EKSISTENSI MANUSIA
Disusun oleh :
DOSEN:
Asrori, MA
Assalamualaikum wr wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan penulis
kekuatan, kesabaran dan anugerah yang melimpah ssehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Besar Agama Islam tentang “Eksistensi Manusia”
Dalam menyusun tugas ini penulis menerima masukan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu atas tersusunnya karya tulis ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT
2. Bapak Asrori, MA selaku dosen Pendidikan Agama Islam
3. Orang tua dan teman-teman yang telah memberikan motivasi baik berupa materi dan
moral selam penulis mengerjakan makalah ini
Penulis tahu bahwa setiap apa yang kita lakukan pasti aka nada terjadinnya kesalahan
maka dari itu, penulisa mohon maaf apabila terdapat kesalahan bahasa, nama, penulisan dan
menuliskan tittle. Mohon agar dapat dimaklumi.
Demikian tugas yang penulis susun tentang “Eksistensi Manusia”, tidak lupa
mengharapkan agar tugas ini dapat bermanfaat untuk masa yang akan datang dan penulis
mengucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum wr wb
COVER 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
A. Pengertian iman 5
B. Pengertian taqwa 5
A. Tahapan primodial 9
B. Tahapan biologi 10
A. Potensi internal 21
B. Potensi eksternal 26
DAFTAR PUSTAKA 28
“dan aku tidak ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka mengabdi kepadaku”
(QS Adz-dzariyat ayat 56)
Ayat diatas tersebut merupakan dalil yang berkenaan tentang keberadaan manusia
didunia. Manusia didunia untuk mengabdi kepada Allah SWT. Bentuk pengabdiannya
tersebut berupa pengakuan atas keberadaan Allah SWT, melaksanakan perintahnya serta
menjaui larangannya. Sebagai bentuk mengakui keberadaan Allah adalah dengan mengikuti
rukun iman dan rukun islam. Rukun iman terdiri dari enam perkara, yakni percaya kepada
Allah SWT, Malaikat, Nabi-nabi Allah, Kitab-kitab Allah, percaya kepada Hari Kiamat dan
percaya terhadapa Takdir (Qadha dan Qadar) Allah SWT. Sebagai wujud keimanan terhadap
Allah SWT, Allah SWT menyatakan bahwa manusia tidak cukup hanya meyakini didalam
hati dan diucapkan oleh mulut, tetapi manusia harus melaksakannya dalam kehidupan sehari-
hari.
A. Pengertian Iman
Kata iman berasal dari bahasa Arab yang artinya percaya. Menurut istlah, iman adalah
membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan , dan diamalkan dengan tindakan
(perbuatan). Dengan demikian, iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa
Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaannya, kemudian
pengakuan itu diikrarkan dengan lisan serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.
B. Pengertian Taqwa
Dari segi bahasa berasal dari perkataan “wiqayah” yang diartikan “memelihara”. Maksud
dari pemeliharaan itu adalah memelihara hubungan baik dengan Allah SWT, memelihara diri
daripada sesuatu yan dilarangnya. Melaksanakan segala titah perintahnya dan meninggalkan
segala larangannya. Iman dan taqwa dalam beberapa ayat Al-quran maupun hadits Nabi
disebutkan antara lain dikaitkan dengan rukun iman, manifestasi iman, tanda-tanda orang
yang beriman, penghargaan atau janji Allah pada orang-orang yang beriman sebagai berikut:
Rukun iman:
ٍ ه ُى ُى ًُ َ َ و ًُ َ ه و َه
ً ًَ ًَ َ ُ َ
“wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasulnya. Dan
kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasulnya serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malikat-malaikatnya, kitab-kitabnya,
rasul-rasulnya dan hari kemudian. Maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya”
(QS An-nissa ayat 136)
Dari anas bin malik Rasulullah bersabda, “tidaklah dikatakan beriman (secara sempurna)
seseorang diantara kalian sehingga ia mencintai saudara atau tetangganya sebagaimana ia
mencintai dirinya sendiri”
“(yaitu) orang-orang yang menafkahi (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit,
dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memafkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-rang yang berbuat kebajikan.” (QS Ali-imran : 134)
Iman kepada Allah merupakan pokok keimna yang menjiwai seluruh rukun, iman lainnya
yakni suatu kepercayaan yang mantap dan kepercayaan itu menyebabkan orang-tersebut
melakukan kehidupannya sesuai dengan keimanannya itu. Keimanan seseorang tidak dapat
diketahui dari kepercayaan dan ucapannya saja, keimanan seseorang diketahui dari
perbuatannya dalam menjalani hidup.
