A. Capaian Pembelajaran
Setelah selesai mempelajari materi pada pertemuan ini,
diharapkan mahasiswa mampu:
1. Menganalisis konsep dari program linear.
2. Menggunakan pemrograman linear dengan metode
simpleks untuk menyelesaikan masalah optimasi.
B. Materi
1. Metode Simpleks
Salah satu metode yang digunakan untuk
penyelesaian permasalahan program linear selain
metode grafik adalah metode simpleks. Sebelum
mempelajari metode simpleks, diharapkan anda sudah
paham terlebih dahulu tentang penyelesaian masalah
program linear dengan metode grafik yang telah dibahas
sebelumnya. Apabila suatu program linear hanya
mengandung dua variabel, maka dapat diselesaikan
dengan metode grafik. Seperti apa fungsi yang disebut
mempunyai dua variabel itu? Mari kita simak contohnya
sebagai berikut:
𝑍 = 3.000𝑥 + 10.000𝑦
Matematika Ekonomi dan Bisnis 441
Pada contoh fungsi Z di atas, kita mempunyai 2
variabel yaitu variabel x dan variabel y. Akan tetapi,
apabila sutu program linear mempunyai lebih dari 2
variabel maka penyelesaian menggunakan metode grafik
menjadi tidak efektif lagi untuk digunakan. Oleh sebab itu,
untuk menyelesaikan masalah program linear yang
mempunyai lebih dari 2 variabel akan lebih efisien apabila
menggunakan metode simpleks. Seperti apa fungsi yang
memiliki lebih dari dua vaariabel itu? Mari simak
penjelasan contoh berikut.
𝑧 = ∑ 𝑐𝑖 𝑥𝑖
𝑖=1
Fungsi Kendala
𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + . . . +𝑎1𝑛 𝑥𝑛 ≤ 𝑏1
𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + . . . +𝑎2𝑛 𝑥𝑛 ≤ 𝑏2
𝑎31 𝑥1 + 𝑎32 𝑥2 + . . . +𝑎3𝑛 𝑥𝑛 ≤ 𝑏3
∑ 𝑎𝑖𝑗 𝑥𝑖 ≤ 𝑏𝑖
𝑖,𝑗=1
b. Bentuk memaksimumkan
Fungsi tujuan
𝑧 = 𝑐1 𝑥1 + 𝑐2 𝑥2 + . . . . + 𝑐𝑛 𝑥𝑛
𝑛
𝑧 = ∑ 𝑐𝑖 𝑥𝑖
𝑖=1
Fungsi Kendala
𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + . . . +𝑎1𝑛 𝑥𝑛 ≥ 𝑏1
𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + . . . +𝑎2𝑛 𝑥𝑛 ≥ 𝑏2
𝑎31 𝑥1 + 𝑎32 𝑥2 + . . . +𝑎3𝑛 𝑥𝑛 ≥ 𝑏3
∑ 𝑎𝑖𝑗 𝑥𝑖 ≥ 𝑏𝑖
𝑖,𝑗=1
Contoh:
1) Maksimumkan fungsi 𝑍 = 5𝑥1 + 6𝑥2
Dengan fungsi kendala:
4𝑥1 + 2𝑥2 ≤8
3𝑥1 + 4𝑥2 ≤ 12
Penyelesaian:
a) Mengubah fungsi tujuan dan fungsi kendala
dalam bentuk kanonik
Fungsi tujuan
𝑍 = 5𝑥1 + 6𝑥2 diubah menjadi bentuk 𝑍 −
5𝑥1 − 6𝑥2 = 0
Fungsi Batasan (dirubah menjadi bentuk
persamaan dan ditambah variabel slack)
4𝑥1 + 2𝑥2 ≤ 8. 4𝑥1 + 2𝑥2 + 𝑆1 = 8
3𝑥1 + 4𝑥2 ≤ 12 3𝑥1 + 4 𝑥2 + 𝑆2 = 12
b) Membuat tabel simpleks
VD Z 𝑥1 𝑥2 𝑆1 𝑆2 NK
Z 1 -5 -6 0 0 0
𝑆1 0 4 2 1 0 8
𝑆2 0 3 4 0 1 12
VD Z 𝑥1 𝑥2 𝑆1 𝑆2 NK
Z 1 -5 -6 0 1 0 - 0- 0 0 0 0
𝑆1 0 4 2 1 03 85
0 2 0 1 0 0 8
𝑆2 0 3 4 0 1 12
0 0 3 0 1 0 15
0 6 - 0 0 1 30
5
VD Z 𝑥1 𝑥2 𝑆1 𝑆2 NK Indeks
Z 1 -5 -6 0 0 0 ~
1 - - 0 0 0 0
𝑆1 0 4 2 1 0 8 4
3 5
𝑆2 0 3 4 0 0 1 2 012 1 30 0 8
0 6 - 0 0 3 0 1 0 15
0 0 3 0 1 0 15
0 2 0 1 0 0 8
1 -
0 6 - 0 0 1 30
3 5
5
-
5
0 0 1 30
0 0 0 0
Tabel Iterasi 2
Z 1 -1/2 0 0 3/2 18
1 - - 0 0 0 0
𝑆1 0 5/2 0 31 5 -1/2 2 4/5
0 2 0 1 0 0 8
𝑥2 0 3/4 1 0 1/4 3 4
0 0 3 0 1 0 15
0 6 -
0 0 3 0 1 0 15
0 2 0 1 0 0 8
1 -
0 6 - 0 0 1 30
3 5
5 5
-
0 0 1 30
0 0 0 0
Tabel Baru
VD Z 𝑥1 𝑥2 𝑆1 𝑆2 NK
𝑥1 = 4/5
𝑥2 = 12/5
𝑆1 0 6 8 10 1 0 0 340
𝑆2 0 5 5 5 0 1 0 150
𝑆3 0 4 5 6 0 0 1 200
D. Referensi