Anda di halaman 1dari 21

TUGAS METODE NUMERIK

MAKALAH METODE NUMERIK

FINA AULIA
R1D121040

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
2023
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayahnya, penulis dapat mmenyelesaikan makalah nberjudul “Aplikasi Metode
Numerik dalam Bidang Pertambangan”. Tak lupa pula penulis mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Nurgiantoro selaku dosen pengampuh mata kuliah
metode numerik. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang telah berkontribusi dalam pembuatankarya ilmiah ini.

Makalah ini membahas pengaplikasian ilmu metode numerik dan


hubungannya dengan sektor industri pertambangan. Pentingnya numerikal dalam
merekayasa masalah yang tidak dapat dipecahkan secara analitis akan dibahas
dalam makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
saran dan kritikan yang membangun sangat dibutuhkan dalam mewujudkan karya
ilmiah yang baik.

Kendari, Juni 2023

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................................................................................2
Daftar Isi.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................................7
BAB V PENUTUP..............................................................................................................17
Daftar Pustaka..................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Metode numerik merupakan ilmu terapan yang digunakan dalam
berbagai bidang, baik tingkat rendah maupun teknologi tinggi.
Perkembangan teknologi yang kian pesat mempengaruhi beberapa
perubahan bidang keilmuan. Sejalan dengan tuntutan teknologi canggih
maka metode numerik senantiasa berkembang. Perkembangan metode
numerik meliputi peraikan metode laam agar lebih efisien dalam
perhitungan dan penemuan metode baru.
Penemuan baru dalam ilmu dan teknologi akan berimbas pada
seluruh sektor industri. Utamanya sektor yang ramai digaungkan oleh
khalayak ramai yaitu sektor pertambangan karena keuntungan besar
didalamnya. Namun dibalik itu, resiko yang dialami dalam usaha
pertambangan sama besarnya seperti resiko geologi, kebencanaan,
ekonomi maupun lingkungan. Dalam usaha pertambangan segala
kebijakan dilakukan berdasarkan data yang mempuni untuk menghasilkan
profit yang menjanjikan. Sebelum melakukan penambangan, ada tahapan
perencanaan tambang untuk mengurangi resiko tersebut. Misalnya dalam
pengelolaan resiko ekonomi dilakukan peramalan harga masa depan atau
forcesting. Dengan metode numerik, kita dapat melakukan peramalan
harga dengan melihat data periode sebelumnya, tentu dengan metode dan
formula yang tepat.
Makalah ini bertujuan untuk membahas aplikasi ilmu metode
numerik dalam bidang pertambang. Sehingga dengan metode numerik
dapat memberikan kemudahan dan efisiensi dalam mengambil kebijakan
yang didasarkan pada data aktual.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang diperoleh adalah sebagai berikut;
1. Apa itu metode numerik?
2. Bagaimana penyelesaian masalah dengan metode numerik?

1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut;
1. Mahasiswa dapat mengetahui metode numerik
2. Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah dengan metode numerik?
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Metode Numerik


Metode numerik adalah teknik menyelesaikan
permasalahan_permasalahan yang diformuulasikan secara matematis
dengan cara operasi hitungan (arithmatic). Dalam metode numerik terdapat
beberpaa bentuk proses hitungan atas algoritma untuk menyelesaikan
suatu tipe persamaan matematis. Hitungan numerik dapat dilakukan
menggunakan salah sati dari bentuk proses hitungan yang paling efisien
yang memerlukan waktu hitungan paling cepat. Metode numerik mampu
menyelesaikan suatu sistem persamaan yang besat, tidak linier dan sangat
kompleks yang tidak mungkin diselesaikan secara analitis
(Triatmodjo,2017).
Metode Numerik adalah teknik yang digunakan untuk merumuskan
masalah matematis agar dapat diselesaikan dengan operasi hitung tambah,
kurang, kali dan bagi. Dengan semakin canggihnya komputer pribadi,
perhitungan yang memanfaatkan metode Numerik semakin cepat dan
akurat sehingga perannya dalam penyelesaian masalah semakin
meningkat. Penyelesaian matematika pada prinsipnya ada dua macam
yaitu penyesaian analitis yang menghasilkan solusi eksak dan penyelesaian
numeris yang menghasilkan berupa pendekatan (hampiran) (Suarsana,
2020).