Karena itulah dalam sejumlah ayat Al-quran disebutkan bahwa kata iman senantiasa
diikuti dengan “amal shalih”. Dari perilaku tersebut sebatas manusia dapata mengenali
bagaimana kualitas iman seseorang yang jelas berbeda dengan ukuran Allah yang maha tahu.
Secara bahasa eksistensialisme barasal dari kata eksistensi,eksistensi berasal dari bahasa
inggris yaitu excitence, dari bahsa latin existere yang berarti muncul, ada, timbul, memilih
keberadaan actual. Dari kata ex berarti keluar dan sister yang berarti muncul atau timbul.
Beberapa pengertian secara istilah yaitu pertama: Apa yang ada, kedua: Apa yang
memiliki aktualitas (ada), dan ketiga: Segala sesuatu (apa saja) yang di dalam menekankan
bahwa sesuatu itu ada. Pemahaman secara umum, eksistensi berarti keberadaan. Akan tetapi,
eksistensi dalam kalangan filsafat eksistensialisme memiliki arti sebagai cara berdamai
manusia, bukan lagi apa yang ada, tapi apa yang memiliki aktualisasi (ada).
Cara manusia berada didunia berbeda denga cara benda-benda. Dalam filsafat
eksistensialisme, bahwa benda hanya sebatas “berada”, sedangkan manusia lebih apa yan
dikatakan “berada”, bukan sebatas ada tetapi “bereksistensi”. Hal inilah yang menunjukkan
bahwa manusia sadar akan keberadaannya didunia, berada didunia, dan mengalami
keberadaannya berada di dunia. Sebaimana yang telah dikutip oleh Bayraktar Bayrakil
makna terkaya dan terdalam dari istilah eksistensi adalah ditemukan dalam bahasa Arab.
Ibnu qayyim : hakikat diri manusia itu merupakn perpaduan antara beberapa unsur yang
saling berkaitan dan tidak mungkin dipisah-pisahkan antara satu dengan yang lainnnya.
Beberpa unsur yang dimaksud itu adalah ruh, aka dan badan.
2. Tahapan biologi
Tahapan biologi adalah hukum Allah melalui proses biologis yang terdapat dalam
fisik atau tubuh manusia beserta segala perangkatnya. Proses biologi ini membedakan
hakikat manusia menurut islam dengan makhluk lainnya yang tidak memiliki ruh dan
akal untuk mengambil keputusan saat dewasanya Allah berfirman dalam surat :
Al-mu‟minuun ayat 12-14 : “dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (Rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan
daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain, maka maha sucilah
Allah, pencipta yang paling baik”
Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda : “sesungguhnya
seorang diantara kamu dikumpulkannya pembetukannya (kejadiannya) dalam Rahim
ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selam itu pula (empat puluh hari)
dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan
sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh
kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya ajal
(umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya)” HR Muslim.
Sehingga itulah proses penciptaan manusia yang telah dijelaskan dalam Al-quran dan
hadits. Kita wajib mengimani salah satu rukun iman ini, karena penjelasan tentang
kehidupan dunia ada didalamnya. Sehingga Al-quran dan hadits sebagai pedoman
kehidupan kita didunia untuk menuju akhirat.
