Anda di halaman 1dari 9

NAMA: MUHAMMAD ARDAN ADILFI

NIM: 201110002709
KELAS: MA

UJIAN AKHIR SEMESTER


MANAJEMEN OPERASIONAL LANJUTAN
TAHUN 2021/2022

3. Lakukan analisis identifikasi akar masalah dan buat penyelesaiannya dari jenis
perusahaan yang sudah anda tentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Perusahaan: PT Benih Citra Asia Jember, Jawa Timur
a) Identifikasi permalasahan selama 30 hari kerja dengan kondisi setiap hari produksi
minimal 300 unit! (Gunakan tabel 1 3MU-Check-sheet)!
Jawab:

b) Tabulasi frekuensi kejadian pemborosan dari MUDA yang terdiri dari 7 jenis
pemborosan (Defects, Over Processing, Waiting, Moving, Inventory,
Transportation) selama 30 hari kerja dengan minimal 300 unit sesuai point a!
Jawab:
 Waiting
Pemborosan jenis waiting sangat sering terjadi selama processing benih
mentimun Labana F1. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa aktivitas manual
dan semi otomatis selama processing dan dapat dilihat pada salah satu tool yang
terpilih yaitu process activity mapping. Waiting merupakan jenis pemborosan
yang disebabkan karena ketidakaktifan dari pekerja, informasi, dan atau
material/produk dalam waktu yang relatif panjang, sehingga mengakibatkan
terganggunya aliran serta lead time produksi (Taylor dan David, 2001).

