Anda di halaman 1dari 81

METODE NUMERIK

Kesalahan / Error
Apa Metode Numerik?

 Numerik : berhubungan dengan angka


 Metode : cara yang sistematis untuk menyelesaikan persoalan guna mencapai
tujuan yang ditentukan
 Metode Numerik :
 cara sistematis untuk menyelesaikan persoalan matematika dengan operasi angka
(+, -, *, /)
Definisi Metode Numerik

 metode numerik
 teknik di mana masalah matematika diformulasikan sedemikian rupa sehingga
dapat diselesaikan oleh pengoperasian aritmetika;
 metode numerik
 teknik-teknik yang digunakan untuk merumuskan masalah matematika agar dapat
diselesaikan hanya dengan operasi hitungan, yang terdiri atas operasi tambah,
kurang, kali dan bagi.
Contoh Persoalan Matematika
 Tentukan akar-akar persamaan polinomial
23.4 x 7  1.25 x 6  120 x 4  15 x 3  5 x 2  x  120  0
 Tentukan harga x yang memenuhi persamaan :
1
27.8e 5 x   cos 1

120 x 2
 2x 
x 17 x  65

 Hitung nilai integral tertentu berikut :


2.5
4 
4
  45.3e 7 x  100 
1.2  x 
  2
x  1

dx

Penyelesaian

 Cara Penyelesaian persoalan matematika ada dua cara :


 Secara analitik
 Secara numerik
Secara/Metode Analitik

 Menggunakan rumus dan teorema yang sudah


baku di dalam matematika
 Contoh : Carilah akar-akar dari
2
x  6x  8  0
Metode analitik :
Faktorkan menjadi (x - 4)(x - 2)=0
x - 4 = 0 ---> x =4
x - 2 = 0 ---> x = 2
Secara Numerik

 Menggunakan penyelesaian pendekatan


(approximation) untuk mencari solusi hanya
dengan operasi arirmatika biasa
2
 Contoh : carilah sebuah akar dari x  6x  8  0
Metode numerik : diketahui sebuah akar terletak
di selang [3,6]
 Penyelesaian angka yang didapatkan dari metode numerik adalan penyelesaian yang
mendekati nilai sebenarnya / penyelesaian pendekatan (approximation) dengan tingkat
ketelitian yang kita inginkan.
 Penyelesaian yang dihasilkan tidak tepat sama dengan penyelesaian sebenarnya sehingga
terdapat selisih diantara keduanya yang disebut sebagai galat/error.
Prinsip-Prinsip Metode Numerik
 Metode numerik disajikan dalam bentuk algoritma-
algoritma yang dapat dihitung secara cepat dan mudah.
 Pendekatan yang digunakan dalam metode numerik
merupakan pendekatan analisis matematis, dengan
tambahan grafis dan teknik perhitungan yang mudah
 Algoritma pada metode numerik adalah algoritma
pendekatan maka dalam algoritma tersebut akan muncul
istilah iterasi yaitu perulangan proses perhitungan.
 Dengan metode pendekatan, tentunya setiap nilai hasil
perhitungan akan mempunya nilai error (nilia kesalahan)
Error
 Ada beberapa jenis error yang biasa terjadi dalam perhitungan analisa
numerik, antara lain:
 Kesalahan Bawaan
 Kesalahan Pembulatan (Round of Error)
 Kesalahan Pemotongan (Truncation Error)
 Blunders (Gross Error)
Kesalahan Pembulatan (Round of Error)

 Kesalahan terjadi karena tidak diperhitungkannya beberapa angka terakhir


dari suatu bilangan.
 Bilangan dibulatkan pada suku ke n dengan membulatkan semua angka
disebelah kanan dari posisi tersebut nol, sedangkan angka pada posisi ke n
tetap atau bertambah satu.
 Cara meminimalkan kesalahan Round of Error:
 Membuat tipe datanya menjadi double precision
 Adanya grouping
 Perluasan deret Taylor
Kesalahan Bawaan

 Kesalahan dari nilai data karena kekeliruan dalam menyalin data

 salah membaca skala atau karena kurangnya pengertian tentang hukum-


hukum fisik dari data yang diukur.
Blunders (Gross Error)

 Kesalahan yang terjadi karena kesalahan manusia atau mesin hitung yang digunakan

 kesalahan jenis ini bisa dikurangi dengan melakukan pekerjaan yang berulang-ulang
dan memilih mesin hitung yang berkualitas baik.
Kesalahan Pemotongan
(Truncation Error)
 terjadi karena tidak dilakukannya hitungan sesuai dengan prosedur matematik
yang benar
 kesalahan yang terjadi karena pemotongan dari suatu suatu deret tak hingga
atau dari posisi iterasi.
Kesalahan Absolut dan Relatif

 Hubungan antara nilai eksak, nilai perkiraan dan error

k = k* + Ee
 dimana :
k = nilai eksak
k* = nilai perkiraan
Ee = kesalahan terhadap nilai eksak
Kesalahan Absolut (Mutlak)

 Merupakan kesalahan yang tidak menunjukkan besarnya tingkat kesalahan.

 Nilainya adalah selisih dari nilai yang sebenarnya dengan nilai yang
didapatkan dari perhitungan atau pengukuran.

Ee = k - k*
 Suatu pabrik memproduksi pensil dengan panjang 30 cm, ternyata setelah diukur panjang
pensil adalah 29 cm. Berapa kesalahan mutlak yang terjadi ?

 Penyelesaian :
Ee = 30cm – 29cm
= 1 cm
Kesalahan Relative
 Merupakan kesalahan yang menunjukkan
besarnya tingkat kesalahan.

 Nilainya adalah kesalahan mutlak dibagi dengan


nilai sebenarnya dan dirumuskan sebagai
berikut :
Ee
e 
k
Prosentase Kesalahan
 Merupakan besarnya relatif error dikalikan
dengan 100 % dirumuskan sebagai berikut :
Ee
e  x100%
k
atau
k k*
e  x100%
k
K=2km = 2000m
K*= 1999,9m
Ee = 2000-1999,9
= 0,1m =10cm
Pabrik pensil
KR = Ee/k
= 1/30 = 0,0333
Proyek Jembatan

KR = Ee/k
= 0,1/2000 = 0,00005
PENGENALAN MATLAB

STMIK DHARMA NEGARA


KETENTUAN PRAKTIKUM MATLAB

Untuk praktikum komputasi numerik menggunakan software


MATLAB.

Versi MATLAB digunakan bebas

Diinstall terlebih dahulu MATLAB-nya ……


1. Apa Matlab itu?

 Matlab merupakan bahasa pemrograman dengan kemampuan tinggi dalam bidang


komputasi. Matlab memiliki kemampuan mengintegrasikan komputasi, visualisasi,
dan pemrograman.
 Matlab banyak digunakan dalam bidang riset‐riset yang memerlukan komputasi
numerik yang kompleks. Penggunaan Matlab meliputi bidang–bidang:
ƒ Matematika dan Komputasi
ƒ Pembentukan Algorithm
ƒ Akusisi Data
ƒ Pemodelan, simulasi, dan pembuatan prototype
ƒ Analisa data, explorasi, dan visualisasi
ƒ Grafik Keilmuan dan bidang Rekayasa
 Matlab merupakan kepanjangan dari Matrix Laboratory. Sesuai
dengan namanya, struktur data yang terdapat dalam Matlab
menggunakan matriks atau array berdimensi dua (double). Oleh
karenanya penguasaan teori matriks mutlak diperlukan bagi
pengguna pemula Matlab agar mudah dalam mempelajari dan
memahami operasi‐operasi yang ada di Matlab.
 
 Kita dapat belajar Matlab melalui berbagai macam cara seperti
dari buku maupun internet. Banyak situs di internet yang
menyediakan tutorial tentang matlab. Seperti tutorial dasar,
toolboxes, simulink, dan sebagainya. Kita dapat menggunakan situs
http://www.mathworks.com. Untuk memperoleh informasi dan
pengetahuan terkini tentang matlab.
2. Memulai MATLAB
 Perhatikan Dekstop pada layar monitor PC, mulailah MATLAB
dengan melakukan double‐clicking
 pada shortcut icon MATLAB. Selanjutnya akan muncul tampilan
seperti pada Gambar berikut ini.

Gambar 1: Jendela Utama Matlab


Pada gambar diatas, terlihat beberapa jendela yang merupakan bagian penting
di dalam Matab, antara lain:
a. Jendela perintah (Command Window)
Pada command window, semua perintah matlab dituliskan dan diekskusi. Kita
dapat menuliskan perintah perhitungan sederhana, memanggil fungsi, mencari
informasi tentang sebuah fungsi dengan aturan penulisannya (help), demo
program, dan sebagainya.
Setiap penulisan perintah selalu diawali dengan prompt ‘>>’. Misal, mencari nilai
sin 75,
maka pada command window kita dapat mengetikkan:
 >> sin(75)
ans = Grafiknya kalau digambar akan naik turun seperti sinusoidal
-0.38778
b. Jendela ruang kerja (Workspace)
Jendela ini berisi informasi pemakaian variabel di dalam memori matlab. Misalkan kita akan
menjumlahkan dua buah bilangan, maka pada command window kita dapat mengetikkan:

>> bilangan1 = 10
bilangan1=
10
>> bilangan2 = 5
bilangan2=
5
>> hasil= bilangan1 + bilangan2
Hasil =
15
 
Untuk melihat variabel yang aktif saat ini, kita dapat menggunakan perintah who.
 
>> who
Your variables are:
bilangan1 bilangan2 hasil
c. Jendela histori (Command History)
Jendela ini berisi informasi tentang perintah yang pernah dituliskan
sebelumnya. Kita dapat mengambil kembali perintah dengan menekan
tombol panah ke atas atau mengklik perintah pada jendela histori,
kemudian melakukan copy‐paste ke command window.

Gambar: Command History


3. Variabel dan Operator
3.1 Variabel
 Seperti bahasa pemrograman lainnya, Matlab pun memiliki
variabel, tetapi dalam penulisannya, variabel di dalam matlab
tidak perlu dideklarasikan, karena matlab mampu mengenali
tipe data dari variable dari isi variabel tersebut. Aturan
penulisan variabel pada matlab sama dengan aturan pada
bahasa pemrograman lainnya, yaitu bersifat case sensitive,
diawali dengan huruf dan selanjutnya boleh menggunakan
gabungan huruf‐angka atau tanda garis bawah. Matlab mampu
mengenali sampai 31 karakter pertama, selanjutnya diabaikan.
VARIABEL
VARIABEL
Contoh lain:
>> var1=6.7
var1 =
6.7000
>> var_2=[2 3 4]
Var_2 =
2 3 4
Semua tipe data di matlab memiliki bentuk yang sama,
yaitu array. Array minimal berukuran 0x0
dan dapat bertambah menjadi array n x m dimensi dengan
sebarang ukuran. Matlab mempunyai beberapa tipe data
dasar (atau class), yaitu: logical, string, numeric, dll.
OPERATOR Operator Arti
+ Penjumlahan
‐ Pengurangan
Di dalam matlab, operator * Perkalian (aturan matriks)
.* Perkalian masing‐masing
diklasifikasikan menjadi tiga bagian,
eleman yang bersesuaian
yaitu: (aturan array)
a) Operator Arimatika / Pembagian kanan (matriks)
Operator aritmatika digunakan untuk
./ Pembagian kanan (array)
mengerjakan komputasi numeric. \ Pembagian kiri (matriks)
.\ Pembagian kiri (array)
^ Perpangkatan (matriks)
.^ Perpangkatan (array)
: langkah
OPERATOR

b) Operator Relasional
Operator relasional digunakan
untuk membandingkan nilai
secara kuantitatif

Apakah 1>7
Jawaban tidaknol
Operator Arti
&
OPERATOR Akan menghasilkan nilai 1 jika kedua elemen
yang bersesuaian memiliki nilai true dan 0
untuk lainnya
| Akan bernilai 1 jika salah satu elemennya true
c) Operator Logika
~ Komplen dari elemen yang diinputkan
xor Akan bernilai 1 jika salah satu dari kedua
elemen
memiliki nilai berbeda dan bernilai nol jika
sama
OPERASI
OPERASI
4. Matriks
Matlab menggunakan matriks sebagai dasar
komputasinya, maka pengetahuan tentang matriks
sangatlah diperlukan bagi pengguna matlab. Secara
garis besar matlab membagi matriks menjadi dua
bagian.
4.1 Matriks Khusus
Matriks khusus merupakan matriks yang didefiniskan
oleh matlab, sehingga kita tinggal menggunakannya.
Contoh: matriks nol, matriks diagonal, matriks
identitas, dan sebagainya.
a) Matriks nol
Matriks yang elemennya bilangan nol
Bentuk umum:
>> zeros(n,m)
Contoh :
>>zeros(2,3)
ans =
0 0 0
0 0 0
b) Matriks satu
Matriks yang elemenya bilangan satu
Bentuk umum:
>> ones(n,m)
Contoh :
>> ones(3,3)
ans =
1 1 1
1 1 1
1 1 1
c) Matriks identitas
Bentuk umum:
>> eye(n)
 
Contoh :
>> eye(3)
ans =
1 0 0
0 1 0
0 0 1
d) Matriks bujur sangkar ajaib
Matriks yang memiliki jumlahan yang
sama pada tiap baris, kolom maupun
diagonalnya
Bentuk umum:
>>magic(n)
 
ARRAY MATRIKS
OPERASI MATRIKS
OPERASI MATRIKS
5. Pemrograman M‐File

M‐file merupakan sederetan perintah matlab yang dituliskan


secara berurutan sebagai sebuah file.
Nama file yang tersimpan akan memiliki ekstensi .m yang
menandakan bahwa file yang dibuat adalah file matlab.

M‐file dapat ditulis sebagai sebuah script atau dapat pula


ditulis sebagai sebuah fungsi yang menerima argument atau
masukan yang menghasilkan output.
Contoh lain script sederhana dari matlab:
Jika di running, hasilnya akan terlihat di command window seperti berikut:
6. Fungsi
Fungsi adalah m‐file yang menerima argument input dan menghasilkan
argument output. Fungsi dapat dipanggil langsung dari command
window atau dari suatu m‐file yang berbeda. Aturan penulisan fungsi
adalah sebagai berikut:
7.4 Pie
Fungsi pie digunakan untuk menampilkan data secara prosentase, dimana setiap
elemen data akan dibandingkan dengan penjumlahan seluruh data yang ada.
Grafik pie dapat disajikan dalam bentuk 2 dimensi maupun 3 dimensi.
7.5 Stem
Contoh
n=5
n=10  Semakin besar n, semakin mendekati nilai solusi analitisnya
Inlinedari menu help, diketik inline:

Construct inline object


Syntax

inline(expr)
inline(expr,arg1,arg2,...)
inline(expr,n)

Description

inline(expr) constructs an inline function object from the MATLAB expression


contained in the string expr. The input argument to the inline function is
automatically determined by searching expr for an isolated lower case alphabetic
character, other than i or j, that is not part of a word formed from several
alphabetic characters. If no such character exists, x is used. If the character is
not unique, the one closest to x is used. If two characters are found, the one later
in the alphabet is chosen.

inline(expr,arg1,arg2,...) constructs an inline function whose input arguments are


specified by the strings arg1, arg2,.... Multicharacter symbol names may be used.
inline(expr,n) where n is a scalar, constructs an inline function whose input
arguments are x, P1, P2, ... .
Tips

Three commands related to inline allow you to examine an inline function object
and determine how it was created.

char(fun) converts the inline function into a character array. This is identical to
formula(fun).

argnames(fun) returns the names of the input arguments of the inline object fun
as a cell array of strings.

formula(fun) returns the formula for the inline object fun.

A fourth command vectorize(fun) inserts a . before any ^, * or /' in the formula


for fun. The result is a vectorized version of the inline function.
Examples
Example 1

This example creates a simple inline function to square a number.


g = inline('t^2')
g=

Inline function:
g(t) = t^2

You can convert the result to a string using the char function.
char(g)

ans =

t^2

Anda mungkin juga menyukai