Anda di halaman 1dari 3

2.

Program Linear

Program linear secara umum adalah salah satu teknik dalam menyelesaikan suatu operational research,
dalam hal ini program linear digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah khusus mengenai
optimasi (memaksimalkan keuntungan atau meminimumkan biaya), tetapi hanya terbatas pada
masalah- masalah yang dapat diubah menjadi fungsi linear. Secara khusus, persoalan program linear
merupakan suatu persoalan untuk menentukan besarnya masing- masing nilai variabel, sehingga nilai
fungsi tujuan atau objektif yang linier menjadi optimum (memaksimalkan atau meminimumkan) dengan
memperhatikan adanya kendala yang ada, yaitu kendala yang harus dinyatakan dalam bentuk
ketidaksamaan yang linier. Tujuan Program Linear adalah mencari pemecahan persoalan-persoalan yang
timbul dalam perusahaan, yaitu mencari keadaan yang optimal dengan memperhitungkan batasan-
batasan yang ada. Pemrograman Linear meliputi perencanaan aktifitas untuk mendapat hasil optimal,
yaitu sebuah hasil yang mencapai tujuan terbaik (menurut model matematik) diantara semua
kemungkinan alternatif yang ada. Program Linear juga dapat memecahkan pemasalahan dengan
menggunakan beberapa macam metode sesuai dengan persoalanya. Setiap metode sama dapat
menyelesaikan persoalan yang mempunyai beberapa permasalahan, salah satunya yaitu dengan metode
Big-M.

3. Big-M

Metode simpleks Big M memiliki perbedaan dari metode simpleks biasa yaitu terletak pada
pembentukan tabel awal. Pada metode Big-M juga bisa digunakan untuk masalah Program Linear selain
pada metode simpleks biasa, yang tidak berada dalam bentuk baku atau standar (bentuk standar adalah
memaksimalkan Z sesuai dengan kendala fungsional dalam bentuk ≤ dan kendala nonegativitas di semua
variabel) atau digunakan dalam menyelesaikan fungsi-fungsi dalam program linier yang fungsi
kendalanya memuat tanda “=” atau “≥”, perubahan dari bentuk umum ke bentuk baku memerlukan satu
variable surplus. Variabel surplus tidak dapat berfungsi sebagai variabel basis awal, karena koefisiennya
bertanda negatif. Dengan demikian harus ditambahkan satu variabel baru yang dapat berfungsi sebagai
variabel basis awal. Variabel yang dapat berfungsi sebagai variabel basis awal hanya slack variables dan
artificial variables (variabel buatan).

1. Jika semua fungsi kendala menggunakan pertidaksamaan ≤, maka variabel basis awal semuanya
adalah slack variabels.

2. Jika semua fungsi kendala menggunakan pertidaksamaan ≥ dan/atau ≤, maka variabel basis awal
semuanya adalah slack variabels dan/atau variable buatan.

3. Jika semua fungsi kendala menggunakan persamaan, maka variabel basis awal semuanya adalah
variabel buatan. Selain pada metode simpleks dua fase, pada metode simpleks Big-M juga perludalam
memunculkan variabel artifisial (variabel buatan), karena butuh variable buatan untuk yang berfungsi
sebagai variabel basis awal. Variabel buatan pada solusi optimal harus bernilai 0 karena variabel ini tidak
ada dalam pengerjaan hanya ada dalam proses nyata. Adapun cara yang digunakan untuk membuat
variable buatan bernilai 0 pada solusi optimal yaitu dengan cara :
1. Penambahan variable buatan pada fungsi kendala yang tidak memiliki variable slack, menuntut
penambahan variable buatan pada fungsi tujuan.

2. Apabila fungsi tujuan merupakan maksimum, maka variable buatan pada fungsi tersebut memiliki
koefisien -M.

3. Apabila fungsi tujuan merupakan minimum, maka variable buatan pada fungsi tersebut memiliki
koefisien +M.

4. Variabel pada fungsi tujuan digantikan nilai dari fungsi kendala yang memuat variable buatan
tersebut. Hal ini dikarenakan koefisien variable basis pada tabel metode simpleks harus bernilai 0.

4. Langkah-langkah Mengerjakan Metode Big-M

a. Ubah model LP kedalam bentuk kanoniknya

b. fungsi kendala ≤ ditambahkan dengan slack variabel.

c. Menambahkan variable surplus dan variable artificial pada fungsi kendala (≥)

d. Menambahkan variable artificial pada fungsi kendala (=)

e. Memasukkan variable slack, surplus, dan artificial pada fungsi tujuan,

 Koefisien variable slack dan surplus pada fungsi tujuan (baik maks maupun min).
 Untuk masalah maksimum, koefisien variable artificial adalah -M.
 Untuk masalah minimum, koefisien variable artificial adalah M.

5. Contoh Soal

Z Min = 20X1 + 12X2 + 4X3

Dengan fungsi kendala: 1) -2X1 + 2X2 + 2X3 ≥ 2

2) 6X1 + 2X2 – 2X3 ≥ 6

3) X1, X2 , X3 ≥ 0
a. Menggunakan software Ms. Excel

Penyelesaian :

1. Ubah kedalam bentuk baku.

2. Tambahkan variable surplus dan variable artificial

Fungsi kendala : 1) -2X1 + 2X2 + 2X3 S1 + A1 = 2

2) 6X1 + 2X2 – 2X3 S2 + A2 = 6

3) X1, X2, X3, S1 ,S2 , A1, A2 ≥ 0

3. Masukkan variable slack dan artificial pada fungsi tujuan Z Min = 20X1 + 12X2 + 4X3 0S1 + 0S2 + MA1
+ MA2

4. Lakukan iterasi

Iterasi 0

Berdasarkan tabel optimum, diperoleh nilai Z min = 28, dengan nilai X1 =

0.5 dan nilai X2 = 1.5, dikatakan optimal apabila zj-cj ≤ 0 (untuk masalah min).

Anda mungkin juga menyukai