Anda di halaman 1dari 18

Dosen : Arif Tjahjono, ST, M.

Si
 Karakteristik utama bahan logam adalah sifatnya yang
kuat, liat, keras, dapat menghantarkan panas dan listrik,
serta memiliki titik cair yang tinggi.
 Contoh bahan-bahan logam : besi, tembaga, alumunium,
seng, timah putih, timah hitam, dll.
 Bahan-bahan logam ditemukan dengan cara
mengeksplorasi alam, baik dalam keadaan murni
ataupun bercampur dengan unsur-unsur lainnya.
 Bijih logam yang ditemukan dalam keadaan murni
misalnya emas, perak, bismuth dan platina.
 Bijih logam yang bercampur dengan unsur-unsur lain
seperti ferum, sulfur, fosfor, silikon, dll.
Penggolongan Bahan logam
 Bahan logam dapat diklasifikasikan lagi dalam dua bagian yaitu
logam ferro dan logam non ferro.
a. Logam Ferro
Logam Ferro adalah logam paduan yang mengandung
unsur Ferrum (Fe) dan campuran karbon, misalnya berbagai
macam jenis besi dan baja
b. Logam Non Ferro
Logam non ferro adalah logam yang tidak mengandung
unsur Ferrum (Fe) antara lain seperti Tembaga, Alumunium ,
Timbal, Timah, dll
Klasifikasi Logam

Berdasarkan bobot dan sifat-sifat fisisnya unsur Logam


juga dapat dibagi menjadi 4 :
1. Logam berat : ferum, tembaga, timah putih, timah
hitam, merkuri, arsenik, cadmium, dll
2. Logam ringan : alumunium, magnesium, titanium,
kalsium, kalium, natrium dan barium
3. Logam mulia : emas, perak, platina, iridium, paladium,
rodium, rutenium dan osmium
4. Logam tahan api : wolfram, molibdenum, tantalum,
niobium, kromium, renium dan zirkonium
Karakteristik Bahan Logam
 Karakteristik bahan logam berdasarkan sifat-sifatnya
yaitu : sifat mekanik, sifat fisik, sifat pengerjaan dan sifat
kimianya.
 Sifat mekanik merupakan sifat yang berhubungan
dengan kekuatan logam; sifat fisik berhubungan dengan
sifat kelistrikan dan panas logam; sifat pengerjaan
berhubungan dengan sifat yang muncul saat
pengolahan; sifat kimia yaitu sifat yang berhubungan
dengan daya larut logam pada larutan biasa atau garam.
1. Sifat Mekanis Logam
 Sifat mekanis suatu logam adalah kemampuan atau
kekekuatan logam untuk menahan beban yang
diberikan, baik yang berupa beban statis atau dinamis
pada temperatur normal, temperatur tinggi maupun
temperatur di bawah 0°C.
 Beban statis adalah beban yang tetap atau konstan, baik
besar maupun arahnya pada setiap saat.
 Beban dinamis adalah beban yang besar dan arahnya
selalu berubah menurut waktu.
 Beban statis dapat berupa beban tarik, tekan lentur,
puntir dan geser. Sedangkan beban dinamis dapat
berupa beban tiba-tiba, beban yang berubah-ubah, dan
beban yang menjalar.
 Dari kedua macam jenis pembebanan tersebut, maka
akan dapat diketahui sifat-sifat mekanis dari bahan
logam seperti kekuatan, kekenyalan, keliatan,
kekerasan, kegetasan, keuletan, ketahanan aus, batas
penjalaran, dan kekuatan stress rupture.
a. Sifat Logam Pada
Pembebanan Tarik
 Bila suatu logam diberi beban tarik, maka logam tersebut
akan mengalami deformasi, yaitu perubahan ukuran atau
bentuk karena pengaruh beban yang diberikan.
 Deformasi ini dapat terjadi baik secara elastis maupun
plastis.
 Deformasi elastis adalah perubahan pada bahan logam
yang akan segera hilang atau kembali posisi semula bila
beban ditiadakan. Sedangkan deformasi plastis, adalah
perubahan bentuk secara tetap meskipun beban telah
ditiadakan.
b. Sifat Logam Pada Pembebanan

