Anda di halaman 1dari 18

BAB XX

PROGRAM LINEAR (METODE GRAFIK)

A. Capaian Pembelajaran

Setelah mempelajari materi pada pertemuan ini,


diharapkan mahasiswa mampu Memahami kopnsep program
linear, Menghitung persamaan dengan menggunkan konsep
program linear, dan Menganalisis permaslahan program
linear dalam kasus kehidupan sehari-hari ke dalam bentuk
program linear.

B. Materi

1. Definisi
Program linear merupakan model optimasi
persamaan linear yang berkenaan dengan kendala-
kenala pada linear. Masalah dalam program linear seperti
masalah tentang mencari nilai optimum baik itu
maksimum ataupun minimum dari sebuah fungsi linear
pada suatu sistem atau sehimpun kendala linear. Apabila
ingin menentukan nilai optimum dari fungsi linear yang
berbentuk persamaan disebut fungsi tujuan. Sedangkan
yang dinamakan fungsi kendalah adalah fungsi-fungsi
linear yang harus terpenuhi dalam optimasi pada fungsi

Matematika Ekonomi dan Bisnis 423


tujuan dan berbentuk persamaan ataupun
pertidaksamaan.
Berikut merupakan bentuk umum model program linear:

Tabel 20. 1 Bentuk umum model program linear

Persoalan maksimum Persoalan minimum

Maksimum 𝑓(𝑥, 𝑦) = Minimum 𝑓(𝑥, 𝑦) =


𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦

Syarat : Syarat :
𝑐1 + 𝑑1 𝑦 ≤ 𝑘1 𝑚1 + 𝑛1 𝑦 ≥ 𝑘1
𝑐2 + 𝑑2 𝑦 ≤ 𝑘2 𝑚 + 𝑛2 𝑦 ≥ 𝑘2
𝑥≥0 𝑥≤0
𝑦≥0 𝑦≤0

Dengan 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 Dengan 𝑎, 𝑏, 𝑚, 𝑛
adalah koefisien dan 𝑘 adalah koefisien dan 𝑘
adalah konstanta adalah konstanta

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa


perbedaan antara persoalan maksimum dan minimum
adalah terletak pada tanda ≤ dan ≥. Jika persoalan
maksimun dinyatakan dengan tanda ≤ pada persamaan
linearnya, sedangkan pada persoalan minimum
dinyatakan dengan tanda ≥ pada persamaan linearnya.
Sedangkan untuk variabel 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 pada persoalan
maksimum merupakan koefisien dan 𝑘 merupakan
Matematika Ekonomi dan Bisnis 424
konstanta. Begitu juga dengan persoalan minimum
variabel 𝑎, 𝑏, 𝑚, 𝑛 merupakan koefisien dan 𝑘 merupakan
konstanta.
Berikut merupakan beberapa masalah yang dapat
dikatakan masalah dalam program linear:
a. Terdapat tujuan yang dicapai, dalam model
matematika fungsi tujuan dalam bentuk linear
b. Terdapat input yang berada dalam keadaan terbatas
yang dapat dirumuskan dalam hubungan linear yaitu
pertidaksamaan linear
c. Pola masalah umum yang bisa dibuat dalam model
program linear harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
1) Terdapat kombinasi beberapa faktor kegiatan
2) Terdapat sumber penunjang beserta batasnya
3) Terdapat fungsi tujuan yang harus dioptimalkan
4) Bahwa hubungan yang timbulantara faktor-
faktornya linear

Seperti yang sudah dibahas di atas bahwa Program


linear merupakan model optimasi persamaan linear yang
berkenaan dengan kendala-kenala pada linear, maka
dari itu persoalan optimasi dalam program linear
merupakan persoalan bagaimana menentukan nilai dari
masing-masing variabel dengan tujuan agar fungsi linear
menjadi maksimum ataupun minimum dengan
mempertimbangkan batasan atau kendala yang ada.
Fungsi yang digunakan berupa pertidaksamaan linear

Matematika Ekonomi dan Bisnis 425


dua variabel. Oleh sebab itu sebelum menyelesaikan
persoalan menggunakan program linear, sebelumnya
kita harus memahami terlebih dahulu apa itu
pertidaksamaan linear dua variabel.
Pertidaksamaan linear dapat dinyatakan dengan
bentuk :

𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≥ 𝑐

𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 > 𝑐

𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≤ 𝑐

Atau

𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 < 𝑐

Di dalam pertidaksamaan linear terdapat himpunan


penyelesaian yang dituliskan secara berpasangan antara
titik 𝑥 dan 𝑦. Himpunan penyelesaian dituliskan secara
berurutan (𝑥, 𝑦) yang terdapat dalam gambar diagram
cartesius. Daerah himpunan penyelesaian ditandai
dengan daerah arsiran dalam diagram cartesius. Berikut
merupakan contoh gambar atau letak dalam menentukan
daerah penyelesaian pada suatu pertidaksamaan linear:
1. Pertidaksamaan 𝑥 ≥ 0

Matematika Ekonomi dan Bisnis 426


2. Pertidaksamaan 𝑥 ≤ 0

3. Pertidaksamaan 𝑦 ≥ 0

Matematika Ekonomi dan Bisnis 427


4. Pertidaksamaan 𝑦 ≤ 0

Berikut merupakan contoh menentukan daerah


penyelesaian dari pertidaksamaan linear:

Contoh 1:

Tentukan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan


linear berikut ini :

1. 𝑥 + 3𝑦 ≥ 6
2. 2𝑥 − 5𝑦 ≤ 10

Penyelsaian:

1. 𝑥 + 3𝑦 ≥ 6 diubah kedalam bentuk persamaan 𝑥 +


3𝑦 = 6 untuk menentukan titik koordinatnya.

𝑥 0 6

𝑦 2 0

(𝑥, 𝑦) (0, 2) (6, 0)

Matematika Ekonomi dan Bisnis 428


Maka gambar grafik pertidaksamaan dari 𝑥 + 3𝑦 ≥ 6
adalah sebagai berikut:

Berdasarkan gambar grafik di atas warna merah


merupakan daerah penyelesaiannya.
2. 2𝑥 − 5𝑦 ≤ 10 diubah kedalam bentuk persamaan
2𝑥 − 5𝑦 = 10 untuk menentukan titik koordinatnya.
𝑥 0 5

𝑦 −2 0

(𝑥, 𝑦) (0, − 2) (5, 0)

Maka gambar grafik pertidaksamaan dari2𝑥 − 5𝑦 ≤


10 adalah sebagai berikut:

Matematika Ekonomi dan Bisnis 429


Berdasarkan gambar grafik di atas warna merah
merupakan daerah penyelesaiannya.
Contoh 2:
Diketahui pertidaksamaan berikut ini
2𝑥 + 5𝑦 ≤ 10
𝑥 + 2𝑦 ≤ 4
𝑥≥0
𝑦≥0
Tentukan himpunan penyelesaiannya!
Penyelesaian :
2𝑥 + 5𝑦 = 10
𝑥 0 5

𝑦 2 0

(𝑥, 𝑦) (0, 2) (5, 0)

Matematika Ekonomi dan Bisnis 430


3𝑥 + 4𝑦 = 12
𝑥 0 4

𝑦 3 0

(𝑥, 𝑦) (0, 3) (4, 0)

Maka bentuk gambar grafiknya dari ke empat


pertidaksamaan di atas adalah sebagai berikut:

Sehingga titik potong antara 2𝑥 + 5𝑦 = 10 dan 3𝑥 +


4𝑦 = 12 adalah sebagai berikut:

𝟐𝐱 + 𝟓𝐲 = 𝟏𝟎 ×𝟑 𝟔𝐱 + 𝟏𝟓𝐲 = 𝟑𝟎
𝟑𝐱 + 𝟒𝐲 = 𝟏𝟐 ×2 6x + 8y = 24 −
7y = 6

6 6
Sehingga nilai 𝑦 = 7 = 0,8572𝑥 + 5 (7) = 10

30
2𝑥 + 7
= 10
30
2𝑥 = 10 − 7

𝑥 = 2,857

Matematika Ekonomi dan Bisnis 431


Maka titik potong antara kedua pertidaksamaan
tersebut adalah (2,857; 0,857)

2. Metode Grafik
Metode grafik merupakan salah satu metode yang
dapat digunakan dalam menyelesaiakn persoalan
mengenai program linear. Metode grafik hanya bisa
digunakan dalam menyelessaikan masalah dengan dua
variabel keputusan saja.
Berikut merupakan langkah-langkah dalam metode
grafik:
a. Memformulasikan persoalan program linear
b. Membuat grafik dan menentukan garis batasan
c. Menentukan sisi palit dari setiap garis pembatas
d. Mengidentifikasi wilayah atau daerah penyelesaian
e. Menemukan titip optimum
f. Menghitung koordinat titik optimum
g. Mengefaluasi fungsi tujuan

Contoh 1:

Tanah seluas 10.000 𝑚2 akan dibangun rumah tipe A dan


tipe B. Untuk rumah tipe A diperlukan 100 𝑚2 dan tipe B
diperlukan 75 𝑚2 . Jumlah rumah yang dibangun paling
banyak 125 unit. Keuntungan rumah tipe A adalah Rp.
6.000.000,00/unit dan tipe B adalah Rp.
4.000.000,00/unit. Tentukanlah keuntungan maksimum
yang dapat diperoleh dari penjualan rumah tersebut!

