Anda di halaman 1dari 43

ANALISIS NUMERIK

KULIAH KE – 1

METODE NUMERIK SECARA UMUM

DOSEN : JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
DEBBY YULINAR PERMATA, ST., MT UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertian Metode Numerik


2. Kegunaan Metode Numerik
3. Galat (kesalahan)
4. Galat(kesalahan) Absolut dan Relatif
5. Deret Taylor.
METODE NUMERIK

 Numerik : berhubungan dengan angka


 Metode : cara/teknik yang sistematis untuk
menyelesaikan persoalan guna mencapai tujuan
yang ditentukan
 Metode numerik : cara/teknik sistematis untuk
menyelesaikan persoalan yang diformulasikan secara
matematis dengan operasi angka/hitungan
(arithmatic). (Chapra dan Chanale, 1991)
METODE NUMERIK

• Metode numerik adalah teknik -teknik yang


digunakan untuk merumuskan masalah
matematika agar dapat diselesaikan hanya dengan
operasi hitungan, yang terdiri dari operasi tambah,
kurang, kali dan bagi (Susila, 1994 ; Ibraheem dan
Hisyam, 2003).
 Metode numerik merupakan suatu metode untuk
menyelesaikan masalah – masalah matematika
dengan menggunakan sekumpulan aritmatik
sederhana dan operasi logika pada sekumpulan
bilangan atau data numerik yang diberikan.
KEGUNAAN METODE NUMERIK

• Metode numerik merupakan alat untuk memecahkan


masalah matematika yang sangat handal. Banyak
permasalahan teknik yang mustahil dapat diselesaikan
secara analitik, karena kita sering dihadapkan pada
sistem-sistem persamaan yang besar, tidak linear dan
cakupan yang kompleks, dapat diselesaikan dengan
metode numerik.
• Program paket numerik, misalnya MATLAB, MAPLE,
dan sebagainya yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah matematika dengan metode numeric dibuat
oleh orang yang mempunyai dasar-dasar teori metode
numerik
KEGUNAAN METODE NUMERIK

• Banyak masalah matematika yang tidak dapat


diselesaikan dengan memakai program paket atau tidak
tercakup dalam program paket. Oleh karena itu kita
perlu belajar metode numerik untuk dapat membuat
program paket (software) untuk masalah sendiri.
• Metode numerik merupakan suatu sarana yang efisien
untuk mempelajari penggunaan komputer. Belajar
pemrograman secara efektif adalah menulis program
komputer. Metode numerik mengandung bagian yang
dirancang untuk diterapkan pada komputer, misalnya
membuat algoritma.
KEGUNAAN METODE NUMERIK

 Metode numerik merupakan suatu sarana untuk


lebih memahami matematika. Karena fungsi metode
numerik adalah menyederhanakan matematika yang
lebih tinggi dengan operasi-operasi hitungan dasar.
KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN

 Keuntungan dari metode ini antara lain:


 Solusi persoalan selalu dapat diperoleh.
 Dengan bantuan komputer, perhitungan dapat dilakukan
dengan cepat serta hasil yang diperoleh dapat dibuat
sedekat mungkin dengan nilai sesungguhnya.
 Tampilan hasil perhitungan dapat disimulasikan.

 kelemahan metode ini antara lain:


 Nilai yang diperoleh berupa pendekatan atau hampiran.
 Tanpa bantuan komputer, proses perhitungan akan
berlangsung lama dan berulang-ulang.
LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN PERSOALAN NUMERIK

 Identifikasi masalah
 Memodelkan masalah secara matematis.
 Identifikasi metode numerik yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah.
 Pemograman / implementasi metode dalam komputer.
 Analisis hasil akhir: implementasi, metode, model dan
masalah.
PRINSIP METODE NUMERIK

 Pendekatan yang digunakan dalam metode numerik


merupakan pendekatan analitis matematis dengan
tambahan grafis dan teknik perhitungan yang mudah.
 Algoritma pada metode numerik adalah algoritma
pendekatan maka dalam algoritma tersebut akan muncul
istilah iterasi yaitu pengulangan proses perhitungan.
 Dengan kata lain perhitungan dengan metode numerik
adalah perhitungan yang dilakukan secara berulang-
ulang untuk terus-menerus memperoleh hasil yang
semakin mendekati nilai penyelesaian yang sebenarnya
PRINSIP METODE NUMERIK

 Dengan menggunakan pendekatan metode numerik,


setiap nilai hasil perhitungan akan mempunyai galat
(error) atau nilai kesalahan.
 Pendekatan metode numerik selalu membahas
tingkat kesalahan dan tingkat kecepatan proses yang
akan terjadi.
GALAT (KESALAHAN)

