Anda di halaman 1dari 15

MODUL PERKULIAHAN

Metode
Numerik
Pengantar Metode Numerik

Analisis Kesalahan
1. Akurasi dan Presisi
2. Galat Relatif dan Absolut,
3. Galat Pemotongan,

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Teknik Sipil W111700062 Hafsah Adha Diana, M.Pd.

02

Abstract Kompetensi

Salah satu tantangan metode numerik adalah Mahasiswa mampu menghitung nilai
menentukan taksiran kesalahan (error) tanpa kesalahan absolut dan relatif, mampu
mengetahui nilai sejatinya. Misalnya, metode numerik menjelaskan truncation error, mampu
tertentu memakai pendekatan secara iterasi untuk menjelaskan error propagation dan
menhitung jawaban. Dalam pendekatan yang mampu menyebutkan sumber-sumber
error lainnya
demikian, suatu aproksimasi sekarang dibuat
berdasarkan aproksimasi sebelumnya. Proses ini
dilakukan secara berulang, atau secara iterasi dengan
maksud secara beruntun menghitung aproksimasi
yang lebih dan lebih baik.
KESALAHAN (GALAT)

❖ Metode Numerik : Suatu teknik untuk menyelesaikan permasalahan-


permasalahan yang diformulasikan secara matematis dengan cara operasi
hitungan.

KESALAHAN

❖ Penyelesaian suatu masalah matematika, secara umum dapat


diklasifikasikan menjadi:
1. Analitis : penyelesaian yang dihasilkan akan memenuhi persamaan
semula secara eksak.
2. Numeris : penyelesaian yang dihasilkan berupa hampiran.
❖ Penyelesaian secara numerik dari suatu persamaan matematik hanya
memberikan nilai perkiraan yang mendekati nilai eksak / nilai yang benar
dari penyelesaian analitis.
❖ Jadi dalam penyelesaian numerik terdapat kesalahan terhadap nilai eksak,
diantaranya :
a. Kesalahan Bawaan/melekat (Kesalahan Percobaan) : Kesalahan dari
nilai data, yakni kesalahan yang terjadi karena kekeliruan dalam
menyalin data/salah membaca data.
b. Kesalahan Pembulatan : Kesalahan yang terjadi karena tidak
diperhitungkannya beberapa angka terakhir dari suatu bilangan.
Contoh:

86325669 dapat dibulatkan menjadi 86330000 (benar)

3,1415939 dapat dibulatkan menjadi 3,14 (benar)

75965541 dapat dibulatkan menjadi 75960000 (salah)

Contoh lain:

a. X=1/3=0,333333…dan x*=0,333333 (nilai perkiraan)


Kesalahan pembulatan (E)=x-x*=0,000000333333…

2021 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Hafsah Adha Diana, M.Pd. http://www.mercubuana.ac.id
b. Z==3,14159265… dan z*= 3,14
Kesalahan pembulatan(E)= z-z*=0,00159265…

c. Kesalahan Pemotongan : kesalahan yang terjadi karena tidak


dilakukannya hitungan sesuai dengan prosedur matematika yang benar (
kesalahan yang berhubungan dengan kenyataan bahwa suatu barisan
langkah komputasi ( berhingga atau tak hingga) yang perlu untuk
memberikan suatu hasil eksak, dipotong secara lebih dini setelah
sejumlah langkah tertentu.
Contoh :

Suatu proses tak hingga diganti dengan proses hingga

Misal :

Dalam matematika suatu fungsi dapat dinyatakan dalam bentuk deret tak hingga
sbb:

ex = 1 + x + x2/2! + x3/3! + x4/4! + ….

 Nilai eksak dari ex didapat bila semua suku dari deret diperhitungkan.
Atau:

y = ex = 1 + x + x2/2! + x3/3! + x4/4! + ….

y*= 1 + x + x2/2! (nilai hampiran dari nilai eksak)

Maka kesalahan pemotongan (E)= y – y* = x3/3! + x4/4! + …

❖ KESALAHAN ABSOLUT & RELATIF

2021 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Hafsah Adha Diana, M.Pd. http://www.mercubuana.ac.id
2021 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Hafsah Adha Diana, M.Pd. http://www.mercubuana.ac.id
Contoh :

Kesalahan 1 cm dalam pengukuran pensil akan sangat terasa dibanding


dengan kesalahan 1 cm pada pengukuran panjang jalan.

