Anda di halaman 1dari 30

Metode

Simpleks
Mahasiswa diharapkan dapat
memahami konsep dasar Metode
Simpleks dan beberpa
Tujuan Umum peristilahanmnya dan dapat
menyelesaikan permasalahan Bisnis
dan Ekonomi dengan menggunakan
langkah-langkah metode Simpleks.
Your Logo or Name Here 2
Mahasiswa diharapkan dapat
1. menentukan model matematika
dari suatu permasalahan
simpleks
2. membuat bentuk baku dari
model matematika
3. membuat table simpleks dan
memasukkan angka-angka pada
Tujuan Khusus table
4. melakukan perhitungannya
berdasarkaan algoritma simpleks
5. melakukan interpretasi hasil yang
diperoleh
Your Logo or Name Here 3
Pengertian dan
Peristilahan

Your Logo or Name Here 4


Pengertian dan Peristilahan

Salah satu teknik penentuan solusi optimal yang digunakan dalam


pemrograman linier adalah metode simpleks. Penentuan solusi optimal
menggunakan metode simpleks didasarkan pada teknik eleminasi Gauss
Jordan. Penentuan solusi optimal dilakukan dengan memeriksa titik ekstrim
satu per satu dengan cara perhitungan iteratif. Sehingga penentuan solusi
optimal dengan simpleks dilakukan tahap demi tahap yang disebut dengan
iterasi. Iterasi ke-i hanya tergantung dari iterasi sebelumnya (i-1).

Your Logo or Name Here 5


Ada beberapa istilah yang sangat sering digunakan dalam
metode simpleks, diantaranya
• Iterasi adalah tahapan perhitungan dimana • Solusi atau nilai kanan merupakan nilai sumber
nilai dalam perhitungan itu tergantung dari daya pembatas yang masih tersedia. Pada solusi
nilai tabel sebelumnya. awal, nilai kanan atau solusi sama dengan jumlah
• Variabel non basis adalah variabel yang sumber daya pembatas awal yang ada, karena
nilainya diatur menjadi nol pada sembarang aktivitas belum dilaksanakan.
iterasi. Dalam terminologi umum, jumlah • Variabel slack adalah variabel yang ditambahkan
variabel non basis selalu sama dengan ke model matematik kendala untuk
derajat bebas dalam sistem persamaan. mengkonversikan pertidaksamaan ≤ menjadi
• Variabel basis merupakan variabel yang persamaan (=). Penambahan variabel ini terjadi
nilainya bukan nol pada sembarang iterasi. pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel
Pada solusi awal, variabel basis merupakan slack akan berfungsi sebagai variabel basis.
variabel slack (jika fungsi kendala merupakan • Variabel surplus adalah variabel yang dikurangkan
pertidaksamaan ≤ ) atau variabel buatan (jika dari model matematik kendala untuk
fungsi kendala menggunakan mengkonversikan pertidaksamaan ≥ menjadi
pertidaksamaan ≥ atau =). Secara umum, persamaan (=). Penambahan ini terjadi pada
jumlah variabel basis selalu sama dengan tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel
jumlah fungsi pembatas (tanpa fungsi non surplus tidak dapat berfungsi Your
sebagai variabel 6
Logo or Name Here
negatif). basis.
Ada beberapa istilah yang sangat sering digunakan dalam
metode simpleks, diantaranya
• Variabel buatan adalah variabel yang • Elemen pivot (elemen kerja) adalah elemen yang
ditambahkan ke model matematik kendala terletak pada perpotongan kolom dan baris
dengan bentuk ≥ atau = untuk difungsikan pivot. Elemen pivot akan menjadi dasar
sebagai variabel basis awal. Penambahan perhitungan untuk tabel simpleks berikutnya.
variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. • Variabel masuk adalah variabel yang terpilih
Variabel ini harus bernilai 0 pada solusi untuk menjadi variabel basis pada iterasi
optimal, karena kenyataannya variabel ini berikutnya. Variabel masuk dipilih satu dari
tidak ada. Variabel hanya ada di atas kertas. antara variabel non basis pada setiap iterasi.
• Kolom pivot (kolom kerja) adalah kolom yang Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai
memuat variabel masuk. Koefisien pada positif.
kolom ini akn menjadi pembagi nilai kanan • Variabel keluar adalah variabel yang keluar dari
untuk menentukan baris pivot (baris kerja). variabel basis pada iterasi berikutnya dan
• Baris pivot (baris kerja) adalah salah satu digantikan oleh variabel masuk. Variabel keluar
baris dari antara variabel basis yang dipilih satu dari antara variabel basis pada setiap
memuat variabel keluar. iiterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan
bernilai nol.
Your Logo or Name Here 7
Bentuk Baku

