daerah pojok bidang dengan memakai huruf , , atau H, U, V, W atau
dengan menyebutkan titik-titik sudut dari wakil bidang itu.Pada gambar diperlihatkan beberapa
bentuk bidang.

Bidang a

Bidang PQRS
B.

RELASI ANTARA TITIK DAN GARIS DALAM BIDANG

1. Relasi antara titik dengan bidang


Contoh titik dalam bidang

Contoh titik diluar bidang

2. Relasi antara garis dengan bidang


Hubungan antara garis dengan bidang antara lain yaitu :
a. Satu garis dalam bidang
1. Jika dua buah titik pada sebuah garis terletak pada sebuah bidang, maka semua titik pada garis
itu terletak pada bidang tersebut.

2. Sebuah garis di katakan menembus sebuah bidang jika garis dan bidang itu mempunyai sebuah
titik persekutuan. Titik itu di sebut titik tembus garis dengan bidang tersebut.

3. Sebuah garis akan sejajar dengan sebuah bidang jika garis itu sejajar dengan salah satu garis
yang terletak pada bidang tersebut.

b. Dua garis dalam bidang


1. Berpotongan
Terletak sebidang dan tidak sejajar.

2. Sejajar
Terletak sebidang dan tidak berpotongan.

Garis m dan garis n sejajar.


Garis m dan garis n membentuk bidang
3. Bersilangan
Tidak berpotongan dan tidak sejajar, dengan kata lain tidak terletak pada sebuah bidang.

c. Dua buah bidang


1. Berimpit
Bidang dan bidang dikatakan berimpit, jika setiap titik yang terletak pada bidang juga
terletak pada bidang atau setiap titik yang terletak pada bidang juga terletak pada bidang .

Daerah ABCD sebagai daerah persekutuan, sehingga dan berimpit.

2. Sejajar
Bidang dan bidang dikatakan sejajar, jika kedua bidang itu tidak mempunyai satu pun titik
persekutuan.

Jika setiap titik di bidang jaraknya sama ke bidang , maka dan sejajar.

3. Berpotongan
Bidang dan bidang yang tidak sejajar akan berpotongan.

Perpotongan dan membentuk


bidang dan ditulis (g).

tepat

sebuah

garis

potong.

C. RELASI ANTARA TITIK DAN GARIS DALAM RUANG

Garis

perpotongan

Titik A terletak pada garis AB dan juga pada garis AD, tetapi titik A tidak terletak pada garis BC.
Titik A adalah titik yang terletak pada bidang ABFE dan tidak terletak pada bidang EFGH. Hal
ini dikatakan juga sebagai: bidang ABFE memuat titik A atau titik A termuat pada bidang ABFE
dan bidang EFGH tidak memuat titik A atau titik A tidak termuat dalam bidang EFGH.
Garis AB terletak pada bidang ABCD, tetapi tidak terletak pada bidang BCGF.
Garis AB termuat pada bidang ABCD dan tidak termuat pada bidang BCGF atau bidang ABCD
memuat garis AB dan bidang BCGF tidak memuat garis AB.

BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Sebuah titik hanya dapat ditentukan oleh letaknya, tetapi tidak mempunyai ukuran
(dikatakan tidak berdimensi). Sebuah garis(dimaksudkan adalah garis lurus) dapat diperpanjang.
Sebuah bidang (dimaksudkan adalah bidang datar), dapat diperluas seluas-luasnya.

DAFTAR PUSTAKA
http://hairunnisatakengon.blogspot.com/2014/03/geometri-ruang.html diakses pada 18 Maret
2015

https://furahasekai.files.wordpress.com/2012/01/titik-garis-dan-bidangfurahasekaiwordpress.pptx
diakses pada 18 Maret 2015
Iswadji, Djoko. Geometri Ruang. IKIP YOGYAKARTA. 1988

https://www.google.co.id/search?
q=satu+garis+dalam+bidang&espv=2&biw=1366&bih=643&source=lnms&tbm=is
ch&sa=X&ved=0ahUKEwi3mPro8_NAhUBRo8KHVq4B8YQ_AUIBigB&dpr=1#tbm=isch&q=relasi+antara+garis+da
n+titik+dalam+ruang

https://www.google.co.id/search?
q=satu+garis+dalam+bidang&espv=2&biw=1366&bih=643&source=lnms&tbm=is
ch&sa=X&ved=0ahUKEwi3mPro8_NAhUBRo8KHVq4B8YQ_AUIBigB&dpr=1#tbm=isch&q=dua+buah+bidang+beri
mpit&imgrc=_
http://matematikaupy.blogspot.co.id/2015/04/contoh-makalah-geometri-ruangtentang_40.html

Anda mungkin juga menyukai