❖ Kesalahan Relatif :Besarnya tingkat kesalahan, yang dinyatakan dengan e


= Ee/p, e : Kesalahan relatif dari Nilai eksak.
❖ Nilai eksak dapat diketahui, jika suatu fungsi bisa diselesaikan secara
analitis.
❖ Dalam Metode Numerik, biasanya nilai eksak tidak diketahui, sehingga
kesalahan dinyatakan berdasarkan pada nilai perkiraan terbaik dari nilai
eksak, sehingga kesalahan mempunyai bentuk :
a = /p* x 100%

 = Kesalahan terhadap nilai perkiraan terbaik

p*= Nilai perkiraan terbaik

a= Kesalahan yang dinyatakan berdasarkan pada nilai perkiraan terbaik


dari nilai eksak.

❖ Dalam metode numerik, sering dilakukan pendekatan secara iteratif,


sehingga kesalahan relatif diberikan dalam bentuk :
a =[( p* n+1 – p* n)/ p* n+1] x 100%

p* n : Nilai perkiraan iterasi ke n

2021 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Hafsah Adha Diana, M.Pd. http://www.mercubuana.ac.id
p* n+1 : Nilai perkiraan iterasi ke n+1

Contoh:

1. Pengukuran panjang jembatan dan pensil memeberikan hasil 9999 cm


dan 9 cm. Bila panjang yang benar/eksak adalah 10000 cm dan 10 cm,
hitung kesalahan absolut dan relatifnya.
Jawab:

a. Kesalahan absolut( Ee):


Jembatan  Ee = 10.000 cm – 9999 cm = 1 cm

Pensil  Ee = 10 cm – 9 cm = 1 cm

b. Kesalahan relatif (e):


Jembatan  e=Ee/p x 100%= 1/10000 x 100% = 0,01 %.

Pensil  e=Ee/p x 100%= 1/10 x 100% = 10 %.

Kesimpulan:

 Kesalahan relatif pensil jauh lebih besar.

 Pengukuran jembatan memberikan hasil yang memuaskan.

2. Hitung kesalahan yang terjadi dari nilai ex dengan x=0,5, bila hanya
diperhitungkan beberapa suku pertama saja. Diketahui nilai eksak dari e 0,5
= 1,648721271

Jawab:

Hitungan dilakukan untuk beberapa keadaan:

✓ Keadaan 1: bila hanya diperhitungkan 1 suku pertama


✓ Keadaan 2: bila hanya diperhitungkan 2 suku pertama
✓ Keadaan 3: bila hanya diperhitungkan 3 suku pertama
✓ Keadaan 4: bila hanya diperhitungkan 4 suku pertama

2021 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Hafsah Adha Diana, M.Pd. http://www.mercubuana.ac.id
✓ Keadaan 5: bila hanya diperhitungkan 5 suku pertama
✓ Keadaan 6: bila hanya diperhitungkan 6 suku pertama
Nilai ex dapat dihitung berdasarkan deret berikut:

ex = 1 + x + + + + ...

a. Diperhitungkan 1 suku pertama


ex = 1
Kesalahan relatif terhadap nilai eksak dihitung dengan rumus:

e= x 100% = x 100% = x 100%= 39,35%

b. Diperhitungkan 2 suku pertama


ex = 1+ x
x=0,5 → e0,5 = 1+ 0,5 = 1,5
• Kesalahan relatif terhadap nilai eksak dihitung dengan rumus:

e= x 100% = x 100% = x 100%= 9,02%

• Kesalahan berdasarkan perkiraan terbaik, dihitung dengan rumus:

a= x 100% = x 100% = x 100%

= x 100% = 33,37 %

c. Diperhitungkan 3 suku pertama


ex = 1+ x +

x=0,5 → e0,5 = 1+ 0,5 + = 1,625

• Kesalahan relatif terhadap nilai eksak dihitung dengan rumus:

e= x 100% = x 100% = x 100%= 1,44%

• Kesalahan berdasarkan perkiraan terbaik, dihitung dengan rumus:

a= x 100% = x 100% = x 100%

= x 100% = 7,69 %

d. Diperhitungkan 4 suku pertama


ex = 1+ x + +

2021 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Hafsah Adha Diana, M.Pd. http://www.mercubuana.ac.id
x=0,5 → e0,5 = 1+ 0,5 + = 1,645833