 Unncessary Inventory
Kelebihan persediaan bahan baku dapat menyebabkan kerusakan bahan baku,
memerlukan tempat yang luas, dan tenaga kerja lebih, sehingga dapat
meningkatkan biaya produksi (Iqbal dan krisni, 2004). Pemborosan unnecessary
inventory terjadi ketika terjadi overproduction yang diakibatkan pada jumlah
kedatangan yang cukup besar pada waktu tertentu. Kedatangan material yang
cukup besar juga akan berdampak pada penyimpanan yang tidak perlu. Lead
time kedatangan benih setiap 3 hari sekali, yang kemudian akan disimpan di
bulky 1 untuk dilakukan uji KA, DB dan F1 selama 12 hari. Hal tersebut akan
mengakibatkan penyimpanan tidak perlu karena waktu uji yang memakan
waktu selama 12 hari tetapi waktu kedatangan bahan baku selama 12 hari sudah
terjadi selama 4 kali.
 Defects
Pada processing benih mentimun Labana F1, produk dapat dikatakan cacat
ketika produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar mutu yang telah
ditetapkan oleh perusahaan dan spesifikasi yang diinginkan oleh pelanggan.
Kecacatan dapat berupa kesalahan yang terlalu sering dalam kertas kerja,
kualitas produk yang buruk, atau performansi pengiriman yang buruk (Hartini
dkk, 2009).
Terdapat beberapa cacat yang terjadi selama processing benih mentimun
Labana F1 yaitu:
a. Cacat karena persentase dari kadar air benih melebihi standar (10%) yang
disebabkan karena proses pelapisan dan pengeringan kurang sesuai yang
disebabkan karena tenaga kerja kurang sesuai saat melakukan processing,
sehingga perlu dilakukan proses pengeringan ulang untuk menurunkan
kadar air tersebut. Hal ini biasanya sudah diantisipasi dengan inspeksi pada
benih sebelum dikeluarkan dari stasiun pengeringan. Produk yang
dinyatakan cacat atau mutunya tidak sesuai akan diproses ulang agar mutu
benih tersebut bisa sesuai dengan standar dan keinginan konsumen.
 Over Processing
Adalah jenis pemborosan yang terjadi ketika proses yang dilakukan tidak
sesuai, sehingga menyebabkan pengerjaan ulang (Taylor dan David, 2001).
Over processing dapat terjadi ketika:
a. Pengulangan proses cleaning akibat output yang dikeluarkan masih kurang
sesuai dengan standar mutu benih. Hal tersebut diakibatkan oleh pengaturan
kecepatan mesin yang kurang tepat.
b. Pada proses dressing proses yang tidak sesuai biasanya terjadi akibat
pelapisan yang kurang sempurna yang disebabkan oleh kesalahan dalam
mengoperasikan mesin dan penerapan prosedur yang kurang tepat.
c. Pada pengeringan biasanya diakibatkan oleh kadar air benih yang masih
tinggi (tidak sesuai dengan standar), sehingga harus dilakukan proses
pengeringan ulang. Hal tersebut juga dipicu oleh proses pelapisan yang kurang
tepat.
 Over Production
PT BCA merupakan perusahaan yang memiliki sistem produksi make to order.
Penggunaan sistem make to order tidak membuat perusahaan terhindar dari
pemborosan overproduction (produksi berlebih). Overproduction terjadi karena
memproduksi lebih dari kebutuhan pelanggan atau memproduksi lebih cepat
dari waktu kebutuhan pelanggan (Gaspersz, 2007). Salah satu penyebab
terjadinya produksi berlebih dikarenakan bahan baku yang masuk ke
perusahaan tidak menentu dan dapat berjumlah sangat besar pada waktu
tertentu. Hal ini dikarenakan supplier dari perusahaan adalah petani mitra yang
merupakan bagian dari divisi produksi. Setiap tahun divisi produksi akan
memperoleh target dengan nilai tertentu dari pihak direktur untuk memproduksi
benih (produksi di lahan). Sistem target tersebut membuat kedatangan benih
tidak menentu setiap kali masuk ke perusahaan. Jika benih yang masuk dalam
jumlah besar dan dinyatakan lolos uji, maka seluruh benih tersebut akan
dilakukan proses oleh tim processing, sehingga mengharuskan tenaga kerja
untuk lembur pada 88 waktu tertentu untuk memproses benih tersebut. Hal ini
dikarenakan perusahaan memiliki kebijakan akan memproses semua benih yang
sudah dinyatakan lolos uji sampai pada penyimpanan di bulky 2.
 Moving
 Transportation
Aktivitas transportasi yang banyak dan/atau sering dilakukan dapat
menyebabkan angkutan yang tidak efisien (Liker dan David, 2006).
Transportasi berlebih disebabkan oleh adanya area yang kurang terjangkau
(tempat pengambilan air), alat transportasi (trolly dan hand pallet) yang minim,
dan tata letak perusahaan kurang baik. Hal tersebut akan mengakibatkan
banyaknya aktivitas yang tidak efektif dan efisien, saling menunggu dalam
menggunakan alat transportasi, banyaknya tenaga kerja yang berlalu-lalang
yang akan mengganggu proses yang sedang berlangsung dan mengakibatkan
