Anda di halaman 1dari 6

RISET OPERASI

METODE SIMPLEK

Oleh :

1. I Gst Agung Ayu Ratih Sari Dewi (08) (1802612010304)


2. Krisnu Sentanu (20) (1802612010316)
3. Ni Luh Yumi Wiryani (26) (1802612010322)
4. Putu Agus Sintika Putra (36) (1802612010332)

(Kelompok 3 - Manajemen C)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
A. PENDAHULUAN METODE SIMPLEK

Metode simplek merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program


linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan
yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya secara optimal. Metode
simplek digunakan untuk mencari nilai optimal dari program linier yang melibatkan
banyak constraint (pembatas) dan banyak variabel (lebih dari dua variabel).
Penemuan metode ini merupakan lompatan besar dalam riset operasi dan
digunakan sebagai prosedur penyelesaian dari setiap program komputer.
Metode penyelesaian program linier dengan metode simplek pertama kali
dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun 1947. Metode ini menjadi terkenal
ketika ditemukan alat hitung elektronik dan menjadi populer ketika munculnya
komputer. Proses perhitungan metode ini dengan melakukan iterasi berulang-ulang
sampai tercapai hasil optimal dan proses perhitungan ini menjadi mudah dengan
komputer. Selanjutnya berbagai alat dan metode dikembangkan untuk menyelesaikan
masalah program linier bahkan sampai pada masalah riset operasi hingga tahun
1950an seperti pemrograman dinamik, teori antrian dan persediaan. Ada beberapa
istilah yang sering digunakan dalam metode simplek diantaranya yaitu :

1. Iterasi adalah tahapan perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu tergantung
dari nilai tabel sebelumnya.
2. Variabel non basis adalah variabel yang nilainya diatur menjadi nol pada
sembarang iterasi. Dalam terminologi umum, jumlah variabel non basis selalu
sama dengan derajat bebas dalam sistem persamaan.
3. Variabel basis merupakan variabel yang nilainya bukan nol pada sembarang
iterasi. Pada solusi awal, variabel basis merupakan variabel slack (jika fungsi
kendala merupakan pertidaksamaan ≤ ) atau variabel buatan (jika fungsi kendala
menggunakan pertidaksamaan  atau = ). Secara umum, jumlah variabel basis
selalu sama dengan jumlah fungsi pembatas (tanpa fungsi non negatif).
4. Solusi atau nilai kanan merupakan nilai sumber daya pembatas yang masih
tersedia. Pada solusi awal, nilai kanan atau solusi sama dengan jumlah sumber
daya pembatas awal yang ada, karena aktivitas belum dilaksanakan.
5. Variabel slack adalah variabel yang ditambahkan kemodel matematik kendala
untuk mengkonversikan pertidaksamaan ≤ menjadi persamaan (=). Penambahan
variabelini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel slack akan
berfungsi sebagai variabel basis.
6. Variabel surplus adalah variabel yang dikurangkan dari model matematik
kendala untuk mengkonversikan pertidaksamaan  menjadi persamaan (=).
Penambahan ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solus awal, variabel surplus
tidak dapat berfungsi sebagai variabel basis.
7. Variabel buatan adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala
dengan bentuk  atau = untuk difungsikan sebagai variabel basis awal.
Penambahan variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Variabel ini harus bernilai
0 pada solusi optimal, karena kenyataannya variabel ini tidak ada. Variabel hanya
ada di atas kertas.
8. Kolom pivot (kolom kerja) adalah kolom yang memuat variabel masuk.
Koefisien pada kolom ini akan menjadi pembagi nilai kanan untuk menentukan
baris pivot (baris kerja).
9. Baris Pivot (baris kerja) adalah salah satu baris dari antara variabel basis yang
memuat variabel keluar.
10. Elemen pivot (elemen kerja) adalah elemen yang terletak pada perpotongan
kolom dan baris pivot. Elemen pivot akan menjadi dasar perhitunganuntuk tabel
simpleks berikutnya.
11. Variabel masuk adalah variabel yang terpilih untuk menjadi variabel basis pada
iterasi berikutnya. Variabel masuk dipilih satu dari antara variabel non basis pada
setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai positif.
12. Variabel keluar adalah variabel yang keluar dari variabel basis pada iterasi
berikutnya dan digantikan oleh variabel masuk. Variabel keluar dipilih satu dari
antara variabel basis pada setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan
bernilai nol.