• Kesalahan relatif terhadap nilai eksak dihitung dengan rumus:

e= x 100% = x 100% = x 100%=

0,17518249 %

• Kesalahan berdasarkan perkiraan terbaik, dihitung dengan rumus:

a= x 100% = x 100% = x 100%

= x 100% = 1,26580279%

e. Diperhitungkan 5 suku pertama


ex = 1+ x + + +

x=0,5 → e0,5 = 1+ 0,5 + = 1,6484371667

• Kesalahan relatif terhadap nilai eksak dihitung dengan rumus:

e= x 100% = x 100% = x 100%=

0,0001723180 x 100 %= 0,0172%.

• Kesalahan berdasarkan perkiraan terbaik, dihitung dengan rumus:

a= x 100% = x 100% = x 100%

= x 100% = 0,1579779%

f. Diperhitungkan 6 suku pertama


ex = 1+ x + + +

x=0,5→e0,5=1+ 0,5 + =1,648697583

2021 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Hafsah Adha Diana, M.Pd. http://www.mercubuana.ac.id
• Kesalahan relatif terhadap nilai eksak dihitung dengan rumus:

e= x 100% = x 100% = x 100%= 1.43675E-05 x 100

%= 0,00144%.

• Kesalahan berdasarkan perkiraan terbaik, dihitung dengan rumus:

a= x 100% = x 100% = x 100%

= x 100% = 0,0157953%

Truncation Error
Truncation error merupakan error yang terjadi karena pemotongan dari
suatu deret tak hingga menjadi deret berhingga. Pendekatan yang sering dipakai
pada penyelesaian numeric adalah deret Taylor. Untuk menyederhanakan
permasalahan biasanya perhatian hanya ditujukan pada 6 beberapa suku dari
deret Taylor tersebut, sedangkan suku lainnya diabaikan. Pengabaian suku inilah
yang menyebabkan truncation error.
Contoh :

Exp (x)

Selanjutnya, seandainya dihitung exp(1/3). Apabila exp(1/3) dinyatakan dengan


exp(0.3333) maka akan muncul suatu kesalahan, yaitu:

dimana x1 adalah kesalahan yang berkembang ( Propagated error ).


Apabila deret (1) tersebut dipotong setelah suku yang ke –5 , maka diperoleh
kesalahan pemotongan x2 , yaitu :

= - 0.0000362750

Selanjutnya,
Exp (0.3333) = 1 + 0.3333 + 0.5555 + 0.0062 + 0.0005 = 1.3955

2021 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Hafsah Adha Diana, M.Pd. http://www.mercubuana.ac.id
dan ini menimbulkan kesalahan akibat pembulatan yaitu -0.0000296304
sehingga kesalahan totalnya adalah 0.0001124250.

2021 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Hafsah Adha Diana, M.Pd. http://www.mercubuana.ac.id
2021 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 Hafsah Adha Diana, M.Pd. http://www.mercubuana.ac.id
2021 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12 Hafsah Adha Diana, M.Pd. http://www.mercubuana.ac.id
2021 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning
13 Hafsah Adha Diana, M.Pd. http://www.mercubuana.ac.id
Sumber-Sumber Error Lainnya

2021 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


14 Hafsah Adha Diana, M.Pd. http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Chapra, Steven C. Numerucal Methods for engineers 7, 2015
2. Chapra, Steven C. Applaid Numerucal Methods with MATLAB for engineers and
science, 2005
3. Harijono Djojodihardjo, Metode Numerik, Gramedia, Jakarta, 2000
4. Kreyzig, Erwin. Advanced Engineering Mathematics 10th edition, 2009
5. Purcell, Edwin J., Kalkulus jilid I, Erlangga, Jakarta, 2006
6. I Ketut Adi Atmika, Metode Numerik, Diktat Mata Kuliah, Jurusan Teknik Mesin,
Fakultas Teknik, Universitas Udayana, 2016
7. Agus Setiawan, Analisis Numerik, Diktat Kuliah, Teknik Sipil, Universitas
Pembangunan Jaya, 2016

2021 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


15 Hafsah Adha Diana, M.Pd. http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai