Pertemuan-1
Pendahuluan
Banyak masalah yang melibatkan model matematika muncul dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan, seperti Fisika, Kimia, Ekonomi, atau dalam bidang Rekayasa (Engineering), salah
satunya adalah Teknik Sipil. Model matematika yang kerap muncul tersebut memiliki bentuk yang
tidak ideal alias rumit. Kerumitan model matematika tersebut terkadang tidak dapat diselesaikan
dengan metode analitik yang biasa digunakan untuk memperoleh solusi sejatinya (exact solution).
Pengertian dari metode analitik adalah metode penyelesaian model matematika dengan rumu-
rumus aljabar yang sudah baku (lazim) digunakan.
Model matematika yang rumit tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan metode
numerik. Metode numerik adalah sebuah metode penyelesaian suatu permasalahan dimana
permasalahan tersebut diformulasikan secara matematis dengan menggunakan operasi hitungan
(aritmatik) yang terdiri dari operasi tambah, kurang kali, dan bagi. Metode numerik tidak hanya
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan model matematika yang rumit, model matematika
yang memiliki proses penyelesaian yang panjang juga dapat diselesaikan menggunakan meetode
numerik untuk menghindari terjadinya kesalahan manusia (human error) dalam pengerjaannya.
Berikut adalah beberapa contoh ilustrasi permasalahan model matematika. Perhatikan dan
jelaskan bagaimana cara menyelesaikan permasalahan-permasalahan berikut!
1 (120𝑥 2 + √2𝑥)
√27,8𝑒 5𝑥 − = cos −1
𝑥 17𝑥 − 65
1
Metode Numerik
5. Bila diperoleh tabulasi titik-titik (x,y) sebagai berikut (yang dsalam hal ini rumus fungsi y
= f(x) tidak diketahui secara eksplisit):
x y = f(x)
1,4256
2,5
1,7652
3,0
2,0005
3,5
2,8976
4,4
3,8765
6,8
6. Berdasarkan titik-titik data pada tabel persoalan 5 di atas, berapa nilai f’(3,5) dan nilai
f”(3,5)?
2
Metode Numerik
Pada soal no. 1, terlihat bahwa bentuk polinom pada soal tersebut merupakan polinom
derajat > 2. Akar polinom dapat dihitung dengan menggunakan metode analitik hanya hingga
polinom derajat 2, sedangkan untuk polinom derajat > 2 tidak terdapat rumus aljabar yang dapat
digunakan. Mungkin memanipulasi polinom dengan cara memfaktorkan (atau menguraikan)
polinom tersebut menjadi perkalian beberapa suku dapat digunakan. Namun semakin tinggi derajat
polinom, maka semakin sulit memfaktorkan polinom tersebut.
Selain dengan memfaktorkannya, cara coba-coba seperti metode pembagian sintesis
Horner juga dapat dijadikan alternatif. Dengan menggunakan metode ini, polinom dibagi dengan
sebuah bilangan. Jika sisa pembagian polinom tersebut adalah nol, maka bilangan tersebut adalah
akar polinom.
Cara lain adalah menggunakan metode grafik, yakni menggambar kurva fungsi di atas
kertas grafik, kemudia berdasarkan gambar kurva, kita mengambil tarikan akar secara kasar, yaitu
titik potong kurva dengan sumbu-x. Selain kaku dan tidak praktis, ketelitian akar yang diperoleh
dengan cara ini sangat dipengaruhi pada ketelitian penggambaran kurva. Selain itu, menggambar
kurva pada kertas grafik terbatas pada fungsi yang dapat digambarkan pada bida dua dimensi atau
tiga dimensi. Sedangkan untuk fungsi yang memiliki nilai peubah lebih besar dari 3 jelas tidak
dapat (malah tidak mungkin) untuk digambarkan kurvanya.
Soal nomor 2 masih sejenis dengan soal nomor 1, yaitu menentukan nilai x yang memenuhi
kedua persamaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa soal nomor 2 juga tidak dapat diselesaikan
dengan metode analitik biasa.
Untuk soal nomor 3, rumus baku untuk menemukan solusi sistem persamaan linear model
matematika tersebut juga tidak ada. Apabila sistem persamaannya hanya terdiri dari dua garis lurus
3
Metode Numerik
dengan dua peubah, metode titik potong dua buah garis atau metode Cramer dapat digunakan untuk
menyelesaikan persamaan tersebut. Untuk sistem yang terdiri dari tiga buah persamaan linear
dengan tiga peubah juga masih dapat diselesaikan dengan menggunakan metode Cramer. Namun
untuk sistem dengan jumlah persamaan dan jumlah peubah yang memiliki nilai > 3, tidak ada
metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikannya.
Pada soal nomor 4, mencari titik optimum fungsi yang memiliki banyak peubah relatif sulit
dilakukan. Untuk menentukan titik optimum (titik ekstrim fungsi), pertama-tama turunan fungsi
tersebut harus ditentukan, selanjutnya nilai ruas kanan turunan fungsi tersebut dijadikan sama
dengan nol, kemudian memeriksa jenis titik ekstrimnya. Bila fungsinya cukup rumit dan disusun
oleh banyak peubah, perhitungan turunan fungsi menjadi pekerjaan yang sulit bahkan cenderung
tidak mungkin untuk dilakukan.
Pertanyaan pada nomor 5 pada dasarnya cukup sering muncul, yakni bagaimana
menghitung nilai sebuah fungsi apabila rumus fungsinya sendiri tidak diketahui. Seperti diketahui
bahwa nilai fungsi diperoleh dengan cara mensubstitusikan harga dari peubahnya ke dalam rumus
fungsi. Permasalahan muncul akibat persamaan fungsi tersebut tidak diketahui. Hanya tersedia
beberapa buah data diskrit (discrete) dalam bentuk tabel. Pengamatan fenomena alam, baik berupa
eksperimen di laboratorium maupun penelitian di lapangan sering menghasilkan persoalan seperti
pada soal nomor 5 yang melibatkan beberapa parameter (misalnya suhu, tekanan, waktu, dan
sebagainya). Tidak diketahui relasi yang menghubungkan parameter-parameter tersebut, sehingga
nilai parameter-parameter tersebut hanya dapat diukur dengan menggunakan alat ukur seperti
sensor, termometer, barometer, dan sebagainya. Tidak ada metode analitik yang tersedia untuk
menyelesaikan permaalahan jenis ini. Hal yang sama juga terjadi pada soal nomor, dimana
pertanyaan yang dihasilkan juga sama yakni bagaimana menghitung nilai turunan fungsi bila
fungsinya sendiri tidak diketahui.
Metode integrasi yang tersedia tidak ada yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan nomor 7 yang memiliki bentuk fungsi yang rumit. Sama halnya dengan soal nomor
8, dimana tidak tersedia metode persamaan diferensial yang dapat digunakan untuk
menyelesaikannya. Dengan kata lain, permasalahan soal nomor 7 dan nomor 8 tidak dapat
diselesaikan dengan metode analitik.
4
Metode Numerik
5
Metode Numerik
Dalam bidang rekayasa, solusi yang diperoleh secara analitik kurang berguna untuk tujuan
numerik. Permasalahan rekayasan dalam prakteknya tidak selalu membutuhkan solusi dalam
bentuk fungsi matematika menerus (continuous). Seringkali solusi yang diinginkan dalam bentuk
numerik, misalnya persoalan integral tentu dan persamaan diferensial.
