Anda di halaman 1dari 3

Bab 2

Deret Taylor dan Analisis Galat

Prasarat yang diperlukan untuk mempelajari metode numerik adalah


matematika.
Maematika adalah ilmu dasar, jadi anda diharapkan sudah memiliki
pengetahuan mengenai konsep fungsi, geometri, konsep kalkulus sepeeti
turunan dan integral dan sebagainya.
Teorema yang menjadi kakas (tools) yang sangat penting dalam metode
numerik, yaitu teorema deret Taylor. Deret Taylor adalah tools utama untuk
menurunkan suatu metode numerik.

Kebanyakan dari metode – metode numerik yang diturunkan didasarkan


pada penghampiran fungsi ke dalam bentuk polinom.
Fungsi yang bentuknya kompleks menjadi lebih sederhana bila dihampiri
dengan Polinom, karena polinom merupakan bentuk fungsi yang paling
mudah dipahami kelakuannya.
Kalau perhitungan dengan fungsi yang sesungghnya menghasilkan solusi
sejati, maka perhitungan dengan hampiran menghasilkan solusi hampiran.
telah dijelaskan pada bagian terdahulu bahwa Solusi numerik merupakan
pendekatan (hampiran) terhadap solusi sejati, sehingga terdapat galat
sebesar selisih antara solusi sejati dengan solusi hampiran.

Definisi Deret Taylor


Andaikan f dan semua turunannya, f’, f’’, f’’’,... , menerus didalam selang [a,
b]. misalkan x0 ∈ [a, b], maka untuk nilai – nilai x disekitar x0 dan x ∈ [a, b].
f(x) dapat diperluas (diekspansi) ke dalam deret Taylor;

(𝑥 −𝑥0 ) (𝑥− 𝑥0 )2 (𝑥− 𝑥0 )𝑚


𝑓(𝑥) = 𝑓(𝑥0 ) + + 𝑓 ′ (𝑥0 ) + 𝑓 ′′ (𝑥0 ) + ⋯ + 𝑓 (𝑚) (𝑥0 )+.. (P.21)
1! 2! 𝑚!

Persamaan P.2.1 merupakan penjumlahan dari suku – suku (term), yang


disebut deret. Deret Taylor ini panjangnya tidak berhingga sehingga untuk
memudahkan penulisan suku – suku selanjutnya kita menggunakan tanda
elipsis (...).

Kasus khusus adalah bila fungsi diperluas di sekitar x0 = 0, maka deretnya


dinamakan deret Maclaurin, yang merupakan deret Taylor baku. Ksus x0 -0
paling sering muncul dalam praktek.

karena sukun- suku deret taylor tidak berhingga banyaknya, maka untuk
alasan praktis deret Taylor dipotong sampai suku orde tertentu. Deret Taylor
yang dipotong sampai suku orde ke – n dinamakan deret Taylor terpotong dan
dinyatakan oleh:

(𝑥 − 𝑥0 ) (𝑥 − 𝑥0 )2 ′′ (𝑥 − 𝑥0 )𝑚 (𝑚)
𝑓(𝑥) = 𝑓(𝑥0 ) + + 𝑓 ′ (𝑥0 ) + 𝑓 (𝑥0 ) + ⋯ + 𝑓 (𝑥0 ) + 𝑅𝑛 (𝑥)
1! 2! 𝑚!
yang dalam hal ini,

1
Metode Numerik
(𝑥 − 𝑥0 )(𝑛+1) (𝑛+1)
𝑅𝑛 (𝑥) = 𝑓 (𝑐) , 𝑥0 < 𝑐 < 𝑥
(𝑛 + 1)!
disebut galat atau sisa (residu).

dengan demikian deret Taylor yang dipotong sampai suku orde ke – n dapat
ditulis sebagai
𝑓(𝑥) = 𝑃𝑛 (𝑥) + 𝑅𝑛 (𝑥)
yang dalam hal ini,
𝑛
(𝑥 − 𝑥0 )𝑘 (𝑘)
𝑃𝑛 (𝑥) = ∑ 𝑓 (𝑥0 )
𝑘!
𝑘=1

(𝑥 − 𝑥0 )(𝑛+1) (𝑛+1)
𝑅𝑛 (𝑥) = 𝑓 (𝑐) , 𝑥0 < 𝑐 < 𝑥
(𝑛 + 1)!

Pengertian Galat
Penyelesaian secara numerik dari suatu persamaan Matematik hanya memberikan
nilai perkiraan (hampiran) yang mendekati nilai eksak (yang sebenarnya) dari
penyelesaian analitis. Berarti dalam penyelesaian numerik tersebut terdapat galat
terhadap nilai eksak.
Ada tiga macam galat:
1. Galat bawaan, terjadi karena kekeliruan dalam menyalin data, salah
membaca skala, atau karena kurangnya pengertian mengenai hukum –
hukum fisik dari data yang diukur.
2. Galat Pembulatan (round-off error), terjadi karena tidak diperhitungkannya
beberapa angka terakhir dari suatu bilangan. Sebagai contoh 3,1415926
dapat dibulatkan menjadi 3,14.
3. Galat pemotongan (truncation error), terjadi karena tidak dilakukannya
hitungan sesuai dengan prosedur matematikyang benar. Sebagai contoh
pengambilan beberapa suku awal dari deret Taylor.
Perhitungan Galat
untk galat pembulatan dan pemotongan, hubungan antara hasil yang eksak dengan
hampirannya dapat dirumuskan oleh:
nilai eksak = hampiran + galat
Dengan menyusun kembali persamaan di atas, diperoleh
Es = galat = nilai eksak – hampiran
dimana subskrip s menunjukkan bahwa galat adalah galat sejati.
Kelemahan dari definisi di atas adalah bahwa tingkat besaran dari nila yang
diperiksa sama sekali tidak diperhatikan. sebagai contoh, galat satu sentimeter jauh
lebih berarti jika yang diukur adalah paku ketimbang jembatan. Salah satu cara

2
Metode Numerik
untuk memperhitungkan besarnya besaran yang sedang dievaluasi adalah dengan
menormalkan galat terhadap nilai eksak, yaitu.
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑘𝑠𝑎𝑘 − ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟𝑎𝑛
𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 =
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑘𝑠𝑎𝑘
galat relatif dapat juga dikalikan dengan 100% agar dapat dinyatakan sebagai
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑘𝑠𝑎𝑘 − ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟𝑎𝑛
∈𝑠 = 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = 𝑥 100%
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑘𝑠𝑎𝑘
Dicatat bahwa untuk metode numerik,nilai eksak hanya akan diketahui jika fungsi
yang ditangani dapat diselesaikan secara eksak. jika tidak demikian, maka
alternatifnya adalah menormalkan galat dengan menggunakan hampiran terbaik
yang tersedia dari nilai eksak, yaitu terhadap hampiran itu sendiri, seperti
dirumuskan oleh

𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡 ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟𝑎𝑛
∈ℎ = 𝑥 100%
ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟𝑎𝑛
ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 − ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎
∈ℎ = 𝑥 100%
ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔
dengan subskrip h menunjukkan bahwa galat dinormalkan terhadap nilai
hampiran.

3
Metode Numerik

Anda mungkin juga menyukai