Anda di halaman 1dari 18

LEMBAR KERJA SEMENTARA 3

Nama : Syafira Irsalina


NIM : 18611105

METODE BIG M DAN DUA PHASE

1. Pendahuluan

A. Landasan Teori
Metode Simplek dapat digunakan untuk persoalan memaksimumkan atau meminimumkan.
Variabel tambahan yang digunakan dalam fungsi batasan disebut variabel slack apabila
fungsi batasannya bertanda ≤, dan variabel surplus apabila fungsi batasannya bertanda ≥.
Pada metode simplek apabila semua fungsi batasan bertanda ≤ dengan ruas kanan bernilai
≥ 0, maka semua variabel slack dapat digunakan sebagai awalan solusi basis yang
mungkin. Namun apabila fungsi batasan memuat tanda ≥ dan atau = tidak semudah itu
untuk menggunakan variable slack sebagai solusi awal yang mungkin. Oleh karena itu,
diperlukan metode lain untuk menyelesaikan persoalan dengan kondisi seperti itu. Terdapat
metode simplek lain yang dapat digunakan untuk menyelesaikan kondisi tersebut, yaitu
metode Big M dan Dua Phase.
B. Metode Big M
Metode ini digunakan jika terdapat tanda ≥ dan atau = pada fungsi batasannya, sehingga
variabel basis tidak didapatkan langsung dari fungsi batasan. Oleh karena itu, perlu
ditambahkan variabel bantuan baru yang biasanya disebut dengan variabel artifisial ke
dalam fungsi batasan tersebut (Wiston, 2004). Model matematis untuk metode ini adalah
Fungsi Tujuan
Model Awal
Maksimumkan 𝑍 = 𝑐1 𝑥1 + 𝑐2 𝑥2 + 𝑐3 𝑥3 + 𝑐4 𝑥4
Minimumkan 𝑍 = 𝑐1 𝑥1 + 𝑐2 𝑥2 + 𝑐3 𝑥3 + 𝑐4 𝑥4
Model yanag telah dimodifikasi
Maksimumkan 𝑍 = 𝑐1 𝑥1 + 𝑐2 𝑥2 + 𝑐3 𝑥3 + 𝑐4 𝑥4 − 𝑀𝑅1 − 𝑀𝑅2
Minimumkan 𝑍 = 𝑐1 𝑥1 + 𝑐2 𝑥2 + 𝑐3 𝑥3 + 𝑐4 𝑥4 + 𝑀𝑅1 + 𝑀𝑅2
Fungsi Batasan
Model Awal
𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + 𝑎13 𝑥3 + 𝑎14 𝑥4 ≤ 𝑏1
𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + 𝑎23 𝑥3 + 𝑎24 𝑥4 ≤ 𝑏2
𝑎31 𝑥1 + 𝑎32 𝑥2 + 𝑎33 𝑥3 + 𝑎34 𝑥4 ≤ 𝑏3
𝑎41 𝑥1 + 𝑎42 𝑥2 + 𝑎43 𝑥3 + 𝑎44 𝑥4 ≤ 𝑏4
𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , 𝑥4 ≥ 0
Model yang telah dimodifikasi
𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + 𝑎13 𝑥3 + 𝑎14 𝑥4 + 𝑠1 = 𝑏1
𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + 𝑎23 𝑥3 + 𝑎24 𝑥4 + 𝑠2 = 𝑏2
𝑎31 𝑥1 + 𝑎32 𝑥2 + 𝑎33 𝑥3 + 𝑎34 𝑥4 − 𝑆1 + 𝑅1 = 𝑏3
𝑎41 𝑥1 + 𝑎42 𝑥2 + 𝑎43 𝑥3 + 𝑎44 𝑥4 + 𝑅2 = 𝑏4
𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , 𝑥4 , 𝑠1 , 𝑠2 , 𝑆1 , 𝑅1 , 𝑅2 ≥ 0
Untuk meyelesaikan persoalan tersebut sama halnya dengan menyelesaikan persoalan
metode simplek menggunakan simplek tabel. Jika persoalan fisibel maka nilai Z yang
optimum tidak memuat bilangan M.
C. Metode Dua Phase
Metode ini digunakan jika terdapat tanda ≥ dan atau = pada fungsi batasannya, sehingga
variabel basis tidak didapatkan langsung dari fungsi batasan. Oleh karena itu, perlu
ditambahkan variabel bantuan baru yang biasanya disebut dengan variabel artifisial ke
dalam fungsi batasan tersebut. Terdapat 2 tahapan pada metode ini, yaitu Phase 1 dan
Phase 2. Phase 1 fungsi tujuannya adalah meminimumkan variabel artifisialnya (baik untuk
persoalan memaksimumkan maupun meminimumkan), sedangkan pada Phase 2 tujuannya
adalah memaksimumkan atau meminimumkan fungsi batasan pada persoalan asli.

