Anda di halaman 1dari 22

PENGANTAR

METODE NUMERIK
KELOMPOK 1

Lia Zuriah Sani Niken Aliyah Hardini


1902030001 1902030028

Della Puspita Diffa Ainul Qisthi


1902030035 2002030056P
• Numerik: berhubungan dengan angka
• Metode: cara yang sistematis untuk
menyelesaikan persoalan guna
mencapai tujuan yang ditentukan
• Metode numerik: cara sistematis untuk
menyelesaikan persoalan matematika
dengan operasi angka (+ , -, *, / )
Contoh beberapa persoalan matematika:
1. Tentukan akar-akar persamaan polinom

2. Tentukan harga x yang memenuhi persamaan:

3. Hitung nilai integral-tentu berikut:


• Cara penyelesaian persoalan matematika ada
dua:
1. Secara analitik
Secara analitik: menggunakan rumus dan
teorema yang sudah baku di dalam
matematika metode analitik
2. Secara numeric
Secara numerik: menggunakan pendekatan
aproksimasi untuk mencari solusi hanya
dengan operasi aritmetika biasa metode
numerik.
• Perbedaan solusi antara metode analitik dengan
metode numerik:
1. Solusi dengan metode analitik: eksak (tepat tanpa
ada kesalahan)
2. Solusi dengan metode numerik: hampiran atau
aproksimasi (tidak tepat sama dengan solusi
eksak, selalu ada kesalahan
• Kesalahan dalam solusi numerik disebut galat (error)
• Galat dapat diperkecil dengan mengubah parameter
di dalam metode numerik (misalnya ε, lebar
trapesium, dsb)
• Kelebihan metode numerik: dapat menyelesaikan
persoalan matematika yang tidak dapat diselesaikan
dengan metode analitik.
1. Solusi dengan metode analitik: eksak (tepat tanpa
ada kesalahan)
Contoh 1:
Carilah akar-akarnya!
Metode analitik: faktorkan menjadi
2. Solusi dengan metode numerik: hampiran atau
aproksimasi (tidak tepat sama dengan solusi eksak,
selalu ada kesalahan
Carilah sebuah akar
Metode numerik: diketahui sebuah akar terletak di
dalam selang [3, 6] mengapa???????

y= x2 – 6x + 8

3 6 Sb-X
Pendekatan sederhana mencari akar adalah secara iteratif
dengan metode titik tengah (bisection):
1. bagi selang [a,b] menjadi dua dengan titik tengah
c = (a + b) / 2
2. ada dua sub-selang: [a, c] dan [c, b]. Pilih selang iterasi
yang baru dengan syarat nilai fungsi di ujung selang
berbeda tanda.
3. ulangi langkah 1 dan 2 sampai ukuran selang < ε
(epsilon adalah nilai yang sangat kecil yang menyatakan
toleransi kesalahan akar yang diinginkan, misalnya ε =
0.001,
y = f(x)

a c0 c1
c2 b x
SISTEM BILANGAN
DAN KESALAHAN
TEMA MATERI

Penyajian Bilangan Bulat & Pecahan

Nilai Signifikan

Akurasi dan Presisi

Pendekatan dan Kesalahan


PENYAJIAN BILANGAN BULAT DAN
PECAHAN

Bilangan bulat yang sering digunakan adalah bilangan


bulat dalam sistem bilangan desimal yang didefinisikan:

… )

= + +

Contoh :
2673 = 2 .
PENYAJIAN BILANGAN BULAT DAN
PECAHAN

• Bilangan bulat dengan bilangan dasar c di definisikan


dengan
… )c

= + +

• Bilangan biner atau bilangan dasar 2, dapat di


definisikan seperti formulasi di atas dengan
mengganti c dengan 2

Contoh :
=1.
ALGORITMA

Bila diketahui koefisien-koefisien …, dari polinom


P(x) = + + + … +

dan suatu bilangan . Maka dapat dihitung , , … , dari  sebagai berikut :

