Anda di halaman 1dari 12

ANALISA ERROR DAN

DERET TAYLOR
Analisa Numerik dan Pemrograman
Komputer

Adi Kurniawan, ST, MT


DERET TAYLOR
• Deret taylor menjadi konsep dasar dalam pengembangan metode numerik.
• Deret Taylor merupakan model aproksimasi terhadap suatu fungsi f(x) ke
dalam bentuk polinom.
• Fungsi yang kompleks akan lebih sederhana bila didekati dengan bentuk
polinom, karena polinom merupakan fungsi yang paling mudah dipahami
kelakuannya.

Theorema Taylor : Jika f(x) mempunyai turunan kontinyu pada interval [a,b],
maka nilai x di sekitar x0 dimana x, x0  [a,b], maka :

( x  x0 ) ' ( x  x0 ) 2 '' ( x  x0 ) n n
Pn( x)  f ( x0 )  f ( x0 )  f ( x0 )  .....  f ( x0 )
1! 2! n!
Semakin banyak suku dari deret taylor yang dihitung maka error akan
semakin kecil
DERET MACLAURIN

• Bila deret Taylor dihitung di sekitar x0 = 0, maka


dinamakan deret Maclaurin, yang merupakan deret
Taylor baku. Bentuk umum deret Maclaurin adalah:

2 3
x ' x '' x '''
f ( x)  f (0)  f (0)  f (0)  f (0)  ...
1! 2! 3!
Contoh.
• f(x) = sin x
• f’(x) = cos x
• f’’(x) = - sin x
• f’’’(x) = - cos x
• Dst….
• Deret MacLaurinnya:
ERROR (Kesalahan/Galat)

Penyelesaian secara numeris memberikan nilai perkiraan yang


mendekati nilai eksak (nilai sejati), artinya dalam penyelesaian numeris
terdapat kesalahan (error) terhadap nilai eksak.

Semakin kecil errornya, semakin teliti solusi numerik yang didapatkan

Ada dua hal yang harus dipahami yaitu:

a. Bagaimana error timbul


b. Bagaimana menghitung error
ERROR

Terdapat tiga jenis error berdasarkan penyebabnya:

1. Error bawaan: merupakan kesalahan dari nilai data.


Misal kekeliruan dalam menyalin data, salah membaca skala atau
kesalahan karena kurangnya pengertian mengenai hukum-hukum fisik dari
data yang diukur.

2. Error pembulatan: terjadi karena tidak diperhitungkannya beberapa


angka terakhir dari suatu bilangan, artinya nilai perkiraan digunakan untuk
menggantikan bilangan eksak.
contoh, nilai:
8632574 dapat dibulatkan menjadi 8633000
3,1415926 dapat dibulatkan menjadi 3,14
ERROR

3. Error pemotongan: terjadi karena tidak dilakukan hitungan sesuai


dengan prosedur matematik yang benar. Sebagai contoh suatu
proses tak berhingga diganti dengan proses berhingga.
Contoh fungsi dalam matematika yang dapat direpresentasikan
dalam bentuk deret tak terhingga yaitu:
2 3 4
x x x
ex  1 x     ..........
2! 3! 4!
x
Nilai eksak dari e diperoleh apabila semua suku dari deret
tersebut diperhitungkan. Namun dalam prakteknya,sulit untuk
menghitung semua suku sampai tak terhingga. Apabila hanya
diperhitungkan beberapa suku pertama saja, maka hasilnya tidak
sama dengan nilai eksak. Kesalahan karena hanya
memperhitungkan beberapa suku pertama disebut dengan error
pemotongan.
ERROR ABSOLUT DAN RELATIF

Hubungan antara nilai eksak, nilai perkiraan dan error dapat dirumuskan
sebagai berikut:

p = p* ± Ee
dengan:
p : nilai eksak
p* : nilai perkiraan
Ee : error terhadap nilai eksak

Sehingga dapat dicari besarnya kesalahan adalah sebagai perbedaan antara


nilai eksak dan nilai perkiraan, yaitu:

Ee = |p – p*|
Error
absolut tidak
menunjukkan besarnya
Error Absolut tingkat error
ERROR ABSOLUT DAN RELATIF

Error relatif: besarnya tingkat error ditentukan dengan cara


membandingkan kesalahan yang terjadi dengan nilai eksak.
Ee
e 
p

Kesalahan Relatif
terhadap nilai eksak

Error relatif sering diberikan dalam bentuk persen.


Ee
e   100 %
p
Contoh :
Hasil pengukuran sebuah jembatan = 999 cm
Hasil pengukuran sebuah paku = 9 cm
Jika nilai sebenarnya berturut-turut adalah 1.000 cm dan 10 cm, Hitung
Error absolut dan Error relatif dari kedua hasil pengukuran diatas.

Error absolut:
Jembatan : Ee = 1.000 – 999 = 1 cm
Paku : Ee = 10 – 9 = 1 cm

Kesalahan relatif:
Jembatan : Ɛe = 1/1000 * 100% = 0,1%
Paku : Ɛe = 1/10 * 100% = 10%

Kesimpulan :
“Hasil Pengukuran Jembatan lebih baik dari hasil pengukuran paku”
ERROR ABSOLUT DAN RELATIF

Dalam metode numerik, besarnya error dinyatakan terhadap nilai


perkiraan terbaik dari nilai eksak,sehingga error relatif mempunyai
bentuk sebagai berikut:
Ea
a  100%
p

dengan:
Ea : error terhadap nilai perkiraan terbaik
p* : nilai perkiraan terbaik
Indeks a menunjukkan bahwa kesalahan dibandingkan terhadap nilai
perkiraan (approximate value).
ERROR ABSOLUT DAN RELATIF

Dalam metode numerik, sering dilakukan pendekatan secara iteratif, dimana


pada pendekatan tersebut perkiraan sekarang dibuat berdasarkan perkiraan
sebelumnya.
Dalam hal ini, error adalah perbedaan antara perkiraan sebelumnya dan
perkiraan sekarang.
| pn*  pn*1 |
a  *
 100%
pn

dengan:
p*n : nilai perkiraan pada iterasi ke n
p*n 1: nilai perkiraan pada iterasi ke n - 1

Anda mungkin juga menyukai