(Ayundyah Kesumawati, 2017)


2. Deskripsi Kerja

A. Penyelesaian Menggunakan Software Microsoft Excel.


1. Langkah pertama yang akan dilakukan oleh praktikan adalah membuka Ms.Excel
dengan cara : double click pada icon Ms.Excel seperti berikut ini.

2. Maka akan muncul tampilan awal dari Ms.Excel seperti berikut ini.

3. Praktikan akan mengaktifkan Solver terlebih dahulu dengan cara : Klik Menu File
> Pilih Options > Muncul kotak tampilan dari Options > Pilih Add-Ins > Pilih
Solver Add-In > Klik tombol Go > Pilih Ok seperti berikut ini.
4. Untuk mengecek bahwa Solver Add-In sudah terpasang dalam Ms.Excel dengan
cara : Klik Menu Data > Pada bagian kanan atas terdapat Icon Solver seperti
berikut ini.

5. Kemudian, praktikan akan mendefinisikan variabel keputusan seperti berikut ini.

6. Lalu, praktikan akan mendefinisikan fungsi tujuan dari studi kasus dengan
ketentuan seperti berikut ini.
 Jumlah menunjukkan banyaknya jumlah X1 dan X2
 Biaya menunjukkan jumlah minimum yang harus dikeluarkan untuk
penjualan 1 unit produk, produk X1 memberikan keuntungan sebesar 2 per
unit, dan produk X2 memberi keuntungan sebesar 3 per unit.
 Total merupakan jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk penjualan
kedua produk tersebut.

7. Setelah itu, praktikan akan mendefinisikan fungsi batasan seperti berikut ini.
 Total menunjukkan jumlahan masing-masing dari B1, B2 dan B3 untuk
produk X1 dan X2.

8. Pilih Menu Data > Klik Icon Solver. Maka akan muncul kotak Solver Parameters.
Praktikan akan menginputkan Set Objective : $B$9 > To : Max > By Changing
Variable Cells : $B$6:$C$6 > Dan untuk Subject to the Constraints seperti pada
gambar > Checklist Make Unconstrained VariablesNon-Negative > Klik Solve.
Seperti berikut ini.
Dengan ketentuan :
 Pada Set Objective menunjukkan fungsi yang akan dioptimumkan, yaitu
fungsi tujuan, isi sel total di fungsi tujuan pada Set Objective ini yaitu :
$B$9.
 Pilih Min, karena tujuannya untuk meminimumkan biaya.
 By Changing Variable Cells menunjukkan perubahan jumlah produk yang
diproduksi dari 2 jenis produk yang ada untuk meminimumkan jumlah
biaya.
 Subject to the constraints menunjukkan fungsi atasan yang digunakan, ruas
sebelah kiri dari fungsi batasan menunjukkan total B di setiap produk,
sedangkan yang diruas kanan fungsi batasan menunjukkan masing-masing
ketersediaan B yang tersedia untuk setiap B produk. Seperti berikut ini.
 Checklist Make Unconstrained Variable Non-Negative.
 Pada select a solving method > Pilih Simplex LP > Kilik Solve.
 Pilih Answer pada Solver Results, kemudian Pilik OK. Seperti berikut ini.

B. Penyelesaian Menggunakan Software R


1. Pertama, praktikan akan membuka Software RStudio dengan cara : double click
pada icon RStudio seperti berikut ini.
2. Maka akan muncul tampilan awal dari RStudio seperti berikut ini.