Your Logo or Name Here 8


Bentuk Baku

Bentuk baku dalam metode simpleks tidak hanya mengubah persamaan


kendala ke dalam bentuk sama dengan, tetapi setiap fungsi kendala harus
diwakili oleh satu variabel basis awal. Variabel basis awal menunjukkan status
sumber daya pada kondisi sebelum ada aktivitas yang dilakukan. Dengan kata
lain, variabel keputusan semuanya masih bernilai nol. Dengan demikian,
meskipun fungsi kendala pada bentuk umum pemrograman linier sudah dalam
bentuk persamaan, fungsi kendala tersebut masih harus tetap berubah.

Your Logo or Name Here 9


Bentuk Baku

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat


bentuk baku, yaitu :
• Fungsi kendala dengan pertidaksamaan ≤ dalam bentuk umum,
dirubah menjadi persamaan (=) dengan menambahkan satu
variabel slack.
• Fungsi kendala dengan pertidaksamaan ≥ dalam bentuk umum,
dirubah menjadi persamaan (=) dengan mengurangkan satu
variabel surplus.
• Fungsi kendala dengan persamaan dalam benttuk
umum,ditambahkan satu artificial variabel (variabel buatan).
Your Logo or Name Here 10
Bentuk Baku
Perhatikan kasus A berikut :
Fungsi tujuan : minimumkan z = 2 x1 + 5.5 x2 Fungsi tujuan : minimumkan z = 2 x1 + 5.5 x2
Kendala : Kendala :
• x1 + x2 = 90 • x1 + x2 + s1 = 90
• 0.001 x1 + 0.002 x2 ≤ 0.9 • 0.001 x1 + 0.002 x2 + s2 = 0.9
• 0.09 x1 + 0.6 x2 ≥ 27 • 0.09 x1 + 0.6 x2 – s3 + s4 = 27
• 0.02 x1 + 0.06 x2 ≤ 4.5 • 0.02 x1 + 0.06 x2 + s5 = 4.5
• x1, x2 ≥ 0 • x1, x2 , s1, s2, s3, s4, s5 ≥ 0
Bentuk di atas adalah bentuk umum
pemrograman liniernya. Kedalam bentuk
baku, model matematik tersebut akan
berubah menjadi :
Your Logo or Name Here 11
Bentuk Baku

Fungsi kendala pertama mendapatkan variable buatan (s1), karena


bentuk umumnya sudah menggunakan bentuk persamaan. Fungsi kendala
kedua dan keempat mendapatkan variabel slack (s2 dan s5) karena bentuk
umumnya menggunakan pertidaksamaan ≤, sedangkan fungsi kendala ketiga
mendapatkan variabel surplus (s3) dan variabel buatan (s4) karena bentuk
umumnya menggunakan pertidaksamaan ≥.

Your Logo or Name Here 12


Bentuk Baku
Perhatikan pula kasus B berikut ini :
Maksimumkan z = 2x1 + 3x2 Maksimumkan z = 2x1 + 3x2 + 0s1 + 0s2 + 0s3
Kendala : Kendala :
• 10 x1 + 5 x2 ≤ 600 • 10 x1 + 5 x2 + s1 = 600
• 6 x1 + 20 x2 ≤ 600 • 6 x1 + 20 x2 + s2 = 600
• 8 x1 + 15 x2 ≤ 600 • 8 x1 + 15 x2 + s3 = 600
• x1, x2 ≥ 0 • x1, x2 , s1 , s2 , s3 ≥ 0
Bentuk di atas juga merupakan bentuk • s1 , s2 , s3 merupakan variable slack.
umum. Perubahan ke dalam bentuk baku
hanya membutuhkan variabel slack, karena
semua fungsi kendala menggunakan bentuk
pertidaksamaan ≤ dalam bentuk umumnya.
Maka bentuk bakunya adalah sebagai
Your Logo or Name Here 13
berikut :
Pembentukan Table
Simpleks

Your Logo or Name Here 14


Pembentukan Table Simpleks
Gunakan kasus B di atas, maka tabel awal simpleksnya adalah :

Your Logo or Name Here 15


Langkah – Langkah Penyelesaian
1. Kelayakan tabel simpleks dilihat dari solusi (nilai kanan). Jika solusi ada yang bernilai negatif,
maka tabel tidak layak. Tabel yang tidak layak tidak dapat diteruskan untuk dioptimalkan.
2. Penentuan kolom pivot dilihat dari koefisien fungsi tujuan (nilai di sebelah kanan baris z) dan
tergantung dari bentuk tujuan. Jika tujuan maksimisasi, maka kolom pivot adalah kolom
dengan koefisien paling negatif. Jika tujuan minimisasi , maka kolom pivot adalah kolom
dengan koefisien positif terbesar. Jika kolom pivot ditandai dan ditarik ke atas, maka kita akan
mendapatkan variabel keluar. Jika nilai paling negatif (untuk tujuan maksimisasi) atau positif
terbesar (untuk tujuan minimisasi) lebih dari satu, pilih salah satu secara sembarang.
3. Baris pivot ditentukan setelah membagi nilai solusi dengan nilai kolom pivot yang bersesuaian
(nilai yang terletak dalam satu baris). Dalam hal ini, nilai negatif dan 0 pada kolom pivot tidak
diperhatikan, artinya tidak ikut menjadi pembagi. Baris pivot adalah baris dengan rasio
pembagian terkecil. Jika baris pivot ditandai dan ditarik ke kiri, maka kita akan mendapatkan
variabl keluar. Jika rasio pembagian terkecil lebih dari satu, pilih salah satu secara sembarang.

Your Logo or Name Here 16


Langkah – Langkah Penyelesaian
4. Elemen pivot merupakan nilai yang terletak pada perpotongan kolom dan
baris pivot.
5. Tabel simpleks baru dibentuk dengan pertama sekali menghitung nilai baris
pivot baru. Baris pivot baru adalah baris pivot lama dibagi dengan elemen
pivot. Baris baru lainnya merupakan pengurangan nilai kolom pivot baris yang
bersangkutan dikali baris pivot baru dalam satu kolom terhadap baris lamanya
yang terletak pada kolom tersebut.
6. Keoptimalan tabel dilihat dari koefisien fungsi tujuan (nilai pada baris z) dan
tergantung dari bentuk tujuan. Untuk tujuan maksimisasi, tabel sudah optimal
jika semua nilai pada baris z sudah positif atau 0. Pada tujuan minimisasi, tabel
sudah optimal jika semua nilai pada baris z sudah negatif atau 0. Jika belum,
kembali ke langkah no. 2 , jika sudah optimal baca solusi optimalnya.
Your Logo or Name Here 17
Contoh Soal
Maksimum z = 8 x1 + 9 x2 + 4x3
Kendala :
• x1 + x2 + 2x3 ≤ 2
• 2x1 + 3x2 + 4x3 ≤ 3
• 7x1 + 6x2 + 2x3 ≤ 8
• x1,x2,x3 ≥ 0

Your Logo or Name Here 18


Penyelesaian
Bentuk baku:
Maksimum z = 8 x1 + 9 x2 + 4x3 + 0s1 + 0s2 + 0s3 atau
• z - 8 x1 - 9 x2 - 4x3 + 0s1 + 0s2 + 0s3 = 0
Kendala :
• x1 + x2 + 2x3 + s1 = 2
• 2x1 + 3x2 + 4x3 + s2 = 3
• 7x1 + 6x2 + 2x3 + s3 = 8
• x1,x2,x3 ,s1 , s2 , s3 ≥ 0

Your Logo or Name Here 19


Penyelesaian
Table awal simpleks

Karena nilai negative terbesar ada pada kolom X2, maka kolom X2 adalah
kolom pivot dan X2 adalah variabel masuk. Rasio pembagian nilai kanan
dengan kolom pivot terkecil adalah 1 bersesuaian dengan baris s2, maka baris
s2 adalah baris pivot dan s2 adalah varisbel keluar. Elemen pivot adalah 3.

