PENDAHULUAN
Umum
Bawaan
Kesalahan Pembulatan
Pemotongan
1. Kesalahan Bawaan
𝒙𝟐 𝒙𝟑 𝒙𝟒
𝒆𝒙 = 𝟏 + 𝒙 + + + +⋯
𝟐! 𝟑! 𝟒
Nilai eksak dari ex diperoleh apabila semua suku dari deret tersebut
diperhitungkan. Dalam praktek, sulit memperhitungkan semua suku
sampai tak terhingga. Apabila hanya diperhitungkan beberapa suku
pertama saja, maka hasilnya tidak sama dengan nilai eksak.
Kesalahan karena hanya diperhitungkannya beberapa suku pertama
disebut dengan kesalahan pemotongan.
Kesalahan Absolut dan Relatif
𝒑 = 𝒑 ∗ +𝑬𝒆
dengan:
p = nilai eksak
p* = nilai perkiraan
Ee = kesalahan terhadap nilai eksak
Kesalahan Absolut dan Relatif
Kesalahan absolut:
𝑬𝒆 = 𝒑 − 𝒑 ∗
Kesalahan relatif:
𝑬𝒆
𝜺𝒆 = 𝐱𝟏𝟎𝟎%
𝒑
dengan:
p = nilai eksak
p* = nilai perkiraan
Ee = kesalahan terhadap nilai eksak
εe = kesalahan relatif terhadap nilai eksak
Kesalahan Absolut dan Relatif
Dalam metode numerik, biasanya nilai eksak tidak diketahui. Untuk itu kesalahan
dinyatakan berdasarkan nilai perkiraan terbaik dari nilai eksak, sehingga:
𝑬𝒂
𝜺𝒂 = 𝐱𝟏𝟎𝟎%
𝒑∗
dengan:
εa = kesalahan relatif terhadap nilai perkiraan
Ea = kesalahan terhadap nilai perkiraan terbaik
p* = nilai perkiraan terbaik
Kesalahan Absolut dan Relatif
Dalam metode numerik, sering dilakukan pendekatan secara iteratif. Pada
pendekatan tersebut perkiraan sekarang dibuat berdasarkan perkiraan sebelumnya.
Dalam hal ini, kesalahan adalah perbedaan antara perkiraan sebelumnya dan
perkiraan sekarang, dan kesalahan relatif diberikan dalam bentuk:
𝒑 ∗𝒏+𝟏 − 𝒑 ∗𝒏
𝜺𝒂 = 𝒏+𝟏
𝐱𝟏𝟎𝟎%
𝒑∗
dengan:
p*n = nilai perkiraan pada iterasi ke n
p*n+1 = nilai perkiraan pada iterasi ke n+1
Contoh Soal
a. Kesalahan absolut
Jembatan:
𝐸𝑒 = 10.000 − 9999 = 1 𝑐𝑚
Pensil:
𝐸𝑒 = 10 − 9 = 1 𝑐𝑚
b. Kesalahan relatif
Jembatan:
𝐸𝑒 1
𝜀𝑒 = 𝑥100% = 𝑥100% = 0,01%
𝑝 10.000
Pensil:
𝐸𝑒 1
𝜀𝑒 = 𝑥100% = 𝑥100% = 10%
𝑝 10
Penyelesaian 2
Soal :
Diketahui :
V = 30 meter
V’ = 29,97 meter
Kesalahan absolut
a = 30 – 29,97 = 0.03 meter
Kesalahan relatif
r = 0.03/ 30 * 100% = 0.1%
Deret Taylor
Deret Taylor
Deret Taylor
Persamaan Deret Taylor yang mempunyai suku sebanyak tak terhingga akan
memberikan perkiraan nilai suatu fungsi sesuai dengan penyelesaian eksaknya.
Dalam praktek sulit memperhitungkan semua suku tersebut dan biasanya hanya
diperhitungkan beberapa suku pertama saja.
1. Memperhitungkan satu suku pertama (order nol) 𝒇 𝒙𝒊+𝟏 ≈ 𝒇 𝒙𝒊
∆𝒙 ∆𝒙𝟐
3. Memperhitungkan tiga suku pertama (order 2) 𝒇 𝒙𝒊+𝟏 ≈ 𝒇 𝒙𝒊 + 𝒇′ 𝒙𝒊 + 𝒇′′ 𝒙𝒊
𝟏! 𝟐!
Deret Taylor
Deret Taylor
Deret Taylor merupakan dasar untuk menyelesaikan masalah dalam metode
numerik, terutama penyelesaian persamaan diferensial. Jika suatu fungsi f(x)
diketahui di titik xi dan semua turunan dari f terhadap x diketahui pada titik tersebut,
maka dengan deret Taylor dapat dinyatakan nilai f pada titik xi+1 yang terletak pada
jarak Δx dari titik xi.
∆𝒙 ∆𝒙𝟐 ∆𝒙𝟑 ∆𝒙 𝒏
𝐟 𝒙𝒊+𝟏 = 𝒇 𝒙𝒊 + 𝒇′ 𝒙𝒊 + 𝒇′′ 𝒙𝒊 + 𝒇′′′ 𝒙𝒊 + ⋯ + 𝒇𝒏 𝒙𝒊 + 𝑹𝒏
𝟏! 𝟐! 𝟑! 𝒏!
dengan:
f(xi) = fungsi di titik xi
f(xi+1) = fungsi di titik xi+1
f’, f’’, ..., fn = turunan pertama, kedua, ..., ke n dari fungsi
Δx = langkah ruang (jarak antara xi dan xi+1)
Rn = kesalahan pemotongan
! = operator faktorial
Deret Taylor
∆𝒙𝒏+𝟏 ∆𝒙𝒏+𝟐
𝑹𝒏 = 𝒇𝒏+𝟏 𝒙𝒊 + 𝒇𝒏+𝟐 𝒙𝒊 +⋯
𝒏+𝟏 ! 𝒏+𝟐 !
Deret Taylor