Perkulihan 4

Metode Numerik

(2 SKS)

Oleh : Afirus Febian, S.Si, M.Pd

Deret Taylor
Deret Taylor sering dipakai sebagai dasar untuk menyelesaikan banyak permasalahan numerik (khususnya yang berkaitan dengan persamaan diferensial). Dengan menggunakan nilai dan turunan dimana : f(xi) = fungsi di fungsi f(x) di sekitar titik xi, deret titik xi f(xi+1) = fungsi di titik xi+1 Taylor dapat memberikan rumusan untuk f f, f, = turunan fungsi Rn = kesalahan pemotongan meramalkan harga suatu fungsiharga x yang terletak di f(x) pada = titik (xi+1).

Deret Taylor
Deret Taylor sangat baik digunakan untuk memberikan suatu pendekatan terhadap Ysebuah fungsif(x) yang belum Orde diketahui karakteristiknya ke 2
Orde ke 1 Orde ke 0 Sementara deret Taylor memiliki karakteristik suku yang tak berhingga, i i+1 X sehingga kita dapat melakukan

Deret Taylor
Jadi jika deret Taylor dapat ditulis seperti berikut : f(xi+1) = f(xi) + f(xi)(xi+1 xi) + f(xi)/2! . (xi+1 xi)2 + + fn(xi)/n! . (xi+1 xi)n + Rn Maka orde ke-0 (zero order) adalah :

Deret Taylor
contoh : Gunakan perluasan deret Taylor orde ke-0 hingga orde ke-4 untuk menaksir fungsi : solusi :
perilaku fungsi di atas adalah seperti berikut : untuk x = 0 f(0) = 1,2

jadi tugas kita sekarang

f(x)

f(x) = -0,1x4 0,15x3 0,5x2 untuk x = 1 f(1) = 0,2 0,25x + 1,2

1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0

1.4

jika diketahui xi = 0 dan h = xi+1 xi numerik untuk mendekati = 1 atau, nilai/harga 0,2 tersebut.harga fungsi ditaksir ada perlu diingat bahwa pada padakasus, perilaku fungsi xi+1 = 1. banyak
adalah melakukan perhitungan
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 x

0.8 0.9

Deret Taylor
Orde ke-0 (n = 0) : f(xi+1) = f(xi) f(1) = f(0) 1,2 berarti kesalahan pemotongannya adalah : Ea = va ve = 0,2 1,2 = - 1,0 Orde ke-1 (n = 1) : f(xi+1) = f(xi) + f(xi)(xi+1 xi) f(0) = 1,2 f(0) = -0,4(0.0)3 0,45(0,0)2 1,0(0,0) 0,25 = - 0,25 f(xi+1) = 1,2 0,25(xi+1 xi) f(1) = 0,95 Ea = 0,2 0,95 = - 0,75 Orde ke-2 (n = 2) : f(xi+1) = f(xi) + f(xi)(xi+1 xi) + [ f(xi)/2! ](xi+1 xi)2 f(0) = 1,2 f(0) = - 0,25 f(0) = - 1,2(0,0)2 0,9(0,0) 1,0 = - 1,0 f(xi+1) = 1,2 0,25(xi+1 xi) 0,5(xi+1 xi)2 f(1) = 0,45 Ea = 0,2 0,45 = - 0,25

Deret Taylor
Orde ke-3 (n = 3) : f(xi+1) = f(xi) + f(xi)(xi+1 xi) + [ f(xi)/2! ](xi+1 xi)2 + f(xi)/3! . (xi+1 xi)3 f(0) = 1,2 f(0) = - 0,25 f(0) = - 1,0 f(0) = - 2,4(0,0) 0,9 = - 0,9 f(xi+1) = 1,2 0,25(xi+1 xi) 0,5(xi+1 xi)2 - 0,15 (xi+1 xi)3 f(1) = 0,3 Ea = 0,2 0,3 = : f(xi+1) = f(xi) + f(xi)(xi+1 xi) + [ f(xi)/2! ](xi+1 xi)2 + Orde ke-4 (n = 4) -0,1 f(xi)/3! . (xi+1 xi)3 + f(xi)/4! . (xi+1 xi)4 f(0) = 1,2 f(0) = - 0,25 f(0) = - 1,0 f(0) = - 0,9 f(0) = - 2,4 f(xi+1) = 1,2 0,25(xi+1 xi) 0,5(xi+1 xi)2 - 0,15 (xi+1 xi)3 - 0,10 (xi+1 xi)4

1.4 1.2 1 0.8 f(x) 0.6 0.4 0.2 0 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 x 1

orde ke : f(xi+1) = f(xi) -0 orde ke : f(xi+1) = f(xi) + f(xi)h -1 orde ke : f(xi+1) = f(xi) + f(xi)h + [f(xi)/2!]h -2

TERIMA KASIH