C. Apakah Metode Numerik Hanya untuk Persoalan Matematika yang Rumit Saja?
Sebelumnya dikatakan bahwa, metode numerik dapat menyelesaikan permasalahan yang
tidak terbatas serta permasalahan yang memiliki tafsiran geometri kompleks serta berdimensi
tinggi. Kalimat tidak terbatas pada kalimat sebelumnya menunjukkan bahwa metode numerik
berlaku umum, yakni dapat diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan yang sederhana (yang
dapat juga diselesaikan dengan metode analitik) maupun persoalan yang tergolong rumit (yang
metode analitik pun belum tentu dapat menyelesaikannya). Sebagai contoh, dengan metode
numerik kita dapat menghitung integral
∫ √1 + 𝑐𝑜𝑠 2 (𝑥)𝑑𝑥
0
∫ 2𝑥 2 𝑑𝑥
0
6
Metode Numerik
Pada Gambar 1.1 terdapat 4 buah kondisi ketika beberapa peluru ditembakkan pada sebuah
sasaran. Menembak bagian tengah sasaran tersebut merupakan tujuannya. Pada Gambar (a) dan
(c) pada Gambar 2.2 merupakan gambar yang menunjukkan bagian tengah sasaran tersebut
berhasil dikenai sehingga dapat dikatakan bahwa tembakan pada kedua gambar tersebut akurat.
Akurat dalam hal ini dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana lubang peluru dengan pusat
sasaran memiliki posisi yang berdekatan. Secara umum akurasi diartikan sebagai tingkat
kedekatan ppengukuran kuantitas terhadap nilai sebenarnya.
Ada dua cara untuk mengukur akurasi, yakni error absolute dan error relative. Error
absolute merupakan nilai absolut dari selisih antara nilai sebenarnya x dengan nilai observasi x’.
Error absolute dapat dituliskan menggunakan Persamaan 1.1. lain halnya dengan error relative.
Error relative membagi selisih antara nilai sebenarnya x dan nilai observasi x’ dengan nilai
sebenarnya. Hasil yang diperoleh akan memiliki bentuk nilai tanpa satuan. Persamaan error
relative disajikan pada Persamaan 1.2.
𝜖𝐴 = |𝑥 − 𝑥′| (1.1)
𝑥−𝑥′
𝜖𝐴 = | | (1.2)
𝑥
Selain akurasi, hal lain yang perlu diperhatikan adalah presisi. Presisi adalah sejauh mana
pengulangan pengukuran dalam kondisi yang tidak berubah mendapat hasil yang sama.
Berdasarkan Gambar 1.1, Gambar (a) dan (b) menunjukkan kepresisian yang tinggi. Hal tersebut
terlihat dari jarak antara lubang peluru yang daling berdekatan dan mengelompok.
Berdasarkan Gambar 1.1 dapat disimpulkan bahwa dalam suatu sistem pengukuran akan
terdapat 4 buah kondisi. Pengukuran akurat dan presisi (Gambar (a)), tidak akurat namun presisi
(Gambar (b)), akurat namun tidak presisi (Gambar (c)), dan tidak akurat serta tidak presisi (Gambar
(d)).
Dari kondisi-kondisi tersebut, akan muncul yang dinamakan error. Dalam analisa numerik,
error atau kesalahan menjadi hal yang perlu diperhatikan.
7
Metode Numerik
E. Error Numerik
Kesalahan numerik merupakan error atau kesalahan yang timbul akibat adanya proses
pendekatan atau hampiran. Kesalahan numerik terjadi karena tiga hal, diantaranya:
1. Kesalahan bawaan (inherent error), merupakan kesalahan data yang timbul akibat
adanya pengukuran, human error seperti kesalahan pencatatan, atau tidak memahami
hukum-hukum fisik dari data yang diukur.
2. Kesalahan pembulatan (round-off error) adalah kesalahan yang terjadi karena adanya
pembulatan. Contoh 3,142857143…. Menjadi 3,14.
3. Kesalahan pemotongan (truncation error) adalah kesalahan yang ditimbulkan pada
saat dilakukan pengurangan jumlah angka signifikan.
Kesalahan atau error dapat diukur menggunakan Persamaan (1.1) dan Persamaan (1.2).
Meskipun metode numerik memiliki kelebihan yang mumpumi, metode numerik tetap
memiliki beberapa kelemahan, diantaranya:
8
Metode Numerik
umumnya sangat banyak dan berulang, sehingga perhitungan secara manual sering menjemukan.