Penyelesaian :

Matematika Ekonomi dan Bisnis 432


Misalnya :

X = rumah tipe A

Y = rumah tipe B

Maksimum fungsi tujuan: z = 6.000.000 x + 4.000.000 y

Kendala – kendala:

a. 100x + 75y ≤ 10.000 (disederhanakan dengan dibagi


25)
4x + 3y ≤ 400
b. x + y ≤ 125

Menentukan titik potong fungsi:

Untuk pertidaksamaan 4x + 3y ≤ 400


Untuk x = 0 ; maka 4(0) + 3y = 400
400
Y= 3
= 133 → titik potongnya (0,133)

Untuk y = 0 ; maka 4x + 3(0) = 400

400
X = 4
= 100 → titik

potongnya (100,0)

Untuk pertidaksamaan x + y ≤ 125


Untuk x = 0 ; maka (0) + y = 125 → titik potongnya
(0,125)
Untuk y = 0 ; maka x + (0) = 125 → titik potongnya
(125,0)
Eliminasi persamaan (1) dan (2).
a. 4x + 3y = 400 |x1| 4x + 3y = 400

Matematika Ekonomi dan Bisnis 433


b. X + y = 125 |x4| 4x + 4y = 500 (-)

-Y = -100

Y = 100

Substitusi y = 100 ke persamaan x + y = 125

X + 100 =125

X = 125 – 100

= 25

Titik potongnya (25, 100)

Gambar grafiknya;

Keuntungan maksimum (Z) = 6.000.000 x + 4.000.000 y

a. (0,100) → Z = 6.000.000 x + 4.000.000 y


= 6.000.000 (0) + 4.000.000 (100)
Matematika Ekonomi dan Bisnis 434
= 0 + 400.000.000 = 400.000.000
b. (125,0) → Z = 6.000.000 x + 4.000.000 y
= 6.000.000 (125) + 4.000.000 (0)
= 7.500.000 x + 0 = 7.500.000
c. (100,25) → Z = 6.000.000 X + 4.000.000 Y
= 6.000.000 (100) + 4.000.000 (25)
= 600.000.000 + 100.000.000 = 700.000.000
Jadi, keuntungan maksimum adalah Rp.
7.500.000,- apabila hanya dilakukan pembangunan
rumah tipe A saja. Sedangkan apabila dibangun rumah
tipe A dan tipe B sekaligus keuntungan maksimum Rp.
700.000.000,- dengan membangun 100 rumah tipe A dan
25 rumah tipe B.

Contoh 2:

Ibu susi adalah seorang penjahit yang mempunyai


60 m kain katun dan 40 m kain sutra. Dari bahan-bahan
tersebut akan dibuat setelan kemeja dan celana. 1 stel
kemeja membutuhkan 3 m kain katun dan 1 m kain sutra.
Kemudian 1 stel celana membutuhkan 2 m kain katun dan
2 m kainn sutra. Jika terjual ibu susi mempunyai
pendapatan disetiap stel kemeja dan celana sebesar
Rp120.000,- dan Rp75.000,-. Tentukan laba maksimum
yang diperoleh oleh ibu susi!

Penyelesaian :

Misalkan kemeja = 𝑥
Matematika Ekonomi dan Bisnis 435
dan celana = 𝑦

maka didapat tabel

Dengan fungsi tujuan 120.000𝑥 + 75.000𝑦

Dan fungsi kendala

3𝑥 + 2𝑦 ≤ 60

𝑥 + 2𝑦 ≤ 40

𝑥≥0

𝑦≥0

Berdasarkan pertidaksamaan di atas dapat ditentukan


gariknya

3𝑥 + 2𝑦 = 60

𝑥 0 20
𝑦 30 0
(𝑥, 𝑦) (0, 30) (20, 0)

𝑥 + 2𝑦 = 40

𝑥 0 40
𝑦 20 0
(𝑥, 𝑦) (0, 20) (40, 0)

Matematika Ekonomi dan Bisnis 436


Gambar grafiknya adalah sebagai berikut:

