Anda di halaman 1dari 10

UAS Metode Penelitian FISIKA

Dosen :

1. Untuk memenuhi suatu penelitihan fisika (Geofisik,Material,Instrumen) Saudara

sebagai mahasiswa fisika dikatakan peneliti. Untuk itu Saudara harus menetapkan

masalah penelitian dengan tepat dan benar :

a. Saudara jelaskan salah satu contoh penelitian Geofisik,Material,Instrumen


b. Sebutkan dan jelaskan paling sedilit 3 (tiga) sumber masalah penelitian.
Untuk itu Saudara uraikan dari salah satu
penelitianGeofisik,Material,Instrumen
c. Saudara jelaskan 4(empat) krteria syarat suatu penelitian yang layak diteliti
2. Metode Sampling merupakan cara menentukan dalam
penelitianGeofisik,Material,Instrumen . Untuk itu Saudara :
a. Jelaskan kriteria penggunaan metode sampling yang sempurna/baik
b. Penelitian Geofisik,Material,Instrumen menggunakan random sampling dan
buatkan ilustrasi unsur-unsur yang terambil sebagai sampel.
3. Saudara jelaskan lingkup pengertian:
a. Analisa Data pada skripsi salah satu Geofisik,Material,Instrumen pada bab 4
b. Penelitian yang saudara buat sesuai tugas Saudara Geofisik,Material,
Instrumen menggunakan metode apa? Jelaskan mengapa menggunakan metode
tersebut (seperti contoh metode Logika Fuzzy)
4. Pada tahap akhir skripsi Saudara membuat laporan dari awal penelitian sampai
akhir penelitian. Saudara jelaskan dengan flow chart atau alur penelitian.

Jawab

Nama : Rifky Ramadhan

NIM : 11180970000109

Kelas : 4C
Nomor 1
a. Contoh penelitian material dengan judul “ Pemanfaatan karbon aktif dari arang
kelapa untuk penyaring air”
Penjelasan :
Jadi penelitian ini terfokus pada pecobaan suatu material arang atau carbon yang
digunakan dari batok kelapa yang dibakar sehingga menjadi arang aktif yang
nantinya akan digunakan sebagai penyaring (filtrasi)air.

b. Sumber masalah :
1. Pencemaran air yang semakin parah dapat menghambat aktivitas warga
sehari-hari. Tercemarnya sungai ,danau , air sumur sangat meresahkan
warga sekitar, khususnya warga yang tinggal didekat sungai, danau, dan
dan pengguna air sumur/tanah. Dengan adanya karbon aktif yang
memiliki kualitas sangat baik dalam penjernihan air. Karbon aktif
bersifat sangat aktif dan akan menyerap apa saja yang kontak dengan
karbon tersebut.Karbon aktif digunakan untuk menjernihkan
air,pemurnihan gas, industri minuman, farmasi,katalisator.
2. Seperti yang kita ketahui bahwa negara indonesia memiliki flora dan
fauna yang dapat kita kembangkan. Dari segi flora negara indonesia
memiliki begitu banyak jenis tumbuhan yang dapat membantu kita untuk
melakukan suatu inovasi yang bermanfaat bagi orang. Salah satunya
pembuatan karbon aktif. Karbon atau arang aktif adalah material yang
berbentuk butiran atau bubuk yang berasal dari material yang
mengandung karbon misalnya batubara, kulit kelapa, dan sebagainya.
Dengan pengolahan tertentu yaitu proses aktivasi seperti perlakuan
dengan tekanan dan suhu tinggi, dapat diperoleh karbon aktif yang
memiliki permukaan dalam yang luas. Karbon aktif dapat diolah dari
kulit pisang, kulit singkong,cangkang kelapa sawit, dan tempurung
kelapa. Limbah-limbah tempurung kelapa begitu banyak kita temukan.
Biasanya limbah tempurung kelapa kita temukan disekitar pasar,ditempat
sampah, sisa-sisa pembuangan disetiap warung-warung kecil. Salah satu
produk yang dapat dibuat dari tempurung kelapa adalah pembuatan arang
aktif. Jadi arang tempurung merupakan bahan baku untuk industri arang
aktif.Pembuatan arang tempurung ini memang belum banyak
melakukannya, padahal potensi bahan baku, penggunaan dan potensi
pasar cukup besar.
3. Apakah tempurung kelapa dapat menghasilkan arang aktif yang melalui
proses pirolisasi ?
Arang merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85-95%
karbon,dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon dengan
pemanasan pada suhu tinggi. Selain digunakan bahan bakar, juga dapat
digunakan sebagai adsorben (penyerap). Daya serap ditentukan oleh luas
permukaan partikel dan kemampuan ini dapat menjadi lebih tinggi arang
tersebut dilakukan aktifasi dengan aktifator bahan-bahan kimia ataupun
dengan pemanasan pada temperatur tinggi. Dengan demikian, arang akan
mengalami perubahan sifat-sifat fisika dan kimia. Arang yang
demikianlah disebut sebagai arang aktif. Arang aktif merupakan senyawa
karbon amorf, yang dapat dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung
karbon atau dari arang yang dperlakukan dengan cara khusus untuk
mendapatkan permukaan yang lebih luas. Luas permukaan arang aktif
berkisar antara 300-3500 m2/gram dan ini berhubungan dengan struktur
pori internal yang meyebabkan arang aktif mempunyai sifat sebagai
adsoeben. Arang aktif dapat mengadsorpsi gas dan senyawa-senyawa
kimia tertentu atau sifat adsorspsinya selektif, tergantung pada besar atau
volume pori-pori dan luas permukaan.Daya serap arang aktif sangat
besar, yaitu 25-1000% terhadap berat arang aktif

