Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH MENGENAI

SISTEM KOORDINAT , PERSAMAAN GARIS,PERSAMAAN KUADRAT ,


PERSAMAAN LINGKARAN , SISTEM PERSAMAAN LINEAR

DISUSUN OLEH:

1. Fanny Debora Manik (2101070001)

2. Agnes Tresia Dolok Saribu (2101070009)

3. Rielfi S (2101070012)

Dosen Pengampu: Lois Oinike Tambunan S.Pd., M.Pd.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN PEMATANG SIANTAR

022

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Sistem Koordinat , Persamaan Kuadrat , Persamaan Lingkaran , Sistem Persamaan Linear”.

Kami menyadari bahwa didalam pembuata makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak terlebih kepada Dosen kami, Ibu Lois Oinike Tambunan
S.Pd.,M.Pd selaku dosen mata kuliah Matematika Dasar.

Pada proses penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik materi maupun
cara penulisannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, sekian dan
terimakasih.

Pematangsiantar, 18 April 2022

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………2

DAFTAR ISI……………………………………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN………………………………………………….4

2. RUMUSAN MASALAH…………………………………………..4

3. TUJUAN MAKALAH……………..……………………………….4

BAB II PEMBAHASAN

A.SISTEM KOORDINAT .................................................................5


Pengertian…….……….......................................................................5
Jenis jenis……………………………….............................................5

B.PERSAMAAN GARIS.....................................................................11

Pengertian.…………………...............................................................11

Rumus………………………………………………………………..11

C.PERSAMAAN KUADRAT…...........................................................14

Pengertian……………...........................................................................14

Macam macam……………………………………………………......16

D.PERSAMAAAN LINGKARAN…………........................................18

E.PERSAMAAN LINEAR…………………………………………...20

BAB III

1.KESIMPULAN………………………………………………….….28
. 2.SARAN.............................................................................................28

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Matematika pada umumnya identik dengan menghafalkan rumus-rumus tertentu dengan


buku panduan yang sangat tebal dan banyak. Itulah yang menyebabkan para pelajar merasa
bosan untuk belajar matematika.

Sistem koordinat merupakan suatu sistem yang menggunakan satu atau lebih bilangan,
untuk secara unik menentukan posisi suatu titik atau unsur geometris lain. Penggunaan sistem
koordinat memungkinkan masalah dalam geometri untuk diterjemahkan ke dalam masalah-
masalah tentang angka dan sebaliknya.Pada makalah ini kami akan membahas lebih dalam
tentang sitem koordinat untuk membantu mempermudah dalam memahami tentang sistem
koordinat .

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa Pengertian ,jenis Dari Sistem Koordinat ?

2. Apa Pengertian,jenis Dari Persamaan Kuadrat

3. Apa pengertian,jenis Dari Persamaan Lingkaran

4.Apa pengertian jenis Dari Persamaan Linear

1.3 Tujuan

1.Untuk mengetahui pengertian,jenis sistem koordinat

2.Untuk mengetahui pengertian,jenis persamaan kuadrat

3.Untuk mengetahui pengertian,jenis persamaan lingkaran

4. Untuk mengetahui pengertian,jenis persamaan linear

4
BAB III

PEMBAHASAN

A.SISTEM KOORDINAT

1. Pengertian

Apa Itu Titik Koordinat? Titik koordinat merupakan kedudukan suatu titik tertentu
pada peta di mana titik tersebut mempertemukan garis vertikal dan garis horizontal pada suatu
peta. Kata koordinat dalam matematika dapat diartikan sebagai bilangan yang dipakai untuk
menunjukkan lokasi suatu titik dalam garis, permukaan, atau ruang.

Pengertian tersebut dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia yang disusun Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan diterbitkan oleh Balai Pustaka.

2. Jenis jenis koordinat

a.Koordinat Kartesius

Sistem koordinat kartesius terdiri dari dua garis bilangan yang saling tegak lurus. Garis
bilangan horizontal disebut dengan sumbu x dan garis bilangan vertikal disebut dengan sumbu y.
Dilansir dari Cuemath, dua garis tersebut berpotongan di titik 0 dari keduanya dan dilambangkan
sebagai (0,0). Artinya, 0 pada sumbu x dan juga 0 pada sumbu y. Di sebelah kiri titik nol, sumbu
x memiliki nilai negatif dan di bawah titik nol, sumbu y memiliki nilai negatif. Perpaduan dua
garis inilah yang disebut sebagai koordinat kartesian.

Titik koordinat kartersius


Dalam sistem koordinat kartesius ada yang disebut sebagai titik koordinat. Titik koordinat
adalah gabungan dari koordinat x dan y dan dilambangkan dengan (x,y). Dilansir dari Cuemath,
koordinat x suatu titik adalah jarak tegak lurus dari sumbu y dan koordinat y suatu titik adalah
jarak tegak lurusnya dari sumbu x. Misalnya, kita ingin menggambarkan titik koordinat P (4, 2).
Maka, kita harus mencari dahulu koordinat x, yaitu 4 satuan dari titik 0. Setelah mendapat
koordinat x, kita dapat mencari koordinat y yaitu 2 satuan dari sumbu y=0.

5
Dari gambar terlihat titik P (4,2). angka pertaman dari koordinat titik disebut dengan
absis dan angka kedua disebut dengan ordinat. Artinya, 4 adalah absis atau jarak titik secara
horizontal disumbu x. Adapun 2 adalah ordinat atau jarak titik secara vertikal di sumbu y.

Kuadran koordinat kartesius

Sumbu x dan y diagram kartesius saling berpotongan membentuk sudut 90°. Kedua
sumbu tersebut membagi diagram kartesius menjadi empat buah daerah yang disebut dengan
kuadran I, kuadran II, kuadran III, dan kuadran IV.

6
 Kuadran I: absis dan ordinat bernilai positif (+, +).
 Kuadran II: absis bernilai negatif dan ordinatnya bernilai positif (–, +).
 Kuadran III: absis dan ordinat bernilai negatif (–,–).
 Kuadran IV: absis bernilai positif dan ordinat bernilai negatif (+,–).

Contoh soal: Diketahui titik A, B,dan C

pada bidang Kartesius seperti gambar berikut.

Tentukan koordinat titik D agar terbentuk persegi panjang ABCD.

7
Pembahasan

Dari gambar, diketahui koordinat titik A adalah (−3,3), B(3,3), dan C(3,−1).

Agar terbentuk persegi panjang ABCD, maka D harus terletak di sekitar kuadran III, tepatnya di
titik (−3,−1), seperti yang tampak pada gambar berikut

8
b.KOORDINAT POLAR/ KUTUB
Sistem koordinat kutub dalam suatu bidang terdiri dari satu titik tetap O yang disebut titik asal
atau titik kutub dan sebuah garis berarah yang bermula dari titik asal tersebut, yang disebut
dengan sumbu kutub. Dalam koordinat kutub, setiap titik P dinyatakan dalam pasangan (r, θ), di
mana r adalah jarak titik P ke titik asal, dan θ adalah sudut dari sumbu kutub ke garis OP.
Bilangan r disebut koordinat radial dan q disebut koordinat angular atau sudut kutub dari P.
Sudut dinyatakan dalam angka positif jika diukur berlawanan jarum jam dan dinyatakan dengan
angka negatif jika diukur searah jarum jam.

Beberapa contoh koordinat kutub:

9
Hubungan antara Koordinat Kutub dan Koordinat Cartesius
Hubungan antara koordinat kutub dan koordinat Cartesius dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Untuk menyatakan koordinat Cartesius dalam koordinat kutub dapat digunakan rumus berikut:
x=r.cos θ →diperoleh dari cos θ =x/r
y=r.sin θ → diperoleh dari sin θ =y/r

Sedangkan untuk menyatakan koordinat kutub dalam koordinat Cartesius dapat digunakan rumus
berikut:
2 2 2
r =x + y → Dalil phytagoras
tan θ =y/x

Contoh:

B.PERSAMAAN GARIS

10
 Pengertian persamaan garis lurus
Garis lurus adalah suatu kumpulan titik-titik dengan jumlah tak terhingga serta saling
berdampingan. Garis lurus bisa dinyatakan dalam berbagai bentuk persamaan garis lurus, satu
garis lurus bisa dinyatakan dalam lebih dari satu persamaan.