Dinamis
 Setiap material logam jika diberikan pembebanan
secara dinamis akan mengalami kelelahan (fatigue)
dan patah.
 Kelelahan merupakan gejala patah dari logam akibat
pembebanan yang berubah-ubah.
 Kekuatan lelah logam merupakan besarnya tegangan
bolak-balik tertentu yang dapat ditahan oleh logam
tersebut sampai patah. Sedangkan batas kelelahan
adalah tegangan bolak-balik tertinggi yang dapat
ditahan oleh logam itu sampai batas tak terhingga.
c. Penjalaran Logam
 Penjalaran adalah pertambahan panjang secara terus­
menerus pada bahan logam akibat diberikan
pembebanan yang konstan.
 Jika suatu logam mengalami pembebanan tarik dengan
beban tetap, maka pertambahan panjangnya mungkin
tidak akan berhenti sampai logam tersebut patah, atau
mungkin juga tidak terjadi penjalaran. Hal ini sangat
tergantung dari besarnya beban dan jenis bahan
logamnya.
d. Sifat Logam Terhadap
Pembebanan Tiba-tiba
 Sifat logam terhadap pembebanan tiba-tiba dapat dilihat
dari deformasi yang terjadi. Bila deformasinya pada
kecepatan regangan yang tinggi, maka logam umumnya
akan mengalami patah getas, begitu pula sebaliknya.
 Untuk melihat sifat tersebut dapat dilakukan pengujian
pukul (impak) dengan standar pembebanan yang telah
ditentukan.
e. Sifat Kekerasan Logam
 Sifat kekerasan logam adalah ketahanan bahan logam
terhadap deformasi plastis karena adanya pembebanan
setempat pada permukaan logam yang dapat berupa
goresan atau penekanan.
 Cara pengujian kekerasan ada tiga macam yaitu
pengujian goresan, dijatuhkan dengan bola baja, dan
penekanan (identasi).
f. Sifat Penekanan Logam

 Sifat ini sesungguhnya hampir sama dengan sifat


kekuatan tarik, namun nilainya akan berbanding
terbalik, misalnya untuk material yang keras dan
bersifat getas maka besaran sifat tekanannya akan
cenderung lebih tinggi, namun keuletannya
menurun.
 Sebagai contoh, besi cor kelabu sifat kemampuan
tekanannya kira-kira empat kali lebih besar dari sifat
kekuatan tariknya.
g. Sifat Logam Terhadap
Beban Geser dan Puntir

 Pengujian kekuatan geser suatu bahan biasanya


dilakukan dengan memberikan beban puntir pada sumbu
bahan yang diuji.
 Besarnya tegangan geser tidak akan sama dari
permukaan ke pusat intinya (core). Besarnya tegangan
geser di permukaan akan maksimum sedangkan di
sumbu hampir nol.
h. Sifat Plastis Logam
 Sifat plastis adalah kemampuan suatu logam dalam
keadaan padat untuk dapat diubah bentuknya tanpa
mengalami retak (fracture).
 Kebanyakan logam pada temperatur tinggi akan
memiliki sifat plastis yang baik dan cenderung
bertambah seiring dengan kenaikan temperatur.
 Ada 2 karakter sifat plastis logam yaitu : logam getas
panas (bahan mudah retak karena deformasi akibat
adanya pembebanan pada temperatur tinggi) dan
logam getas dingin (bila keretakan terjadi pada
temperatur kamar).
2. Sifat Fisik Logam
 Sifat fisik adalah sifat bahan logam karena mengalami
peristiwa fisika, seperti adanya pengaruh panas dan
kelistrikan.
 Sifat karena pengaruh panas antara lain : mencair,
terjadinya perubahan ukuran, dan struktur karena proses
pemanasan.
 Sifat karena pengaruh listrik seperti sifat kemampuan
bahan logam dalam menghantarkan arus listrik.
3. Sifat Pengerjaan Logam
 Sifat pengerjaan logam adalah sifat logam yang muncul
selama proses pengolahannya. Sifat-sifat ini muncul
ketika suatu bahan sudah mengalami proses lanjutan
(pemesinan)
 Bentuk-bentuk pengujian yang dapat dilakukan antara
lain pengujian mampu las, mampu cor dan mampu
tempa.
4. Sifat Kimia Logam
 Sifat kimia dari suatu logam yaitu mencakup kelarutan
material tersebut pada larutan biasa atau garam, serta
pengoksidasian dari material tersebut.
 Hampir semua sifat kimia erat hubungannya dengan
kerusakan (deterisasi) secara kimia. Kerusakan tersebut
berupa gejala korosi atau ketahanan logam terhadap
serangan korosi.
 Kerusakan logam akibat sifat kimia ini juga dapat
ditanggulangi melalui proses kimia pula seperti, coating,
painting dan elektrolisis.

Anda mungkin juga menyukai