Anda di halaman 1dari 20

METODE NUMERIK

2- PENDEKATAN DAN KESALAHAN


Buku : Metode Numerik untuk Teknik
Penulis : Steven C Chapra & Raymond P.Canale

Pendekatan dan Kesalahan

Pengantar
Angka Signifikan (Penting)
Akurasi dan Presisi
Definisi Kesalahan
Kesalahan Pembulatan
Kesalahan Pemotongan
Kesalahan Numerik Total
(Kekeliruan, Kesalahan Formulasi, dan Ketidakpastian
Data)

Pengantar

T. Numerik Solusi analitis yg pasti


T. Numerik Melibatkan aproksimasi?
T. Numerik Ada kesalahan/tdk cocok
Kesalahan karena aproksimasi
Pertanyaan:
Sampai berapa besar kesalahan itu dapat ditolerir?

1. Angka Penting
adalah bilangan yang diperoleh melalui pengukuran yang terdiri
dari angka penting yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan
satu angka terakhir yang ditaksir.
Aturan:
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
2. Angka nol dibelakang angka bukan nol adalah bukan angka
penting, kecuali diberi tanda khusus misal garis bawah.
3. Angka nol yang terletak diantara dua angka bukan nol adalah
angka penting.
4. Angka nol di depan angka bukan nol adalah bukan angka penting.
5. Angka nol dibelakang tanda desimal dan mengikuti angka bukan
nol adalah angka penting.

Contoh angka penting

No Angka Jumlah Angka


Penting
1 2356
2 250
3 3000
4 303
5 0,020
6 2,00

4
2
4
3
2
3

Menurut
aturan
Nomor 1
Nomor 2
Nomor 2
Nomor 3
Nomor 4
Nomor 5

Angka Penting
Fungsi Angka penting pada Metode Numerik
Angka penting akan memberikan kriteria untuk merinci seberapa
keyakinan kita mengenai hasil pendekatan dalam metode
numerik
Angka penting memberikan pengabaian dari angka signifikan sisa
untuk besaran-besaran yang spesifik yang tidak bisa dinyatakan
secara eksak karena jumlah digit yang terbatas (kesalahan
pembulatan/round-off-error)

2. Akurasi dan Presisi

akurasi adalah tingkat kedekatan pengukuran kuantitas


terhadap nilai yang sebenarnya.
Kepresisian adalah sejauh mana pengulangan pengukuran
dalam kondisi yang tidak berubah mendapatkan hasil yang
sama.
Sebuah sistem pengukuran dapat akurat dan tepat, atau akurat
tetapi tidak tepat, atau tepat tetapi tidak akurat atau tidak tepat
dan tidak akurat.

Akurasi

Akurasi
menggambarkan
kedekatan panah panah
dengan
pusat
sasaran.
Panah yang menancap lebih
dekat dengan pusat sasaran
dianggap
lebih
akurat.
Semakin
dekat
sistem
pengukuran terhadap nilai
yang
diterima,
sistem
dianggap lebih akurat.

Presisi

presisi
adalah
ukuran
kedekatan dari masingmasing anak panah dalam
kumpulan tersebut. Semakin
menyempit kumpulan anak
panah
tersebut,
sistim
dianggap semakin presisi.

Mengapa harus mengenal


akurasi dan presisi?
Kesalahan
mewakili dua hal yaitu tidak akurat dan tidak presisi
dari ramalan yang dilakukan

3. Definisi Kesalahan
Mengapa memperlajari Kesalahan?

Metode numerik adalah cara penyelesaian matematika yang dilakukan


dengan cara pengulangan atau iterasi, (terus menerus dan berulang
ulang) tentunya setiap nilai hasil perhitungan akan mempunyai nilai error
(nilai kesalahan).

Faktor-faktor yang
menyebabkan kesalahan
1. Bawaan data
2. Pembulatan (rounding): Kesalahan ini terjadi akibat
penentuan jumlah angka di belakang koma.
Contoh : bilangan 0.6123467 sebanyak 7 digit, menjadi
0.612347 sebanyak 6 digit karena pembatasan alokasi digit
bilangan.
3. Pemotongan (chopping): Kesalahan oleh proses ini timbul
pada angka pecahan, yang nilai diambil sebagai angka
pecahan yang dinormalisir.
Contoh : 0.6666666... menjadi 0.66.

Macam Kesalahan
Kesalahan Mutlak/absolut
perbedaan numerik nilai sesungguhnya terhadap nilaii
pendekatan yang diberikan, atau yang diperoleh dari
hasil perhitungan atau pengukuran.
Rumus:
Kesalahan (Error) = Nilai Eksak - Nilai Perkiraan
E = P - P*
dimana:
E : Kesalahan Absolut
P : Nilai eksak
P* : Nilai Perkiraan

Macam Kesalahan Cont


Kesalahan Relatif
kesalahan mutlak dibandingkan dengan
terhadap nilai eksak yang terjadi

dimana:
e : Kesalahan relatif terhadap nilai
eksak
E : Kesalahan Absolut
P : Nilai eksak
P* : Nilai Perkiraan

Menormalisari Kesalahan

Menormalisai kesalahan-cont

Menormalisai kesalahan-cont

Definisi Kesalahan

Kalau hubungan (a < s ) dipegang, hasil kita


anggap berada dlm tingkat praspesifikasi yang
dapat diterima s

(Scarborough, 1966) Jk kriteria di atas bs


diterima, maka dapat menjamin bhw hasilnya adalah
betul hingga sekurang-kurangnya n angka signifikan.

s = ( 0,5 x 102-n ) %

Kesalahan Pembulatan
Berasal dari kenyataan bahwa komputer hanya menyimpan sejumlah tertentu
angka signifikan selama kalkulasi
Misalnya:
Bila dia menyimpan 7 angka signifikan maka sebagai = 3,141592, dgn
mengabaikan suku2 yg dikalikan dlm kesalahan pembulatan:
E = 0,00000065
Kelemahan pembulatan di atas ia mengabaikan suku-suku sisa dalam
menyatakan desimal lengkap.
Jika dibulatkan = 3,141593 karena angka ke-8 adalah 6, maka kesalahan
pembulatan berkurang menjadi:
E = 0,00000035
Untuk membulatkan bilangan sesuai dengan aturan pembulatan dari syarat di
atas Menambah biaya komputasi & akibatnya beberapa mesin memakai
chopping (mengambil suku2 sisa dalam menyatakan desimal lengkap) sederhana.
Pendekatan ini bs diterima dengan asumsi bhw jumlah angka signifikan pd
kebanyakan komputer cukup besar, hingga kesalahan pembulatan berdasarkan
permotongan biasanya diabaikan.
Aturan pembulatan

Latihan

Bulatkan bilangan-bilangan berikut menjadi


bilangan dengan dua tempat desimal.
48,21416
2,3742
52,275

Anda mungkin juga menyukai