Anda di halaman 1dari 17

Contoh 1, Perhitungan galat:

Telah diukur panjang sebuah jembatan dan sebuah paku masing-


masing 9999 dan 9 cm. Jika nilai sejati masing-masing adalah
10.000 dan 10 cm, hitung :
a. galat
b. persen galat relatif untuk setiap kasus

Jawab
a. Galat untuk pengukuran jembatan :
Et = 10.000 – 9999 = 1 cm
Dan paku :
Et = 10 – 9 = 1 cm
b. Persen galat relatif
untuk jembatan adalah :  = 1 x100% = 0,01%
t
10.000
1
dan untuk paku :  t = x100% = 10%
10
Jadi , walaupun kedua pengukuran mempunyai galat 1 cm, tetapi
galat relatif untuk paku jauh lebih besar. Kita akan
menyimpulkan bahwa pengukuran jembatan telah dikerjakan
dengan layak, sedangkan untuk paku masih perlu
dipertanyakan.
Contoh 2
Taksiran galat untuk metode iterasi :
Dalam matematika, fungsi-fungsi kerapkali dapat dinyatakan
oleh deret takhingga. Misalnya, fungsi eksponen dapat
dihitung memakai :
2 3 4 n
x x x x
ex = 1+ x + + + + ... +
2! 3! 4! n!

Jadi, dengan semakin banyak suku yang ditambah, maka


nilai taksiran semakin mendekati dari nilai ex yang
sebenarnya
Dari persamaan (4) dapat ditentukan kriteria galat yang
akan memastikan adanya suatu hasil yang benar sampai
paling sedikit tiga angka bena :
s = (0,5 x 102-3)% = 0,05 %
Jadi, kita akan menambah suku-suku pada deret sampai a
berada pada tingkat ini.
Tasiran yang pertama samadengan 1, maka taksiran ke dua
akan dihasilkan dengan menambah suku kedua, seperti
dalam :
ex  1 + x
atau untuk x = 0,5
e0,5  1 + 0,5 = 1,5
Ini merupakan persen galat relatif yang sebenarnya :

1,6487271 − 1,5
t = 100% = 9,02%
1,6487271
Persamaan (3) dapat digunakan untuk menentukan
suatu taksiran dari galat-galat, seperti dalam :

1,5 − 1
a = 100% = 33,3%
1,5
Karena a tidak lebih kecil dari nilai s yang disyaratkan,
kita akan melanjutkan komputasinya dengan menambah
suku lain, x2/2!, dan mengulangi perhitungan galatnya.
Preses ini dilanjutkan sampai a < s. Keseluruhan
komputasi dapat dilihat pada tabulasi berikut :
Suku Hasil t, % a, %
1 1 39,34693
2 1,5 9,02040 33,3333
3 1,625 1,43877 7,6923
4 1,6458333 0,17516 1,2658
5 1,6484375 0,01721 0,1580
6 1,6486979 0,00142 0,0158

Jadi setelah enam suku dimasukkan, galat aproksimasi


jatuh di bawah s = 0,05%, dan komputasi dihentikan.
* Galat Pembulatan
Galat pembulatan berasal dari kenyataan
bahwa komputer hanya mempertahankan
sejumlah tetap angka bena (significant
number) selama suatu perhitungan. Bilangan-
bilangan seperti , e, atau 7 , tidak dapat
diekspresikan oleh sejumlah tetap angka bena.
Oleh karena itu, bilangan-bilangan itu tidak
dapat dinyatakan secara eksak oleh komputer.
Penyimpangan yang diperkenankan oleh
penghilang angka bena ini disebut galat
pembulatan (rounding error).
* Galat Pemotongan
Galat pemotongan adalah galat yang dihasilkan
karena menggunakan suatu prosedur
aproksimasi (seperti contoh 2)
C. Deret Taylor
• Deret taylor yaitu menyediakan sarana untuk
meramalkan nilai fungsi pada satu titik dalam
bentuk nilai fungsi dan turunan-turunannya pada
titik lain.

y
f(xi)
f(xi+1)
f(xi+2)

f(x)

x
xi Xi+1 Xi+2
x x 2 x 3 x n
f ( xi +1 ) = f(xi) + f' (xi) + f' ' (xi) + f' ' ' (xi) + ... + f ( xi)
n
+ Rn
1! 2! 3! n!

dengan :

f(xi) : fungsi di titik xi


f(xi+1) : fungsi di titik xi + 1
f’, f’’, …, fn : turunan pertama, kedua, …, ke n dari
fungsi
x : jarak antara xi dan xi + 1
Rn : kesalahan pemotongan
! : operasi faktorial
kesalahan pemotongan Rn diberikan oleh bentuk
berikut:

n +1 n+ 2
x x
Rn = f n +1 ( xi) + f n+ 2 ( xi) + .....
(n + 1)! (n + 2)!
Contoh
Gunakan uraian deret taylor orde nol sampai
orde 4 untuk mengaproksimasi fungsi

f ( x) = −0,1x − 0.15 x − 0,5x − 0,25 x + 1,2


4 3 2

Mulai dari xi = 0 dan ramalkan nilai fungsinya di


xi+1 = 1 ∆x = 1
Jawab
• Deret Taylor orde-nol
f ( xi +1) ) = f ( x)
f ( xi +1 ) = 1,2
• Deret taylor orde-satu
x
f ( xi +1) ) = f ( x) + f ( xi )
'

1!
f ' ( xi ) = −0,4 x 3 − 0,45 x 2 − x − 0,25
f ' (0) = −0,4.0 − 0,45.0 − 0 − 0,25 = −0,25
f ( xi +1 ) = 1,2 − 0,25 = 0,95
• Orde-dua
x x 2
f ( xi +1) ) = f ( x) + f ' ( xi ) + f ' ' ( xi )
1! 2!
f '' ( xi ) = −1,2 x 2 − 0,9 x − 1
f '' (0) = −1
1
f ( xi +1 ) = 1,2 − 0,25 − = 0,45
2
• Orde-tiga
• Orde-empat

• Penyelesaian eksak pada xi+1=1

f ( x) = 1,2 − 0,25(1) − 0,5(1) 2 − 0,15(1)3 − 0,1(1) 4 = 0,2


Soal:
• Gunakan uraian deret Taylor untuk
mengaproksimasi fungsi
f(x) = ex , dengan xi = 0 dan xi+1=1
Jawab
• Turunan ex = ex
• Deret Taylor orde-nol
f ( xi +1) ) = f ( x)
f ( 0) = 1
f ( xi +1 ) = 1

• Deret taylor orde-satu


x
f ( xi +1) ) = f ( x) + f ( xi )
'

1!
f ' ( xi ) = e x
f ' (0) = 1
f ( xi +1 ) = 1 + 1 = 2
• Orde-dua
x x 2
f ( xi +1) ) = f ( x) + f ' ( xi ) + f ' ' ( xi )
1! 2!
f '' ( xi ) = e x
f '' (0) = 1
1
f ( xi +1 ) = 1 + 1 + 1( ) = 2.5
2
• Orde-tiga
• Orde-empat

• Penyelesaian eksak pada xi+1=1

f ( x) = e1 = 2.718282 ...
Selesai

Anda mungkin juga menyukai