Bentuk Baku

Sebelum melakukan perhitungan iteratif untuk menentukan solusi optimal,


pertama sekali bentuk umum program linier dirubah ke dalam bentuk baktu terlebih
dahulu. Bentuk baku dalam metode simpleks tidak hanya mengubah persamaan
kendala ke dalam bentuk sama dengan, tetapi setiap fungsi kendala harus diwakili
oleh satu variabel basis awal. Variabel basis awal menunjukkan status sumber daya
pada kondisi sebelum ada aktivitas yang dilakukan. Dengan kata lain, variabel
keputusan semuanya masih bernilai nol. Dengan demikian, meskipun fungsi kendala
pada bentuk umum program linier sudah dalam bentuk persamaan, fungsi kendala
tersebut masih harus tetap dirubah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
membuat bentuk baku yaitu :

1. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan ≤ dalam bentuk umum, dirubah menjadi


persamaan (=) dengan menambahkan satu variabel slack.
2. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan  dalam bentuk umum, dirubah menjadi
persamaan (=) dengan menambahkan satu variabel surplus.
3. Fungsi kendala dengan persamaan dalam bentuk umum, ditambahkan satu
artificial variabel (variabel buatan)

B. LANGKAH – LANGKAH METODE SIMPLEK


Berikuti ini langkah – langkah menyelesaikan metode simplek yaitu :
1. Mengubah Fungsi Tujuan

F = 3X1 + 4X2  F – 3X1 – 4X2 = 0

Fungsi tujuan diubah sedemikian sehingga semua variabel yang belum diketahui
nilainya berada disebelah kiri tanda (=) , dengan kata lain kita menegatifkan
konstanta dari variabel – variabel tersebut sehingga hasilnya sama dengan nol.

2. Mengubah Fungsi Batasan

Semua batasan yang mula-mula bertanda ≤ diubah menjadi (=) , dengan


menggunakan suatu tambahan variabel yang sering disebut sebagai slack variable
dan biasanya diberi simbol S.

Batasan 1 : 2X1 + X2 ≤ 6000 diubah menjadi 2X1 + X2 + S1 = 6000


Batasan 2 : 2X1 + 3X2 ≤ 9000 diubah menjadi 2X1 + 3X2 + S2 = 9000

Dengan demikian , bentuk persamaan – persamaan tadi menjadi sebagai berikut :

Fungsi tujuan : maksimumkan F – 3X1 – 4X2 = 0


Batasan – Batasan : 1. 2X1 + X2 + S1 = 6000
2. 2X1 + 3X2 + S2 = 9000
3. X1 , X2 , S1 , S2  0

3. Mengisi Tabel Simplek

VD F X1 X2 S1 S2 NK
F 1 -3 -4 0 0 0
S1 0 2 1 1 0 6000
S2 0 2 3 0 1 9000

Dalam setiap tabel simplek harus diperhatikan bahwa nilai variabel dasar pada
baris F harus 0. Dapat dilihat bahwa nilai S1 dan S1 pada baris F adalah 0. Bila
nilai variabel dasar itu tidak 0 maka tabel tidak bisa diselesaikan dengan program
linier , mungkin terdapat kesalahan pada langkah sebelumnya. Disamping itu,
perlu diperhatikan pula bahwa nilai kanan pada baris batasan harus selalu positif.

4. Menentukan Kolom Kunci

VD F X1 X2 S1 S2 NK
F 1 -3 -4 0 0 0
S1 0 2 1 1 0 6000
S2 0 2 3 0 1 9000
Kolom kunci merupakan dasar untuk mengubah /memperbaiki tabel sebelumnya.
Agar lebih cepat memperoleh pemecahan optimal, pilihlah kolom pada baris F
yang mempunyai nilai paling negatif. Selama dalam baris F masih terdapat
bilangan negatif, maka tabel itu masih bisa diubah/diperbaiki, tetapi kalau sudah
tidak ada negatif berarti tabel sudah optimal.

5. Menentukan Baris Kunci


Baris kunci adalah baris yang merupakan dasar untuk mengubah/mengadakan
perbaikan. Untuk menentukannya terlebih dahulu harus dicari indeks tiap-tiap
baris dengan cara sebagai berikut :

Indeks Baris =
Nilai pada kolom kunci
https://bimarb.wordpress.com/2017/03/27/metode-simpleks-riset-operasi/

http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Sains-Manaj-03-Simpleks-1.pdf

https://www.slideshare.net/hazhiyah/metode-simpleks-75761980

Anda mungkin juga menyukai