=
= +
= +
……………………….
= +

Algoritma ini banyak digunakan untuk menghitung konversi


bilangan secara cepat, karena dalam algoritma ini tidak terdapat
pemakaian pangkat yang membuat kesalahan numerik menjadi lebih
besar
Contoh :
 Bilangan biner ( dapat dihitung dengan :
=1
= +  = 1 + 1.2 = 3
= +  = 0 + 3.2 = 6
= 1 +  = 1 + 6.2 = 13

 Bilangan oktal (dapat dihitung dengan :


=7
= 2 + 7.8 = 2 + 56 = 58
= 1 + 58.8 = 1 + 464 = 465
PENYAJIAN BILANGAN PECAHAN

• Bilangan pecahan x antara 0 s/d 1 dalam sistem bilangan desimal di definisikan:


X=(… )= + +…+

• Bilangan pecahan x secara umum dalam sistem bilangan dengan bilangan dasar k
di definisikan :
…)k=

Contoh :
 ( = 6. + 2. + 5.
 ( + 0. + 1.
= 0,5 + 0,125
= 0,625
NILAI SIGNIFIKAN/ANGKA PENTING

• Nilai signifikan adalah suatu nilai dimana jumlah angka ditentukan


sebagai batas nilai tersebut diterima atau tidak.
• Terdiri dari digit 1,2 3,4,5,6,7,8,9 dan 0
• Untuk 0 tidak termasuk angka signifikan jika digunakan untuk
menentukan titik desimal atau untuk mengisi tempat2 dari digit yang
tidak diketahui/dibuang.

Perhatikan nilai pada penggaris

Dengan nilai signifikan = 1, maka nilai adalah 53 atau 54


Dengan nilai signifikan = 0,1, maka nilai adalah 53 atau 53,5
AKURASI DAN PRESISI

(a) menunjukkan hasil yang akurat dan presisi.


(b) menunjukkan hasil yang presisi tetapi tidak akurat.
(c) menunjukkan hasil yang sebenarnya akurat tetapi tidak presisi.
(d) menunjukkan hasil yang tidak akurat dan tidak presisi.

 Nilai presisi mengacu pada jumlah angka signifikan yang


digunakan dan sebaran bacaan berulang pada alat ukur.
 Pemakaian alat ukur penggaris dan jangka sorong akan
mempunyai perbedaan nilai presisi.Pemakaian jangka sorong
mempunyai presisi yang lebih tinggi.
 Nilai akurat atau akurasi mengacu pada dekatnya nilai
pendekatan yang dihasilkan dengan nilai acuan atau nilai
PENDEKATAN DAN KESALAHAN

• kesalahan di dalam metode numerik dibagi menjadi dua macam yaitu:


1. kesalahan pembulatan ( round of eror)
2. kesalahan pemotongan ( truncation eror)
• Kesalahan pembulatan adalah kesalahan yang disebabkan oleh pembulatan
misalnya 0,4 menjadi 0 atau 0,5 menjadi 1. Sedangkan kesalahan pemotongan
adalah kesalahan yang ditimbulkan pada saat dilakukan pengurangan jumlah
angka signifikan.
• Kesalahan numeric adalah kesalahan yang timbul karena adanya proses
pendekatan

Hubungan kesalahan dan penyelesaian adalah:


=x+e
Dimana:
adalah nilai yang sebenarnya (nilai eksak)
x adalah nilai pendekatan yang dihasilkan dari metode numeric
e adalah kesalahan numerik
• Kesalahan fraksional adalah presentase antara kesalahan nilai sebenarnya
= ( x 100%
• Banyak permasalahan kesalahan fraksional di atas sulit atau tidak bisa dihitung,
karena nilai eksaknya tidak diketahui. Sehingga kesalahan fraksional dihitung
berdasarkan nilai pendekatan yang diperoleh :
= () x 100%
• Dimana e pada waktu ke n adalah nilai pendekatan ke n dan ke n-1
= ( ) x 100%
• Perhitungan kesalahan semacam ini dilakukan untuk mencapai keadaan
konvergensi pada suatu proses iterasi
• Definisi ini, dapat dikatakan bahwa penyelesaian dalam metode numeric dicari
berdasarkan selisih hasil saat ini dengan hasil sebelumnya. Metode ini dapat
menghindari jumlah iterasi yang sangat besar tetapi terkadang tidak akurat.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai