Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH METODE NUMERIK

ANALISIS GALAT DAN AKAR – AKAR PERSAMAAN NON LINEAR

OLEH

WA OODE MUFLIHA LATIF


R1DD121026

JURUSAN TEKNIK PERTMBANGAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Analisi Galat
2.1.1 Kesalahan Absolut
2.1.2 Kesalahan Relatif
2.1.3 Galat Pada Taylor
2.1.4 Macam – macam galat dalam peritungan numerik
2.2 Akar – akar Permasalahan Non Linear
2.2.2 Metode Regula Faisi (Posisi Palsu)
2.2.3 Flowchat
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Sarann
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGATAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembacademi kesempurnaan makalah ini.

Kendari,25 Juni 2023

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metode Numerik adalah teknik-teknik yang digunakan untuk memformulasikan
masalah matematis agar dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan. Metode
numerik secara umum merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan di jurusan
pendidikan matematika maupun matematika murni. Metode Numerik dianggap
penting karena mengajarkan mahasiswa memecahkan suatu kasus dengan memakai
berbagai cara dan permodelan. Terlebih, dalam mata kuliah ini juga mengharuskan
mahasiswanya untuk cekatan dan aktif dalam memaksimalkan teknologi. Yang
termasuk program paket numerik, misalnya MATLAB, Maple, dan sebagainyayang
digunakan untuk menyelesaikan masalah matematika dengan metode numerik
tersebut yang dibuat oleh orang yang mempunyai dasar-dasar teori metode numerik.

Sebelum komputer digunakan untuk penyelesaian komputasi, beberapa metode


telah dilakukan, namun masih memiliki kendala-kendala. Metode yang digunakan
antara lain:

a. Metode Analitik, solusi ini sangat berguna namun terbatas pada masalah
sederhana. Sedangkan masalah real yang kompleks dan nonlinier tidak
dapat diselesaikan.

b. Metode Grafik, metode ini digunakan sebagai pendekatan penyelesaian


yang kompleks. Kendalanya bahwa metode ini tidak akurat, sangat lama,
dan banyak membutuhkan waktu.

c. Kalkulator dan Slide Rules, penyelesaian numerik secara manual. Cara ini
cukup lama dan mungkin bisa terjadi kesalahan pemasukan data.
Dengan mempelajari metode numerik diharapkan mampu menangani system
persamaan besar ketaklinieran dan geometri yang rumit, yang dalam masalah
rekayasa tidak mungkin dipecahkan secara analitis. Selain itu, diharapkan
mengetahui secara singkat dan jelas teori matematika yang mendasari paket
program, mampu merancang program sendiri sesuai permasalahan dihadapi pada
masalah rekayasa dan dapat menangani masalah rekayasa yang tidak dapat
ditangani secara analitis. Di samping itu, metode numerik cocok untuk
menggambarkan ketangguhan dan keterbatasan komputer menangani galat (error)
suatu nilai hampiran (aproksimasi) dari masalah serta menyediakan sarana
memperkuat pengertian matematika.
Karena salah satu kegunaannya adalah menyederhanakan matematika yang
lebih tinggi menjadi operasi - operasi matematika yang mendasar. Dalam sebuah
laporan yang berjudul “Metode Numerik” oleh Drs. Heri Sutarno tertulis
bahwa metode numerik merupakan alat untuk memecahkan masalah matematika
yang sangat handal. Banyak permasalahan teknik yang mustahil dapat diselesaikan
secara analitik, karena kita sering dihadapkan pada sistem-sistem persamaan yang
besar, tidak linear dan cakupan yang kompleks, dapat diselesaikan dengan metode
numerik.
Pada metode numerik, kita hanya memperoleh solusi yang menghampiri atau
mendekati solusi sejati sehingga solusi numerik dinamakan juga solusi hampiran
(approxomation) atau solusi pendekatan, namun solusi hampiran dapat dibuat
seteliti yang kita inginkan. Solusi hampiran jelas tidak tepat sama dengan solusi
sejati, sehingga ada selisih antara keduanya. Selisih inilah yang disebut dengan
galat (error). Semakin kecil galat yang diperoleh berarti semakin dekat solusi
hampiran yang diperoleh dengan solusi sejatinya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Analisis Galat ?

2. Apa maksud dari Akar – Akar persamaan non linier ?

3. Apa saja metode – metode tertutup ?

4. Bagaimana cara menggunkan metode – metode tertutup ?


1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana cara mengunakan metode – metode tertutup
2. Untuk menambahkan wawasan dan ilmu dalam menggunakan metode – metode
tersebut.
3. Untuk mengetahui apa itu analisis galat dan cara mengunakannya
4. Mengetahui secara singkat dan jelas teori matematika yang mendasari paket
program.
5. Mampu merancang program sendiri sesuai persalahan yang dihadapi pada
masalah rekayasa.
6. Metode numerik cocok untuk menggambarkan ketangguhan dan keterbatasan
komputer dalam menangani masalah rekayasa yang tidak dapat ditangani secara
analitis.

1.3 Manfaat
1. Sebagai masukan bagi mahasiswa dalam melakukan analisis suatu metode.
2. Agar mahasiswa dapat mengerti harus menggunakan metode apa untuk
menyelesaikan suatu permasalahan.
3. Sebagai masukan bagi mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan dalam
menganalisis.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Analisis Galat


Kesalahan (error/galat) adalah besarnya perbedaan atau selisih antara nilai
taksiran (hampiran/aproksimasi) dengan nilai sesungguhnya (eksak), kesalahan ini
biasa timbul karena proses pengukuran atau penggunaan aproksimasi. Penyelesaian
secara numerik dari suatu persamaan matematis hanya memberikan nilai perkiraan
yang mendekati nilai eksak (yang benar) dari penyelesaian analitis. Penyelesaian
numerik akan memberikan kesalahan terhadap nilai eksak Galat dalam metode
numerik disebabkan oleh dua hal, yaitu galat pembulatan (round off error ) dan galat
pemotongan (truncation error ).

Besarnya kesalahan atas suatu nilai taksiran dapat dinyatakan secara


kuantitatif dan kualitatif. Besarnya kesalahan yang dinyatakan secara kuantitatif
disebut Kesalahan Absolut. Besarnya kesalahan yang dinyatakan secara kualitatif
disebut dengan Kesalahan Relatif.

Nilai eksak dapat diformulasikan sebagai hubungan antara nilai perkiraan


dan nilai kesalahan sebagai berikut :

𝑣 = 𝑣′ ɛ

Dimana :
V = Nilai Eksak
V’ = Nilai Perkiraan
ɛ = Nilai Kesalahan/Eror

2.1.1 Kesalahan Absolut


Kesalahan absolut menunjukkan besarnya perbedaan antara nilai eksak
dengan nilai perkiraan :
ɛ𝑎 = |𝑣 − 𝑣′|

Kesalahan absolut tidak menunjukkan besarnya tingkat kesalahan, tetapi


hanya sekedar menunjukkan selisih perbedaan antara nilai eksak dengan nilai
perkiraan.

2.1.2 Kesalahan Relatif


Kesalahan relatif menunjukkan besarnya tingkat kesalahan antara nilai
perkiraan dengan nilai eksaknya yang dihitung dengan membandingkan kesalahan
absolut terhadap nilai eksaknya (biasanya dinyatakan dalam % ).

ɛ𝑎
ɛ𝑟 = | | 𝑋 100 %
𝑣

Dimana :
V = Nilai Ekstrak
ɛr = Kesakahan Relatif
ɛa = Kesalahan Absolut
Semakin kecil kesalahan relatifnya, maka nilai perkiraan yang diperoleh akan
semakin baik.

2.1.3 Galat pada Taylor


Formula Taylor dengan sisa ditulis sebagai berikut.

′ (𝑎)
𝑓" (𝑎) 2
𝑓 𝑛 (𝑎)
𝑓 (𝑥) = 𝑓 (𝑎) + 𝑓 (𝑥 − 𝑎) + (𝑥 − 𝑎) + ⋯ + (𝑥 − 𝑎)𝑛
2ᴉ 𝑛ᴉ
+ 𝑅𝑛 (𝑥)
= 𝑃𝑛 (𝑥) + 𝑅𝑛 (𝑥)
Denaga 𝑃𝑛 (𝑋) adalah Taylor unntuk fungsi dan 𝑅𝑛 (𝑥) adalah ga;at atau sisnya,
yakni

𝑓"(𝑎) 𝑓 𝑛 (𝑎)
𝑃𝑛 (𝑥) = 𝑓(𝑎) = (𝑓 ′ )(𝑥 − 𝑎) = (𝑥 − 𝑎)2 + ⋯ + (𝑥 − 𝑎)𝑛 = 𝑅𝑛 (𝑥)
2ᴉ 𝑛ᴉ
𝑓 𝑛+1 (𝑥)
𝑅𝑛 (𝑥) = (𝑥 − 𝑎)𝑛+1
𝑛 + 1ᴉ

Galat berasosiasi dengan seberapa dekat solusihampiran terhadap solusi


sejatinya. Semakin kecil galatnya, semakin teliti solusi numerik yg didapatkan.

Kita harus memahami dua hal, yaitu :


• Bagaimana menghitung galat
• Bagaimana galat timbul.

Misalkan, a adalah nilai hampiran terhadap nilai sejati a, maka:


= a-a disebut galat
a = 10,5 ; a=10,45 = 10,45 – 10,5 = -0,05
Galat Mutlak = |ɛ| = |𝑎 − 𝑎^ |
ɛ
Galat Relatif Hampiran = ɛ𝑟𝑎 𝑛 = 𝑋 100 %
𝑎
ɛ
Galat Relaif = ɛ𝑟𝑎 = 𝑋 100 %
𝑎

Dalam penerapan dunia maya, tentu saja nilai sebenarnya tidak diketahui
sebelumnya, alternatifnya adalah dengan mengambil nilai taksiran (proksimasi).
Untuk menghitung aproksimasi yang lebih baik, galat sering ditaksir dengan selisih
aproksimasi sekarang dan sebelumnya.

2.1.4 Macam-macam galat dalam penghitungan numerik


1. Galat Pemotongan (Truncation Error)
Galat ini mengacu pada galat yang ditimbulkan akibat penggunaan
hampiran sebagai pengganti solusi eksak. Galat pemotongan bergantung pada
metode
komputasi yang digunakan, sehingga galat ini juga disebut galat metode. contoh :
𝑥2 𝑥4 𝑥6 𝑥8 𝑥 10
cos(𝑥) = 1 + + + + 10ᴉ Nilai hamiran gelat pemootongan –
2ᴉ 4ᴉ 6ᴉ 8ᴉ
pemotongan.
2. Galat Pembulatan
Galat yang ditimbulkan dari keterbatasan komputer dalam menyajikan bilangan
real. contoh :
1
= 0,1666 …
6
Komputer tidak dapat menyatakan secara tepat jumlah dari digit 6.
Komputer hanya mampu mempresentasikan sejumlah digit atau bit (1 byte = 8
bit).

3. Galat total
Galat akhir pada solusi numerik. Merupakan jumlah galat pemotongan dan galat
pembulatan.

Contoh :

0,52 0,54
cos(0,5) ≈ 1 − + ≈ 0,877604 …
2ᴉ 4ᴉ

2.2 Akar – Akar Persamaan Non Linier


Persamaan non linier umumnya ditujukan untuk mencari akar persamaan
dalam menyelesaian masalah persamaan tak linier bersifat iteratif, dilakukan
berulang-ulang sehingga konvergensi tercapai. Suatu fungsi f(x) terdefinisi dan
diketahui sebuah range. Fungsi f(x) akan mempunyai akar bila dan berlawanan
tanda atau memenuhi.
Pada saat awal pembuatan program harus didefinisikan terlebih dahulutoleransi
perhitungan yang diperkenankan serta bentuk kriteria konvergensi yang digunakan.
Salah satu dari 2 kriteria konvergensi berikut dapatdigunakan untuk mengevaluasi
roses iterasi:
1. |xi-xi-1| < toleransiii.
2. |f(x)| < toleransi
Bentuk umum persamaan tak linier variabel tunggal adalah :

f(x) = 0
Ada beberapa metode komputasi yang dapat digunakan utuk menyelesaikan
masalah yang melibatkan persamaan tak linier, diantaranya :

2.2.1 Metode biseksi


Untuk mencari akar persamaan linier dengan menggunakan metode bagi
dua yaitu harus dilakukan pertama kali adalah memperkirakan sebuah selang yang
didalamnya mengandung solusi akar.
Langkah Algoritma
Misalnya:
F(x) kontinu pada interval (a,b)
Algoriitma:

𝑎+𝑏
1. Defenisikan 𝑐 = 𝑎 + 𝑏 2 𝑐 = 2
2. Jika |𝑏 − 𝑐| ≤ ɛ, maka 𝑐 akar persamaan selesai
3. Jika f(b) f (c) ≤0 maka 𝑎 = 𝑏 lainya 𝑏 = 𝑐

2.2.2 Metode Regula Falsi (Posisi Palsu)


Metode dibagi 2 ( Bisection ) selalu berhasil dalam menemukan akar tetapi
kecepatan konvergensinya sangat lambat. Kecepatan konvergensinya dapat di
tingkatka bila nilai 𝑓(𝑎) dan 𝑓(𝑏) juga diperhitungkan. Metode yang
memanfaatkan nilai 𝑓(𝑎) dan 𝑓(𝑏) disebut metode Regulasi-Falsi. Atau metode
posisi palsu (False Position Method). Deengan metode Regulasi-Falsi dinuat garis
lurus yang menghubungkan titik (𝑎 , 𝑓(𝑎) dan (𝑏, 𝑓(𝑏). Perpotongan garis
tersebut dengan sumbu x merupakan taksiran akar yang di perbaik. Garis llurus
tersebut seolah – olah berlaku menggantikann kurva f(x) dan memberikan posisi
palsu dari akar.
Algoritma

Misalkan dipunyai sebuah interfal [a, b] yang memenuhi ݂ ݂ ݂(݂) < 0 dan
sebuah toleransi galat .
ɛ maka Regulasi-Flasi dapat di cari dengan Langkah-langkah sebagai berikut:
𝑓(𝑏) (𝑏−)
1. DDefenisikan 𝑐 = 𝑏 −
𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎)
2. Jika 𝑏 − 𝑐 ≤ ɛ maka c adalah akar dan proses selesai
3. Jika 𝑓(𝑏) ≤ 0 maka a adalah (a=c). Untuk kondisi yang lain (jika kondisi
itu tidak terpenui) b adaallah akar (b=c).

2.2.3 Flowchat
1. Biseksi
2. Regulasi Falsi
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metode Numerik adalah teknik-teknik yang digunakan untuk
memformulasikan masalah matematis agar dapat dipecahkan dengan operasi
perhitungan. Kesalahan (error/galat) adalah besarnya perbedaan atau selisih antara
nilai taksiran (hampiran/aproksimasi) dengan nilai sesungguhnya (eksak), Besarnya
kesalahan atas suatu nilai taksiran dapat dinyatakan secara kuantitatif(absolut) dan
kualitatif (Relatif) Secara umum terdapat tiga sumber utama penyebab galat dalam
perhitungan numerik, yaitu galat pemotongan, galat pembulatan, dan galat total.

persamaan non linier umumnya ditujukan untuk mencari akar persamaan


dalam menyelesaian masalah persamaan tak linier bersifat iteratif, dilakukan
berulang-ulang sehingga konvergensi tercapai. Terdapat dua metode yaitu metode
biseksi dan metode regulasi falsi (posis palsu).

3.2 Saran
Dalam mempelajari metode numerik kita harus bisa menganalisis metode
mana yang lebib baik atau lebih tepat perhitunganya. Metode mana yang lebih
mudah dipahami dan simple.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
D. Conte Samuel, Carl D. Boor. “ Dasar-dasarAnalisaNumerik “ : Mc GrawHill .
1980. Munir Rinaldi,. “ Metode Numerik “ Jakarta : Penerbit Erlangga . 2003
Sumber Internet
http://blog.iain-tulungagung.ac.id/wp-content/uploads/sites/100/2013/11/Metode-
Numerik-
3.pdf
https://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Buku/Metode-Numerik/BA-2002-
Deret-
Taylor-dan-Analisis-Galat.pdf

Anda mungkin juga menyukai