 Galat (error/kesalahan) adalah besarnya perbedaan atau


selisih antara nilai taksiran (hampiran/aproksimasi)
dengan nilai sesungguhnya (eksak), kesalahan ini biasa
timbul karena proses pengukuran atau penggunaan
aproksimasi.
 Penyelesaian secara numerik dari suatu persamaan
matematis hanya memberikan nilai perkiraan yang
mendekati nilai eksak (yang benar) dari penyelesaian
analitis.
 Berarti dalam penyelesaian numerik terdapat galat atau
kesalahan terhadap nilai sejati atau penyelesaian yang
sebenarnya (nilai eksaknya).
GALAT (KESALAHAN)

 Galat berasosiasi dengan seberapa dekat solusi hampiran


dengan solusi sejatinya.
 Semakin kecil galat, maka semakin teliti solusi numerik
yang diperoleh.
GALAT (KESALAHAN)

Secara umum ada dua sumber penyebab galat dalam


perhitungan numerik:
 Galat bawaan (inherent error) adalah galat dari data yang
diberikan, misalnya karena kesalahan pengukuran atau
ketidaktelitian alat ukur, terjadi karena kekeliruan dalam
menyalin data, salah membaca skala, atau karena
kurangnya pengertian mengenai hukum-hukum fisik dari
data yang diukur.
 Galat proses adalah galat yang terjadi karena proses
komputasi
GALAT BAWAAN (INHEREN)

 Kesalahan ini sering terjadi karena faktor human error


Contoh :
Pengukuran selang waktu 2,3 detik :
Terdapat beberapa galat karena hanya dengan suatu kebetulan selang
waktu akan diukur tepat 2,3 detik.
Beberapa batas yg mungkin pada galat inheren diketahui :

2,3  0,1 detik

 Berhubungan dengan galat pada data yang dioperasikan oleh suatu


komputer dengan beberapa prosedur numerik.
GALAT PROSES

 Galat proses adalah galat yang terjadi karena proses komputasi, Galat
ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
 Galat pembulatan (round-off error), terjadi karena tidak
diperhitungkannya beberapa angka terakhir dari suatu bilangan.
Sebagai contoh, 3,1415926536 dapat dibulatkan menjadi 3,14.

 (Galat pemotongan (truncation error), terjadi karena tidak


dilakukannya hitungan sesuai dengan prosedur matematik yang benar.
Penghentian suatu deret yang tak berhingga menjadi suatu deret yang
berhingga itulah sebenarnya yang menyebabkan galat pemotongan.
GALAT PROSES

 Untuk galat pembulatan dan pemotongan, hubungan


antara hasil yang eksak dengan hampirannya dapat
dirumuskan oleh:
nilai eksak = hampiran + galat

 Misalkan ~ adalah nilai hampiran terhadap nilai eksak x,


maka selisih ~ disebut galat.
GALAT PEMOTONGAN (TRUNCATION ERROR)

 Berhubungan dengan cara pelaksanaan prosedur numerik.


 Kesalahan ini terjadi karena tidak dilakukannya hitungan sesuai dengan
prosedur matematik yang benar.

Contoh pada deret Taylor tak berhingga :


x3 x5 x7 x9
sin x  x      ........
3! 5! 7! 9!
 Dapat dipakai untuk menghitung sinus sebarang sudut x dalam radian.
 Jelas kita tidak dapat memakai semua suku dalam deret, karena deretnya
tak berhingga
 Kita berhenti pada suku tertentu misal x9
 Suku yg dihilangkan menghasilkan suatu galat
 Dalam perhitungan numerik galat ini sangat penting
3. GALAT PEMBULATAN (ROUND-0FF ERROR)

 Galat ini terjadi akibat pembulatan angka


 Terjadi pada komputer yang disediakan beberapa
angka tertentu misal; 5 angka :
Penjumlahan 9,2654 + 7,1625
hasilnya 16,4279
Ini terdiri 6 angka sehingga tidak dapat
disimpan dalam komputer kita dan akan dibulatkan
menjadi 16,428
ATURAN PEMBULATAN ANGKA

Aturan 1
Bila angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan
adalah angka 4 atau kurang maka angka terkanan
dari yang mendahuluinya tetap

Contoh :
2334 dibulatkan sampai puluhan terdekat
menghasilkan 2330
ATURAN PEMBULATAN ANGKA

Aturan 2

Bila angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan lebih


dari 5 atau angka 5 diikuti dengan angka bukan nol maka
angka terkanan yang mendahuluinya bertambah satu.