penurunan kecepatan kerja pada tenaga kerja. Penurunan kecepatan kerja akan
membuat tenaga kerja bekerja lebih lama pada suatu pekerjaan tertentu,
sehingga tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang lain.
c) Berdasarkan point d, maka buatlah alternatif penyelesaian yang mungkin dari
ketujuh masalah tersebut!
Jawab:
 Waiting
Rekomendasi yang dapat diberikan pada pemborosan waiting adalah sebagai
berikut:
a) Salah satu cara untuk menghindari waktu menunggu kedatangan benih dari
bulky 1 diharapkan terdapat tenaga kerja khusus bagian bulky 1 yang dapat
saling berkomunikasi dengan manager plant yang bertugas memberikan
perintah proses dan pengemasan setiap hari. Penambahan tenaga kerja untuk
bulky 1 dapat dilakukan dengan memindahkan 1 tenaga kerja dari divisi lain
yaitu dari bagian penerimaan bahan baku. Hal tersebut dilakukan agar ketika
benih akan diproses menuju stasiun cleaning tidak perlu mencari-cari lagi.
Identitas benih juga sebaiknya diberikan pada setiap rak agar mempermudah
tenaga kerja dalam melakukan pencarian benih. Penambahan tenaga kerja
perlu 94 dilakukan agar waktu menunggu dapat berkurang (Sugiarto dkk,
2007).
b) Mesin jahit dan timbangan diharapkan dapat ditambah lagi. Setiap stasiun
seharusnya memiliki minimal lebih dari 1 timbangan dan mesin jahit agar
tenaga kerja tidak kesulitan harus mengambil mesin jahit dan timbangan
ketika akan digunakan.
 Unncessary Inventory
Rekomendasi yang dapat diberikan yaitu dengan melakukan penjadwalan
processing lebih baik lagi agar tidak menimbulkan pemborosan unnecessary
inventory pada waktu benih yang diproses dalam jumlah besar. Penjadwalan
proses yang lebih baik akan berdampak pada pengurangan waktu lembur.
Menurut Prasetya dan Lukiastuti (2009), keuntungan dilakukan penjadwalan 96
adalah mengurangi persediaan, mempercepat input keseluruhan produk,
memperbaiki mutu komponen, dan mengurangi waktu lembur.
 Defects
Rekomendasi yang dapat diberikan pada pemborosan defect antara lain sebagai
berikut:
a) Memberikan pelatihan kepada tenaga kerja agar lebih mengetahui standar
yang ditetapkan oleh perusahaan dan spesifikasi yang diinginkan oleh
pelanggan. Perusahaan akan mengeluarkan biaya dengan jumlah tertentu
untuk pelatihan. Tetapi dengan adanya pelatihan tersebut diharapkan dapat
mengurangi rework (kerja ulang) akibat output tidak sesuai dengan standar
yang ditetapkan.
b) Rekomendasi yang dapat diberikan untuk kemasan rusak dari supplier
adalah memberikan peringatan kepada supplier kemasan untuk melakukan
pengecekan terhadap kemasan sebelum dikirim agar tidak ada pihak yang
dirugikan dan meminta ganti rugi bila kemasan rusak sering terjadi.
Kemasan rusak yang disebabkan proses seal sebaiknya diatasi dengan cara
memberi peringatan kepada tenaga kerja untuk selalu berhati-hati dalam
bekerja agar proses yang dilakukan sesuai dengan yang diharapkan.
c) Tenaga kerja pengemasan khususnya bagian penimbangan (memasukkan ke
kemasan primer) harus lebih fokus lagi agar tidak terjadi kesalahan
penimbangan yang menyebabkan complain dari pelanggan.
 Over Processing
Rekomendasi yang dapat diberikan terhadap pemborosan innapropriate
processing adalah dengan memberikan pelatihan mengenai processing kepada
tenaga kerja. Hal ini bertujuan agar tenaga kerja lebih mengerti dan memahami
dalam melakukan processing dan dapat menghindari proses maupun aktivitas
yang tidak sesuai lagi. Pelatihan tersebut secara tidak langsung akan
mengurangi proses yang tidak sesuai selama processing benih mentimun
Labana F1 berlangsung. Pelatihan tenaga kerja dapat menciptakan tenaga ahli
yang terampil, produktif, dan kemampuan kerja yang lebih baik (Suparmoko
dan Bawana, 2007).
 Over Production
Rekomendasi yang dapat diberikan agar tidak terjadi overproduction adalah
melakukan penjadwalan proses lebih baik lagi, sehingga waktu lembur dapat
dikurangi. Keuntungan dari penjadwalan adalah mengurangi persediaan,
mempercepat input keseluruhan produk, memperbaiki mutu komponen, dan
mengurangi adanya waktu lembur (Prasetya dan Lukiastuti, 2009).
 Moving
 Transportation
Rekomendasi yang dapat diberikan untuk mengurangi transportasi yang tejadi
adalah dengan menambah trolly dan hand pallet pada setiap stasiun, sehingga
tidak perlu menunggu alat-alat trasnportasi tersebut karena digunakan secara
bergantian. Pemberian sarana kran air didekat mesin dressing juga perlu
dilakukan untuk mengurangi transportasi yang semakin banyak karena tempat
kran air yang jauh (tidak terjangkau) dari stasiun dressing serta melakukan
perbaikan tata letak.

Anda mungkin juga menyukai