Contoh untuk menyatakan persamaan garis lurus diantaranya yaitu:

 y = mx
 y = -mx
 y=a
 x=a
 ax + by = ab
 ax – by = -ab

Bentuk umum persamaan garis lurus dinyatakan dalam persamaan y = mx + c, di mana m


merupakan gradien, x adalah variabel, serta c merupakan konstanta.

Gradien

Tetapi, sebelum kita mempelajari lebih lanjut mengenai rumusnya. Kita terlebih dahulu harus
mengetahi 1 komponen yang tidak dapat terlepas dari persamaan garis lurus. Yup, betuk sekali,
yaitu Gradien.

Gradien merupakan suatu perbandingan komponen y dan juga komponen x , atau yang disebut
juga dengan kecondongan sebuah garis. Simbol dari gradien yaitu berupa huruf  m.

Gradien juga bisa didefinisikan sebagai suatu nilai yang menyatakan kemiringan suatu garis.
Pada umumnya, nilai gradien dari sebuah persamaan garis lurus dinyatakan lewat perbandingan
Δy/Δx.

Perhatikan cara untuk menentukan gradien pada gambar di bawah ini.

11
Cara untuk menentukan gradien pada sebuah garis lurus dalam bidang kartesius juga bisa
dipengaruhi oleh arah kemiringan garis tersebut.

Simak lebih lanjut cara menentukan gradien garis pada pembahasan di bawah ini.

1. Gradien dari persamaan nya ax + by + c = 0

M = komponen X / komponen Y

2. Gradien yang melalui titik pusat nya ( 0, 0 ) dan titik ( a, b )

m=b/a

3. Gradien yang melalui titik nya  ( x1, y1 ) dan ( x2, y2 )

m = y1 – y2 / x1 – x2 atau m = y2 – y1 / x2 – x1

4. Gradien garis nya saling sejajar  ( / / )

m = sama atau apabila di simbolkan menjadi m1 = m2

5. Gradien garis nya saling tegak lurus ( lawan dan kebalikan )

m = -1 atau  m1 x m2 = -1

Rumus Persamaan Garis Lurus

1. Persamaan Garis Lurus yang Bentuk Umum ( y = mx ).

Persamaan yang melalui titik pusat nya ( 0 , 0 ) serta bergradien m.

Sebagai contoh:

Tentukan persamaan dari garis lurus yang melalui titik pusat ( 0 , 0 ) dan juga bergradien 2

Jawab:

y = mx

y=2x

2. Persamaan Garis Lurus Melalui Titik Sejajar ( y = mx + c ).

Persamaan garis lurus yang / / dengan y = mx serta bergradien m.


12
Persamaan garis yang melalui titik nya ( 0 , c ) serta bergradien m. ( 0 , c ) adalah titik potong
sumbu y.

3. Persamaan Garis Lurus Yang Melalui Titik Nya ( x1 , y1 ) Dan Bergradien m.

Persamaan nya yaitu sebagai berikut:

y – y1 = m ( x – x1 )

4. Persamaan Garis Lurus Yang Melalui 2 Titik Yaitu  ( x1 , y1 ) Dan ( x2 , y2 ).

y – y1 / y2 – y1 = x – x1 / x2 – x1

contoh soal:

entukan persamaan dari garis lurus yang meleati titik potong garis – garis dengan persaamaan 3x
+ 2y – 12 dan 5x + 2y = 16 dan sejajar dengan garis 2x + y = 4 yaitu?

Jawab:

3x + 2y = 12

5x + 2y = 16
_________ –
– 2x = -4
x = -4 / -2 = 2

3x + 2y  = 12

3 x 2 + 2y = 12

6 + 2y = 12

2y = 6

y=6/2=3

Titik potong nya ( 2, 3 ) // 2x + y = 4

m1 = -a / b = -2 / 1 = -2

13
m1 = m2 = -2

y – y1 = m2 ( x – x1 )

y – 3 = -2 ( x – 2 )

y – 3 = -2x + 4

2x + y – 3 + 4 = 0

2x + y + 1 = 0

C.PERSAMAAN KUADRAT

 Pengertian Persamaan Kuadrat


Persamaan kuadrat adalah sebuah persamaan polinomial (suku banyak) yang pangkat
tertingginya 2 atau berorde 2. Salah satu contoh persamaan kuadrat seperti ini:

Berbeda dengan persamaan linier yang memiliki pangkat tertinggi 1 (satu), pada persamaan di
atas memiliki pangkat tertinggi yaitu 2 sehingga disebut kuadrat.

 Bentuk Umum dari Persamaan Kuadrat adalah sebagai berikut:

y = ax2 + bx + c

Dengan a, b, c ∈ R serta a ≠ 0

Keterangan:

 x merupakan variabel.
 a merupakan koefisien kuadrat dari x2
 b merupakan koefisien liner dari x.
 c merupakan konstanta

contoh :

14
Diketahui bentuk umum dari persamaan x2 – 3 = 4(x – 2) adalah ax2 + bx + c = 0. Tentukan
nilai a, b, dan c dari persamaan kuadrat tersebut!

Pembahasan:

Pertama, kita haru merubah bentuk persamaan menjadi bentuk umum terlebih dahulu.

2 – 3 = 4(x – 2)

x2 – 3 = 4x – 8

x2 – 3 – 4x + 8 = 0

x2 – 4x + 5 =0

Persamaan sudah dalam bentuk ax2 + bx + c = 0, maka

a=1

b = -4

c=5

Jadi, nilai a, b, dan c dari persamaan x2 – 3 = 4(x – 2) berturut-turut adalah 1, -4, dan 5.

Macam – Macam Akar Persamaan Kuadrat


Untuk menentukan macam – macam akar persamaan kuadrat, kita juga dapat menggunakan
rumus D = b2 – 4ac. Jika terbentuk nilai D maka kita akan dengan mudah kita menemukan akar
– akarnya. Berikut ini beberapa jenis persamaan kuadrat secara umum :

1. Akar Real ( D ≥ 0 ) :
»Akar real berlainan bila = D > 0

15
Contoh :

Tentukan jenis akar dari persamaan berikut ini :

 x2 + 4x + 2 = 0 !

Penyelesaian :
Dari persamaan = x2 + 4x + 2 = 0

Diketahui :

 a=1
 b=4
 c=2

Jawab :

 D = b2 – 4ac
 D = 42 – 4(1)(2)
 D = 16 – 8
 D = 8 ( D>8, maka akarnya pun merupakan akar real tapi berbeda )

»Akar real sama x1 = x2 bila D = 0

Contoh :
Buktikan bahwa persamaan berikut ini memiliki akar real kembar :

 2×2 + 4x + 2 = 0

Penyelesaian :
Dari persamaan = 2×2 + 4x + 2 = 0

Diketahui :

 a=2
 b=4
 c=2

Jawab :

 D = b2 – 4ac
 D = 42 – 4(2)(2)
 D = 16 – 16
 D = 0 ( D=0, terbukti bahwa akar real dan kembar )

16
2. Akar Imajiner/ Tidak Real ( D < 0 )
 

Contoh :
Tentukan jenis akar dari persamaan berikut ini :

 x2 + 2x + 4 = 0 !

Penyelesaian :
Dari persamaan = x2 + 2x + 4 = 0

Diketahui :

 a=1
 b=2
 c=4

Jawab :

 D = b2 – 4ac
 D = 22 – 4(1)(4)
 D = 4 – 16
 D = -12 ( D<0, maka akar-akarnya adalah tidak real )

3. Akar Rasional (  D = k2  )


Contoh :
Tentukan jenis akar dari persamaan berikut ini :

  x2 + 4x + 3 = 0

Penyelesaian :

Dari Persamaan =  x2 + 4x + 3 = 0

Diketahui :

 a=1
 b=4
 c=3

Jawab :

 D = b2 – 4ac
 D = 42 – 4(1)(3)
 D = 16 – 12
 D = 4 = 22 = k2   ( Karena D=k2=4 maka akar persamaan adalah akar rasional )

17
D.PERSAMAAN LINGKARAN

Persamaan lingkaran merupakan tempat kedudukan titik-titik pada suatu bidang yang


memiliki jarak sama terhadap sebuah titik tertentu.