c. Tiap institusi (dalam hal ini Perguruan Tinggi) telah menetapkan kriteria
penelitian, disesuaikan dengan jenjang penelitiannya. Namun demikian ada
kriteria umum yang hampir bersifat universal, yaitu penelitiannya hendaknya:

1. Mempunyai kontribusi profesional: Hasil penelitian nantinya


memberikan kontribusi atau andil yang jelas dalam bidang profesi atau
bidang ilmunya.
2. Mempunyai derajad keunikan dan keaslian: Beberapa institusi
menganggap penting factor keaslian permasalahan penelitian ini. Tetapi
kadang-kadang diperlukan pengulangan penelitian untuk memperluas
atau memperdalam dari penelitian yang telah ada, sehingga tingkat
validitas penelitian tersebut menjadi lebih tinggi. Jika ini yang dilakukan
maka penelitian yang diusulkan masih dianggap asli.
3. Layak untuk dilaksanakan. Penelitian selalu memerlukan waktu dan
biaya, dan kadang-kadang diperlukan sarana atau peralatan tertentu.
Penelitian eksperimental maupun deskriptif membutuhkan jenis subyek
penelitian untuk memperoleh data. Dokumen-dokumen yang valid atau
peninggalan peninggalan sejarah harus tersedia untuk sebuah penelitian
historis. Jika dari apa yang dibutuhkan tersebut diatas tidak cukup
tersedia atau tidak tersedia, maka penelitian menjadi tidak layak untuk
dilaksanakan.
4. Sifat dari masalah yang akan diteliti Sifat dari masalah tersebut, yaitu
mempunyai nilai teoritis dan praktis.Masalah penelitian hendaknya
mempunyai karakteristik teoritis dan praktis. Artinya, masalah penelitian
tersebut pada hakekatnya diangkat dari teori yang kuat atau mempunyai
dampak praktis yang dapat memperbaiki praktik atau penyelengaraan
dalam kaitannya dengan masalah yang hendak diteliti.

Nomor 2

a. Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai
dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan
memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang
representatif.
beberapa langkah yang harus diperhatikan peneliti dalam menentukan sampel,
yaitu:
1. Menentukan populasi,
2. Mencari data akurat unit populasi,
3. Memilih sampel yang representative,
4. Menentukan jumlah sampel yang memadai.
Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik
pengambilan sampel yang digunakan. Teknik sampling berdasarkan adanya
randomisasi, yakni pengambilan subyek secara acak dari kumpulannya, dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu sampling nonprobabilitas dan sampling
probabilitas.