Your Logo or Name Here 20


Penyelesaian

Iterasi 1
Nilai pertama yang kita miliki adalah nilai baris pivot baru (baris x2).
Semua nilai pada baris s2 pada tabel solusi awal dibagi dengan 3 (elemen pivot).

Your Logo or Name Here 21


Penyelesaian

Perhitungan nilai barisnya :

Your Logo or Name Here 22


Penyelesaian
Maka tabel iterasi 1 ditunjukkan tabel di bawah. Selanjutnya kita periksa
apakah tabel sudah optimal atau belum. Karena nilai baris z di bawah variabel
x1 masih negatif, maka tabel belum optimal. Kolom dan baris pivotnya ditandai
pada tabel di bawah ini :

Variabel masuk dengan demikian adalah X1 dan variabel keluar adalah S3 .


Hasil perhitungan iterasi ke 2 adalah sebagai berikut :

Your Logo or Name Here 23


Penyelesaian
Iterasi 2:

Tabel sudah optimal, sehingga perhitungan iterasi dihentikan !

Your Logo or Name Here 24


Penyelesaian
Perhitungan dalam simpleks menuntut ketelitian tinggi, khususnya jika
angka yang digunakan adalah pecahan. Pembulatan harus diperhatikan dengan
baik. Disarankan jangan menggunakan bentuk bilangan desimal, akan lebih teliti
jika menggunakan bilangan pecahan. Pembulatan dapat menyebabkan iterasi
lebih panjang atau bahkan tidak selesai karena ketidaktelitian dalam melakukan
pembulatan.
Perhitungan iteratif dalam simpleks pada dasarnya merupakan
pemeriksaan satu per satu titik-titik ekstrim layak pada daerah penyelesaian.
Pemeriksaan dimulai dari kondisi nol (dimana semua aktivitas/variabel
keputusan bernilai nol). Jika titik ekstrim berjumlah n, kemungkinan
terburuknya kita akan melakukan perhitungan iteratif sebanyak n kali.

Your Logo or Name Here 25


Interpretasi Tabel

Your Logo or Name Here 26


Interpretasi Tabel
Membaca tabel optimal adalah bagian penting bagi pengambil
keputusan. Ada beberapa hal yang bisa dibaca dari table optimal :
1. Solusi optimal variable keputusan
2. Status sumber daya
3. harga bayangan (dual/shadow prices).
Menggunakan table optimal :

Your Logo or Name Here 27


Interpretasi Tabel
Solusi optimal X1 = 2/3, X2 = 5/9 , X3 = 0 dan Z = 31/3, artinya untuk mendapatkan
keuntungan maksimum sebesar $ 31/3 , maka perusahaan sebaiknya menghasilkan produk 1
sebesar 2/3 unit dan produk 2 sebesar 5/9 unit.
Interpretasi hasil :
Sumber daya pertama dilihat dari keberadaan variable basis awal dari setiap fungsi
kendala pada table optimal. Dalam kasus di atas, untuk fungsi kendala pertama periksa
keberadaan S1 pada variable basis table optimal. Periksa keberadaan S2 pada variable basis
table optimal untuk fungsi kendala kedua. Periksa keberadaan S3 pada variable basis table
optimal untuk fungsi kendala ketiga.
S1 = 7/9. Sumber daya ini disebut berlebih (abundant)
S2 = S3 = 0. Kedua sumber daya ini disebut habis terpakai (scarce).
Harga bayangan dilihat dari koefisien variable slack atau surplus pada baris fungsi tujuan.

Your Logo or Name Here 28


Interpretasi Tabel
Koefisien S1 pada baris fungsi tujuan table optimal = 0, dengan
demikian harga bayangan sumber daya pertama adalah 0
Koefisien S2 pada baris fungsi tujuan table optimal = 5/3,
dengan demikian harga bayangan sumber daya kedua adalah 5/3
Koefisien S3 pada baris fungsi tujuan table optimal = 2/3,
dengan demikian harga bayangan sumber daya kedua adalah 2/3.

Your Logo or Name Here 29


Thank You
Kalle Persson
+1 23 987 6554
kalle@email.com
www.fabrikam.com

Anda mungkin juga menyukai