Lingkaran dapat digambar dalam diagram kartesius karena lingkaran terbentuk dari kumpulan
titik dengan koordinat tertentu. Lingkaran pada dasarnya adalah sekumpulan titik yang tidak
terhingga jumlahnya dan masing-masing memiliki jarak yang sama terhadap suatu titik pusat.

Titik-titik tersebut membentuk keliling lingkaran. Adapun, jarak antar titik-titik tersebut dengan
titik pusat membentuk jari-jari lingkaran. Persamaan lingkaranlah yang merepresentasikan
koordinat dari titik pusat dan seluruh titik-titik yang membentuk keliling lingkaran.

Bentuk standar persamaan lingkaran

Bentuk standar persamaan lingkaran terbagi menjadi dua, yaitu persamaan lingkaran dengan titik
pusat (0, 0) dan persamaan lingkaran dengan pusat (a, b)

Persamaan lingkaran dengan titik pusat pada koordinat (0, 0)

Jika titik pusat lingkaran berada tepat di perpotongan sumbu x dan sumbu y diagram kartesius
atau titik (0, 0), maka akan mudah menentukan persamaan lingkarannya. Persamaan
lingkarannya hanya perlu mematuhi teorema phytagoras sebagai berikut:

x² + y² = r²

Dengan,
x: koordinat satu titik keliling lingkaran terhadap sumbu x
y: koordinat satu titik keliling lingkaran terhadap sumbu y
r: jari-jari lingkaran

Persamaan lingkaran dengan titik pusat pada koordinat (a, b)

Jika titik pusat lingkaran tidak tepat di titik (0, 0), artinya titik pusat lingkaran memiliki
koordinat yang harus diperhitungkan dalam menentukan persamaan lingkarannya.

18
Pada gambar terlihat bahwa pusat lingkaran berada pada koordinat (a, b), sedangkan satu titik
pada keliling lingkaran diketahui berada pada koordinat (x, y). Untuk mendapat jari-jarinya, kita
harus menggunakan teorema phytagoras.

r² = (koordinat pusat di x – koordinat titik di x)² + (koordinat pusat di y – koordinat titik di y)²

r^² = (x – a)² + (y – b)²

r = √(x – a)² + (y – b)²

Dilansir dari Math is Fun, persamaan lingkarannya hampir sama dengan titik pusat (0, 0), tetapi
kita perlu menguranginya dengan a dan b. Maka, persamaan lingkaran yang berpusat di titik (a,
b) adalah:

(x – a)² + (y – b)² = r²

Persamaan lingkaran tersebut adalah bentuk standar dari persamaan lingkaran.

Bentuk umum persamaan lingkaran


Persamaan bentuk standar adalah persamaan lingkaran yang paling sering digunakan. Namun,
persamaan standar berbeda dengan bentum umum persamaan lingkaran. Dilansir dari Lumen
Learning, bentuk umum persamaan lingkaran merupakan hasil perluasan kuadrat binominal
dalam bentuk standard dan penggabungan suku-suku sejenis. Bentuk umum persamaan lingkaran
diturunkan dari persamaan standar. Misalnya, suatu lingkaran berpusat pada titik (1, 2) dan
memiliki jari-jari 3. Maka penurunan persamaannya menjadi: (x – a)² + (y – b)² = r² (x – 1)² + (y
– 2)² = 3² (x² – 2x + 1) + (y² – 4y + 4) = 9 x² +y² – 2x – 4y – 4 = 0 Angka-angka pada persamaan

19
tersebut dapat diganti menjadi konstanta, sehingga bentuk umum persamaan lingkaran adalah: x²
+ y² + ax + by + c = 0

Contoh soal: Tentukan persamaan lingkaran dititik pusat (4 , 3) dan melalui titik (0 , 0).

Penyelesaian soal / pembahasan

Pada soal ini diketahui:

 a=4
 b=3
 x=0
 y=0

Tentukan terlebih dahulu r2 lingkaran dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:


(x – a)2 + (x – b)2 = r2
(0 – 4)2 + (0 – 3)2 = r2
16 + 9 = r2
r2 = 25
Jadi persamaan lingkaran sebagai berikut:
(x – 4)2 + (y – 3)2 = 25

E.SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Sistem persamaan linear adalah persamaan-persamaan linear yang dikorelasikan untuk


membentuk suatu sistem. Sistem persamaannya bisa terdiri dari satu variabel, dua variabel atau
lebih. Dalam bahasan ini, kita hanya membahas sistem persamaan linear dengan dua dan tiga
variabel.

 Jenis jenis persamaan linear

1.sistem persamaan linear satu variabel(SPLSV)

Persamaan linear satu variabel adalah persamaan yang memiliki maksimal satu
variabel berpangkat 1. Bentuknya ax + b = 0, di mana x adalah variabel. Persamaan ini
hanya memiliki satu solusi. Beberapa contohnya adalah:

20
 3x = 1
 22x-1=0
 4x+9=-11

Bentuk umum persamaan linear satu variabel direpresentasikan sebagai:

ax + b = 0

Di mana,

 ‘a’ dan ‘b’ adalah bilangan real.


 Baik ‘a’ dan ‘b’ tidak sama dengan nol.

Jadi, bentuk umum persamaan linear satu variabel adalah ax + b = 0.

Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variabel


Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan persamaan yang satu ini.
Di bawah ini adalah cara yang bisa kamu coba.

Untuk menyelesaikan persamaan dengan variabel di kedua sisi, langkah-langkah


berikut diikuti:

Kita ambil contoh persamaan: 5x – 9 = -3x + 55

Langkah 1: Lakukan transpos alias memindahkan  variabel dari satu sisi persamaan ke
sisi lain dari persamaan. Dalam metode transpos, operasi pada variabel yang
dipindahkan akan dibalik.

Dalam persamaan 5x – 9 = -3x + 55, kita transposkan -3x dari ruas kanan ke ruas kiri
persamaan, operasi dibalik pada transposisi dan persamaan menjadi:

5x – 9 +3x = 55

8x – 9 = 55

Langkah 2: Dengan cara yang sama, transpos semua suku konstan di sisi lain
persamaan seperti di bawah ini:

8x – 9 = 55

21
8x = 55 + 9

8x = 64

Langkah 3: Bagi persamaan dengan 8 di kedua sisi persamaan.

8x/8 = 64/8

x = 64/8

x=8

Kemudian untuk mengecek jawaban, masukan nilai x yang ditemukan ke dalam


persamaan.

5(8) – 9 = -3(8) + 55

40 – 9 = -24 + 55

31 = 31

Contoh Soal
1. Berapakah nilai x dalam persamaan  2x – 4 = 0

Solusi:

2x – 4 = 0

2x = 4

x = 4/2

22
x=2

Jadi, x = 2 adalah jawabannya.

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)


Sistem persamaan linear dua variabel adalah sistem persamaan linear yang terdiri dari dua
persamaan dimana masing-masing persamaan memiliki dua variabel. Bentuk umum SPLDV

X,y =variabel

A,b,p,q=koefisien

C,r=konstanta

Penyelesaian SPLDV

Penyelesaian SPLDV bertujuan untuk menentukan nilai yang memenuhi kedua persamaan yang
ada pada SPLDV. Penyelesaian SPLDV terdapat beberapa cara, yaitu:

Metode eliminasi
Pada metode eliminasi ini, menentukan penyelesaian dari variabel   dengan cara mengeliminasi
variabel  , dan untuk menentukan penyelesaian variabel   dengan cara mengeliminasi variabel  .

Contoh Soal:
Tentukan nilai x dan y dari persamaan 4x+3y=34 dan 5x+y=37

Jawab:
untuk mencari x

4x+3y=34………(1)

5x+y =37………(2)

4x+3y=34 x1 4x+3y=34

23
5x+y =37 x3 15x+3y =111 -

-11x =-77

x =-77 -11

x =7

Untuk mencari y

4x+3y=34 x5 20x+15y=170

5x+y =37 x4 20x+4y =148 -

11y=22

y=2

Maka nilai x=7 dan y=2

Metode substitusi
Pada metode substitusi, langkah pertama yang dilakukan adalah mengubah salah satu persamaan
menjadi persamaan fungsi, yaitu x sebagai fungsi dari y atau y sebagai fungsi dari x. Kemudian
subtitusikan x atau y pada persamaan yang lain.

Contoh Soal:
Tentukah penyelesaian dari SPLDV berikut:

Jawab:
Ubah persamaan (I) menjadi bentuk fungsi   dengan memindahkan variabel   ke ruas
kanan menjadi  .

24
Kemudian persamaan fungsi   disubtitusikan pada persamaan (II), menjadi  .
Diperoleh persamaan   dan kurangi masing-masing ruas dengan 1, menjadi  .
Kemudian bagi kedua ruas dengan 2 menjadi  . Hasil variabel   disubtitusikan pada salah
satu persamaan awal, misal pada persamaan (I), menjadi  , jadi   
atau  .

Sehingga himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel nya adalah  .

Metode eliminasi-subtitusi
Metode ini adalah gabungan dari metode eliminasi dan subtitusi. Pertama eliminasi salah satu
variabel, kemudian penyelesaian dari variabel yang diperoleh disubtitusikan pada salah satu
persamaan.

BAB III

PENUTUP

25
A.KESIMPULAN

1.Sistem koordinat Kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang dengan
menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x dan koordinat y dari titik tersebut

2.Persamaan Garis lurus adalah suatu perbandingan antara koordinat y dan koordinat x dari dua
titik yang terletak pada sebuah garis

3.Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan polinomial berorde dua. Bentuk umum dari
persamaan kuadrat adalah y = ax^2 + bx + c

4. Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama dengan satu titik tertentu.
Yang dimaksud titik tertentu adalah titik pusat lingkaran, sedangkan jarak yang sama adalah jari-
jari lingkaran.

5. Sistem persamaan linier adalah sistem yang terdiri atas dua atau lebih sistem persamaan
linier.Sistem persamaan linier terbagi atas Sistem Persamaan Linier Dua Peubah (SPLDP)
Sistem Persamaan Linier Tiga Peubah (SPLTP .Untuk menentukan Himpunan penyelesaian pada
sistem persamaan linier dapat ditentukan dengan menggunakan metode substitusi, metode
eliminasi, metode grafik

B.SARAN

Perlunya trik khusus untuk menghafal berbagai rumus yang dapat memudahkan siswa dalam
mengerjakan berbagai macam soal yang berkaitan dengan materi yang sudah di jelaskan di atas.
selain itu juga perlunya latihan-latihan soal dari yang mudah hingga yang sukar

DAFTAR PUSTAKA

https://m.kumparan.com/amp/berita-hari-ini/koordinat-kartesius-pengertian-sistem-koordinat-
dan-contoh-soal-1vSaUc5u1z1#referrer=https://www.google.com&csi=0

26
https://www.yuksinau.id/persamaan-garis-lurus/
https://materibelajar.co.id/persamaan-kuadrat/
https://rumus.co.id/persamaan-kuadrat/
https://amp.kompas.com/skola/read/2022/01/26/153210969/persamaan-lingkaran-pengertian-
bentuk-standar-dan-bentuk-umumnya
https://soalfismat.com/contoh-soal-persamaan-lingkaran-dan-penyelesaiannya/amp/
https://www.studiobelajar.com/sistem-persamaan-linear/

SOAL:
1. Titik A (3, 2), B (0, 2), dan C (-5, 2) merupakan titik-titik yang dilewati oleh
garis p. Apabila garis q merupakan garis yang sejajar dengan garis p,
maka garis q akan…

27
2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik (8, 7) dan (12, 13)!
3. Diketahui salah satu akar dari persamaan kuadrat x  – 6x + c = 0 adalah 3.
2

Tentukan nilai c yang memenuhi persamaan kuadrat tersebut.


4.  Persamaan garis singgung lingkaran  di titik (7,
1) adalah.
5.  Nilai p, yang memenuhi persamaan 4p + 3q = 20  dan 2p – q = 3 adalah

28

Anda mungkin juga menyukai