Anda di halaman 1dari 10

SIMULASI RESERVOIR

TUGAS KELOMPOK KE-II

HUKUM DARCY

DISUSUN OLEH:

DITA AUDINA AGUSTIN 143210605

LEOVALDO PANGARIBUAN 143210663

SONYA REGINA CAHYANI 143210643

KELAS VIII B

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur tak lupa kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan berkat, rahmat, serta kelancaran kepada kami sehingga makalah
ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah yang berjudul
“Hukum Darcy” ini dibuat guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Simulasi
Reservoir yang merupakan mata kuliah wajib yang terdapat pada semester VIII.

Dalam makalah ini terdapat beberapa pembahasan terkait dengan


persamaan darcy, baik untuk aliran satu fasa maupun dua fasa. Selain itu, juga
terdapat beberapa informasi tambahan terkait dengan penjabaran,pengaplikasian,
serta metode yang digunakan sebagai penunjang penggunaan dari persamaan
darcy.

Dari beberapa paparan sebagian isi dari makalah ini, kami berharap
pembaca dapat memahami beberapa informasi-informasi yang dapat menambah
wawasan serta membuka pola pikir pembaca untuk ingin lebih lanjut mengenai
informasi terbarukan khususnya yang terkait dengan mata kuliah Simulasi
Reservoir.

Demikianlah makalah ini disusun, apabila terdapat ketidaksempurnaan


dari makalah ini, kami mohon maaf. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
dan digunakan sebagaimana mestinya.

Pekanbaru, 19 Februari 2017

Penulis

ii | P e r s a m a a n D a r c y
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................... 1

BAB II
PEMBAHASAN .................................................................................... 3

A. Sejarah dan Penurunan Hukum Darcy ........................................ 3


B. Konversi Satuan dalam Darcy..................................................... 9
C. Aplikasi Hukum Darcy ............................................................... 12
D. Persamaan Aliran Lainnya pada Hukum Darcy .......................... 32

BAB III
PENUTUP .............................................................................................. 34

A. Kesimpulan ................................................................................. 34
B. Saran ............................................................................................ 34

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 36

LAMPIRAN SOAL ............................................................................... 37

iii | P e r s a m a a n D a r c y
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam menentukan karakter dan deskripsi suatu reservoir, mekanisme
pendorong dan penjabaran sifat-sifat fisik batuan dan fluida yang
dikandungnya tidaklah cukup untuk menambahkan informasi yang
memadai. Di dalam praktiknya, keadaan kondisi aliran fluida jelas
memengaruhi hasil yang akan digunakan sebagai pengolahan data sebelum
produksi ataupun dalam masa produksi.
Teori dasar ataupun fundamental mengenai kondisi aliran adalah
mengenai eksperimen yang dilakukan oleh Henry Darcy yang dikenal
sebagai persamaan Darcy, sebuah persamaan yang dikenal baik oleh
tekniksi di perminyakan.
Di dalam makalah ini, akan dibahas mengenai persamaan Darcy dan
aplikasinya secara general yang sekiranya mampu untuk mengingatkan
pembaca kembali ada teori dasar yang harus dipahami kembali untuk
melanjutkan studi mengenai simulai reservoir ataupun kajian-kajian dasar
mengenai reservoir.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah untuk makalah
ini adalah:
1. Bagaimana sejarah dan penurunan hukum Darcy?
2. Bagaimana konversi satuan dalam Darcy?
3. Bagaimana aplikasi hukum Darcy?
4. Bagaimana persamaan aliran lainnya pada hukum Darcy?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah:
1. Menjelaskan sejarah dan penurunan hukum Darcy.

1|Persamaan Darcy
2. Menjelaskan konversi satuan dalam Darcy.
3. Menjelaskan aplikasi hukum Darcy.
4. Menjelaskan aliran lainnya pada hukum Darcy.