Menentukan titik potong 𝐵

3𝑥 + 2𝑦 = 60

𝑥 + 2𝑦 = 40

𝟑𝒙 + 𝟐𝒚 = 𝟔𝟎 ×𝟏 𝟑𝐱 + 𝟐𝐲 = 𝟔𝟎

𝒙 + 𝟐𝒚 = 𝟒𝟎 ×3 3x + 6y = 120 −

−4y = −60

𝑦 = 15

𝑥 + 2(15) = 40

𝑥 + 30 = 40

𝑥 = 40 − 30

𝑥 = 10

Sehingga titik potong 𝐵 adalah (10, 15)

Matematika Ekonomi dan Bisnis 437


Maka untuk mencari laba maksimum adalah:

Titik 𝑓(𝑥, 𝑦) = 120.000𝑥 + 75.000𝑦 Nilai


𝐴(0, 20) 120.000(0) + 75.000(20) 1.500.000
𝐵(10, 15) 120.000(10) + 75.000(15) 2.325.000
𝐶(20, 0) 120.000(20) + 75.000(0) 2.400.000
𝐷(0, 0) 0 0

Sehingga didapat laba maksimum 2.400.000 pada titik


𝐶(20, 0)

C. Latihan
1. Pak hendri memiliki toko buah yang ingin di isi dengan
buah mangga paling sedikit sebanyak 100 dan buah
belimbing paling dikit sebanyak 150. Sedangkan toko
bangunan tersebut hanya dapat menampung 400 buah
saja. Keuntungan dari buah mangga adalah sebesar
𝑅𝑝 10.000,00 dan keuntungan untuk buah belimbing
adalah sebesar 𝑅𝑝 5.000,00. Abalila banyaknya buah
dalam took tersebut tidak bisa melebihi 150 buah. Maka
tentukan keuntungan maksimal dari penjualan buah-
buah tersebut!

2. Produsen suatu barang memiliki dua macam jenis bahan.


Bahan yang pertama sebanyak 8 unit dan bahan yang
kedua sebanyak 5 unit. Produsen tersebut berkeinginan
untuk memproduksi jenik produk A dan produk B. jika
Matematika Ekonomi dan Bisnis 438
produk A untuk satu unit produk membutuhkan 2 unit dari
bahan pertama dan 1 unit dari bahan kedua, sedangkan
produk B untuk satu unit produk membutuhkan 3 unit dari
bahan pertama dan 2 unit dari bahan kedua. Dan harga
pasar pada produk A sebesar 𝑅𝑝 15.000,00 per unit dan
harga pasar untuk produk B sebesar 𝑅𝑝 10.000,00 per
unit. Tentukan berapakah yang harus diproduksi
produsen tersebut untuk menghasilkan keuntungan yang
maksimum?

3. Suatu produsen kayu ingin menghasilkan dua produk


buatannya yaitu meja dan kursi. Untuk menghasilkan 1
unit meja membutuhkan 2 jam perakitan dan 4 jam
pengecetan. Sedangkan untuk menghasilkan 1 unit kursi
membutuhkan 4 jam perakitan dan 2 jam pengecetan.
Apabila pada bagian perakitan tersedia waktu 60 jam
pengerjaan dan 48 jam pengerjaan untuk bagian
pengecatan, tentukan keuntungan maksimal yang dapat
dihasilkan dalam memprodiksi setiap meja dan kursi jika
1 unit meja dan 1 unit kursi masing-masing 𝑅𝑝 80.000,00
dan 𝑅𝑝 60.000,00!

D. Referensi
Chaerani, Diah, dkk, 2020. Pemodelan Riset Operasi dan
Optimisasi. Sumedang: Alqaprint Jatinangor.
Dumairy. (2010) Matematika Terapan untuk Bisnis dan
Ekonomi, BPFE, Yogyakarta.

Matematika Ekonomi dan Bisnis 439


Mesra, B. (2016) Penerapan Ilmu Matematika dalam Ekonomi
dan Bisnis.Yogyakarta: CV Budi Utama.
Olivier, J. (2017) Business Math: A Step by Step Handbook.
Canada: Creative Commons License (CC BY-NC-
SA).
Prawirosentono, Suyadi. 2019. Riset Operasi & Ekonofisika.
Jakarta: Bumi Aksara.
Putrodjoyo G dan Untung Rahardja. (2015) Matematika
Ekonomi. Jakarta: PT. Grasindo.
Rinaldi. (2020). Buku Ajar Matematika Ekonomi. Jakarta: FEB
Universitas Persada Indonesia.
Sessu, A. (2017) Pengantar Matematika Ekonomi. Jakarta:
PT Bumi Aksara.

Matematika Ekonomi dan Bisnis 440

Anda mungkin juga menyukai