Manusia (yang melakukan perhitungan manual) dapat membuah kesalahan dalam melakukannya
(human error). Dalam hal ini, komputer berperan mempercepat proses perhitungan tanpa membuat
kesalahan.
Terdapat banyak program aplikasi yang dapat digunakan untuk menghitung menggunakan
metode numerik. Beberapa contoh aplikasi yang ada saat ini adalah MathLab, MathCad, Maple,
Mathematica Eureka, dan sebagainya. Selain itu, terdapat juga library yang berisi rutin-rutin yang
siap digabung dengan program utama yang ditulis pengguna, misalnya IMSL (International
Mathematical and Statistical Library) Math/Library yang berisi ratusan-rutin-rutin metode
numerik.
9
Metode Numerik
6. Evaluasi, hasil yang diperoleh diinterpretasi setelah prgram selesai dijalankan dengan
data yang sesungguhnya. Interpretasi meliputi analisis hasil run dan
membandingkannya dengan prinsip dasar dan hasil-hasil empirik untuk menaksir
kualitas solusi numerik, dan keputusan untuk menjalankan kembali program untuk
memperoleh hasil yang lebih.
J. Pengenalan MATLAB
MATLAB (Matrix Laboratory) adalah sebuah program untuk analisis dan komputasi
numerik yang merupakan bahasa pemrograman matematika lanjutan dengan dasar pemikiran
menggunakan sifat dan bentuk matriks. MATLAB adalah bahasa tingkat tinggi dan interaktif yang
memungkinkan untuk melakukan komputasi secara intensif. MATLAB telah berkembang menjadi
10
Metode Numerik
sebuah environment pemrograman yang canggih yang berisi fungsi-fungsi built-in untuk
melakukan pengelolaan sinyal, aljabar linear, dan kalkulasi matematis lainnya. Selain itu,
MATLAB juga berisi toolbox yang berisi fungsi-fungsi tambahan untuk aplikasi khusus..
1. Memulai MATLAB
Untuk dapat menjalankan program MATLAB, langkah-langkah yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut: Double-click ikon MATLAB (jika ada) pada layar desktop. Selanjutnya
akan muncul tampilan seperti Gambar 1.2.
11
Metode Numerik
Misal, mencari nilai 0≤x≤5 dengan inkrement 0.5, maka pada command window dapat
diketikkan:
>> x=0:0.5:5
x =
Columns 1 through 9
0 0.5000 1.0000 1.5000 2.0000
2.5000 3.0000
3.5000 4.0000
Columns 10 through 11
4.5000.1 5.0000
b. Jendela Ruang Kerja (Workspace)
Jendela ini berisi informasi penggunaan variabel di dalam memori MATLAB.
Misalkan saat akan menjumlahkan dua buah bilangan, maka pada comman window
dapat diketikkan
>> Angka1=8
Angka1 =
8
>> Angka2=-4
Angka2 =
-4
>> Hasil=Angka1+Angka2
Hasil =
4
Maka pada workspace akan menampilkan variabel yang sedang digunakan seperti
pada Gambar 1.3.
12
Metode Numerik
Untuk melihat variabel yang aktif saat ini, dapat menggunakan perintah who.
>> who
Your variables are:
Angka1 Angka2 Hasil ans
Contoh command pada window adalah seperti pada Tabel 1.1.
Command Fungsi
What Melihat nama file dalam direktori aktif
Who Melihat variabel yang sedang aktif
Whos Menampilkan nama setiap variabel
Delete Menghapus file
Clear Menghapus variabel
Clc Membersihkan layar
13
Metode Numerik
d. Help Window
Jendela ini berisikan petunjuk dari perintah-perintah yang dimiliki MATLAB.
Adapun daftar command yang ditampilkan merupakan semua command MATLAB
standar dan semua toolbox yang diinstall dalam MATLAB. Toolbox adalah suatu
kumpulan m-file yang telah dibuat untuk analisis statistik, numerik, dan lain-lain.
14
Metode Numerik
Secara formal suatu script merupakan suatu file eksternal yang berisi tulisan
perintah MATLAB. Tetapi script tersebut bukan merupakan suatu fungsi. Ketika anda
menjalankan suatu script, perintah di dalamnya dieksekusi seperti ketika dimasukkan
langsung pada MATLAB melalui keyboard. M-file selain dipakai sebagai penamaan
file juga bisa dipakai untuk menamakan fungsi, sehingga fungsi fungsi yang kita buat
di jendela editor bisa di simpan dengan ektensi.m sama dengan file yang kita panggi
dijendela editor.
Saat kita menggunakan fungsi MATLAB seperti inv, abs, cos, sin dan sqrt,
MATLAB menerima variabel berdasarkan variabel yang kita berikan. Fungsi M-file
mirip dengan script file dimana keduanya merupakan file teks dengan ektensi.m.
Sebagaimana script M-file, fungsi m-file tidak dimasukkan dalam jendela command
window tetapi file tersendiri yang dibuat dengan editor teks.
15
Metode Numerik
f. Figure Window
Jendela merupakan hasil visualisasi dari script MATLAB. MATLAB memberikan
kemudahan bagi programmer untuk mengedit windows ini sekaligus memberikan
program khusus untuk itu, sehingga selain berfungsi sebagai visualisasi output yang
berupa grafik juga sekaligus menjadi media input yang interaktif. Lihat Gambar 1.6.
>> x=0:2:360;
>> y=tan(x*pi/180);
>> plot(x,y)
g. Format Tampilan
Mengatur tampilan melalui nilai-nilai pada layar MATLAB. Untuk mengatur
tampilan nilai pada layar MATLAB dapat menggunakan perintah format. Untuk lebih
jelasnya, pemakaian perintah format dapat dilakukan dengan mengetik:
>> help format
format Set output format.
format with no inputs sets the output
16
Metode Numerik
17
Metode Numerik
3.1416
>> format long
>> pi
ans =
3.141592653589793
18
Metode Numerik
>> B = [0:2:8]
B =
0 2 4 6 8
d. Tanda ‘ merupakan transpose matriks yang merupakan suatu vector kolom.
Contoh:
>> X = [3 2 4 5;7 6 5 8]
X =
3 2 4 5
7 6 5 8
>> X=X'
X =
3 7
2 6
4 5
5 8
e. Tanda … (elipsis) digunakan untuk menuliskan suatu perintah atau ekspresi yang
tidak cukup menempati satu baris, gunakan tanda elipsis (…) diikuti menekan
tombol Enter atau Return untuk melanjutkan penulisan di baris berikutnya.
Contoh:
>> P = sin(1)-sin(2)+sin(3)-
sin(4)+sin(5)+cos(6)+...
cos(7)-cos(8)+cos(9)-
cos(10)+cos(11)+cos(12)
P =
2.5070
5. Fungsi Kode pada MATLAB
Fungsi kode yang dapat diketik pada command windows:
a. >>what general
Menunjukkan instruksi-instruksi yang tersedia di direktori general, salah satunya
adalah instruksi clear.
19
Metode Numerik
b. >>help general
Menunjukkan instruksi-instruksi yang tersedia di direktori general dan fungsinya
secara umum.
c. >>help clear
Menunjukkan penjelasan detail untuk instruksi clear (fungsinya untuk apa,
syntaxnya untuk apa, fungsi lain yang terkait apa).
d. >>help ops
Menunjukkan penulisan operator-operator di dalam MATLAB
e. >>clc;
>>P
clc digunakan untuk membersihkan layar, tetapi nilai variabel yang tersimpan
dimemori tidak akan hilang sehingga dapat ditampilkan kembali ke layar dengan
memanggil nama variabelnya.
f. >>clear;
>>P
clear digunakan untuk membersihkan layar sekaligus menghapus variabel dari
memori sehingga kita tidak dapat menampilkan nilai variabel ke layar (muncul
pesan ??? Undefined function or variable ‘P’).
20