Allah SWT berfirman surah Al-mulk ayat 1-2 yang berbunyi : “maha suci Allah yang
dalam genggaman tangannya, (yakni kekuasaan pengelolaannya semua) kerajaan (dialam
raya ini) dan hanya dia sendiri yang maha kuasa atas segala sesuatu. Dia yang
menciptakan (yakni mewujudkan atau menetapkan adanya) kematian dan kehidupan
untuk menguji kamu siapkah diantara kamu yang terbaik amalnya (berupa kerja dan
perbuatan dipentas kehidupan) dan dia maha kuasa lagi maha pengampun”
Dari surah Al-mulk ayat 1-2 tersebut dapat kita temukan arti bahwa Allah SWT
membuat sebuah perumpamaan bahwa hidup dan mati diciptakan untuk menguji siapa
yang terbaik pekerjaannya, perbuatannya dan amalannya. Jadi, kehidupan ini adalah
kontes perbuatan antara manusia dengan Allah dan malaikat sebagai jurinya. Dengan
aturan (syariat) yang telah Allah berikan kepada para Nabi dan para Nabi menyampaikan
aturan (syariat) itu kepada termasuk kita semua. Sehingga kita wajin mengikuti aturan
yang telah diberikan Allah kepada para Nabi.
Allah menciptakan alam semesta ini pastilahmempunyai tujuan, begitu juga dengan
manusia. Manusia diciptakan karena ada tujuannya Allah SWT berfirman : “dan aku
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar merak mengabdi kepada-Ku,” (QS
Adz-dzariyat, ayat 56)
Ayat diatas tersebut merupakan dalil yang berkenaan tentang keberadaan manusia
didunia. Manusia didunia untuk mengabd kepada Allah SWT. Bentuk pengabdiannya
tersebut berupa pengakuan atas keberadaan Allah SWT, melaksanakan perintahhnya serta
menjauhi larangannya. Sebagai bentuk mengakui keberadaan Allah adalah dengan
mengikuti rukun iman dan rukun islam.
Sebagai bagian dari mengabdi kepada Allah SWT adalah menunaikan rukun islam,
yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai karcis masuk islam, melakukan shalat,
membayar zakat, melakukan puasa serta menunaikan ibadah haji. Dengan demikia dapat
disimpulkan keberadaan manusia diciptakan Allah untuk menjadi manusia yang islami
(islam yang benar).
Istilah masyarakat dalam ilmu sosiologi adalah kumpulan individu yang bertempat
tinggal disuatu wilayah dengan batas-batas tertentu, dimana factor utama yang menjadi
dasarnya adalah interaksi yang lebih besar diantara anggota-anggotanya.
Allah SWT menciptakan manusia dengan memberikan kelebihan dan keutamaan yang
tidak diberikan kepada makhluk lainnya, kelebihan dan keutamaan itu berupa potensi dasar
yang disertakan Allah atasnya, baik potensi internal (yang terdapat dalam dirinya) dan
potensi eksternal (potensi yang disertakan Allah untuk membimbingnya). Potensi ini adalah
modal utama bagi manusia untuk melaksanakan tugas dan memikul tanggung jawabnya.
Oleh karena itu, ia harus diolah dan didayagunakan dengan sebaik-baiknya, sehingga ia dapat
menunaikan tugas dan tanggung jawab dengan sempurna.
A. Potensi Internal
Ialah potensi yang menyatu dalam diri manusia itu sendiri terdiri dari:
1. Potensi fitriyah
Ditinjau dari beberapa kamus dan pendapat tokoh islam, fitrah mempunyai makna
sebagai berikut:
a. Fitrah berasal dari kata (fi‟il) fathara yang berarti “menjadikan” secara etimologi
fitrah berarti kejadian asli, agama, ciptaan, sifat semula jadi, potensi dasar, dan
kesucian
b. Dalam kamus bahasa arab Mahmud Yunus, fitrah diartikan sebagai agama, ciptaan,
perangkat, kejadian asli
c. Dalam kamus Munjid kata fitrah diartikan sebagai agama, sunnah, kejadian, tabi‟at
d. Fitrah berarti Tuhur yaitu kesucian
e. Menurut Ibnu Al-Qayyim dan Ibnu Katsir, karena fatir artinya menciptakan, maka
fitrah artinya keadaan yang dihasilkan dan penciptaannya itu
Demikianlah yang dikehendaki Allah SWT secara garis besar terhadap manusai. Segala
sesuatu yang sempurna dalam menjalankan perananya, maka itu adalah implementasi
kehendak Allah dan qadarnya yang umum.
Menurut An-nawawi menafsirkan ayat ini bahwa agar kamu (manusia) menggunakan
nikmat Allah SWT itu untuk kebaikan, maka kamu mendengar akan nasihat Allah, dan
melihat tanda-tanda Allah dan memikirkan kebesaran Allah SWT.
PENUTUP
Berdasarkan berbagai aspek yang telah kami bahs, maka dapat kami simpulkan bahwa:
1. Eksistensi manusia dalam perpektif Al-quran adalah sesuatu yang ada yang merupakan
perpaduan antara unsur jasmani dan unsur rohani atau antara unsur materi dan unsur
immateri, yaitu perpaduan antara badan (sebagai unsur materi), akal dan ruh (sebagai unsur
immaterial). Unsur-unsur tersebut mewujud dalam diri manusia dan merupakan satu kesatuan
yang tidak bisa dipisah-pisahkan.
2. Asal usul manusia dalam dunia sains menyebutkan manusia mengalami evolusi dari
nenek moyang yang mirip kera menjadi manusia yang wujudnya seperti sekarang ini. Tetapi
pemahaman itu bellum mampu medapatkan pembuktian yang pasti. Jika ditinjau dari sudut
pandang islam, pemahaman itu sangatlah bertentangan dikarenakan dalam islam
menyebutkan asal manusia pada awlanya berawal dari nabi adam dan hawa yang dijelaskan
dalam Al-quran diciptakan dari saripati tanah yang sekarang kita sebut air mani lalu
mengalami proses dalam Rahim dan membentuk dalam bentuk sebaik-baiknya sehingga
jadilah kita hidup didunia.
3. Berdasarkan Al-quran, penciptaan manusia bertujuan untuk mengabdi kepada Allah
(beriman), memanfaatkan alam semesta (beramal), membentuk sejarah dan peradaban
(berilmu) baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
4. Dalam Al-quran dijelaskan bahwa fungsi dan peran manusia dimuka bumi adalah sebagai
khlifah (pemimpin) baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang banyak.
5. Potensi diri manusia dari potensi fisik yaitu tubuh manusia sebagai sebuah system yang
paling sempurna bila dibandingkan dengan makhluk Allah lainnya seperti : binatang, jin,
malaikat. Sedangkan potensi non fisik adalah hati, ruh, indera dan akal pikiran. Potensi
apapun yang dimiliki manusia masing-masing memiliki fungsi dan perannya, oleh karenanya
harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar dapat berguna bagi diri.
1. http://fajar310.blogspot.com/2017/12/fungsi-dan-peranan-manusia-dalam-islam.html
2. https://www.slideshare.net/rahmivegiarizka/makalah-potensi-dasar-manusia-dan-tugas-
manusia-kel-1
3. https://www.kompasiana.com/farichaicha/550eac8ea33311ab2dba83a4/eksistensi-
manusia
4. http://syariah.uin-malang.ac.id/index.php/komunitas/blog-fakultas/entry/konsep-iman-
dan-taqwa
5. https://id.wikipedia.org/wiki/Iman
6. https://id.wikipedia.org/wiki/Takwa
7. http://repository.radenintan.ac.id/250/1/SKRIPSI_FIX_New.pdf
8. https://dalamislam.com/info-islami/proses-penciptaan-manusia
9. https://dalamislam.com/dasar-islam/tujuan-penciptaan-manusia
10. https://www.gomuslim.co.id/read/khazanah/2018/08/25/8779/-p-begini-tiga-tahap-
penciptaan-manusia-yang-termaktub-dalam-alquran-p-.html
11. http://fajar310.blogspot.com/2017/12/fungsi-dan-peranan-manusia-dalam-islam.html
12. http://limubermanfaat.blogspot.com/2011/01/fungsi-dan-peran-manusia.html
13. https://bahteranusa.wordpress.com/2014/05/24/materi-iii-status-manusia-tugas-fungsi-
dan-peran-manusia/
14. https://authorahmi.wordpress.com/2013/10/21/potensi-dasar-manusia-dan-tugas-manusia-
dalam-islam/
15. http://punyalembak.blogspot.com/2017/01/potensi-manusia-menurut-pandangan-
islam.html