Pemilahan jenis teknik pengambilan sampel probabilitas dan nonprobabilitas


didasarkan adanya randomisasi atau keacakan, yakni pengambilan subjek secara
acak dari kumpulannya. Dalam hal randomisasi berlaku, setiap subjek penelitian
memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan anggota sampel sejalan dengan
anggapan bahwa pada dasarnya probabilitas distribusi kejadian ada pada seluruh
bagian

b. Simple random sampling adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang


langsung dilakukan pada unit sampling. Maka setiap unit sampling sebagai
unsur populasi yang terpencil memperoleh peluang yang sama untuk menjadi
sampel atau untuk mewakili populasinya. Cara tersebut dilakukan bila anggota
populasi dianggap homogen.
Teknik tersebut dapat dipergunakan bila jumlah unit sampling dalam suatu
populasi tidak terlalu besar. Cara pengambilan sampel dengan simple random
sampling dapat dilakukan dengan metode undian, ordinal, maupun tabel
bilangan random. Untuk penentuan sample dengan cara ini cukup sederhana,
tetapi dalam prakteknya akan menyita waktu. Apalagi jika jumlahnya besar,
sampelnya besar.

Ilustrasi pengambilan sampling random sederhana

Missal terdapat 112 sungai yang terdapat di Jakarta, sampel yang akan diambil
sebanyak 4 sampel. Data tersebut diambil dari masing masing wilayah Kota
Administrasi yang memiliki aliran sungai.

Kota Administrasi Jakarta barat : - Kali pesanggrahan

Kota Administrasi Jakarta selatan: - Kali mampang

Kota Administrasi Jakarta timur: - Sungai Luis

Kota Administrasi Jakarta utara: - Sungai Bambu

Nomor 3

a. Analisa data penelitian material dengan judul “ Pemanfaatan karbon aktif dari
arang kelapa untuk penyaring air”
Melakukan analisa dengan beberapa pengujian secara fisika maupun kimia

Pengujian Sifat Fisika


Penetapan kadar air
Prosedur penetapan kadar air mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI)
06–3730-1995tentang syarat mutu dan pengujian arang aktif. Contoh uji arang sebanyak
3 g dikeringkan dalam oven pada suhu (110±2)oC sampai beratnya konstan. Kemudian
dimasukkan ke dalam desikator sampai bobotnya tetap dan ditentukan kadar airnya
dalam persen (%). Kadar airarang dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Berat contoh awal ( g ) −Berat keringtanur (g)
Kadar air ( % )= x 100 %
Berat keringtanur (g)

Pengujian Sifat Kimia


a.Penetapan kadar zat menguap
Prosedur penetapan Kadar Zat Menguap mengacu pada Standar Nasional
Indonesia (SNI) 06–3730-1995 tentang syarat mutu dan pengujian arang aktif. Cawan
porselin yang berisi contohdari penentuan kadar air, ditutup dan diikat dengan kawat
nichrome. Cawan dimasukkankedalam tanur listrik pada 880oC selama 6 menit.
Sebelumnya dilakukan terlebih dahulupemanasan pendahuluan pada bagian datar
selama 2 menit dan pada pangkal tanur selama 3menit. Setelah penguapan selesai cawan
dimasukkan kedalam desikator sampai 13 beratnyakonstan dan selanjutnya ditimbang.
Kadar zat menguap arang dapat dihitung dengan rumussebagai berikut:
Selisihberat contoh(g)
Kadar zat menguap ( % )= x 100 %
Berat kering tanur(g)
b.Penetapan kadar abu
Prosedur penetapan Kadar Abu mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI)
06–3730-1995 tentang syarat mutu dan pengujian arang aktif. Cawan yang sudah berisi
contoh yang kadar air dan kadar zat menguapnya sudah ditetapkan, digunakan untuk
mengukur kadar abu. Caranya cawan tersebut diletakkan dalam tanur, perlahan-lahan
dipanaskan mulai dari suhukamar sampai 600oC selama 6 jam. Selanjutnya didinginkan
dalam desikator sampai beratnyakonstan, kemudian ditimbang bobotnya. Kadar abu
arang dapat dihitung denganmenggunakan rumus sebagai berikut :
Berat Abu(g)
Kadar Abu ( % ) = x 100 %
Berat Kering Tanur (g)
Analisi data dan pembahasan pada bab 4

Karbon aktif dibuat dari bahan dasar karbon sehingga pembuatan karbon aktif dari
bahan baku tempurung kelapa ini terlebih dahulu dilakukan persiapan bahan dasar
karbon dari tempurung kelapa. Proses ini disebut karbonisasi. Tempurung kelapa
terlebih dahulu dibersihkanan dikeringkan. Setelah kering tempurung kelapa dibakar
hingga menjadi arang. Setelah menjadi arang , dibagi menjadi 2 bagian lalu rendam
masing–masing arang tersebut menggunakan larutan ZnCl2 dan CaCl2. Proses
perendaman dilakukan selama 20 jam. Setelah di rendam cuci arang tersebut
menggunakan aquades sesering mungkin. Namun pada percobaan ini hanya dicuci 6
kali pengulangan. Tujuan dari pencucian dengan menggunakan air suling adalah
melepaskan ikatan-ikatan yang terkandung pada tempurung kelapa karna yang
dibutuhkan hanya karbonnya saja. Selanjutnya arang dihamparkan pada rak dan dioven
pada suhu 110oC selama 2 jam. Setelah selesai proses pengovenan arang tersebut
ditumbuk hingga mencapai ukuran sebesar gula pasir. Selanjutnya arang difurnace
selama 2 jam pada suhu 500oC-800oC. Setelah arang aktif selesai dibuat, lalu uji kadar
air, uji penetapan kadar zat menguap, uji kadar abu, berdasarkan persamaan diatas,
diperoleh :

No Bahan Pengujian sifat Pengujian Sifat kimia


Perendaman Fisika
Pengujian Penetapan Kadar Penetapan Penetapan Kadar
Kadar Air Zat Kadar Abu Karbon Terikat
(%) Menguap ( % ) (%) (%)
1 ZnCl2 1.48 2.00 18,52 79,48
2 CaCl2 6.34 7.53 29,76 62,71

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa ada perbedaan pada setiap pengujian
dimana bahan perendaman CaCl2 lebih besar kadar air nya dari pada kadar air ZnCl2 ini
dapat disimpulkan bahwa pada bahan perendaman CaCl 2 lebih banyak menyerap air
dibandingkan dengan pada perendaman ZnCl2. Pada penetapan kadar zat menguap pada
bahan perendaman CaCl2 lebih cepat menguap dibandingkan dengan ZnCl2.
b. Penelitian yang saudara buat sesuai tugas Saudara Geofisik,Material,Instrumen
menggunakan metode apa? Jelaskan mengapa menggunakanmetode tersebut
(seperti contoh metode Logika Fuzzy)

Menggunakan metode kuantitatif karena diperlukan adanya pengujian data


laboratorium dengan hasil material arang. Metode ini paling tepat dilakukan
karna melihat ketelitian hasil perhitungan baik dari pengukuran fisika maupun
kimia. Dengan beberapa aspek pengujian tersebut kita akan mendapatkan data
yang representative terhadap semua objek yang terwakili

Nomor 4

Pada tahap akhir skripsi Saudara membuat laporan dari awal penelitian sampai akhir

penelitian. Saudara jelaskan dengan flow chart atau alur penelitian.

Mulai

Riset tentang carbon aktif

Studi lapangan tentang


batok kelapa dan
pencemaran air

Perumusan masalah
tentang banyaknya
pencearan air sungai

Tujuan dan manfaat


penelitian carbondan
Studi literature aktif
pencarian referensi

Pengumpulan data Primer Pengumpulan data Skunder

1. Tumbuhan Kelapa 1. Air sungai setiap


2. Arang batok kelapa wilayah Kota
3. Arang kayu Administrasi Jakarta
2. Air sumur
Pengolahan data melakukan
pengujian berupa fisika
kimia dan beberapa
pengujian lab lainnya

Pembahasan dan analisis


data mengenai hasil
penelitian yang diperoleh

Kesimpulan dan saran dari


hasil pengujian analisis dan
pembahasan data yang sudah
di teliti beserta pemberian
saran

Selesai

Anda mungkin juga menyukai