Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL BUSINESS PLAN

“STRIKE COOL BOBA”

Anggota Kelompok:

Hamdan Hadi Sumadyo

Fahrun Nur Kholik Bahalwan

Ardin Nafal Habibi

SMA Luqman al Hakim

Pesantran Hidayatullah Surabaya

2021
LOGO USAHA

STRIKE

COOL BOBA

LATAR BELAKANG LOGO

Strike Cool Boba merupakan sebuah bisnis yang memproduksi dan menjual minuman tetapi
tidak seperti biasanya. Dengan modifikasi rasa keju, cokelat, cokelat putih, buah, dan sebagainya
yang membuat minuman ini berbeda dan menjadi unik dengan varian warna. Usaha ini adalah
usaha yang kemudian dipromosikan melalui media sosial ( instagram, WhatsApp, Line,
dsb).minuman ini merupakan minuman modern yang sudah menjadi tren di indonesia yang
cocok menemani seseorang dipagi hari ketika keadaan suasana yang panas dan menghilangkan
rasa haus. Selain itu munuman ini dapat dijadikan sebagai dessert atau bisa dijadikan makanan
pereda haus dengan kandungan khasiat dari isian teh dengan susu tersebut.

Latar belakang
Pada jaman modern ini semakin banyak bisnis bisnis kuliner yang bermunculan di
pasaran. semakin banyaknya bisnis tersebut dapat ditandai dengan banyaknya bermunculan
restoran, cafe, toko, bahkan yang hanya berbasis stand. berbagai macam minuman ditawarkan
dengan ciri khas masing masing penjual.
Semakin banyak ragam minuman – minuman yang bermunculan dari yang berupa juice, kopi,
sari buah, bubble tea dan lain lainnya. Di Jakarta terdapat stand minuman bubble tea yang masih
setia menjajakan produk bubble teanya sampai sekarang. Berbagai pilihan rasa disajikan dan
harga yang terjangkau membuat mereka mampu bertahan di dunia bisnis kuliner yang semakin
berkembang.
Bubble tea memang memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan minuman – minuman
lainnya. dimana minuman ini menggunakan bubble tapioka di dalam minumannya dan
ditambahkan bubuk perasa sesuai permintaan konsumen.
Salah satu yang masih menjual dan mengembangkan minuman bubble tea ini adalah Hop Hop
Bubble Drink. Hop Hop Bubble Drink mulai berkiprah sejak tahun 2001 sampai sekarang. Hop
Hop Bubble Drink selalu berinovasi dalam pilihan rasa yang bisa dinikmati oleh para
konsumennya.
Namun Hop Hop Bubble Drink memiliki kekurangan di dalam hal promosi produk produk
mereka sendiri dimana hanya terdapat website dan ilustrasi ilustrasi produk di outletnya.
Pengenalan akan produk produk yang diciptakan oleh Hop Hop Bubble Drink ini sangat
dibutuhkan agar konsumen lebih mengenal produk produk Hop Hop Bubble Drink. Perancangan
komunikasi visual dalam mendukung promosi dibutuhkan untuk mempermudah konsumen dari
Hop Hop Bubble Drink lebih mengenali produk produk yang dijual. Perancangan ini diharapkan
dapat membantu konsumen untuk lebih mengenal produk produk dari Hop Hop Bubble Drink
A. Gambaran unit bisnis
Bangsa Indonesia dikenal dunia sebagai bangsa yang memiliki kekayaan alam
yang sangat melimpah. Namun disamping itu, sumber daya manusia (SDM) yang
dimiliki tidak sepadan dengan melimpahnya kekayaan alam tersebut. Hal itulah yang
membuat para penjajah dapat bertahan lama dalam menduduki wilayah Indonesia dan
mereka memanfaatkan keadaan tersebut untuk kepentingan mereka sendiri tanpa
memberi imbalan pada penduduk pribumi sendiri.
Setelah bangsa Indonesia merdeka dan mengenal teknologi seperti saat ini, tetap
saja bangsa Indonesia belum sepenuhnya memanfaatkan kekayaan alam yang melimpah
tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Terbukti dengan masih banyaknya
Indonesia mengimpor kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan masyarakatnya. Padahal
jika dilihat dari kekayaan alam yang melimpah, banyak sekali komoditi yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia dan bila perlu Indonesia dapat mengekspor
komoditi tersebut. Komoditi yang melimpah tersebut salah satunya adalah tanaman teh.
Yang dapat ditemui dari hasil tanaman teh biasanya berupa minuman. Sekarang
ini, banyak industri minuman kreatif yang menggunakan hanya pada daunnya saja.
Apabila meninjau kembali Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki dan dapat
dimanfaatkan dengan optimal, tanaman teh tidak hanya dapat dijadikan minuman yang
sangat bervariasi. Bahkan daun teh dapat dimanfaatkan menjadi salah satu bahan
pengobatan tradisional.
B. Analisis produksi
1. Bahan baku dan bahan penolong
 Bahan baku yang sering digunakan:
 100 ml air panas.
 100 gr tepung tapioka.
 30 gr/ 1 bungkus nutrijel cokelat.
 1 sdm cokelat bubuk.
 1/4 sdm garam.
 Bahan penolong yang sering digunakan:
 2 sdm gula pasir.
 Air dingin.
 Susu kental manis.
 Es batu.
 200 gr Gula Aren
2. Peralatan yang digunakan
 Cup/gelas, Sedotan, Sekop ice, dan Sendok Pengaduk Panjang.
 Mesin Sealer Cup.
 Saringan Bubble dan saringan teh.
 Shaker.
 Sendok Bubuk.
3. Proses produksi
Proses pembuatan boba dilakukan dengan menggunakan bahan dasar yaitu tepung
tapioka, gula merah dan air. Mula mula, boba yang terbuat dari tepung tapioka
dimasukkan ke mesin pembentuk boba hingga bentuknya bulat. Kemudian boba juga
dimasukkan dalam alat seperti steamer sekitar 40 menit.
4. Produk yang dihasilkan selama 1 tahun
 Boba milk tea.
 Cheesy milky boba.
 trawberry macchiato boba.
 Matcha boba fresh milk.
 Boba thai milk tea.
 Mangga bubble cokelat.
5. Bahan yang dibutuhkan selama 1 tahun
 Tepung tapioka.
 Cokelat bubuk.
 Gula pasir.
 Air panas.
 Es batu.
 Susu kental manis.
6. Pengembangan produk
Bisnis minuman boba ini semakin meningkat seiring dengan semakin
berkembangnya tren bisnis boba serta didukung sistem penjualan secara online. Maka
Usaha ini adalah usaha yang kemudian dipromosikan melalui media sosial
(instagram, WhatsApp, Line, dsb).
C. ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN
a. Analisis pasar
1. Gambaran Umum Pasar dan Sasaran
Usaha penjualan “strike cool boba” ini merupakan usaha kecil yang
dijalankan dari awal dengan membuka satu outlet yang berlokasi di Surabaya.
Jika usaha ini berhasil atau sukses dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan,
maka pemilik akan memperbesar usaha ini dengan membuka cabang-cabang.
b. Gambaran tentang 4 P dan STP
1. Product
Produk strike cool boba ini merupakan makanan pengantar atau Dessert
yang cocok diminum untuk para penggemar jajanan khas indonesia. Disamping
itu minuman ini tidak menggunakan bahan pengawet yang membahayakan dan
aman dikonsumsi. Untuk menarik minat pelanggan, produk minuman strike cool
boba dikemas dan disajikan menarik, praktis, dan siap diminum.
2. Price
Harga jual produk stikre cool boba disesuaikan dengan harga para pesaing
yakni seharga Rp. 10.000,00 untuk satu cup minuman dengan tampilan menarik
serta rasa yang lezat dan berkhasiat tinggi, Strike cool boba ini dapat menarik
minat para konsumen dan juga kaya akan khasiat serta sebagai minuman peredah
haus.
3. Place
Tempat yang kami gunakan dalam usaha ini adalah tempat yang berlokasi
strategis di pinggir jalan raya dan dapat diakses oleh kendaraan pribadi maupun
umum.
4. Promotion
Promosi yang akan kami lakukan dengan menyebarkan brosur tempat-
tempat ramai dan menyebarkannya di sosial media seperti Blogger, Facebook,
Twitter, dan lain-lain. Pada bulan-bulan pertama kami juga akan memberikan
diskon maupun potongan harga kepada para konsumen, agar para konsumen
tertarik terhadap produk kami dan dapat berkunjung kembali.
5. Segmening
a. Demografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok
kelompok berdasarkan variabel demografis seperti: Usia, jenis kelamin,
besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan.
1. Umur
Produk strike cool boba ini dapat dikonsumsi oleh kaum anak-anak hingga
dewasa.
2. Jenis Kelamin
Produk strike cool boba dapat dikonsumsi oleh semua jenis kelamin.
3. Pendapatan
Produk strike cool boba ini dapat dibeli dengan pendapatan konsumen,
dimana pendapatan konsumen golongan menengah keatas dan golongan
menengah kebawah. Karena produk strik cool boba memiliki harga yang
terjangkau untuk golongan menengah keatas dan golongan menengah
kebawah.
4. Segmentasi Demografik Multivariasi
Produk strike cool boba ini diarahkan pada segmentasi umur, jenis kelamin
dan pendapatan sehingga produk dapat secara maksimal diterima oleh
konsumen dan memberikan suatu kepuasan konsumen.
6. Targeting
Setelah memetakan pasar, tahap targeting adalah membidik kelompok
konsumen mana yang akan kita sasar atau strategi target market. Setiap
perusahaan pasti mempunyai target penjualan produksinya, dalam hal ini target
pemasaran strike cool boba adalah anak – anak, remaja hingga dewasa. Hal ini
disebabkan karena produk strike cool boba memiliki tampilan yang unik dan
menarik bagi anak – anak dan remaja dan juga rasa yang lezat serta berkhasiat
tinggi. Terlebih untuk para remaja atau dewasa yang memiliki hobby mencari
minuman-minuman yang unik, namun tidak menghilangkan ciri khas negara
Indonesia.
7. Position
Pada posisi pasar strike cool boba merupakan minuman yang mempunyai
khasiat tinggi tanpa adanya bahan-bahan yang berbahaya. Kami juga berinovasi
pada rasa yang mempunyai berbagai varian warna dan rasa yang lezat dan
memiliki kandungan yang berkhasiat dan mampu memberikan kesan cantik, dan
lezat agar konsumen lebih tertarik dan juga diimbangi oleh bahan dasar yang
memberikan khasiat yang baik.
D. ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA
1 Struktur Organisasi
Dalam menjalankan bisnisnya, Strike Cool Boba membutuhkan beberapa tenaga
kerja agar dapat beroperasi, oleh karena itu pemilik Strike Cool Boba telah menyusun
suatu struktur organisasi yang diharapkan dapat menunjang bisnis yang sedang
dijalankan
Gambar Struktu Organisasi Strike Cool Boba

Owner

Manager 1 Manager 2

Staff Koki

Pelayan

2 Spesifikasi Jabatan
Untuk menjelaskan masing-masing jabatan dalam struktur organisasi Strike Cool
Boba maka diperlukan suatu uraian pekerjaan sebgai berikut:
 Nama Jabatan: Owner/ Pemilik Usaha
Hubungan Organisasi: Dengan Manager dan Karyawan
Ringkasan Pekerjaan; Pemilik usaha adalah pengendali dan pembuat
keputusan tertinggi yang menyangkut kelangsungan hidup perusahaan.
Tugas dan Tanggung Jawab:
1. Membuat perencanaan, strategi, dan kebijakan yang menyangkut
operasional bisnis.
2. Menyusun anggaran perusahaan dan program dan program kerja.
3. Menjamin operasional Strike Cool Boba secara hukum
4. Melakukan control secara keseluruhan atas operasional Strike Cool
Boba.
5. Memegang kendali atas keputusan penting yang bersifat umum atau
berkaitan dengan masalah regulasi dan finansial.
6. Bertanggung jawab dalam memajukan usaha.
 Nama Jabatan: Manager
Hubungan Organisasi: Bertanggung jawab kepada pemilik usaha
Ringkasan Pekerjaan: Bertugas memimpin dan menangani hal-hal yang
berkaitan dengan operasional perusahaan baik internal maupun eksternal.
Tugas dan Tanggung jawab:
1. Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang menyangkut keuangan
perusahaan baik operasional sehari-hari ataupun kebutuhan yang
bersifat tidak terjadwal.
2. Berkontribusi terhadap profitabilitas Strike Cool Boba dengan mencari
peluang.
3. Memanage laporan keuangan harian, mingguan dan per periode
akuntasi.
4. Melatih dan mengembangkan karyawan agar dapat memenuhi standar
perusahaan dalam beroperasi dan melayani pelanggan.
5. Memastikan semua prosedur dan standar serta kebijakan perusahaan
telah dikomunikasi secara efektif kepada seluruh karyawan serta
dijaga dan diikuti secara konsisten.

 Nama Jabatan: Staff Koki


Hubungan Organisasi: Bertanggung jawab kepada Manager
Ringkasan Pekerjaan: Menjalankan tugasnya terutama yang berhubungan
dengan pembuatan minuman.

 Nama Jabatan: Pelayan


Hubungan Organisasi: Bertanggung jawab epada Staff Koki
Ringkasan Pekerjaan: Bertanggung jawab untuk kegiatan operasional setiap
tahunnya dan keseluruhan penampilan Strike Cool Boba.
Tugas dan Tanggung jawab:
1. Memberikan demontrasi pembuatan minuman kepada pelanggan
dengan mempergunakan peralatan yang tersedia.
2. Memberikan tanggapan terhadap kebutuhan pelanggan dan
mengucapkan terimah kasih kepada setiap pelanggan.
3. Menyediakan minuman untuk semua pelanggan.
4. Menyiapkan menu sesuai dengan standartnya.
5. Mengikuti petunjuk Kesehatan, keselamatan, dan pemeliharaan
kesehatan untuk semua produk.
6. Menjaga kebersihan peralatan, dan ruang lingkup.
E. RENCANA PENGEMBANGAN USAHA
a. Deskripsi rencana pengembangan usaha
1. Strategi Pemasaran
 Dalam membuat minuman tidak menggunakan bahan pengawet yang
membahayakan dan aman dikonsumsi.
 Memberikan diskon khusus untuk pembelian di hari pertama.
 Pembuatan brosur di tempat-tempat ramai dan menyebarkannya di
sosial media seperti Blogger, Facebook, Twitter, dan lain-lain.
 Pengembangan cabang usaha ke daerah yang strategis atau banyaknya
penduduk.
2. Strategi SDM
 Pelatihan tenaga kerja yang sudah ada
 Penarikan tenaga kerja yang lebih baik.
 Perubahan struktur manajemen
3. Strategi Keuangan
 Penambahan investasi modal untuk pengembangan usaha.
 Mencari investor untuk pengembangan dan perluasan usaha.
 Pengendalian sistem keuangan
b. Tahap-tahap pengembangan usaha

No Kegiatan Bln 1 Bln 2 Bln 3 Bln 4 Bln 5 Bln 6 Bln 7


1 Restrukturisasi manajemen √
dan organisasi
2 pelatihan karyawan √
3 pembuatan sampel disaign √ √
4 promosi penjualan √ √ √ √
5 penjajakan perluasan √
wilayah pemasaran
6 pengendalian sistem √ √
keuangan
7 perekrutan karyawan √

c. Tabel deadline rencana pengembangan usaha


F. ANALISIS KEUANGAN
1. Investasi

No Komponen Jumlah Satuan Harga per Total Umur Penyusutan/


Unit (Rp) Biaya (Rp) Ekonomis Tahun
(Tahun)
1 Gerobak/Booth 1 Unit 2.000.000 2.000.000 5 400.000
2 Shaker 1 Unit 1.000.000 1.000.000 2 500.000
3 Blender 1 Unit 600.000 600.000 3,5 171.500
4 Coolbox 1 Unit 500.000 500.000 3 166.700
5 Kantong Plastik 2 unit 35.000 70.000 2 35.000
7 Sedotan 3 Unit 40.000 120.000 1 120.000
8 Cup Sealer Manual 1 Unit 685.000 685.000 3 228.400
9 Lid Seal 2 Unit 50.000 100.000 1 100.000
10 Cream Whipper 1 Unit 300.000 300.000 2 150.000
Total Biaya 5.375.000 1.871.600

2. Biaya tetap (fixed cost)

No Komponen Biaya Per bulan Biaya per Tahun


1 Listrik & Air 300.000 5.000.000
2 Komunikasi & informasi Promosi 100.000 1.500.000
3 Pemeliharaan Alat 50.000 600.000
4 Sewa 2.000.000 25.000.000
5 Pembuatan Banner & Striker daftar harga 50.000 600.000
Total Biaya 2.500.000 32.700.000

3. Biaya tidak tetap (variable cost)

No Bahan Jumlah Total Harga per Bulan Total Harga per Tahun
1 Gula Aren 1 kg 50.000 600.000
2 Tepung Tapioka 1 kg 25.000 300.000
3 Gula Pasir 1 kg 13.000 200.000
4 Susu Kental Manis 50 pcs 500.000 6.000.000
5 Teh Celup Poci 50 dus 232.000 2.800.000
6 Gula Pasir 1 kg 13.000 200.000
7 Es Batu 10 kg 18.000 250.000
8 Keju 2 kg 180.000 2.200.000
9 Bubuk Vanilli 2 kg 240.000 3.000.000
10 Bubuk Pisang 2 kg 160.000 2.000.000
11 Bubuk Strawberry 3 kg 240.000 3.000.000
12 madu 1 kg 140.000 2.000.000
13 Whipped Cream 3 liter 138.000 1.800.000
14 Bubuk Matcha Green Tea 3 kg 195.000 2.500.000
15 Mangga 2 kg 60.000 750.000
16 Pasta Mocca 2 kg 80.000 960.000
17 Cokelat Bubuk 3 kg 285.000 3.500.000
Jumlah 2.569.000 32.060.000

4. Biaya lain-lain
No Material Kuantitas Harga Satuan Jumlah
1 Dokumentasi 5 Rp. 100.000 Rp 500.000
2 Presentasi 2 Rp 30.000 Rp 60.000
3 Brosur 3 Rp 10.000 Rp 30.000
4 Pembuatan Laporan 5 Rp 30.000 Rp 150.000
5 Upah Tenaga Kerja 3 Rp. 2.000.000 Rp 6.000.000
Total Rp 6.740.000

G. ANALISIS KEUNTUNGAN
Kebutuhan modal awal untuk memulai usaha Strike Cool Boba adalah sebesar Biaya
Peralatan + Biaya Bahan Baku + Biaya Operasional
= Rp. 5.375.000 + Rp. 2.569.000 + Rp. 2.500.000
= Rp. 10.444.000
Total Biaya
Biaya Investasi Rp. 5.375.000 / tahun
Biaya Produksi Rp. 32.060.000 / tahun
Biaya Operasional Rp. 32.700.000 / tahun
Biaya Penyusutan Rp. 1.871.600 / tahun
Harga Pokok Produksi
 Biaya Tetap = Biaya Penyusutan + Biaya Operasional
= Rp. 1.871.000 + Rp. 32.700.000
= Rp. 34.571.000 / tahun
 HPP = Biaya Tetap + Biaya Produksi/Jumlah Produksi
= Rp. 34.571.000 + Rp. 32.060.000 / (100 x 330)
= 66.631.000/ 33.000
= Rp. 2.019,12 atau Rp. 2.500
Analisis R/C
 Total Biaya Produksi = Biaya Produksi + Biaya Operasional
= Rp. 32.060.000 + Rp. 32.700.000
= Rp. 64.760.000 / tahun
 Total Pendapatan = HPP x Jumlah Produksi
= Rp. 2.500 x Rp. 33.000 / tahun
= Rp. 82.500.000 / tahun
= Rp. 6.875.000 / bulan

 Keuntungan = Total Pendapatan – Total Biaya Produksi


= Rp. 82.500.000 – Rp. 64.760.000
= Rp. 17.740.000 / tahun
R/C = Total Pendapatan : Total Biaya Produksi
= Rp. 82.500.000 : Rp. 64.760.000
= 1,27
Maka usaha Strike Cool Boba menguntungkan jika nila R/C > 1
ROI = Keuntungan : Total Biaya Produksi x 100%
= Rp. 17.740.000 : Rp. 64.760.000 x 100%
= 273,93%

Berdasarkan hasil perhitungan finansial diatas, maka bisnis ini bahwa persentasi
perolehan laba/keuntungan memperoleh 273,93% dari hasil keuntungan dibagi dengan
total biaya produksi

Anda mungkin juga menyukai