karena sukun- suku deret taylor tidak berhingga banyaknya, maka untuk
alasan praktis deret Taylor dipotong sampai suku orde tertentu. Deret Taylor
yang dipotong sampai suku orde ke – n dinamakan deret Taylor terpotong dan
dinyatakan oleh:
(𝑥 − 𝑥0 ) (𝑥 − 𝑥0 )2 ′′ (𝑥 − 𝑥0 )𝑚 (𝑚)
𝑓(𝑥) = 𝑓(𝑥0 ) + + 𝑓 ′ (𝑥0 ) + 𝑓 (𝑥0 ) + ⋯ + 𝑓 (𝑥0 ) + 𝑅𝑛 (𝑥)
1! 2! 𝑚!
yang dalam hal ini,
1
Metode Numerik
(𝑥 − 𝑥0 )(𝑛+1) (𝑛+1)
𝑅𝑛 (𝑥) = 𝑓 (𝑐) , 𝑥0 < 𝑐 < 𝑥
(𝑛 + 1)!
disebut galat atau sisa (residu).
dengan demikian deret Taylor yang dipotong sampai suku orde ke – n dapat
ditulis sebagai
𝑓(𝑥) = 𝑃𝑛 (𝑥) + 𝑅𝑛 (𝑥)
yang dalam hal ini,
𝑛
(𝑥 − 𝑥0 )𝑘 (𝑘)
𝑃𝑛 (𝑥) = ∑ 𝑓 (𝑥0 )
𝑘!
𝑘=1
(𝑥 − 𝑥0 )(𝑛+1) (𝑛+1)
𝑅𝑛 (𝑥) = 𝑓 (𝑐) , 𝑥0 < 𝑐 < 𝑥
(𝑛 + 1)!
Pengertian Galat
Penyelesaian secara numerik dari suatu persamaan Matematik hanya memberikan
nilai perkiraan (hampiran) yang mendekati nilai eksak (yang sebenarnya) dari
penyelesaian analitis. Berarti dalam penyelesaian numerik tersebut terdapat galat
terhadap nilai eksak.
Ada tiga macam galat:
1. Galat bawaan, terjadi karena kekeliruan dalam menyalin data, salah
membaca skala, atau karena kurangnya pengertian mengenai hukum –
hukum fisik dari data yang diukur.
2. Galat Pembulatan (round-off error), terjadi karena tidak diperhitungkannya
beberapa angka terakhir dari suatu bilangan. Sebagai contoh 3,1415926
dapat dibulatkan menjadi 3,14.
3. Galat pemotongan (truncation error), terjadi karena tidak dilakukannya
hitungan sesuai dengan prosedur matematikyang benar. Sebagai contoh
pengambilan beberapa suku awal dari deret Taylor.
Perhitungan Galat
untk galat pembulatan dan pemotongan, hubungan antara hasil yang eksak dengan
hampirannya dapat dirumuskan oleh:
nilai eksak = hampiran + galat
Dengan menyusun kembali persamaan di atas, diperoleh
Es = galat = nilai eksak – hampiran
dimana subskrip s menunjukkan bahwa galat adalah galat sejati.
Kelemahan dari definisi di atas adalah bahwa tingkat besaran dari nila yang
diperiksa sama sekali tidak diperhatikan. sebagai contoh, galat satu sentimeter jauh
lebih berarti jika yang diukur adalah paku ketimbang jembatan. Salah satu cara
2
Metode Numerik
untuk memperhitungkan besarnya besaran yang sedang dievaluasi adalah dengan
menormalkan galat terhadap nilai eksak, yaitu.
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑘𝑠𝑎𝑘 − ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟𝑎𝑛
𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 =
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑘𝑠𝑎𝑘
galat relatif dapat juga dikalikan dengan 100% agar dapat dinyatakan sebagai
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑘𝑠𝑎𝑘 − ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟𝑎𝑛
∈𝑠 = 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = 𝑥 100%
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑘𝑠𝑎𝑘
Dicatat bahwa untuk metode numerik,nilai eksak hanya akan diketahui jika fungsi
yang ditangani dapat diselesaikan secara eksak. jika tidak demikian, maka
alternatifnya adalah menormalkan galat dengan menggunakan hampiran terbaik
yang tersedia dari nilai eksak, yaitu terhadap hampiran itu sendiri, seperti
dirumuskan oleh
𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡 ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟𝑎𝑛
∈ℎ = 𝑥 100%
ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟𝑎𝑛
ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 − ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎
∈ℎ = 𝑥 100%
ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔
dengan subskrip h menunjukkan bahwa galat dinormalkan terhadap nilai
hampiran.
3
Metode Numerik