2|Persamaan Darcy
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Penurunan Hukum Darcy


Hukum alir empiris Darcy adalah lanjutan awal dari dasar hukum klasik
fluida dinamis hingga aliran fluida di dalam media berpori. Bab ini berisi
deskripsi sederhana mengenai hukum berdasarkan praktik eksperimental.
Untuk rincian penanganan teoritis lebih lanjut dari subjek, pembaca merujuk
pada paper klasik oleh King Hubbert di mana menunjukkan bahwa hukum
Darcy dapat diturunkan dari formula Navier-Stokes, pergerakan fluida
viskos.
Makna hukum Darcy memperkenalkan laju alir ke teknik reservoir dan
dikarenakan laju produksi total di permukaan adalah
d Np
qres =
dt
Setiap cabang dari pengetahuan dan teknik memiliki peran utama yang
berhubungan, hal yang harus diperhatikan, sebagai contoh, nama yang tidak
asing lagi, Newton dan Einstein di Fisika atau Darwin di ilmu pengetahuan
murni. Pada teknik reservoir, seseorang yang relevan pada abad sembilan
belas dari Prancis; Henry Darcy yang mana tidak menyadari bahwa ia telah
mendapatkan posisi terhormat di sepanjang sejarah teknik reservoir. Pada
tahun 1856 Darcy mempublikasikan pekerjaannya dalam meningkatkan
kinerja air di Dijon, dan berhubungan dengan design dari saringan yang
cukup untuk memroses kebutuhan air di kota. Walaupun begitu, fluida
dinamis merupakan subjek yang tinggi pada saat itu, tidak ada data yang
dipublikasikan mengenai fenomena aliran fluida melewati media berpori
dan, sebagai teknisi, Darcy membuat saringan yang ditunjukkan oleh
Gambar 1, yang berguna untuk menginvestigasi masalah tersebut.
Peralatan yang berisi silinder besi yang diisi dengan unconsolidated
sand dengan panjang sekitar satu meter di mana berada di antara dua
saringan yang permeable. Manometer yang terhubung dengan silinder
otomatis berada di atas dan di bawah sand pack. Yang mana aliran air

3|Persamaan Darcy
melewati peralatan tersebut, untuk beberapa laju aliran, kecepatan dari laju
bekerja secara proposional untuk ketinggian yang berbeda, formulanya:
h1 − h2 ∆h
u=K =K
I I
(1)
Di mana:
U : Kecepatan aliran pada cm/sec, di mana laju alir total yang diukur q
cc/sec, dibagi dengan area cross-sectional dari sand pack.
∆ℎ : Perbedaan tingkatan manometrik, cm
I : Panjang total dari sand pack, cm, dan
K : Konstan

Gambar 1 Skema peralatan eksperimen Darcy


(Dake, L.P. 1978)

Variasi Darcy dalam eksperimen ini adalah dengan mengubah jenis


sand pack, di mana memberikan efek perubahan nilai konstan K; yang
mana, seluruh eksperimen dilakukan dengan air, oleh karena itu, efek dari
densitas fluida dan viskositas dari hukum aliran tidak diinvestigasi. Sebagai
tambahan, silinder besi itu diletakkan secara vertical.
Setelah itu, dan lainnya mencoba eksperimen yang dilakukan oleh
Darcy dengan ketentuan yang dibatasi, satu dari hal yang mereka lakukan
adalah mengubah orientasi sand pack dengan sudut yang berbeda dengan
sudut vertical, seperti yang ditampilkan oleh Gambar 2. Hal ini didapat,
bagaimanapun, terlepas orientasi sand pack, perbedaan ketinggian, yang laju
alirnya sudah diketahui.

4|Persamaan Darcy
Gambar 2 Orientasi apparatus Darcy yang didasarkan pada gravitasi
bumi
(Dake, L.P. 1978)

Hal ini bermanfaat berdasarkan makna dari perubahan ketinggian yang


muncul pada hukum Darcy. Tekanan pada beberapa titik di bidang alir,
Gambar 2, di mana memiliki elevasi Z, relative dengan bidang datum, dapat
dijabarkan dengan:
p = ρ g (h − z)
Berdasarkan tekanan atmosfer yang berlaku. Pada formula ini, h adalah
elevasi liquid dari manometer teratas, berdasarkan z = 0 dan 𝜌 adalah
densitas air. Formula ini dapat dijabarkan sebagai:

p
hg = ( + gz)
ρ
(2)
Jika persamaan (1) dituliskan dengan bentuk differential, maka:

dh
u=K
dl
(3)
Lalu differensiasi persamaan (2) dan subtitusi ke dalam persamaan (3);

5|Persamaan Darcy
Kd p K d(hg)
u= ( + gz) =
g dl ρ g dl
(4)
p
Istilah ( + gz) pada rumus terakhir, memiliki unit yang sama seperti
ρ

hg di mana: jarak x gaya per unit massa, seperti, energy potensial per unit
massa. Potensial fluida ini biasanya disimbolkan sebagai 𝜙 dan
didefinisikan sebagai kerja yang dibutuhkan, menggunakan proses
frictionless, untuk mendistribusi unit massa dari fluida dari kondisi tekanan
atmosfer dan elevasi nol pada pertanyaan ini, maka:

p
dp
Φ= ∫ + gz
ρ
1−atm
(5)
Walaupun didefinisikan seperti ini, potensial fluida tidak selalu diukur
berdasarkan tekanan atmosfer dan elevasi nol, sebaliknya, berdasarkan
tekanan dasar yang berubah-ubah dan elevasi (pb, zb) di mana memodifikasi
persamaan (5) menjadi

p
dp
Φ= ∫ + g(z − 𝑧𝑏 )
ρ
Pb
(6)
Alasan dari hal ini adalah aliran fluida antara titik A dan B dipengaruhi
oleh perbedaan potensial di antara dua titik, bukan potensial absolut, yaitu:
𝑃𝐴 𝑃𝐵 𝑃𝐴
dp dp dp
Φ𝐴 − Φ𝐵 = ∫ + g(z𝐴 − 𝑧𝑏 ) − ∫ + g(z𝐵 − 𝑧𝑏 ) = ∫ + g(z𝐴 − 𝑧𝐵 )
ρ ρ ρ
𝑃𝑏 𝑃𝑏 𝑃𝐵

Maka, hal ini adalah konvensional, pada teknik reservoir untuk


menyeleksi perubahan, bidang datum, relative ke reservoir, dan
menjabarkan seluruh potensial berdasarkan bidang ini. Selanjutnya, jika hal

6|Persamaan Darcy
ini diasumsikan bahwa fluida reservoir adalah incompressible makan
persamaan (5) sebagai:

p
Φ= + gz
ρ
(7)
Di mana secara tepat istilah ini muncul pada persamaan (4). hal ini
dapar dilihat bahwa istilah h pada persamaan Darcy secara langsung
sebanding dengan perbedaan potensial fluida di antara ujung sand pack.
K/g hanya dapat diaplikasikan untuk aliran air, di mana cairan
digunakan pada eksperimen Darcy. Eksperimen ditampilkan dengan variasi
cairan yang berbeda yang mana secara umum dapat dijabarkan sebagai:
kρ dΦ
u=
μ dl

(8)
Di mana bergantung pada kecepatan alir serta densitas fluida dan
viskositas secara jelas. Permeabilitas tidak bergantung pada sifat alami pasir
dan dideskripsikan sebagai permeabilitas. Hal ini dikategorikan sebagai
permeabilitas absolut dari pasir, menjelaskan hal terakhir terjenuhi oleh
fluida dan dikarenakan oleh derivasi, yang memiliki nilai yang sama
terlepas dari sifat alami fluida.
Pernyataan tersebut sepenuhnya benar, pada kondisi tekanan reservoir
dan aliran normal, pengecualian pada keadadaan tertentu terjadi pada aliran
gas nyata. Pada kondisi tekanan yang sangat rendah berkemungkinan terjadi
gesekan antara molekul gas dan dinding setiap pori-pori yang berujung pada
peningkatan permeabilitas. Fenomena ini, di mana disebut sebagai
Klinkenberg effect, jarang dimasukkan ke dalam perhitungan teknik
reservoir namun ini sangat penting untuk eksperimen di laboratorium di
mana permeabilitas batuan ditentukan dengan pengukuran laju alir udara
melewati pori-pori core pada tekanan atmosfer. Hal ini membutuhkan
koreksi untuk menentukan permeabilitas absolut.

7|Persamaan Darcy

Anda mungkin juga menyukai