3. Sebelum melakukan penyelesaian program linier dengan metode simplek, praktikan


akan menginstall terlebih dahulu packages yang akan digunakan yaitu packages
lpboot dengan menggunakan syntax library(boot) seperti berikut ini.

4. Setelah packages terinstall, selanjutnya praktikan akan mendefinisikan fungsi tujuan


dalam objek : f.obj dengan menggunakan syntax seperti berikut ini.

5. Lalu, praktikan akan mendefinisikan fungsi batasan dengan menggunakan syntax


seperti berikut ini.

6. Praktikan akan membuat objek Z sebagai final value yang didalamnya terdapat
objek-objek yang telah dibuat sebelumnya seperti berikut ini.
7. Praktikan akan membuat objek z untuk memperoleh koefisien variabel keputusan
optimal seperti berikut ini.

8. Untuk memunculkan output, praktikan dapat melakukannya dengan menekan


Ctrl+Enter atau Klik Run pada Halaman RStudio dan output akan muncul pada
RConsole seperti berikut ini.
3. Pembahasan

Pada pembahasan kali ini, praktikan akan menjelaskan lebih detail terkait dengan
output yang didapat berdasarkan penyelesaian dengan menggunakan software Microsoft
Excel dan R. Sebelumnya, praktikan akan menuliskan fungsi-fungsi yang akan digunakan
dalam tahapan perumusan masalah dan penyusunan model sebagai berikut .

 Tahapan Penyusunan Masalah


Variabel Keputusan :
• 𝑥1
• 𝑥2
 Tahapan Penyusunan Model
• Fungsi Tujuan

𝑍 = 2𝑥1 + 3𝑥2

• Fungsi Batasan
2𝑥1 + 𝑥2 ≤ 16
𝑥1 + 3𝑥2 ≥ 20
𝑥1 + 𝑥2 = 10
𝑥1 , 𝑥2 ≥ 0
A. Penyelesaian Menggunakan Software Microsoft Excel

Setelah melakukan langkah pengerjaan pada bab Deskripsi Kerja, untuk persoalan
program linier metode big M dan Dua Phase diperoleh output menggunakan Microsoft
Excel adalah seperti berikut ini.
Disini, praktikan akan menjelaskan lebih detail mengenai output dari program linier
metode grafis diatas.

 Objective Cells

Berdasarkan output diatas, Objective Cell (Max) maksudnya adalah keuntungan


maksimal yang akan diperoleh perusahaan yaitu sebesar 25.
 Variable Cells

Berdasarkan output diatas, Variable Cells maksudnya adalah Untuk


memperoleh keuntungan yang maksimal, harus memproduksi X1 sebanyak 5
unit, dan X2 sebanyak 5 unit.
 Constraints

Berdasarkan output diatas, pada fungsi batasan pertama dilambangkan dengan


B1 dengan total nilainya adalah 15, pada fungsi batasan kedua dilambangkan
dengan B2 dengan total nilainya adalah 20, dan untuk fungsi batasan ketiga
yang dilambangkan dengan B3 memiliki total nilai 10. Pada fungsi batasan
pertama (B1) terdapat kelebihan nilai pada sumber daya sebanyak 1 dan untuk
fungsi batasan kedua (B2) dan ketiga (B3) tidak terdapat kelebihan atau
kekurangan dari sumber daya tersebut.
Sehingga, ringkasan untuk output yang diperoleh menggunakan Software Microsoft
Excel adalah sebagai berikut.
 Variabel Keputusan
 Variabel 𝑥1
 Variabel 𝑥2
 Fungsi Tujuan
Jumlah :
 Variabel 𝑥1 adalah 5
 Variabel 𝑥2 adalah 5
Biaya yang dikeluarkan :
 Variabel 𝑥1 : 2
 Variabel 𝑥2 : 3
Total Biaya Pengeluaran : 25
B. Penyelesaian Menggunakan Software R

Setelah melakukan langkah pengerjaan pada bab Deskripsi Kerja, untuk persoalan
program linier metode Big M dan Dua Phase diperoleh output menggunakan Software R
adalah seperti berikut ini.

Disini, praktikan akan menjelaskan lebih detail mengenai output dari program linier
metode Big M dan Dua Phase diatas.

 Fungsi Tujuan (objek : f.obj)

Berdasarkan output yang dihasilkan oleh syntax diatas dapat dilihat bahwa
angka 2 itu merupakan keuntungan yang diperoleh dari variabel 𝑥1 per unitnya,
dan 3 merupakan keuntungan yang didapat dari variabel 𝑥2 per unitnya.
 Fugsi Batasan

Maksud dari syntax diatas adalah untuk nilai dari fungsi batasan yang dibuat
dalam masing-masing objek c. Dapat dilihat bahwa untuk objek c1 merupakan
koefisien fungsi batasan pertama yaitu 2 dan 1 (2𝑥1 + 𝑥2 ). Kemduian untuk
fungsi batasan kedua, koefisiennya dituliskan didalam objek c2 yaitu 1 dan 3
(𝑥1 + 3𝑥2 ). Selanjutnya untuk objek c3 merupakan nilai koefisien pada fungsi
batasan ketiga yaitu 1 dan 1 (𝑥1 + 𝑥2 ). Dan untuk output-nya hanya berupa
nilai (angka) dari masing-masing koefisien yang ada didalam masing-masing
objek.
 Ketersediaan

Untuk nilai ketersediaan dari masing-masing fungsi batasan dituliskan dalam


objek z (final value). Untuk nilai ketersediaan dari masing-masing
variabel dalam fungsi batasan pada syntax diatas dituliskan dalam 𝑏1 = 16
maksudnya adalah fungsi batasan pertama yang mempunyai nilai ketersediaan
≤ 16. Kemudian dalam 𝑏2 = 20, maksudnya fungsi batasan kedua
mempunyai nilai ketersediaan ≥ 20. Dan untuk nilai ketersediaan dari fungsi
batasan ketiga dilabangkan dalam 𝑏3 = 10 artinya fungsi batasan ketiga hanya
mempunyai nilai ketersediaan kurang dari 10. Dan untuk output-nya menjadi
satu didalam final value.
 Final Value (Z)

Maksud final values (z) disini adalah biaya minimum yang akan dikeluarkan
untuk kedua produk dengan variabel 𝑥1 dan 𝑥2 sebanyak 25 yang didalam
output dituliskan dalam The optimal value of the objective
function. Kemudian, untuk biaya dari masing-masing variabel dituliskan
dalam Minimization Problem with Objective Function
Coefficients, dimana biaya yang dikeluarkan untuk produk dengan
variabel 𝑥1 sebanyak 2 dan untuk produk dengan variabel 𝑥2 sebanyak 3.
Selanjutnya, untuk jumlah masing-masing variabel yang harus ada agar
memperoleh biaya minimum adalah variabel 𝑥1 sebanyak 5 unit, dan variabel
𝑥2 sebanyak 5 unit yang dituliskan dalam Optimal Solution has the
following values.
Sehingga, ringkasan untuk output yang diperoleh menggunakan Software Microsoft
Excel adalah sebagai berikut.
 Variabel Keputusan
 Variabel 𝑥1
 Variabel 𝑥2
 Fungsi Tujuan
Jumlah :
 Variabel 𝑥1 adalah 5
 Variabel 𝑥2 adalah 5
Biaya yang dikeluarkan :
 Variabel 𝑥1 : 2
 Variabel 𝑥2 : 3
Total Biaya Pengeluaran : 25
4. Penutup

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai 𝑥1 sebesar 5 dan nilai 𝑥2 sebesar 5
yang menyebabkan nilai Z minimum sebesar 25. Hasil ini dapat dilihat pada output Final
Value pada Objective Cells dan Variable Cells. Pada Constraints kolom Slcak dapat
diketahui bahwa pada fungsi batasan pertama sisa 1 sumber daya dari yang ditentukan
dalam membentuk 𝑥1 dan 𝑥2 , pada fungsi batasan kedua dan ketiga jumlahnya sama
sehingga tidak kelebihan maupun kekurangan.
5. Daftar Pustaka

Ayundyah Kesumawati, S. d. (2017). In Riset Operasi 1 (Teori dan Aplikasi Program


Linier) (p. 142). Yogakarta: Universitas Islam Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai