NIM : 19301244017
Kelas : Pendidikan Matematika C 2019
Pengertian Galat
Kesalahan (error/galat) adalah besarnya perbedaan atau selisih antara nilai taksiran (hampiran/aproksimasi)
dengan nilai sesungguhnya (eksak), kesalahan ini biasa timbul karena proses pengukuran atau penggu-
naan aproksimasi. Dalam metode numerik, hasil yang diperoleh bukanlah hasil yang sama persis dengan
nilai sejatinya. Akan selalu ada selisih, karena hasil yang didapat dengan metode numerik merupakan
hasil yang diperoleh dengan proses iterasi (looping) untuk menghampiri nilai sebenarnya. Walaupun
demikian bukan berarti hasil yang didapat dengan metode numerik salah, karena galat tersebut dapat di
tekan sekecil mungkin sehingga hasil yang didapat sangat mendekati nilai sebenarnya atau bisa dikatakan
galatnya mendekati nol.
x3 x5 x7 x9
sinx = x − + − + − ...
3! 5! 7! 9!
di dalam suatu kuantitas yang diukur atau dihitung. Ketika angka signifikan digunakan, digit terakhir
dianggap tidak pasti. Ketidakpastian dari digit terakhir tergantung pada alat yang digunakan dalam
suatu pengukuran.
Galat yang dikandung dalam bilangan titik-kambang merambat pada hasil komputasi. Misalkan terdapat
dua bilangan a dan b (nilai sejati) dan nilai hampirannya masing-masing aˆ dan bˆ, yang mengandung
galat masing-masing
ϵa dan ϵb .
a = â + ϵa
dan
b = b̂ + ϵb
Di bawah ini akan diperlihatkan bagaimana galat merambat pada hasil penjumlahan dan perkalian a dan
b.
Untuk penjumlahan,
a ̸= 0 dan b ̸= 0,
â/a ≈ 1, b̂/b ≈ 1,
dan
Bilangan Titik Mengambang (Floating-point) adalah format bilangan yang dapat digunakan bagi mem-
presentasikan sebuah nilai yang sangat luhur atau sangat kecil. Bilangan ini direpresentasikan diprediksi
menjadi dua anggota, yakni anggota mantisa dan anggota eksponen (E). Anggota mantisa menentukan
digit dalam angka tersebut, sementara eksponen menentukan nilai berapa luhur pangkat pada anggota
mantisa tersebut (pada posisi titik desimal).
Contoh:
bilangan 314600000 dan bilangan 0.0000451 dapat direpresentasikan dalam bentuk bilangan floating
point:
3146E5 dan 451E − 7( artinya 3146 × 105 , dan 451 × 10− 7).
x = σ.m.10p
Dalam praktik komputasi, nilai-nilai x dan y mungkin tidak diketahui. Hanya hampiran-hampirannya,
yaitu
x̄ dan ȳ
ex̄ ⊗ ȳ
x − x̄ dan y − ȳ
ex̄ ⊗ ȳ
Contoh
√
2 ≈ ...
>x0=1
>x1=(x0+2/x0)/2
1.5
>x2=(x1+2/x1)/2
1.41666666667
>x3=(x2+2/x2)/2
1.41421568627
>longest iterate("(x+2/x)/2",1,10)’
1
1.5
1.416666666666667
1.41421568627451
1.41421356237469
1.414213562373095
1.414213562373095
1.414213562373095
1.414213562373095
1.414213562373095
1.414213562373095
>akar2=iterate("(x+2/x)/2",5)
1.41421356237
>akar2^2
√
2.
Mengapa? Perhatikan iterasi:
x = (x + 2/x)/2 atau x2 = 2.
√
3 ≈ ...
>longest iterate("(x+3/x)/2",5,10)’
5
2.8
1.935714285714285
1.742764891934633
1.732083741329572
1.732050807881978
1.732050807568877
1.732050807568877
1.732050807568877
1.732050807568877
1.732050807568877
>longest sqrt(3)
1.732050807568877
Berapakah
v v
u u s
u r
√
u u q
t t
1 + 1 + 1 + 1 + ... + 1 + 3
>longest iterate("sqrt(1+x)",1)’
1.618033988748632
>longest solve("x^2-x-1",3)
1.618033988749895
>longest (1+sqrt(5))/2
1.618033988749895
x x2 x3
ex = 1 + + + + ...
1! 2! 3!
>n=0:10
[0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10]
>x=1
>s=x^n/n!;
>longest s’
1
1
0.5
0.1666666666666667
0.04166666666666666
0.008333333333333333
0.001388888888888889
0.0001984126984126984
2.48015873015873e-005
2.755731922398589e-006
2.755731922398589e-007
>longest sum(s)
2.718281801146385
e ≈ 2.718281801146385
>sum(1:100)
5050
>longest sum(1/(1:10000000))
16.69531136585727
m=0:n;
s=x^m/m!;
return sum(s);
endfunction
>longest deretexponen(1,9)
2.718281525573192
>longest deretexponen(1,10)
2.718281801146385
∞
X 2n + 2
e=
n=0
(2n + 1)!
m=0:n;
s=(2*m+2)/(2*m+1)!;
return sum(s);
endfunction
>longest brothers(4)
2.718281525573192
>longest brothers(5)
2.718281826198493
>10^7/5
2000000
>13!/2^13
760134.375
>15!/2^15
39907054.6875
>longest deretexponen(2,16)
7.389056098516415
>longest deretexponen(2,15)
7.389056095384136
(1 − x)2 (1 − x)3
ln x = ln(1 − (1 − x)) = −(1 − x) − − − ..., 0 < x ≤ 2
2 3
m=1:n;
s=-(1-x)^m/m;
return sum(s);
endfunction
>long deretln(pi/2,18)
0.451581899223
>long deretln(pi/2,19)
0.451583141987
>long log(pi/2)-deretln(pi/2,30)
5.86745207976e-010
>long log(2)-deretln(2,499999)
-1.00000105929e-006
>long log(5)-(2*deretln(2,1000000)+deretln(5/4,1000000))
9.9999938552e-007
Hasil perhitungan
(1 − x)2 (1 − x)3
ln x = ln(1 − (1 − x)) = −(1 − x) − − − ..., 0 < x ≤ 2
2 3
dengan mengambil n suku pertama agar galat hampiran kurang dari 0.000001.
Kesimpulan:
==========
Untuk nilai x mulai dari 2 dan seterusnya, banyak suku yang harus dijumlahkan sangat besar agar galat
hampirannya kurang dari yang ditentukan (deretnya sangat lambat).
m=1:n; s=(-1)^(m-1)*x^(2*(m-1))/(2*(m-1))!;
return sum(s);
endfunction
>deretcos(pi/4,4)
0.707103214823
>deretcos(pi/4,5) // using 5 first terms gives result with 6 significant digits
0.707106805683
>deretcos(pi/4,6)
0.707106781072
>deretcos(pi,7)
-0.999899529704
>deretcos(pi,8)
-1.00000416781
>deretcos(pi,9)
-0.99999986474
>function deretsin(x,n) ...
m=1:n; s=(-1)^m*x^(2*m-1)/(2*m-1)!;
return sum(s);
endfunction
>deretsin(pi/4,4)
-0.707106469575
>deretsin(pi/4,5)
-0.707106782937
>n=3; (pi/4)^(2*n+1)/(2*n+1)!*sqrt(2)
5.17265640146e-005
>n=4; (pi/4)^(2*n+1)/(2*n+1)!*sqrt(2)
4.43160350565e-007
>10^7/(5*log(2))-1
2885389.08178