2.2 Prediksi Harga


Prediksi adalah suatu proses untuk memperkirakan nilai pada masa
yang akan dating dengan menggunakan data masa lalu. Prediksi
menunjukan apa yang akan terjadi pada suatu keadaan tertentu dan
merupakan input bagi proses perencanaan dan pengembalian keputusan
(Murni, 2015).
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kesalahan (Eror)


Penyelesaian secara matematis dari suatu persamaan matematik
hanya memberikan nilai perkiraan yang mendekati nilai eksak (yang
benar) dari penyelesaian analitis. Berarti dalam penyelesaian numerik
tersebut terdapat kesalahan terhadap nilai eksak. Ada tiga macam
kesalahan yaitu kesalahan bawaan, kesalahan pembulatan dan kesalahan
pemototngan.
Kesalahan bawaan adalah kesalahan dari nilai data. Kesalahan
tersebut biasa karena kekeliruan dalam menyalin data, salah membaca
skala atau kesalahan karena kurangnya pengertian mengenai hukum-
hukum fisik dari data yang di ukur.
Kesalahan pembulatan terjadi karema tidak diperhitungkannnya
beberapa angka terakhir dari suatu bilangan. Kesalahan ini terjadi apabila
bilangan perkiraan digunakan untuk menggantikan bilangan eksak. Suatu
bilangan dibulatkan pada posisi ke n dengan membuat semua angka di
sebelah kanan dari posisi tersebut nol. Sedan angka yang pada posisi ke n
tersebut tidak berubah atau dinaikkan satu digit yang tergantung apakah
nilai tersebut lebih kecil atau lebih besar dari setengah dari angka posisi ke
n.
Kesalahan pemotonga terjadi karena tidak dilakukannnya hitungan
sesuai dengan prosedur matematik yang benar. Sebagai contoh suatu
proses tak terhingga diganti dengan proses berhingga. Di dalam
matematika, suatu fungsi dapat dipresentasikan dalam bentuk deret tak
terhingga, misalkan:
2 3 4
x x x x
e =1+ ax+ + + + …
2! 3! 4!
Nilai eksak dari ex diperoleh apabila semua suku dari deret tersebut
di perhitungkan. Dalam praktek, sulit memperhitungkan semua suku
sampai tak terhingga. Apabila hanya diperhitungkan suku pertama saja,
maka hasilnya tidak sama dengan nilai eksak. Kesalahan karena hanya
perhitungkannnya beberapa suku pertama disebut dengan kesalahan
pemotongan.

3.2 Kesalahan Absolut dan Relatif


Hubungan antara nilai eksak, nilai perkiraan dan kesalaha dapat
diberikan dalam bentuk sebagai berikut ini;
p= p ° + Ee
Dengan;
p : nilai eksak
po : nilai perkiraan
Ee : kesalahan terhadap nilai eksak.
Indeks e menunjukkan bahwa kesalahan dibandingkan terhadap
nilai eksak. Dari bentuk persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa
kesalahan adalah perbedaan antara nilai eksak dan nilai perkiraan, yaitu;
Ee = p− po (1.1)
Bentuk kesalahan sseperti diatas disebut dengan kesalaha absolut.
Kesalaga absolut menunjukkan besarnya tingkat kesalahan. Sebagai
contoh, kesalahan satu sentimeter pada pengukuran panjang pensil akan
sangat teerasa dibandingkan dengan kesalahan yang sama pada
pengukuran panjang jembatan.
Besarnya tingkat kesalahan dapat dinyatakan dalam bentuk
kesalahan ralatif, yaitu dengan membandingkan kesalahan yang terjadi
dengan nilai eksak.
Ee
ε e= (1.2)
p
Dengan ε e adalah kesalahan relatif terhadapa nilai eksak.
Kesalahan relatif sering diberikan dalam bentuk persen seperti
berikut;
Ee
ε e= × 100 % (1.3)
p
Dalam persamaan (1.1), (1.2), dan (1.3) kesalahan dibandingkan
terhadap nilai eksak. Nilai eksak tersebut hanya dapat diketahui apabila
suatu fungsi bisa diselesaikan secara analitis. Dalam metode numerik,
biasanya nilai tersebut tidak diketahui.

3.3 Metode Penyelesaian


Terdapat beberapa tahapan dalam menyelesaikan suatu
permasalahan dengan metode numerik. Tahapan-tahapan tersebut antara
lain:
 Pemodelan
Persoalan dunia nyata dimodelkan ke dalam persamaan matematika.
Persamaan matematika yang terbentuk dapat berupa persamaan linier,
non-linier, dan sebagainya sesuai dengan persoalan yang dihadapi.
 Penyederhanaan Model
Model matematika yang dihasilkan dari tahap 1 mungkin saja terlalu
kompleks. Semakin kompleks suatu model, semakin rumit
penyelesaiaannya, sehingga model perlu disederhanakan. Seberapa
sederhana model yang akan kita buat? tergantung pada permasalahan
apa yang hendak pembaca selesaikan. Model yang terlalu sederhana
akan tidak cocok digunakan untuk digunakan sebagai pendekatan
sistem nyata atau lingkungan yang begitu kompleks. Penyederhanaan
dapat berupa asumsi sejumlah variabel yang terlibat tidak signifikan,
atau asumsi kondisi reaktor (steady atau non-steady).
 Formulasi Numerik
Setelah model matematika sederhana diperoleh, tahap selanjutnya
adalah memformulasikan model matematika secara numerik. Tahapan
ini terdiri atas: + menentukan metode numerik yang akan dipakai
bersama-sama dengan analisis galat (error) awal. + menyusun
algoritma dari metode numerik yang dipilih.
 Pemrograman
Tahap selanjutnya adalah menerjemahkan algoritma ke dalam program
komputer. Pada tahapan ini pembaca bisa memilih bahasa pemrograman
yang pembaca kuasai.
Dalam buku ini kita hanya akan berfokus pada bahasa pemrograman R.
Pembaca dapat menggunakan bahasa pemrograman lain selain dari buku
ini. Pembaca hanya perlu memperhatikan bagaimana penulis membangun
algoritma penyelesaian dan memtransfernya menjadi bentuk sintaks R.
Dari sintaks tersebut pembaca dapat melihat bagaimana meletakakkan tiap
tahapan algoritma menjadi sintaks pada bahasa pemrograman.
 Operasional
Sebelum digunakan dengan data sesungguhnya, program komputer perlu
dilakukan uji coba dengan data simulasi dan dievaluasi hasilnya. jika hasil
keluaran diyakini sudah sesuai, baru dioperasikan dengan data yang
sesungguhnya.
 Evaluasi
Bila program sudah selesai dijalankan dengan data yang sesungguhnya,
maka hasil yang diperoleh dilakukan interpretasi, meliputi analisis hasil
keluaran dan membandingkannya dengan prinsip dasar dan hasil-hasil
empriik untuk menaksir kualitas soluasi numerik termasuk keputusan
untuk menjalankan kembali progrma dengan memperoleh hasil yang lebih
baik.

Untuk permasalahan polinomial derajat empat, rumus-rumus yang


ada sangat kompleks dan jarang sekali digunakan. Sedangkan untuk
permasalahan dengan derajat yang lebih tinggi tidak ada rumus yang dapat
digunakan untuk menyelesaikannnya. Bentuk persamaan tersebut misalnya
adalah;
3 2
f ( x )=x + x + 3 x −3=0
Bentuk-bentuk permasalahan polinomial diatas tidak dapat
diselsesaikan secara eksplisit. Akan tetapi persamaan polini=omial ini
dapat diselesaikan secara eksplisit. Akan tetapi persamaan polinomial ini
dapat diselesaikan dengan menggunakan metode numerik.

Penyelesaian numerik untuk persamaan-persamaan


ponlinomial derajat 3 atau lebih dan persamaan-persamaan polinomial
yang kompleks dilakukan dengan metode pendekatan. Proses perhitungan
metode pendekatan ini dilakukan dengan cara iterasi. Dengan melakukan
prosedur perhitungan yang berulang-ulang nilai pendekatan penyelesaian
persamaan tersebut didapat. Semakin banyak prosedur iterasi yang
dilakukan maka nilai pendekatan penyelesaian semakin mendekati hasil
eksak.