Contoh :
453 dibulatkan keseratusan terdekat menjadi 500
ATURAN PEMBULATAN ANGKA

Aturan 3

Bila angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan hanya


angka 5 saja atau angka 5 diikuti dengan angka nol saja
maka angka terkanan yang mendahuluinya bertambah satu
jika ganjil dan tetap jika genap

Contoh :
3500 dibulatkan sampai ribuan terdekat menjadi 4000
NILAI GALAT (KESALAHAN)

 Besarnya kesalahan atas suatu nilai taksiran dapat


dinyatakan secara kuantitatif dan kualitatif.
 Besarnya kesalahan yang dinyatakan secara kuantitatif
disebut Kesalahan Absolut atau Galat Absolut.
 Besarnya kesalahan yang dinyatakan secara kualitatif
disebut dengan Kesalahan Relatif atau Galat Relatif.
GALAT ABSOLUT DAN GALAT RELATIF

 Hubungan antara nilai eksak (nilai sebenarnya), nilai


perkiraan dan kesalahan diberikan dalam bentuk:

x= x̅ + e
Dimana:
x = nilai eksak
x̅ = pendekatan pada nilai sebenarnya
e = galat / kesalahan
GALAT ABSOLUT
25

 Galat absolut (ea) menunjukkan besarnya perbedaan antara


nilai eksak dengan nilai perkiraan :

|ea| = |x – x̅ |

 Galat absolut tidak menunjukkan besarnya tingkat


kesalahan, tetapi hanya sekedar menunjukkan selisih
perbedaan antara nilai eksak dengan nilai perkiraan.
 Galat Absolut suatu bilangan adalah selisih antara nilai
sebenarnya (dengan anggapan telah diketahui) dengan suatu
pendekatan pada nilai sebenarnya.
GALAT RELATIF

 Galat relatif menunjukkan besarnya tingkat kesalahan antara


nilai perkiraan dengan nilai eksaknya yang dihitung dengan
membandingkan kesalahan absolut terhadap nilai eksaknya
(biasanya dinyatakan dalam % ).

dimana :
X = nilai eksak
er = galat relatif
ea = galat absolut

 Semakin kecil kesalahan relatifnya, maka nilai perkiraan yang


diperoleh akan semakin baik.
CONTOH GALAT ABSOLUT DAN RELATIF

 Pengukuran panjang jembatan dan pensil memberikan


hasil 9999 cm dan 9 cm. Apabila panjang yang benar
(eksak) adalah 10.000 cm dan 10 cm. Hitung kesalahan
absolut dan relatif?
 Solusi

 Kedua kesalahan sama yaitu 1 cm tetapi kesalahan relatif


pensil jauh lebih besar
DERET TAYLOR

 Definisi :
Andaikata f dan semua turunannya, f’,f’’,f’’’,…
menerus di dalam selang [a,b]. Misalkan : xoє[a,b],
maka nilai-nilai x di sekitar xo dan xє[a,b], f(x)
dapat diperluas (diekspansi) ke dalam deret Taylor :

( x  xo ) ' ( x  xo ) 2 '' ( x  xo ) m ( m )
f ( x)  f ( xo )  f ( x0 )  f ( xo )  ....  f ( xo )  ...
1! 2! m!
DERET TAYLOR

 Jika (x-xo)=h, maka :


h ' h 2 '' h m (m)
f ( x)  f ( xo )  f ( x0 )  f ( xo )  ....  f ( xo )  ...
1! 2! m!
 Contoh :
Hampiri fungsi f(x)=sin(x) ke dalam deret Taylor di
sekitar xo=1.
Penyelesaian :
f(x) = sin(x) f’’’(x) = - cos(x)
f’(x) = cos(x) f(4)(x) = sin(x)
f’’(x) = - sin(x) dst.
DERET TAYLOR

maka :
h2 h3 h4
f ( x)  sin( x)  sin(1)  h cos(1)  sin(1)  cos(1)  sin(1)  ...
2 6 24

f ( x)  0,8415  0,5403h  0,4208h 2  0,0901h 3  0,0351h 4  ...

Kasus khusus adalah bila fungsi diperluas di


sekitar xo=0, maka deretnya dinamakan deret
Maclaurin yang merupakan deret Taylor baku.
 Contoh-1 :
f(x)= sin(x) dimana xo = 0
Penyelesaian :
h2 h3
f ( x)  sin( x)  sin(0)  h cos(0)  sin(0)  cos(0)
2 6
x3 x5
f ( x)  sin( x)  x  
6 120

 Contoh-2 : f(x)=ex dimana xo=0


Penyelesaian :
( x  0) 0 ( x  0) 2 0 ( x  0) 3 0 ( x  0) 4 0
f ( x)  e  e 
x 0
e  e  e  e  ...
1! 2! 3! 4!

x2 x3 x4
f ( x)  e  1 x     ...
x

2! 3! 4!
 Karena suku-suku deret Taylor tidak berhingga
banyaknya, maka untuk alasan praktis deret Taylor
dipotong sampai suku orde tertentu.
 Deret Taylor yg dipotong s/d orde ke-n dinamakan
deret Taylor terpotong yg dinyatakan:
( x  xo ) ' ( x  xo ) 2 '' ( x  xo ) n ( n )
f ( x)  f ( xo )  f ( x0 )  f ( xo )  ....  f ( xo )  Rn ( x)
1! 2! n!

( x  xo ) ( n 1) ( n 1)
Rn ( x)  f (c); xo  c x disebut galat / sisa (residu )
(n  1)!
DERET TAYLOR

Dengan demikian deret Taylor yg dipotong sampai


suku orde ke-n dapat ditulis :
f ( x )  Pn ( x )  R n ( x )

dimana

n
( x  xo ) k k ( x  xo ) ( n 1) ( n 1)
Pn ( x)   f ( xo ) Rn ( x) 
(n  1)!
f (c )
k 1 k!
Teorema Taylor
Teorema Taylor

Contoh :
f(x)=sin(x); xo=1; utk deret Taylor orde ke-n

Penyelesaian :

( x 1) ( x 1)2 ( x 1)3 ( x 1)4


P4 ( x)  sin(1)  cos(1)  sin(1)  cos(1)  sin(1)
1! 2! 3! 4!

( x  1) ( 4 1) ( 4 1 ) ( x  1) 5
Galat  R 4 ( x )  f (c )  cos( c )
( 4  1)! 5!
PEMBUKTIAN DERET TAYLOR

y  f ( x)  2 x 4  2 x  4

Cari y pada x = 0,5


Maka dengan cara biasa

y  f ( 0 , 5 )  2 ( 0 , 5 ) 4  2 ( 0 , 5 )  4  3 ,125
PEMBUKTIAN DERET TAYLOR

Perhitungan y(0,5) dengan deret taylor


Basis perhitungan pada x=0
y  f ( x)  2 x 4  2 x  4 ( x  xo ) ' ( x  xo ) 2 ''
f ( x)  f ( xo )  f ( x0 )  f ( xo )...
f (0)  0  0  4  4 1! 2!
f ' (0)  8 x 3  2  2 4  (2)0,5  0  0 
0,54
(48)  3,125
f " (0)  24 x 2  0 24

f ' ' ' (0)  48 x  0


f "" (0)  48

 Kesimpulan
Dengan deret taylor kita bisa menentukan nilai x
SUMBER UTAMA GALAT NUMERIK

 Secara umum terdapat dua sumber utama penyebab


galat dlm perhitungan numerik, yaitu :
1. Galat pemotongan (truncation error)
2. Galat pembulatan (round-off error)
Ada sumber galat lain, yaitu :
1. Galat eksperimental
2. Galat pemrograman
GALAT PEMOTONGAN PADA DERET TAYLOR

 Misalkan: turunan pertama f(x1), dihampiri


dengan formula :
' f ( xi 1 )  f ( xi )
f ( x1 ) 
h

dimana : h = lebar absis xi+1


 Contoh : hampiran fungsi cos(x) dengan bantuan
deret Taylor di sekitar x = 0 !
Penyelesaian :
f(x) = cos(x) f’’’(x) = sin(x)
f’(x) = - sin(x) f(4)(x) = cos(x)
f’’(x) = - cos(x)
 Maka : x 2 x 4 x 6 x 8 x10
f ( x)  cos( x)  1       ......
2! 4! 6! 8! 10!

Nilai hampiran Galat pemotongan

 Galat pemotongan :

( x  xo ) ( n 1) ( n 1)
Rn ( x)  f (c )
(n  1)!
( x  0) ( 4 1) ( 4 1) x5
R4 ( x )  f (c )  cos( c )
( 4  1)! 5!
DERET TAYLOR

 Nilai Rn yg tepat hampir tidak pernah dapat kita


peroleh, karena kita tidak mengetahui nilai c
sebenarnya terkecuali informasi bahwa c terletak
pada selang tertentu. Karenanya tugas kita adalah
mencari nilai maksimum yg mungkin dari |Rn|
untuk c dalam selang yg diberikan, yaitu :

( n 1)
(x - x )
Rn ( x)  Maks f ( n 1) (c) x o

xo  c  x (n  1)!
TUGAS

1. Isna membeli kabel listrik 30 meter dari sebuah toko alat-


alat elektronika. Setelah diukur ulang oleh Isna
sesampainya di rumah, kabel tersebut ternyata hanya
mempunyai panjang 29,97 meter. Berapa kesalahan
absolut dan kesalahan relatif hasil pengukuran yang
dilakukan oleh Isna?
2. Gunakan deret Taylor orde 4 di sekitar xo=1 untuk
menghampiri ln(0,9) dan beri-kan taksiran untuk galat
maksimum yang dibuat !
TUGAS

Tugas dikumpulkan di e-learning


Batas waktu pengumpulan tugas latihan yaitu sampai
pada jam perkuliahan berakhir

Anda mungkin juga menyukai