DISUSUN OLEH:
3. Rielfi S (2101070012)
022
1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Sistem Koordinat , Persamaan Kuadrat , Persamaan Lingkaran , Sistem Persamaan Linear”.
Kami menyadari bahwa didalam pembuata makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak terlebih kepada Dosen kami, Ibu Lois Oinike Tambunan
S.Pd.,M.Pd selaku dosen mata kuliah Matematika Dasar.
Pada proses penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik materi maupun
cara penulisannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, sekian dan
terimakasih.
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………2
DAFTAR ISI……………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN
1. PENDAHULUAN………………………………………………….4
2. RUMUSAN MASALAH…………………………………………..4
3. TUJUAN MAKALAH……………..……………………………….4
BAB II PEMBAHASAN
B.PERSAMAAN GARIS.....................................................................11
Pengertian.…………………...............................................................11
Rumus………………………………………………………………..11
C.PERSAMAAN KUADRAT…...........................................................14
Pengertian……………...........................................................................14
Macam macam……………………………………………………......16
D.PERSAMAAAN LINGKARAN…………........................................18
E.PERSAMAAN LINEAR…………………………………………...20
BAB III
1.KESIMPULAN………………………………………………….….28
. 2.SARAN.............................................................................................28
3
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem koordinat merupakan suatu sistem yang menggunakan satu atau lebih bilangan,
untuk secara unik menentukan posisi suatu titik atau unsur geometris lain. Penggunaan sistem
koordinat memungkinkan masalah dalam geometri untuk diterjemahkan ke dalam masalah-
masalah tentang angka dan sebaliknya.Pada makalah ini kami akan membahas lebih dalam
tentang sitem koordinat untuk membantu mempermudah dalam memahami tentang sistem
koordinat .
1.3 Tujuan
4
BAB III
PEMBAHASAN
A.SISTEM KOORDINAT
1. Pengertian
Apa Itu Titik Koordinat? Titik koordinat merupakan kedudukan suatu titik tertentu
pada peta di mana titik tersebut mempertemukan garis vertikal dan garis horizontal pada suatu
peta. Kata koordinat dalam matematika dapat diartikan sebagai bilangan yang dipakai untuk
menunjukkan lokasi suatu titik dalam garis, permukaan, atau ruang.
Pengertian tersebut dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia yang disusun Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan diterbitkan oleh Balai Pustaka.
a.Koordinat Kartesius
Sistem koordinat kartesius terdiri dari dua garis bilangan yang saling tegak lurus. Garis
bilangan horizontal disebut dengan sumbu x dan garis bilangan vertikal disebut dengan sumbu y.
Dilansir dari Cuemath, dua garis tersebut berpotongan di titik 0 dari keduanya dan dilambangkan
sebagai (0,0). Artinya, 0 pada sumbu x dan juga 0 pada sumbu y. Di sebelah kiri titik nol, sumbu
x memiliki nilai negatif dan di bawah titik nol, sumbu y memiliki nilai negatif. Perpaduan dua
garis inilah yang disebut sebagai koordinat kartesian.
5
Dari gambar terlihat titik P (4,2). angka pertaman dari koordinat titik disebut dengan
absis dan angka kedua disebut dengan ordinat. Artinya, 4 adalah absis atau jarak titik secara
horizontal disumbu x. Adapun 2 adalah ordinat atau jarak titik secara vertikal di sumbu y.
Sumbu x dan y diagram kartesius saling berpotongan membentuk sudut 90°. Kedua
sumbu tersebut membagi diagram kartesius menjadi empat buah daerah yang disebut dengan
kuadran I, kuadran II, kuadran III, dan kuadran IV.
6
Kuadran I: absis dan ordinat bernilai positif (+, +).
Kuadran II: absis bernilai negatif dan ordinatnya bernilai positif (–, +).
Kuadran III: absis dan ordinat bernilai negatif (–,–).
Kuadran IV: absis bernilai positif dan ordinat bernilai negatif (+,–).
7
Pembahasan
Dari gambar, diketahui koordinat titik A adalah (−3,3), B(3,3), dan C(3,−1).
Agar terbentuk persegi panjang ABCD, maka D harus terletak di sekitar kuadran III, tepatnya di
titik (−3,−1), seperti yang tampak pada gambar berikut
8
b.KOORDINAT POLAR/ KUTUB
Sistem koordinat kutub dalam suatu bidang terdiri dari satu titik tetap O yang disebut titik asal
atau titik kutub dan sebuah garis berarah yang bermula dari titik asal tersebut, yang disebut
dengan sumbu kutub. Dalam koordinat kutub, setiap titik P dinyatakan dalam pasangan (r, θ), di
mana r adalah jarak titik P ke titik asal, dan θ adalah sudut dari sumbu kutub ke garis OP.
Bilangan r disebut koordinat radial dan q disebut koordinat angular atau sudut kutub dari P.
Sudut dinyatakan dalam angka positif jika diukur berlawanan jarum jam dan dinyatakan dengan
angka negatif jika diukur searah jarum jam.
9
Hubungan antara Koordinat Kutub dan Koordinat Cartesius
Hubungan antara koordinat kutub dan koordinat Cartesius dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Untuk menyatakan koordinat Cartesius dalam koordinat kutub dapat digunakan rumus berikut:
x=r.cos θ →diperoleh dari cos θ =x/r
y=r.sin θ → diperoleh dari sin θ =y/r
Sedangkan untuk menyatakan koordinat kutub dalam koordinat Cartesius dapat digunakan rumus
berikut:
2 2 2
r =x + y → Dalil phytagoras
tan θ =y/x
Contoh:
B.PERSAMAAN GARIS
10
Pengertian persamaan garis lurus
Garis lurus adalah suatu kumpulan titik-titik dengan jumlah tak terhingga serta saling
berdampingan. Garis lurus bisa dinyatakan dalam berbagai bentuk persamaan garis lurus, satu
garis lurus bisa dinyatakan dalam lebih dari satu persamaan.
y = mx
y = -mx
y=a
x=a
ax + by = ab
ax – by = -ab
Gradien
Tetapi, sebelum kita mempelajari lebih lanjut mengenai rumusnya. Kita terlebih dahulu harus
mengetahi 1 komponen yang tidak dapat terlepas dari persamaan garis lurus. Yup, betuk sekali,
yaitu Gradien.
Gradien merupakan suatu perbandingan komponen y dan juga komponen x , atau yang disebut
juga dengan kecondongan sebuah garis. Simbol dari gradien yaitu berupa huruf m.
Gradien juga bisa didefinisikan sebagai suatu nilai yang menyatakan kemiringan suatu garis.
Pada umumnya, nilai gradien dari sebuah persamaan garis lurus dinyatakan lewat perbandingan
Δy/Δx.
11
Cara untuk menentukan gradien pada sebuah garis lurus dalam bidang kartesius juga bisa
dipengaruhi oleh arah kemiringan garis tersebut.
Simak lebih lanjut cara menentukan gradien garis pada pembahasan di bawah ini.
M = komponen X / komponen Y
m=b/a
3. Gradien yang melalui titik nya ( x1, y1 ) dan ( x2, y2 )
Sebagai contoh:
Tentukan persamaan dari garis lurus yang melalui titik pusat ( 0 , 0 ) dan juga bergradien 2
Jawab:
y = mx
y=2x
3. Persamaan Garis Lurus Yang Melalui Titik Nya ( x1 , y1 ) Dan Bergradien m.
y – y1 = m ( x – x1 )
4. Persamaan Garis Lurus Yang Melalui 2 Titik Yaitu ( x1 , y1 ) Dan ( x2 , y2 ).
contoh soal:
entukan persamaan dari garis lurus yang meleati titik potong garis – garis dengan persaamaan 3x
+ 2y – 12 dan 5x + 2y = 16 dan sejajar dengan garis 2x + y = 4 yaitu?
Jawab:
3x + 2y = 12
5x + 2y = 16
_________ –
– 2x = -4
x = -4 / -2 = 2
3x + 2y = 12
3 x 2 + 2y = 12
6 + 2y = 12
2y = 6
y=6/2=3
m1 = -a / b = -2 / 1 = -2
13
m1 = m2 = -2
y – 3 = -2 ( x – 2 )
y – 3 = -2x + 4
2x + y – 3 + 4 = 0
2x + y + 1 = 0
C.PERSAMAAN KUADRAT
Berbeda dengan persamaan linier yang memiliki pangkat tertinggi 1 (satu), pada persamaan di
atas memiliki pangkat tertinggi yaitu 2 sehingga disebut kuadrat.
y = ax2 + bx + c
Dengan a, b, c ∈ R serta a ≠ 0
Keterangan:
x merupakan variabel.
a merupakan koefisien kuadrat dari x2
b merupakan koefisien liner dari x.
c merupakan konstanta
contoh :
14
Diketahui bentuk umum dari persamaan x2 – 3 = 4(x – 2) adalah ax2 + bx + c = 0. Tentukan
nilai a, b, dan c dari persamaan kuadrat tersebut!
Pembahasan:
Pertama, kita haru merubah bentuk persamaan menjadi bentuk umum terlebih dahulu.
2 – 3 = 4(x – 2)
x2 – 3 = 4x – 8
x2 – 3 – 4x + 8 = 0
x2 – 4x + 5 =0
a=1
b = -4
c=5
Jadi, nilai a, b, dan c dari persamaan x2 – 3 = 4(x – 2) berturut-turut adalah 1, -4, dan 5.
1. Akar Real ( D ≥ 0 ) :
»Akar real berlainan bila = D > 0
15
Contoh :
x2 + 4x + 2 = 0 !
Penyelesaian :
Dari persamaan = x2 + 4x + 2 = 0
Diketahui :
a=1
b=4
c=2
Jawab :
D = b2 – 4ac
D = 42 – 4(1)(2)
D = 16 – 8
D = 8 ( D>8, maka akarnya pun merupakan akar real tapi berbeda )
Contoh :
Buktikan bahwa persamaan berikut ini memiliki akar real kembar :
2×2 + 4x + 2 = 0
Penyelesaian :
Dari persamaan = 2×2 + 4x + 2 = 0
Diketahui :
a=2
b=4
c=2
Jawab :
D = b2 – 4ac
D = 42 – 4(2)(2)
D = 16 – 16
D = 0 ( D=0, terbukti bahwa akar real dan kembar )
16
2. Akar Imajiner/ Tidak Real ( D < 0 )
Contoh :
Tentukan jenis akar dari persamaan berikut ini :
x2 + 2x + 4 = 0 !
Penyelesaian :
Dari persamaan = x2 + 2x + 4 = 0
Diketahui :
a=1
b=2
c=4
Jawab :
D = b2 – 4ac
D = 22 – 4(1)(4)
D = 4 – 16
D = -12 ( D<0, maka akar-akarnya adalah tidak real )
x2 + 4x + 3 = 0
Penyelesaian :
Diketahui :
a=1
b=4
c=3
Jawab :
D = b2 – 4ac
D = 42 – 4(1)(3)
D = 16 – 12
D = 4 = 22 = k2 ( Karena D=k2=4 maka akar persamaan adalah akar rasional )
17
D.PERSAMAAN LINGKARAN
Lingkaran dapat digambar dalam diagram kartesius karena lingkaran terbentuk dari kumpulan
titik dengan koordinat tertentu. Lingkaran pada dasarnya adalah sekumpulan titik yang tidak
terhingga jumlahnya dan masing-masing memiliki jarak yang sama terhadap suatu titik pusat.
Titik-titik tersebut membentuk keliling lingkaran. Adapun, jarak antar titik-titik tersebut dengan
titik pusat membentuk jari-jari lingkaran. Persamaan lingkaranlah yang merepresentasikan
koordinat dari titik pusat dan seluruh titik-titik yang membentuk keliling lingkaran.
Bentuk standar persamaan lingkaran terbagi menjadi dua, yaitu persamaan lingkaran dengan titik
pusat (0, 0) dan persamaan lingkaran dengan pusat (a, b)
Jika titik pusat lingkaran berada tepat di perpotongan sumbu x dan sumbu y diagram kartesius
atau titik (0, 0), maka akan mudah menentukan persamaan lingkarannya. Persamaan
lingkarannya hanya perlu mematuhi teorema phytagoras sebagai berikut:
x² + y² = r²
Dengan,
x: koordinat satu titik keliling lingkaran terhadap sumbu x
y: koordinat satu titik keliling lingkaran terhadap sumbu y
r: jari-jari lingkaran
Jika titik pusat lingkaran tidak tepat di titik (0, 0), artinya titik pusat lingkaran memiliki
koordinat yang harus diperhitungkan dalam menentukan persamaan lingkarannya.
18
Pada gambar terlihat bahwa pusat lingkaran berada pada koordinat (a, b), sedangkan satu titik
pada keliling lingkaran diketahui berada pada koordinat (x, y). Untuk mendapat jari-jarinya, kita
harus menggunakan teorema phytagoras.
r² = (koordinat pusat di x – koordinat titik di x)² + (koordinat pusat di y – koordinat titik di y)²
Dilansir dari Math is Fun, persamaan lingkarannya hampir sama dengan titik pusat (0, 0), tetapi
kita perlu menguranginya dengan a dan b. Maka, persamaan lingkaran yang berpusat di titik (a,
b) adalah:
(x – a)² + (y – b)² = r²
19
tersebut dapat diganti menjadi konstanta, sehingga bentuk umum persamaan lingkaran adalah: x²
+ y² + ax + by + c = 0
Contoh soal: Tentukan persamaan lingkaran dititik pusat (4 , 3) dan melalui titik (0 , 0).
a=4
b=3
x=0
y=0
Persamaan linear satu variabel adalah persamaan yang memiliki maksimal satu
variabel berpangkat 1. Bentuknya ax + b = 0, di mana x adalah variabel. Persamaan ini
hanya memiliki satu solusi. Beberapa contohnya adalah:
20
3x = 1
22x-1=0
4x+9=-11
ax + b = 0
Di mana,
Langkah 1: Lakukan transpos alias memindahkan variabel dari satu sisi persamaan ke
sisi lain dari persamaan. Dalam metode transpos, operasi pada variabel yang
dipindahkan akan dibalik.
Dalam persamaan 5x – 9 = -3x + 55, kita transposkan -3x dari ruas kanan ke ruas kiri
persamaan, operasi dibalik pada transposisi dan persamaan menjadi:
5x – 9 +3x = 55
8x – 9 = 55
Langkah 2: Dengan cara yang sama, transpos semua suku konstan di sisi lain
persamaan seperti di bawah ini:
8x – 9 = 55
21
8x = 55 + 9
8x = 64
8x/8 = 64/8
x = 64/8
x=8
5(8) – 9 = -3(8) + 55
40 – 9 = -24 + 55
31 = 31
Contoh Soal
1. Berapakah nilai x dalam persamaan 2x – 4 = 0
Solusi:
2x – 4 = 0
2x = 4
x = 4/2
22
x=2
X,y =variabel
A,b,p,q=koefisien
C,r=konstanta
Penyelesaian SPLDV
Penyelesaian SPLDV bertujuan untuk menentukan nilai yang memenuhi kedua persamaan yang
ada pada SPLDV. Penyelesaian SPLDV terdapat beberapa cara, yaitu:
Metode eliminasi
Pada metode eliminasi ini, menentukan penyelesaian dari variabel dengan cara mengeliminasi
variabel , dan untuk menentukan penyelesaian variabel dengan cara mengeliminasi variabel .
Contoh Soal:
Tentukan nilai x dan y dari persamaan 4x+3y=34 dan 5x+y=37
Jawab:
untuk mencari x
4x+3y=34………(1)
5x+y =37………(2)
4x+3y=34 x1 4x+3y=34
23
5x+y =37 x3 15x+3y =111 -
-11x =-77
x =-77 -11
x =7
Untuk mencari y
4x+3y=34 x5 20x+15y=170
11y=22
y=2
Metode substitusi
Pada metode substitusi, langkah pertama yang dilakukan adalah mengubah salah satu persamaan
menjadi persamaan fungsi, yaitu x sebagai fungsi dari y atau y sebagai fungsi dari x. Kemudian
subtitusikan x atau y pada persamaan yang lain.
Contoh Soal:
Tentukah penyelesaian dari SPLDV berikut:
Jawab:
Ubah persamaan (I) menjadi bentuk fungsi dengan memindahkan variabel ke ruas
kanan menjadi .
24
Kemudian persamaan fungsi disubtitusikan pada persamaan (II), menjadi .
Diperoleh persamaan dan kurangi masing-masing ruas dengan 1, menjadi .
Kemudian bagi kedua ruas dengan 2 menjadi . Hasil variabel disubtitusikan pada salah
satu persamaan awal, misal pada persamaan (I), menjadi , jadi
atau .
Sehingga himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel nya adalah .
Metode eliminasi-subtitusi
Metode ini adalah gabungan dari metode eliminasi dan subtitusi. Pertama eliminasi salah satu
variabel, kemudian penyelesaian dari variabel yang diperoleh disubtitusikan pada salah satu
persamaan.
BAB III
PENUTUP
25
A.KESIMPULAN
1.Sistem koordinat Kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang dengan
menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x dan koordinat y dari titik tersebut
2.Persamaan Garis lurus adalah suatu perbandingan antara koordinat y dan koordinat x dari dua
titik yang terletak pada sebuah garis
3.Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan polinomial berorde dua. Bentuk umum dari
persamaan kuadrat adalah y = ax^2 + bx + c
4. Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama dengan satu titik tertentu.
Yang dimaksud titik tertentu adalah titik pusat lingkaran, sedangkan jarak yang sama adalah jari-
jari lingkaran.
5. Sistem persamaan linier adalah sistem yang terdiri atas dua atau lebih sistem persamaan
linier.Sistem persamaan linier terbagi atas Sistem Persamaan Linier Dua Peubah (SPLDP)
Sistem Persamaan Linier Tiga Peubah (SPLTP .Untuk menentukan Himpunan penyelesaian pada
sistem persamaan linier dapat ditentukan dengan menggunakan metode substitusi, metode
eliminasi, metode grafik
B.SARAN
Perlunya trik khusus untuk menghafal berbagai rumus yang dapat memudahkan siswa dalam
mengerjakan berbagai macam soal yang berkaitan dengan materi yang sudah di jelaskan di atas.
selain itu juga perlunya latihan-latihan soal dari yang mudah hingga yang sukar
DAFTAR PUSTAKA
https://m.kumparan.com/amp/berita-hari-ini/koordinat-kartesius-pengertian-sistem-koordinat-
dan-contoh-soal-1vSaUc5u1z1#referrer=https://www.google.com&csi=0
26
https://www.yuksinau.id/persamaan-garis-lurus/
https://materibelajar.co.id/persamaan-kuadrat/
https://rumus.co.id/persamaan-kuadrat/
https://amp.kompas.com/skola/read/2022/01/26/153210969/persamaan-lingkaran-pengertian-
bentuk-standar-dan-bentuk-umumnya
https://soalfismat.com/contoh-soal-persamaan-lingkaran-dan-penyelesaiannya/amp/
https://www.studiobelajar.com/sistem-persamaan-linear/
SOAL:
1. Titik A (3, 2), B (0, 2), dan C (-5, 2) merupakan titik-titik yang dilewati oleh
garis p. Apabila garis q merupakan garis yang sejajar dengan garis p,
maka garis q akan…
27
2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik (8, 7) dan (12, 13)!
3. Diketahui salah satu akar dari persamaan kuadrat x – 6x + c = 0 adalah 3.
2
28