Metode-metode yang dapat dignakan untuk menyelesaikan


permasssalahan polinomial derajat 3 dan persamaan polinomial yang
leebih kompleks adalah sebagai berikut;

1. Cara coba-coba
2. Metode Setengah Interval
3. Metode Interpolasi Linear
4. Metode Newton Repson
5. Metode Secant
Berikut merupakan penjabarannya;
a. Cara coba-coba
Cara ini adalah satu cara yang paling sederhana dan paling banyak
dipergunakan untuk menyelesaikan akar-akar persamaan polinomial
yang kompleks. Langkah pertama dari penyelesaian ini adlaaha
dengan menggambarkan kurva dari persamaan atau fungsin tersebut.
Dari kurva persamaan atau fungsi tersebut. Dari kurva persamaan
dapat dipersamaan ini dapat dilihaat posisi nilai x untuk fungsi f(x)=
0 (lihat Gambar 1). Dengan memasukkan nilai x dengan cara coba-
cba ddapat menghitung pendekatan untuk nilai fungsi f(x)=0.
Dengan metode ini lama waktu perhitungan dan akurasi pendekatan
nnilai dapat diprediksi.

Gambar 1. Akar persamaan dari kurva fungsi f(x)=0


b. Metode Setengah Interval
Metode setengah iinterval adalah metode yang peling sederhana
diantara metode yang akan dibahas selanjutnya. Langkah-langkah
penyelesaian untuk metode setengah interval adalah sebagai
berikut;
1. Gambar kurva fungsi persamaaan polinomial fungsi
f(x)
2. 2. Tentukan nilai xi dan hitung fungsi f(x)
3. Tentukan nilai-nilai xi+1 dan hitung fungsi f(xi+1)
4. Apakah persamaan f(xi) x f(xi+1) < 0 dipenuhi
5. Jika persamaan diatas tidak dipenuhi ulangi
prosedur no 2 dan jika persamaan di atas dipenuhi,
maka hitung,
x i + x i+1
X n=
2
6. Setelah didapat persamaan (1), hitung persamaan
berikut;
a. Jika persamaan f(xi) x xn < 0 dipenuhi, f(xi+1)
+ xn
b. Persamaan f(xi+1) x xn < 0 dipenuhi, f(xi) xn
7. Hitung pendekatan baru akar persamaan dari fungsi
tersebut dengan,
xi + x i+1
x n=
2
8. Jika nilai pendekatan yang baru belum cukup teliti
maka lakukan lagi prosedur perhitungan no. 2.
Apabila nilai pendekatan baru didapat sudah cukup
teliti atau nilai dari persamaan polinomial atau
fungsi f(x) = 0, maka hitungan selesai dan x0
merupkan akar persamaan yang dicari.

c. Metode Interpolasi Linier


Metode setengah interval merupakan metode numerik yang sangat
sederhana untuk mencari akar-akar persamaan polinomial. Metode
setengah interval tidak efisien bila dibandingkan dengan metode
interpolasi linier. Hal ini untuk mendaoatkan nilai pendekatan yang
cukup teliti dibutuhkan prosedur iterasi yang cukup panjang dan
memakan waktu relatif lebih lama bila dibandingkan dengan
metode dinterpolasi linier. Metode interpolasi linier didasarkan
pada interpolasi antar dua nilai dari fungsi yang mempunyai tanda
yang berlawanan. Metode setengah interval sebagai berikut,
1. Gambar kurva fungsi persamaan polinomial fungsi
f(x)
2. Tentukan nilai xi dam hitung fungsi f(xi)
3. Tentukan nilai xi+1 dan hitung fungsi f(xi+1) dan
fungsi f(xi+1) harus mempunyai nilai yang
berlawanan dengan f(xi)
4. Untuk selanjutnya penyelesaian dapat diturunkan
sebagai berikut (lihat Gambar 2),
tan ∅=tan θ
(2)
f ( xi +1 ) f ( x i +1) −f ( x i)
tan ∅=tan θ= =
x i+1 −x 0 x i+1−x i
f ( x i+ 1)
( x i+1 ) =xi +1−x i
f ( x i+1 ) −f ( x i )
f ( x i+1 )
x 0=x i+1− ( x i+1−x i )
f ( xi +1 )−f ( x i )
(3)

Gambar 2. Metode Interpolasi Linier


5. Setelah didapat nilai x, kemudian dihitung nilai x0.
6. Setelah dihitung nilai f(xx), hitung persamaan
berikut;
a. jika persamaan f(xi) x x0 < 0 dipenuhi, 
f(xi+1) = x0
b. persamaan f(xi+1) x x0 < 0 dipenuhi, f(xi) =
x0
7. setelah dihitung nilai f(xx), hitung pendekatan baru
akar persamaan dari fungsi tersebut dengan
menggunakan persamaan (3) dari prosedur
perhitungan no 4
8. jika nilai pendekatan yang baru belum cukup teliti
maka lakukan lagi prosedur perhitungan no. 4
dengan menggunakan persaman (3). Apabila nilai
pendekatan baru yang didapat sudah cukup teliti
atau nilai dari persamaan polinomial atau fungsi f(x)
≈ 0, maka hitungan selesai dan x0 merupakan akar
persamaan yang dicari.

d. Metode Newton Rapshon


Metode Newton_Raphson ini paling banyak digunakan dalam
mencari akar-akar dari suatu persamaan. Metode ini dapat
menghitung nilai pendektan akar-akar persamaan polinomial lebih
cepat dan akurat dibandingkan dengan beberapa metode yang
sudah dibahas terdahulu. Penurunan rumus untuk metode ini dapat
dijelaskan sebagai berikut;

Gambar 3. Prosedur perhitungan metode Newton-Rephson


Tentukan nilai awal xi dan kemudian hitung f(xi).
∂f (x) '
=f ( x ) =tan θ
∂x
' f (xi )
f ( x i )=tan θi=
x i−x i+1
f (x i )
=x −x
f '( x i ) i i +1
f ( x i)
x i+1=x i−
f ' (x i)
Metode Newton-Raphson;
f ( x i)
x i+1=x i− '
f ( xi )
e. Metode Secant
Dengan metode Newton-Raphson kita dapat menghitung nilai
pendekatan dari akar-akar persamaan polinomial dalam waktu yang
relatif lebih cepat dan akurat dibandingkan dengan metode yang
sebelumnya. akan tetapi kelemahan dari metode ini adalah, tidak
semua persamaan polinomial kompleks dapat dicari f’(x) atau
turunan pertamanya dengan mudah atau mudah atau turunan
pertamanya sangat sulit didapatkan. Sehingga turunan pertama dari
fungsi f(x) dapat didekati dengan persamaan pendekatan beda
hingga sebagai berikut (Gambar 4).
f ' ( x i )=tan ∅ ≈ tan θi

'
f ( x i )−f (x i−1)
f ( x ) ≈ tan θi=
∆ xi
Dimana;
∆ x i=x i−x i−1
Untuk setiap prosedur perhitungan atau iterasi diperlukan
pendekatan untuk turunan fungsi f’(x). Semakin kecil nilai ∆x yang
diambil maka hasil nilai pendekatan akar-akar persamaan
polinomial yang didapat akan semakin teliti dan jumlah prosedur
perhitungan atau iterasi akan semakin pendek.
Gambar 4. Prosedur perhitungan metode secant
BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari makalah ini adalah sebagai
berikut;
1. Metode numerik adalah teknik menyelesaikan permasalahan-
permasalahan yang diformuulasikan secara matematis dengan
cara operasi hitungan (arithmatic). Dalam metode numerik
terdapat beberpaa bentuk proses hitungan atas algoritma untuk
menyelesaikan suatu tipe persamaan matematis.
2. Metode penyelesaian masalah yaitu dengan metode cara coba-
coba, metode setengah interval, metode interpolasi linear,
metode newton repson dan metode secant.

4.2 Saran
Saran untuk pengembangan sangat diperlukan oleh penulis.
Dalam menyajikan masalah yang lebih konkrit dan dengan contoh
penyelesaian masalah dengan metode numerik.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai